NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: elis_konkon

Kisah tentang seorang gadis sederhana yang bernama Nada Ayuni. Ia biasa di panggil Nada. Ya,sesuai dengan namanya. Hidupnya bak seperti tangga nada kadang merdu dan kadang sumbang.

Kekurangan pada fisiknya tak membuatnya berkecil hati. Ia selalu menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita. Demi sang adik, ia rela membanting tulang menjadi tulang punggung keluarga.

Bekerja serabutan sana sini pun akan di lakoninya. Demi menghasilkan pundi-pundi uang dan juga demi cita-citanya untuk menyekolahkan sang adik, tak ingin adiknya bernasib sama seperti dirinya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Nada hanya sampai lulus SMA.

Kehidupannya mulai berubah ketika ia mengenal seorang pemuda tampan dari keluarga kaya yang selalu menghina dan merendahkannya yang kerap memanggilnya si gadis pincang.

Dan juga hadirnya seorang pria dewasa yang akan merubah takdir hidupnya.

Akankah takdir cinta Nada akan berakhir indah dan bahagia? yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Bagai Oasis ditengah padang pasir

"Dasar cucu kurang ajar...aduh...aduh, boyokku!?" Memegang pinggangnya yang seketika terasa nyeri

Grandma yang ikut menarik tangan Nada untuk menghentikan Reynar, tiba-tiba merasakan sakit pada pinggangnya.

"Grandma kenapa?"

"Masih tanya kenapa lagi, apa kamu tidak lihat grandma sudah kesakitan seperti ini? Nada, ambilkan cream yang ada di kotak obat itu dan oleskan di pinggang grandma!"

Nada melepaskan diri dari dari tangan Reynar yang masih menggenggam tangannya lalu ia bergegas mengambil obat cream oles untuk grandma Batari. Dengan cekatan gadis itu membuka dan mengolesi di pinggang sang grandma sambil sedikit memijatnya.

"Nah, di situ...benar, sudah-sudah cukup!"

Kemudian Nada membantu Grandma Batari untuk memperbaiki posisi tidurnya. Dengan menggunakan beberapa bantal untuk mengganjal tubuh ringkih wanita tua itu agar merasa lebih nyaman.

"Apa nyo...eh, grandma masih membutuhkan sesuatu lagi? biar saya yang akan ambilkan dan menemani grandma di sini." Nada merapikan selimut dan menutupi tubuh sang Grandma.

Mendengar ucapan sang istri yang akan menemani Grandma Batari membuat Reynar kembali galau. Wajahnya cemberut dan lesu. Hal itu tidak sesuai dengan rencana yang telah ia persiapkan dengan matang.

Reynar telah bertekad akan membahagiakan Nada dan menjadikan pernikahan mereka yang sebenar-benarnya. Ia ingin Nada menerimanya sebagai suami yang sesungguhnya.

"Ya tentu saja kamu harus tetap di sini untuk merawatku ini semua kan akibat dari perbuatan Reynar, suamimu."

"I–iya Grandma, saya akan merawat grandma sampai sembuh." Nada duduk di sisi tempat tidur dekat dengan grandma Batari dan memijat kaki wanita tua itu.

Reynar masih mematung di tempatnya berdiri menatap sang istri dengan wajah memelas. Pemandangan tersebut tak luput dari penglihatan sang grandma. Grandma Batari sekuat tenaga menahan tawanya. ekspresi Reynar sungguh mengenaskan.

Bagaimana tidak, di malam pertama bersama sang istri yang begitu di nantikannya justru berakhir tragis alias gatot (gagal total) akibat perbuatan sang grandma yang sepertinya sengaja ingin mengerjainya.

"Kenapa kamu masih mematung di situ,Rey? sudah sana kembali ke kamarmu sendiri. Malam ini istrimu grandma pinjam dulu."

"Hahaha...rasakan kau Reynar, seenaknya saja berbuat sesuka hatimu." Grandma Batari mentertawakan sang cucu dalam hati.

