NovelToon NovelToon
Sebatas Menjadi Istri Boneka

Sebatas Menjadi Istri Boneka

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:31.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: LaSheira

Dia hanya harus menjadi istri boneka.

Bagaimana jika Merilin, gadis yang sudah memendam cintanya pada seseorang selama bertahun-tahun mendapatkan tawaran pernikahan? Dari seseorang yang diam-diam ia cintai.

Hatinya yang awalnya berbunga menjadi porak-poranda saat tahu, siapa laki-laki yang akan menikahinya.

Dia adalah bos dari laki-laki yang ia sukai dalam kesunyian, yang menawarinya pernikahan itu.

Rionald, seorang CEO berhati dingin, yang telah dikhianati dan ditingal menikah oleh kekasihnya, mencari wanita untuk ia nikahi, namun bukan menjadi istri yang ia cintai, karena yang ia butuhkan hanya sebatas boneka yang bisa melakukan apa pun yang ia inginkan.

Akankah Merilin menerima tawaran itu, sebuah kontrak pernikahan yang bisa membantunya melunasi hutang warisan ayahnya, yang bisa membantu pengobatan jangka panjang ibunya, dan memastikan adik laki-lakinya mendapatkan pendidikan terbaik sampai ke universitas.

Bisakah gadis itu mengubur cintanya dan menjadi istri boneka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Masih Berlanjut Senam Jantungnya

Melihat tirai kanopi yang jatuh, kepala pelayan hanya bisa tersenyum. Lalu dia mendekat ke meja sebelah kanan tempat yang dekat dengan Rion berbaring tadi.

"Tuan Muda, saya taruh di atas meja. Mohon maaf, karena lampunya masih menyala jadi saya mengetuk pintu."

Rion menyibak sedikit tirai di sampingnya, wajah dan tangannya menyembul. Dia menanggapi perkataan kepala pelayan dengan tersenyum. Semakin membuat kesalahpahaman jatuh ke jurang yang paling dalam.

"Berikan padaku." Kepala pelayan menyodorkan satu gelas ke tangan Rion. "Ini apa?" tanyanya sambil menggoyangkan gelas di tangan.

"Susu hangat dan kurma Tuan Muda, Nyonya berfikir kalian pasti lelah seharian ini, jadi biar bisa istirahat beliau meminta saya membuatkan untuk Anda."

Rion menggoyangkan gelasnya lagi, lalu meneguk minumannya.

"Kau memasukkan apa? Kenapa rasanya tidak seperti biasanya." Ada rasa sedikit pedas di lidah Rion.

"Saya tambahkan sedikit jahe, untuk menghangatkan tubuh Tuan Muda, udara sedikit dingin karena ini di daerah ketinggian." Kepala pelayan meraih gelas yang sudah kosong. Rion menunjuk gelas lain yang masih terisi penuh. Milik Mei.

"Mei..."

"Ia Kak."

"Minumlah, kau pasti lelah." Suaranya lembut dan manis terdengar.

"Aku juga Kak? Ah, ia." Meraih gelas cepat karena tatapan menusuk Rion, kenapa aku pakai bertanya segala si. Seharusnya ambil saja tadi pikir Mei. "Terimakasih Pak, tolong sampaikan pada ibu ucapan terimakasih saya." Sebenarnya gadis itu ingin menolak, tapi melihat tatapan dan tangan Rion yang sudah menggantung, membuatnya meraih gelas.

Aku kan tidak pernah minum susu. Harven juga tidak suka susu, makanya Merilin sangat jarang membeli susu. Dia hanya minum susu yang dicampur kopi.

Eh, enak juga ternyata susu campur kurma dan jahe.

Glek.. glek, tahu-tahu sudah habis tak bersisa isi gelas, Rion mengambil gelas yang ada di tangan Merilin.

"Sekarang keluarlah Pak."

"Baik Tuan Muda. Selamat istirahat untuk Nona Muda juga."

Mei masih bengong, tidak tanggap kalau panggilan itu ditujukan padanya. Saat Rion memiringkan kepala seperti bertanya kenapa kau diam saja. Gadis itu baru tersadar.

