Yakuza System

...Sewer(3)...

Di lantai 5 bawah tanah Sewer Klub terdapat arena bawah tanah yang cukup besar. Arena itu berbentuk seperti kandang besi.

Battle Cage.

Disini semua penjudi berkumpul untuk bertaruh untuk jagoan nya.

Rei pun saat ini sedang berada di ruangan tersebut. Hiruk-pikuk dari suara komentator, pengunjung dan suara petarung mengisi ruangan tersebut.

Rei yang melihat itu, dia pun tersenyum kecil. Sifat maniak bertarung Rei pun sudah mulai tumbuh sampai-sampai tangan nya gemetar untuk segera mengikuti battle cage.

Sayaka yang ditugaskan untuk mengantar Rei sontak menegur nya lantaran dia menghentikan langkah nya dan menonton pertandingan.

"Shinichi -san, ayo!" seru dingin Sayaka.

Rei yang mendengar itu, dia menyadarkan lamunan nya dan melanjutkan langkah di ruang tunggu untuk mempersiapkan diri.

Setibanya disana, Rei dan Sayaka sontak disambut oleh beberapa pria beraneka ragam ras dengan otot yang kekar dan bertelanjang dada sehingga tato ditubuh mereka terlihat jelas.

Melihat mereka menimbulkan pertanyaan untuk Rei.

"Sayaka -san, apakah bertarung diatas ring harus bertelanjang dada?"

"Iya," jawab dingin Sayaka.

Disamping Sayaka dengan polos nya, Rei melepaskan pakaian nya yang mana membuat Sayaka dan beberapa orang didalam ruang tunggu terkejut melihat bentuk otot sempurna milik Rei.

Sebuah otot yang seharusnya terbentuk dari ukuran dada yang besar tapi tidak dengan Rei, seluruh badan nya padat dengan otot bahkan perut berbentuk Eight Pack.

Sayaka yang sudah melihat banyak pria berotot, dia pun kali ini terkejut. Namun, dia masih menyembunyikan rasa penasaran nya.

"Semoga beruntung!" ucap dingin Sayaka yang sontak berbalik dan meninggalkan Rei.

Rei yang melihat itu sontak menoleh kearah Sayaka.

"Sayaka -san, terimakasih," ucap Rei dengan senyuman kecil.

Dengan sikap dingin nya, Sayaka terus melangkah namun, Rei tidak tahu. Dia tersenyum kecil dan menoleh kebelakang saat Rei sudah masuk.

"Pria yang aneh, bagaimana bisa dia memandatkan ototnya seperti itu? Bahkan jika dia memakai baju. Ototnya sama sekali tidak terlihat." Sayaka tersenyum kecil, "Sungguh menarik."

Setelah itu, Sayaka kembali melanjutkan langkah nya.

Beberapa saat kemudian, acara pun dimulai. Para penjudi bertopeng sudah hadir dibangku penonton.

"Ladies and gentleman, selamat datang di acara taruhan Mingguan, Battle ... Cage!" suara moderator yang mengisi ruangan pertandingan.

"Oooo..." sorakan para penonton.

Disaat yang bersamaan, beberapa tamu VIP hadir dan duduk di sofa panjang bersama beberapa wanita bergaun. Selain itu, Daigo juga hadir ditemani oleh Sayaka disampingnya.

Sesaat Daigo duduk, dia mendengar beberapa VIP membicarakan ada seorang anak muda dibawah umur yang ikut serta dalam pertandingan dan menghina nya.

"Bagus, mereka semua tidak tertarik dengan Shinichi. Ini kesempatan ku," gumam Daigo.

Di Arena Battle Cage pertandingan sudah dimulai dan pertandingan pertama sudah mencapai akhir.

"K.O! Penantang dari Nigeria ini berhasil dikalahkan oleh ahli bela diri Muay Thai, Tom Phen," suara komentator mengiringi ruangan.

"Yoshhaaa!"

"Oooo ..."

"Aku menang!"

....

Suara pendukung dari Tom pheng menyambut kemenangan nya dan Tom Pheng dengan bangga hati mengangkat tangan kanan nya.

"Pertandingan selanjutnya ... Seorang maniak petarung yang masih sangat muda bahkan di umurnya yang masih mudah. Dia mampu mengalahkan satu kelompok Gangster dan juga pemenang Jackpot slot! Kita sambut ... Lucky Shinichi."

Tidak seperti Tom Pheng, Rei disambut dengan tidak enak.

"Uuuu ..."

"Anak kecil pulang lah, ibu mu mencari."

"Jangan sampai nanti kamu mengadukan kekalahan mu ya!"

"Ini bukan pertandingan wanita."

"Uuuu ...."

....

Hinaan terus dilontarkan oleh penonton. Namun, Rei terus melangkah tanpa mempedulikan ucapan mereka dan berdiri diatas Ring berhadapan dengan Tom Pheng.

"Nak, tunjukkan kemampuanmu! Tapi, jangan harap aku mengalah," ucap Tom Pheng dengan bahasa Jepang.