Laki-laki dewasa itu tertunduk lesu dan berbalik badan lalu melangkah keluar dari kamar sang Grandma.

"Hhh...gagal deh mau romantis-romantisan sama istri tercinta.Grandmaaa...!" Melangkah sambil terus menggerutu namun suara Reynar masih bisa.di dengar oleh Grandma Batari dan juga Nada.

"Eh...eh...barusan kamu bilang apa?" Memicingkan matanya penuh curiga.

"Ah, tidak ada apa-apa kok–. Rey balik ke kamar dulu ya Grandma." Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sedangkan Nada hanya berani melirik sang suami. Sebenarnya ia juga tak tega melihat wajah kecewa Reynar tapi, entah mengapa ia juga merasa lega malam ini tidak tidur sekamar dengan sang suami. Nada belum siap untuk menunaikan kewajibannya untuk pertama kalinya sebagai seorang istri.

"Nada, tengah malam nanti mas tunggu di kamar kita, oke!" –Reynar

Itulah isi pesan yang di kirimkan kepada Nada.

"Ada apa? kok wajahmu berubah gugup seperti itu? apa ada sesuatu sampai membuatmu resah dan gelisah seperti itu, jangan bilang Reynar yang telah mengirimkan pesan kepadamu,kan?"

Nada mengangguk dan kembali melanjutkan memijat kaki grandma Batari.

"Sudah cukup. Aku mau tidur dan kamu juga sudah bisa tidur sekarang."

"Terima kasih Grandma, permisi."

Nada mengangguk dan beranjak turun dari atas tempat tidur lalu melangkah menuju ke pintu kamar. Namun, tiba-tiba suara grandma Batari membuat Nada menghentikan langkah kakinya. "Hey....berhenti!"

"Eh, iya grandma. Apa ada lagi yang grandma butuhkan?" Mendekat kembali ke dekat tempat tidur.

"Siapa yang menyuruhmu untuk keluar dari kamar ini? aku bilang kamu sudah boleh tidur tapi, bukan di kamarmu.Tuh, di sofa sana!jangan lupa kunci pintunya dulu!" Menunjuk ke sebuah sofa yang juga berada di kamar itu.

Gadis itu pun menurut.Nada melangkah menuju ke pintu dan menguncinya. Lalu merebahkan tubuhnya di atas sofa panjang tersebut tanpa memakai bantal ataupun selimut untuk menutupi tubuhnya dari dinginnya ac kamar.

Tepat mendekati waktu tengah malam tampak seorang laki-laki tampan yang tengah gundah gulana di dalam kamarnya. Dia adalah Reynar laki-laki yang pagi tadi baru saja resmi menyandang sebagai seorang suami dari gadis cantik bernama Nada Ayuni. Reynar mondar mandir di depan pintu kamarnya, tangannya sudah bersiap untuk menarik tuas pintu untuk keluar dan sangat ingin menculik Nada dari kamar sang Grandma.

Kriett

Karena sudah tidak sabar akhirnya Reynar keluar dan melangkah menuju ke pintu kamar yang di tempati oleh Grandma Batari di mana ada sang istri di dalamnya.

"Kenapa dia belum keluar juga sih? apa grandma belum tidur juga? tapi, sepertinya tidak mungkin. Grandma tidak terbiasa tidur selarut ini.Hmm...apa aku langsung menerobos masuk saja dan mengajak Nada pindah ke kamarku, eh‐sekarang juga sudah menjadi kamarnya juga,kan?"

Berusaha menarik tuas pintu namun, ternyata terkunci dari dalam.

"Sial...kenapa pake di kunci sih? ini pasti kerjaannya Grandma.Aku akan mengirim pesan pada Nada, mudah-mudahan dia belum tidur."

Ting

Suara dentingan pada ponselnya membuat Nada yang memang belum terlalu terlelap bergegas meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja di hadapannya.

"Cepat keluar, apa kau lupa dengan pesan yang ku kirim tadi?" – Mas Reynar

Ting

Tak berapa lama Nada membalas pesannya. Seketika wajahnya berubah muram dan rasanya semakin kesal pada sang Grandma.

