NovelToon NovelToon
She'S Become Untouchable

She'S Become Untouchable

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ratna Jumillah

Amora Tithania Genovieve atau sering di panggil Mora, telah mati karena pembulyan yang di terimanya di sekolah.
Tiba - tiba sosok jiwa bergentayangan yang kebetulan bernama Mora juga, masuk kedalam tubuh Mora yang mati.

Mora yang kembali hidup itu akhirnya bertekad untuk membalaskan dendam atas pembulyan yang di terima oleh Mora yang telah mati, sebelum dia membalaskan dendamnya sendiri.

Akankah orang - orang sadar bahwa Mora bukanlah Mora?? Dan bisakah Mora mendapatkan keadilan atas Mora yang sudah mati?

BACA A GIRL ENTANGLED IN MEMORIES, untuk mengikuti kisah ini dari awal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 35. Dua Mora yang malang.

Byan membawa Mora kedalam mobilnya sendiri dan sementara supirnya mengantar Lodi membawa Leah ke rumah sakit jiwa. Mora kikuk sekarang, lagi - lagi dia berada di mobil hanya berdua dengan Byan apalagi sekarang Byan sedang mengobati bibir Mora yang kena pukul Leah.

"Kalau sakit bilang, hm?" Ujar Byan, dia mengobati Mora penuh ketelatenan.

"Ukh!" Mora merasakan perih ketika Byan membersihkan lukanya dengan alkohol.

"Maaf ya.. sabar ya.." Ujar Byan menenangkan Mora seperti anak kecil.

Seketika Mora teringat dengan kenangannya bersama suster di pantinya, yang ketika mengobati Mora yang terluka dulu juga selalu berkata demikian, tanpa sadar Mora menatap Byan tanpa berkedip.

Mora dulu sangat tomboy dan sangat nakal, tak heran dia selalu mendapat luka di tubuhnya karena jatuh, kalau tidak ya berkelahi dengan anak lain. Dan suster itu yang selalu mengobati Mora, dengan mengatakan sabar dan maaf.

Byan melihat Mora yang terus menatapnya dan tersenyum, tapi kemudian dia tertegun karena Mora berkaca - kaca sekarang.

"Apakah sangat sakit?" Ujar Byan, dn itu membuyarkan Mora sampai air matanya malah jatuh menetes.

"Sorry, aku hanya melamun." Ujar Mora, lalu menghapus air matanya dengan panik.

Byan melihat luka di mata Mora, entah apa penyebabnya tapi Mora terlihat sangat terluka sekarang.

"Uh, aku sepertinya telat sekolah, sudahlah sekalian saja bolos." Ujar Mora lalu terkekeh.

"You okay??" Tanya Byan, masih menatap Mora lamat - lamat.

"Tentu saja, memang nya aku kenapa? Ini hanya luka kecil." Ujar Mora, lalu tersenyum.

Byan meraih wajah Mora dan mencangkupnya dengan kedua tangannya, Byan sangat yakin Mora tidak baik - baik saja.

"Mora, aku tidak mendekatimu tanpa sebab. Aku ingin melamarmu bukan semata - mata hanya karena aku ada di foto itu, tapi karena aku mencintaimu." Ujar Byan, Mora pun tertegun mendengarnya.

"Aku akan mendengarkanmu jika kamu ingin bercerita, jangan pendam keseluruhan lukamu sendirian, bagi itu denganku, Mora." Ujar Byan bersungguh - sungguh.

Mora yang mendengarnya hanya berkedip - kedip bingung, sejak kapan Byan menyukainya pikirnya. Dan juga, sudah pasti yang di sukai Byan adalah Mora yang asli, bukan dirinya.

"Sejak kapan kamu menyukaiku?" Tanya Mora.

"Pertama kali kita bertemu, di bangunan terbengkalai itu." Sahut Byan, Mora pun tersenyum.

'Jika saja kamu panjang umur, Mora.. Kamu memiliki pria hebat ini yang siap mati untukmu.' Batin Mora.

"Aku akan katakan sebuah rahasia padamu, aku tidak berpikir kamu akan percaya dengan ceritaku, tapi ini nyata." Ujar Mora serius.

"Uhum, aku akan mendengarkannya." Sahut Byan.