"Ah, baik Pak. Terimakasih banyak, selamat istirahat juga."

Kenapa dia memanggilku nona muda, kan aneh sekali.

Saat pintu sudah tertutup, yang ada mereka kembali membisu. Sekarang mau apa lagi, gumam Merilin. Tirai sutra kain kanopi rasanya menyesakkan bagi Merilin, dia menyentuhnya. Sementara Rion sudah menjatuhkan tubuh berbaring.

"Sekarang tidurlah, Pak Kun pasti menjawab kalau ayah dan ibu bertanya kita sedang apa, pasti dia mengatakan kita sedang bermesraan. Ah, aku lelah."

Merilin melongo, lagi-lagi hatinya sedikit terhanyut tadi. Dan ternyata semua tindakan yang dilakukan Rion telah diperhitungkanya dengan baik sebagai bentuk akting.

Akting Mei, akting. Bisakah kau sebelumnya mengatakan padaku kalau mau melakukan skinship diluar batas normal! Begitulah rasanya Merilin ingin menjerit di depan wajah Rion.

"Pamerkan kecupan di lehermu pada ibu besok, dia pasti senang melihatnya."

Merilin menyentuh lehernya. Dan dia pun tertawa dalam hati.

"Baik Kak, akting Kak Rion sungguh luar biasa."

Untung saja hatiku sudah kuberikan pada orang lain, kalau tidak, bagaimana kalau aku jatuh cinta padamu! Ah, bisa gila aku kalau lebih dari ini.

"Cih, kau juga harus mengimbanginya. Aku yang membayarmu, kenapa malah aku yang bekerja keras."

Haha, aku tidak bisa berkata-kata lagi.

"Maaf Kak, kedepannya aku akan berusaha lebih baik lagi." Rion tidak menjawab, dia meletakkan tangan menutupi matanya. Bibirnya tersungging senyum tipis.

Merilin rasanya sesak nafas sendiri mengatur kewarasan. Untuk tetap berada di jalan yang lurus agar hatinya tidak goyah. Jangan tergoda sedikitpun Mei, dengan wajah tampan yang senang sekali membuat orang senam jantung ini. Merilin berbaring jauh lebih ke tepi tempat tidur.

"Maaf Kak, apa boleh kain tirai ini aku buka. Rasanya agak sumpek, dan apakah boleh aku matikan lampunya ya?"

Supaya aku tidak perlu melihat wajahmu yang membuat hati jedag jedug. Rion menjawab malas dengan kata terserah. Merilin setengah berdiri menarik tali tirai, membuka dan membuat simpul pita dipengaitnya.

Ah, leganya. Memang lebih nyaman begini.

Gadis itu turun dari tempat tidur, berjalan menuju saklar lampu. Saat baru menjentikkan tangan dan lampu padam, suara ketukan pintu membuatnya terlonjak.

"Rion, maaf, apa ibu boleh masuk?"

Ibu? Ada apa ini?

Merilin menghidupkan lampu lagi. Lalu berjalan cepat membuka pintu. Ibu masih memakai pakaian rapi saat makan malam tadi.

"Maaf ya Mei, ibu malah mengganggu, Rion belum tidur kan?"

"Belum Bu, kami baru mau tidur. Kak Rion ada di tempat tidur. Masuklah Bu."

Ibu masuk ke dalam kamar, mengedarkan pandangan.

"Kenapa Bu?" Rion sudah bangun dan duduk di tempat tidur. Ibu mendekat ke arahnya.

"Pamanmu datang, apa kau bisa turun menemuinya sebentar." Ibu tersenyum pada Merilin.

"Bukannya paman baru kembali lusa?"

"Seharusnya, tapi dia memaksakan diri dengan mempercepat jadwal kegiatannya. Maaf Ya Mei, menggangu malam pertama kalian."

Wajah Merilin memerah, dia mengibaskan tangan kalau dia baik-baik saja.