"Maaf ,Mas. Grandma melarang saya untuk keluar dari kamar ini.Ngak pa-pa kan kalau malam ini Mas Reynar tidur sendiri dulu?"– My wife

"S***t! Masa' sih malam pengantin malah menganggur tidak melakukan apa pun?Grandma benar-benar ya?" Kesalnya pada sang Grandma

Ting

"Aku tidak perduli, cepat keluar dan pindah ke kamar kita. Aku menunggumu di depan pintu!" –Mas Reynar

Nada mengernyit bingung, apakah ia harus menuruti permintaan sang suami atau Grandma Batari? kalau ia sampai keluar dari kamar itu, bisa-bisa ia akan di cap sebagai cucu menantu yang tidak sopan meninggalkan orang tua yang tengah sakit. Sungguh dilema?Nada mengetik kembali untuk memberikan pengertian pada suaminya yang terlihat sangat tidak sabaran itu.

Ting

"Kamu itu sekarang sudah sah menjadi istriku maka, kewajibanmu harus selalu menuruti suamimu! urusan Grandma biar besok pagi aku yang akan menghadapinya.Ku tunggu lima menit.TITIK!" –Mas Reynar

Membaca pesan terakhir dari sang suami membuat Nada jadi semakin galau, apa yang di katakan Reynar memang benar. Bagaimana pun dia seorang istri yang wajib mematuhi suaminya.

Ceklekk

Kriett

"Mas–nanti kalau Grandma terbangun dan mencari saya bagaimana?" Nada menatap takut suaminya, ia masih ragu dan tak enak juga kalau meninggalkan Grandma Batari yang tengah sakit.

Reynar memicingkan matanya dan menatap tajam pada sang istri. Dia yang lebih berhak atas istrinya bukanlah sang grandma. Siasat licik harus di balas dengan kelicikan juga. begitulah yang ada di pikiran Reynar.

"Kamu itu lebih patuh pada grandma dari pada suamimu sendiri? apa kamu tidak takut berdosa menolak keinginan seorang suami."

"Bu–bukan begitu,Mas. Tapi, memangnya Mas Reynar mau apa?maksud saya apa Mas Reynar butuh sesuatu?" Melirik sekilas lalu menundukkan kepalanya tak berani menatap langsung netra sang suami.

Sungguh polos sekali istrinya itu. Reynar jadi semakin tak sabar untuk melakukan berbagai adegan romantis bersama Nada.

"Tentu saja aku sangat membutuhkannya, bagaimana pun aku ini adalah pria dewasa yang...kamu pasti juga mengerti kan apa yang ku maksud? kamu itu bukanlah gadis ingusan lagi yang harus di jelaskan secara terperinci mengenai hal tersebut,bukan?"

Memang benar yang di katakan oleh suaminya, Nada cukup tahu tentang hal berbau dewasa. Apa lagi mengenai hubungan yang biasa di lakukan oleh pasangan suami istri, Nada pun mengangguk.

Senyum bahagia tersemat di wajah tampannya. Anggukkan dari sang istri bagaikan oasis di tengah padang pasir. Membuat Nada semakin terpana dan terpesona dengan sang suami.

"Ayo, cepat...nanti Grandma keburu berulah kembali dan mengganggu kita! aku sudah tidak sabar ingin melakukannya."

"Hah!"

GREP

"Eh...Mas, saya bisa jalan sendiri kok.Saya kan berat Mas, tolong turunkan saya!"

Tubuh Nada langsung di gendong ala bridal style dan bergegas masuk ke kamar pengantin mereka. Wajah Nada telah merona bak tomat masak karena malu.

"Berat dari mana, tubuhmu ini enteng seperti kapas. Selama ini apa sih yang kamu makan?mulai besok kamu harus makan yang banyak dan bergizi agar lebih enak...em, yah pokoknya itulah?mengerti?"

"I–iya,Mas."

kriet

Brukk

"Aduhh...!"

Bersambung

1
Denni Siahaan
semoga aja gak disia siakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!