Rei pun tersenyum dan memasang kuda-kuda bela diri tinju seraya berkata dengan bahasa Thailand.

Rei mengucapkan itu berdasarkan wajah dan penampilan nya seperti orang Thailand.

"Aku harap paman menunjukkan semua kemampuan, paman."

Tom Pheng terkejut saat mendengar Rei berbicara bahasa Thailand.

"Menarik! Jadi, kamu bisa bahasa Thailand?"

"Sedikit," jawab Rei dengan senyuman kecil dan berbahasa Thailand.

Rei dan Tom Pheng pun saling bertukar senyum.

Disaat yang bersamaan, Rei memberikan perintah kepada Nano.

"Nano, salin pergerakan Tom Pheng!" seru batin Rei.

...(Dimengerti!)...

Tak lama kemudian, komentator memberikan aba-aba.

"Pertandingan. Dimulai!"

Tanpa membuang waktu, Tom Pheng memulai serangan berupa tendangan, sikutan, tendangan lutut dan beberapa teknik Muay Thai yang terus dilancarkan.

Semua penonton bersorak senang melihat Tom Pheng terus menyerang sedang Rei hanya menghindar saja.

Dalam pikir banyak orang, Rei tidak bisa melakukan serangan balik akan tetapi sebaliknya, Rei sengaja tidak melakukan serangan balik demi mendapatkan teknik Muay Thai peringkat tinggi seperti milik Tom Pheng.

Daigo yang melihat itu, dia pun menaruh curiga kepada Rei.

"Apa yang dia lakukan. Kenapa hanya menghindar saja?"

Sayaka yang melihat itu, dia menyadari tatapan Rei yang berbeda dan menyimpulkan sesuatu.

"Dia sedang menganalisa lawan," jawab Sayaka.

"Menganalisa? Apa maksud mu, Sayaka?" tanya heran Daigo.

"Dia melihat seakan-akan ingin menghafal gerakan lawan nya," jawab Sayaka.

"Mungkin kah, dia berpikir untuk menyalin teknik lawan nya?"

"Maaf, Oyaji. Saya tidak bisa memastikan nya," sambung Sayaka.

"Benar juga. Lebih baik, kita amati saja dahulu."

Di arena, Tom Pheng terus melancarkan serangan nya dan Rei terus menghindar sampai Tom Pheng melesatkan tendangan lutut keatas.

Puk!

Rei menahannya dengan dua tangan dan melompat mundur.

Pertarungan yang begitu sengit membuat penonton bersorak.

"Oooo ..."

"Nak, kemampuan mu apa hanya menghindar saja?" ledek Tom Pheng dengan bahasa Thailand.

"Itu salah satu nya," jawab santai Rei.

Ditengah itu, Nano memberitahu sesuatu.

...(Tuan. Anda berhasil menyalin teknik Muay Thai Rank A dari Tom Pheng.)...

...(Apakah anda ingin memindahkan nya ke otak anda?)...

"Iya."

...(Proses Pemindahan ... Selesai)...

Rei yang melihat itu, dia pun tersenyum kecil yang membuat Tom Pheng salah paham.

"Seperti nya kamu meremehkan ku," ucap dingin Tom Pheng.

"Tidak. Aku hanya senang. Kamu lawan yang cukup kuat. Tapi, aku tidak akan kalah!"

Seusai mengatakan itu, Rei memasang kuda-kuda Muay Thai yang sama persis seperti Muay Thai.

"Cih ... Mencontek itu tidak baik. Baiklah, aku akan tunjukkan teknik Muay Thai yang sebenarnya!" ucap Tom Pheng dengan bahasa Thailand.

Lalu, Tom Pheng melanjutkan serangan dengan teknik Muay Thai nya dan begitu juga Rei, dia menahan serta melakukan serangan balik dengan teknik yang sama bahkan pergerakan nya lebih cepat dan lebih kuat sampai-sampai saat terkena tendangan, Tom Pheng sudah mundur beberapa langkah.

Tom Pheng yang terpojok membuat penonton hening sejenak.

Tanpa mempedulikan itu, Rei langsung melompat lurus kedepan disertai lutut yang di tekuk.

Puakk!

Sebuah serangan telak tepat mengenai dada Tom Pheng yang membuat nya terpental dan pingsan.

Semua orang terkejut melihat kemampuan Rei terutama Daigo yang sontak beranjak diri dan melihat Rei dengan penuh antusias.

"Dia benar-benar menyalin nya. Luar biasa! Jadi, inikah putra haram dari Gun Yamazaki!" batin senang Daigo.

Penonton yang awal nya kini bersorak lagi senang saat melihat kemampuan Rei yang luar biasa.

"Luar biasa! Kita mendapatkan pemenang baru, Lucky Shinichi!" seru moderator.

"Oooo ...." sorakan semangat para penonton.

Rei pun menoleh kearah Daigo dan memberikan senyuman kecil. Daigo pun menyadari tatapan itu dan memberikan kode tangan angka 3.

"Pertandingan kedua akan kita mulai. Mampukah Lucky Shinichi mempertahankan kemenangan nya sampai menjadi champion berikut nya."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...