"Pamannya Rion ada pekerjaan yang tidak bisa diundur di luar negri, tapi karena Rion keponakan kesayangannya jadi dia buru-buru pulang. Sebenarnya dia ingin hadir waktu pernikahan tadi siang, tapi semua tidak kekejar katanya. Dia juga baru datang langsung dari bandara."

Ibu menjelaskan kronologi, kenapa paman bisa datang malam-malam begini. Rion sudah bangun dari tempat tidur.

"Ia Bu, nggak papa kok. Kak, apa aku juga perlu turun untuk menyapa paman." Malam memang sudah larut. Jadi Mei bertanya lebih dulu apa dia perlu ikut.

"Besok saja kau menyapanya, aku akan bilang kau kelelahan dan sudah tidur, sekarang kemarilah." Rion menarik tangan Mei, mendorongnya ke tempat tidur, dia ikut jatuh menindih Merilin. Ibu cuma bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya. "Awas saja, kalau kau sampai tidur saat aku kembali nanti." Berbisik di telinga Merilin, bahkan bibirnya menyentuh telinga Mei.

Lalu Rion mengangkat tubuhnya dengan ekspresi sangat normal.

"Aku akan menunggu Kak Rion." Mei bicara pelan sambil tersenyum pada ibu.

"Kenapa kau menungguku, tidurlah dulu kalau kau lelah." Rion mengusap kepala Merilin. Sambil menarik selimut. Tersenyum dengan ramah. "Aku dan ibu keluar dulu ya."

Dasar manusia bermuka dua!

"Mei, maaf ya Nak, istirahatlah dulu, ibu pinjam Rion sebentar ya. Hehe." Ibu lagi-lagi tersenyum riang, melambaikan tangan saat menutup pintu.

Senyum dibibir Mei lenyap, sekalian saja tidak usah kembali sampai besok pagi gumam gadis itu geram. Dasar manusia bermuka dua, dia pintar sekali berakting Tuhan.

Kenapa Kak Rion tidak jadi artis saja, kemampuan aktingnya sungguh luar biasa.

Mei memang menjatuhkan tubuh, tapi mana mungkin dia bisa memejamkan mata kalau sudah mendengar ancaman sampai digigit telinganya begitu. Diusap-usap dengan kuat bagian belakang telinga dengan tangan.

Karena takut jatuh tertidur, Mei memilih membuka hpnya. Gadis itu menghapus riwayat chat dengan Kak Serge. Sekaligus menghapus foto-foto Kak Serge yang jumlahnya tidak terhitung lagi.

Dia sudah mendapat ancaman sedemikian rupa, kalau sampai ketahuan dia menyimpan foto Kak Serge bisa gawat jadinya. Disini yang Merilin khawatirkan adalah Kak Serge.

Walaupun disini aku yang menyukai Kak Ge secara sepihak, tapi kalau dia tidak percaya bagaimana. Ah, tadi saja dia hampir memukul Kak Ge gara-gara kami bicara.

Demi keselamatan Kak Serge.

Walaupun sayang, tetap harus hapus foto satu persatu. Tanpa tersisa satu pun. Hati Merilin menangis, bahkan untuk menyimpan foto Kak Ge saja sekarang tidak bisa gumam gadis itu pilu.

Namun demi melindungi Kak Serge dari suaminya yang pemarah, dia harus merelakannya.

...🍓🍓🍓...

Ternyata tidak sebentar, waktu yang dihabiskan Rion untuk bicara dengan paman. Paman di sini adalah kakak laki-laki ibunya. Hubungan kakak beradik itu sangat dekat, bahkan semasa masih membangun perusahaan game bantuan yang diberikan paman sangat besar bagi Rion, bisa dibilang dia keponakan kesayangan paman.

Yang meyakinkan ayah untuk membiarkan Rion berjalan diatas mimpinya juga paman. Untuk itulah obrolan malam ini, termasuk meyakinkan paman bahwa dia jatuh cinta setengah mati pada Merilin, tentunya meyakinkan paman membutuhkan waktu. Apalagi paman juga tahu masalah gadis yang pernah meninggalkannya.

