Duda Ganteng Ku

Pagi-pagi sekali Revano sudah bangun lalu pergi ke kamar anaknya untuk membangunkan Aurel.

"Sayang bangun yuk udah pagi, katanya mau jalan-jalan." ujar Revano menggoyangkan bahu Aurel pelan.

"Iya Dad ... Eughh ... " Aurel merentangkan kedua tangannya, Revano tersenyum lalu menggendong anaknya.

"Aurel mandi dulu ya." kata Revano sambil mengelap dahi Aurel yang basah kena tetesan rambut Revano.

Revano dengan telaten memandikan anaknya, kemudian menggantikannya baju lalu menurunkan anaknya di meja makan bersama Lilis.

Sanjaya sudah pergi tadi malam di antar oleh Anton sekertaris plus asisten pribadinya, yang tau semua seluk beluk kehidupan Sanjaya selama ini. Karena Anton merupakan ponakan Sanjaya, Anak dari kakaknya Sanjaya yang sudah lama meninggal. Anton merupakan anak yatim piatu jadilah ia tinggal dengan Sanjaya sejak dirinya SMP.

"Aurel makan sama Oma, Daddy mandi dulu." ujar Revano mencium kedua pipi anaknya dan langsung melenggang pergi memasuki kamarnya untuk mandi dan bersiap, Revano sudah makan terlebih dahulu pagi tadi setelah melaksanakan ibadah solat subuh.

Revano turun dari tangga dan menghampiri Ibu serta anaknya yang masih anteng duduk di tempat makan.

"Ayo Mah, pergi sekarang?" tanya Revano karena melihat Mamah nya hanya memakai daster rumahan saja belum ganti padahal mereka ingin pergi bersama.

"Mama mau ada arisan Van, kalian berdua saja. Ingat kamu bawa Aurel jaga baik-baik." kata Lilis mengingatkan.

"Oma ayoo ... " ujar Aurel memberengut di gendongan Revano kala mendengar Oma nya tidak ikut dengannya.

"Maaf ya sayang, Oma ada perlu sebentar nanti kalau sudah selesai Oma menyusul Aurel ya ... " ujar Lilis sambil mencium kedua pipi Aurel.

Revano mulai menyalakan mesin mobilnya dan berjalan sesuai yang di tujunya, Aurel sangat senang karena pagi ini jalan-jalan dengan Daddy nya, biasanya sang Daddy sibuk dengan dunia kerja nya saja.

"Dad Aurel mau ketemu tante Delisa." celetuk Aurel sambil melihat dady nya yang fokus mengemudi.

"Dadd ... " rengek Aurel lagi ketika Dady nya hanya melihatnya lalu fokus kembali ke arah depan.

"Daddy inginnya berdua dengan Aurel saja, kita me time okay? Jadi Aurel mau kemana dulu?" tanya Revano mengalihkan arah pembicaraan.

"Aurel mau ke Playground terus nanti makan di MCD Dad." kata Aurel dengan senang sambil meloncat loncat di bangku depan.

"Stop berhentilah meloncat. Ya, Dady akan menuruti semua keinginanmu."

"Yess ... Thankyou Dadd." Aurel berhenti meloncat lalu duduk anteng sambil melihat jalanan yang di laluinya.

***

Pagi ini Delisa sudah sangat cantik ingin berbelanja membeli semua kebutuhan rumah nya yang stok nya sudah mulai menipis.

Ia menjalankan motornya lalu menuju tukang jahit karena ada bahan yang akan ia jadikan baju untuk bekerja.

Setelah selesai mengantarkan bahan lalu di ukur, Delisa melanjutkan perjalanannya kearah mall yang lumayan jauh dari rumahnya.

***

Revano turun dari mobil dengan menggendong Aurel di tangannya, begitu juga Delisa yang baru turun dari motornya, mereka sama sama kompak menuju mall yang sama.

"Dad ... I want ice cream." tangan Aurel menunjuk kearah penjual es krim yang masih di depan parkiran.

"Yakin mau nunggu?" tanya Revano yang melihat penjual sibuk dengan pembeli nya yang cukup ramai.

"Yes Dad." Aurel menganggukkan kepalanya.

"Baiklah." Revano menghembuskan nafasnya berat, dan langsung melangkahkan kakinya menuju pedagang eskrim tersebut.