"Aku bukan Mora." Sahut Mora, Byan pun mengernyit bingung.

"Aku sangat berterimakasih kau mengatakan semua itu padaku, tapi aku tahu itu bukan untukku, itu untuk Mora. Dan aku bukan Mora.." Ujar Mora lagi.

"Aku tidak mengerti maksudmu, Mora." Ujar Byan.

"Memang ini sangat sulit di cerna dengan logika atau di terima oleh akal sehat, tapi ini kenyataan nya. Aku bukan Mora, Mora yang kau cintai.. Gadis lugu dengan sejuta ketakutan dan luka nya itu.. sudah mati." Ujar Mora.

Byan masih mencerna apa yang terjadi, ia menatap manik mata Mora tapi dia tidak menemukan kebohongan sedikitpun di sana.

"Kamu percaya pertukaran jiwa?" Tanya Mora dan Byan menggeleng dengan ragu.

"Mora tidak memiliki kembaran, tapi aku yang mengambil alih tubuh Mora. Jiwaku yang bergentayangan yang ingin membalas dendam, masuk kedalam tubuh Mora asli yang sudah mati." Ujar Mora.

"Jangan konyol Mora, kamu mengatakan ini agar tidak bertunangan denganku, kan?" Ujar Byan, Mora menggeleng.

"Aku Amora Gwyneth, perempuan yang yang kamu makamkan beberapa hari lalu, itu tubuhku. Jiwaku yang ingin menuntut balas, masuk kedalam tubuh ini.. tubuh Mora." Ujar Mora bersungguh - sungguh.

"Jiwa Mora sudah tenang di surga, dia sudah mendapatkan kebahagiaan nya yang tidak pernah dia dapatkan di dunia. Aku di sini, menggantikan dia membalas orang - orang yang merundungnya, sebelum nanti aku membalaskan dendamku sendiri." Ujar Mora.

"Jadi jangan katakan kau mencintaiku, karena jiwa yang berada di tubuh ini, bukan Mora yang asli." Ujar Mora, lalu melepaskan cakupan kedua tangan Byan.

"Cinta datangnya dari hati, oleh karena itu aku mengatakan ini. Karena yang kau cintai adalah Amora Geneovive, bukan aku. Gadis yang kau cintai sudah tenang di surga.." Ujar Mora.

Setelah mengatakan itu, Mora turun dari mobil dan meninggalkan Byan dengan segala kebingungan nya. Byan masih mencerna apa yang di katakan Mora sambil tidak habis pikir dengan cerita yang baru saja dia dengar.

"Sigh.." Byan menghembuskan nafasnya.

Sementara Mora, dia menarik nafas dan menghembuskannya dengan kasar untuk mengendalikan dirinya sendiri. Mora berhenti di halte dan saat itu bus datang, Mora pun naik kedalam bus itu lalu duduk dengan wajah sendunya.

Di dunia ini, ada anak yang berjuang untuk mendapatkan cinta orang tuanya.. Karena ada beberapa orang tua yang tidak mencintai anaknya. Sebut saja Mora, dia sangat ingin sebuah keluarga, dia ingin di cintai, tapi dia selalu mendapatkan kepahitan karena nyatanya dia di buang orang tuanya sendiri di panti asuhan..

Sama hal nya dengan Mora asli, dia juga sangat ingin mendapatkan cinta dan kasih sayang ayahnya, tapi ayahnya selalu mengabaikannya dan mengucilkannya, sampai akhirnya Mora menyerah hidup dan memilih pergi dari dunia yang selalu menyakitinya itu.

Dua Mora yang malang...

Mora sampai di panti asuhan sekarang.. Dia turun dan masuk kedalam pekarangan panti lalu duduk di taman panti, kenangan - kenangan masa kecil nya pun muncul ketika dia menginjakan kakinya di sana.

'Aku hanya ingin kasih sayang, apakah aku se tidak pantas itu untuk mendapatkannya, Tuhan?' Batin Mora, dan air matanya menetes.

Suster yang membesarkan Mora tampak keluar dan menghampiri Mora yang sedang menangis, dia lantas menepuk bahu Mora, dan Mora menatap suster itu dengan sejuta kerinduan.

