Joy adalah gadis gemuk yang selalu di bully oleh teman-teman dan sekitar nya, apalagi di tambah rambut kriting nya yang membuat penampilan nya semakin tidak menarik.
Kejadian malam di mana Joy di permalukan oleh teman-teman satu pekerjaan nya itu membuat Joy harus menahan malu.
Hingga di perjalanan pulang Joy melihat mobil mewah yang berhenti tepat di depan nya, Joy yang semula ingin bunuh diri itu tidak jadi karena tiba-tiba tangan nya di tarik oleh pria-pria itu.
"Apa aku akan mati?"
"Ya, kau akan mati dan enak."
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mantan.
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
"Kenapa kau datang lagi?"
"Will?"
Wanita cantik itu berdiri, dia berbalik dan berjalan mendekati Willy, mantan kekasih nya yang dia tinggalkan tepat di hari pernikahan nya.
Willy melihat Feni yang mendekat ke arah nya, dia cukup kaget karena Feni yang sudah lama pergi kini kembali dengan status yang berbeda.
"Kau mau apa?" tanya Willy yang seketika membuat Feni menghentikan langkah nya.
"Kau tidak merindukan ku?" tanya Feni.
Dan Willy menggelengkan kepalanya.
"Tidak setelah kau pergi bersama pria itu" sahut Willy dingin.
Feni tersenyum, dia memang bersalah maka dari itu kedatangan nya ke sini untuk meminta maaf karena Feni selalu terbayang-bayang akan kesalahan nya pada Willy.
"Aku tidak punya pilihan Will, aku dan dia_" ucap Feni terhenti karena Willy berlalu meninggalkan nya.
Willy duduk di kursi kebesarannya dan hal itu yang membuat Feni paham jika pria itu sedang tidak mau di ganggu.
Dia cukup lama mengenal Willy, mereka saling menyembuhkan untuk luka patah hati yang keduanya rasakan sebelumnya, meski pada akhirnya dia Feni mengingkari janjinya.
"Will aku minta maaf, kedatangan ku kesini bukan untuk membuat mu kesal atau semakin membenci ku, aku ingin kita saling melepaskan karena aku sudah mulai menatap masa depan ku" Feni duduk di kursi depan meja Willy.
Willy tidak menjawab, dia ingin mendengarkan apa lagi yang akan Feni ucapkan.
"Bisakah kita saling memaafkan Wil?" lanjut Feni.
"Aku sudah dari lama memaafkan mu, pergilah sejauh mungkin karena aku sudah punya pengganti mu" kata Willy dingin.
Feni senang mendengar itu, hal itu juga yang membuat dia berani ke sini, selain untuk meminta maaf Feni juga ingin mengucapkan selamat atas pernikahan Willy.
Dia mendengar kabar itu dari Syakira, kakak iparnya yang mengatakan jika Willy sekarang sudah memiliki istri, Willy sudah menikah.
"Selamat untuk pernikahan mu, maaf kalau kedatangan ku membuat mood mu jelek tapi sungguh aku hanya ingin kita damai, jangan membenci ku lagi" kata Feni.
Dan setelah mengatakan itu Feni pergi dengan wajah lega nya, selama bertahun-tahun dia merasa bersalah pada Willy dan keluarganya dan kemarin dia juga sudah meminta maaf pada orang tuanya Willy begitupun keluarga besar nya, bersyukur semuanya memaafkan nya.
Willy melihat kepergian Feni, dia menghembuskan nafas nya panjang, butuh waktu lama untuk Willy bisa sembuh dari rasa sakit hati nya.
Dia akui bahwa dirinya lemah soal cinta, kegagalan selalu menghampiri nya dan sekarang dia kembali memulai dengan gadis malang yang Willy coba untuk terbiasa.
"Come on Wil, mereka hanya menyakiti mu kau harus bisa membuka lembaran baru" gumam Willy sambil mengusap wajah nya kasar.
tok..tok..
"Masuk!"
"Tuan, sebentar lagi kita harus pergi ke perusahaan X untuk membicarakan kerja sama" ucap Yuda.
"Kau sudah mempersiapkan semuanya?" tanya Willy dingin.
"Sudah tuan" sahut Yuda.
"Baiklah, kita berangkat sekarang" Willy bangkit dari kursi kebesaran nya.
Willy pergi untuk membicarakan kerja sama nya dengan perusahaan X.
Di perjalanan Willy yang sedang melihat tab nya tiba-tiba teringat akan sosok Joy, kejadian tadi dimana dia melihat barang-barang bawaan Joy yang ada di tas besar itu masih terngiang-ngiang di kepala nya.
"Kain itu, semuanya benar-benar jelek! astaga bagaimana bisa seorang gadis memakai pakaian lusuh seperti itu, sobek dan juga __ " Willy tidak bisa berkata-kata lagi.
"Tuan anda mengatakan sesuatu?" tanya Yuda yang mendengar gumaman Bos nya.
"Tidak" sahut Willy dingin.
Yuda tidak berkata-kata lagi, dia sudah kebal dengan bibir pedas tuan nya yang sangat tajam.
"Tidak ada notifikasi pengambilan dana, apa dia lupa untuk belanja? atau jangan-jangan dia tidak mengerti cara menggunakan kartu nya?" batin Willy bertanya-tanya.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