Dan saat Rion masuk ke dalam kamar, lampu masih menyala. Gadis yang ada di tempat tidur, sedang bersandar pada sandaran tempat tidur. Kepalanya jatuh dipangkuan dimana dia meletakan bantal.

"Hah! Beraninya kau tidur." Rion menangkap benda kecil di dekat bantal dengan matanya, hp milik Merilin.

Dengan perlahan, Rion mengangkat Merilin. Hati-hati dia meletakan kepala Mei di atas bantal. Dicubitnya pipi kanan Merilin, gadis itu hanya bergumam tapi tidak terbangun.

"Mei, buka matamu!"

Hening, tidak ada sahutan ataupun gerakan tubuh, sepertinya Merilin benar-benar tertidur. Rion jadi malas menjahili istrinya, dia membuka baju atasan, mematikan lampu dan naik ke tempat tidur.

Bukannya tidur, dia meraih hp Merilin. Menggesekkan jari gadis itu sampai layarnya menyala. Yang pertama kali dia buka tentu saja pesan dari Serge. Kosong.

Rion menatap gadis yang tidur dengan tenang disampingnya.

"Pintar juga kau ya."

Rion sudah tidak tertarik untuk membongkar isi hp Merilin, dilemparkan hp itu jauh ke ujung tempat tidur. Terpental dan jatuh ke lantai. Entahlah, mungkin sebenarnya Rion sengaja hanya dia yang tahu.

"Mei..."

Sunyi...

Rion menyentuh pipi Merilin, mencubitnya lagi. Dia putar jari telunjuknya.

Gadis bodoh! Kau benar-benar hebat dan berani ya, kau bahkan berkorban sebesar ini untuk keluargamu. Padahal kau ketakutan dan gemetar setiap aku menyentuhmu.

Rion menatap Merilin lekat. Dia memang perempuan, sama seperti gadis yang mengkhianatinya. Tapi entah kenapa, dia tidak membenci gadis di depannya. Sejak Rion pertama kali bertemu dengan Merilin sekalipun.

Rion menarik selimut turun, menyentuh kancing baju tidur Merilin. Bibirnya tersenyum.

"Bagaimana kalau aku meninggalkan bekas kecupan lebih banyak ditubumu, ibu pasti akan tambah senang kan kalau melihatnya."

Dan benar saja, baju Merilin sudah melorot saat esok pagi dia terbangun. Belum berhenti kaget dengan bajunya, ditambah dengan melihat laki-laki setengah telanjang di sampingnya. Terlelap seperti malaikat. Tampan dan bersinar di pagi hari.

Bersambung

1
Nf@. Conan 😎
waaaaahhh
si Rion hrus pkai kacamata kuda nih mah, biar jlas
Nf@. Conan 😎
menjadikanmu thor
Nf@. Conan 😎
Serge agaknya brjodoh sn Dean nih
sayangkamu
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Nf@. Conan 😎
jahhhaaaattt kau ntuh thor, pdahal Mei kan sdah bahagia krena sdah kmbali k ibu kota
Nf@. Conan 😎
itu mah mau lo ion ion
Nf@. Conan 😎
jaaahhhhaaaatt lo thor
sayangkamu
alesan 🤣🤣 modus
Nf@. Conan 😎
mimpi kau Mei
Nf@. Conan 😎
waaaaddddduuuuuuuhhhh
Nf@. Conan 😎
ehh ....
sepupu bayaran trnyata
Nf@. Conan 😎
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
sayangkamu
😅🤣🤣🤣
Nf@. Conan 😎
Aaaaakkkkhhhhh.....
jdi ikutan seeeddiiiihhh.... hik hik hik
😭😭😭😭😭😭😭
Nf@. Conan 😎
diiiiihhhh sewot
bkannya losa bodo dngan msalah pribadi org
Nf@. Conan 😎
jauh lebih parah dri Helena klakuan nya
Nf@. Conan 😎
gayanya sok sangar dan dingin, pdahal ckckckck
Lailatus S
cucunya saga kayaknya ni bocah😆
Lailatus S
aku rasa ini cucunya saga
Lailatus S
anaknya han masak gampang bngt d tipu😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!