"Maaf suster, aku hanya sedang sedih." Ujar Mora, suster itu tersenyum dan duduk di sebelah Mora.

Suster itu mengulurkan tangannya, lalu memberikan sebuah permen pada Mora, Mora pun tersenyum sambil menangis. Dia lantas langsung memeluk suster itu, tanpa menahan dirinya lagi.

'Aku rindu pelukan ini..' Batin Mora.

"Sebesar apapun masalahnya, kamu punya Tuhan untuk berlindung dan berdoa. Ungkapkanlah segala keluh kesahmu padanya, maka kamu akan mendapatkan ketenangan.." Ujar Suster.

"Terimakasih, suster." Ujar Mora.

Sementara itu di tempat lain..

Leah sampai di rumah sakit Jiwa, dia di bawa masuk oleh petugas dan tak henti - hentinya berteriak.

"Aku tidak gila! Dia memang bukan Mora! Dia itu Iblis!" Teriak Leah.

"Urus dia, dia sangat meresahkan dan menyerang orang - orang di jalanan." Ujar Lodi.

"Baik pak." Ujar petugas.

Setelah menyerahkan Leah ke rumah sakit jiwa, Lodi mendapatkan pesan dari Byan yang isinya sedikit membuat Lodi mengernyit bingung.

"Bukannya aku sudah menyelidiki tentang nona Mora? kenapa tuan memintaku menyelidiki nya lagi?" Gumam Lodi bingung.

"Eh tunggu, ini bukan nama nona Mora, ini nama gadis yang di makamkan tuan lusa lalu." Gumam Lodi lagi.

Dan di tempat lain, Byan masih berada di dalam mobil dan sedang membaca keseluruhan email yang dia dapat tentang Mora asli, Mora yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Mora yang ini memang sangat lemah dan penakut, sementara Mora yang sekarang, dia pemberani dan skil bela dirinya sangat mumpuni. Apakah benar pertukaran jiwa itu ada?" Gumam Byan.

...TO BE CONTINUED.....

1
nacho
Luar biasa
nacho
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
D̶͔̭̪̻Hͥ̽ͣ̃̔A̷͙ͭͫ̕N̺̻̔̆ͅI̍̅̀̎̊
keren
Aflona Sero
bagus ceritanya
Hikam Sairi
baca
Ratna Jumillah: Selamat membaca kak.
total 1 replies
Wahyu Purwati
gak ada lanjutannya kah?
berasa cpt bgt cerita nya
Rey Linae
Luar biasa
Marianti Lim
10 m habis begitu saja...gila
Marina Abdul
Luar biasa
Mahyuni Suanti
wkwkwwkwk🤣🤣🤣❤️
Mahyuni Suanti
aduhhhh ya ampunnn sakit mulut ku cekikiann bacanya thorrr🤣🤣🤣🤣🤣
dahsyattt author nya the best💖💖💖
Mahyuni Suanti
sumpahhhh aku bacanya sampek berderai air mata sangkin lucunya🤣🤣
bener" seruuuu ceritanya thorr💖💖💖💖
Mahyuni Suanti
seruuuuuu bangetttt😁😁🫰
Mahyuni Suanti
😍😍😍
Mahyuni Suanti
sumpahhh ngakakkk thorrr😅🤣
tapiii ini seriusss kerenn x ceritanya ada kocak" nya 😁
aku suka x thor❤️❤️
terimah kasih bnyak thor🫰❤️
Mahyuni Suanti: iya sama" thor🥰🥰
Mahyuni Suanti: ☺️❤️❤️
total 5 replies
Lii Art
Luar biasa
Miss Yeye
Keren . Tdk membosankan.
my+ng
bagusssss ceritanya 👍👍👍👍👍👍👍
Ramlah
happy ending 🤗😘🥰🫶 thanks thor baca ceritamu seperti makan permen nano nano semua rasa ada didalamnya 💯% suka
Warijah Warijah
Oh iya Thor . ini sekolah tahun berapa y. Ko ga ada cctv y..secara ini sekolah bonanavid masa g ada cctvnya 🙏
Ratna Jumillah: Ada kak, seperti yang kita tahu, sekolahnya melindungi si Leah. dan saat pembulian terjadi, itu di tempat yang nggak terpantau cctv.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!