NovelToon NovelToon
Time Travel: Kali Ini Aku Akan Mengalah

Time Travel: Kali Ini Aku Akan Mengalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Keluarga / Time Travel / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aplolyn

Di kehidupan sebelumnya, Emily begitu membenci Emy yang di adopsi untuk menggantikan dirinya yang hilang di usia 7 tahun, dia melakukan segala hal agar keluarganya kembali menyayanginya dan mengusir Emy.
Namun sayang sekali, tindakan jahatnya justru membuatnya makin di benci oleh keluarganya sampai akhirnya dia meninggal dalam kesakitan dan kesendiriannya..
"Jika saja aku di beri kesempatan untuk mengulang semuanya.. aku pasti akan mengalah.. aku janji.."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aplolyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 6

"Gimana? Kalian semua udah siap kan? Gak ada barang yang ketinggalan?," tanya Tuan Gerson sekali lagi sebelum mereka ber-empat naik ke mobil dengan tujuan ke bandara.

"Siap ayah.." jawab Ethan yang disetujui Emily dan Emy dengan anggukan.

Kurang lebih satu setengah jam kemudian mereka sampai di bandara.

Pesawat yang akan membawa mereka ke London berkilau di bawah cahaya senja. Di bandara internasional yang ramai itu, Emily berdiri dengan koper hitam sederhana di tangannya.

Dia masih belum terbiasa dengan kenyataan bahwa kali ini, ayahnya mengajaknya ikut serta.

“Emily, kau sudah siap?” suara berat ayahnya terdengar dari samping, pria itu mengenakan jas hitam elegan, penampilannya gagah seperti seorang pebisnis papan atas.

Emily mengangguk cepat. “Iya, Ayah…”

Suara itu hampir bergetar.

Di kehidupannya yang dulu, ia bahkan tidak pernah mendengar ayahnya memanggil namanya dengan nada sedekat ini.

Sementara itu, Emy berdiri tidak jauh dari mereka, tersenyum manis dengan koper mewah berwarna pastel.

Seperti biasa, semua orang di sekeliling tampak terpesona oleh Emy, para pramugara bahkan lebih dulu menyapanya, padahal Emily ada tepat di sampingnya.

Ethan, sang kakak, menepuk bahu Emily. “Kau benar-benar sudah baikkan?” tanyanya ringan.

Emily memaksa tersenyum. “Hmmm..”

Dia berkata dengan singkat lalu kembali melihat ponselnya yang berisi pengumuman pertemuan pertama calon mahasiswa baru dengan para panitia ospek.

Begitu berada di dalam pesawat kelas bisnis, Emily duduk di dekat jendela. Ayahnya duduk di sebelahnya, sementara Ethan dan Emy di deretan kursi depan.

Hati Emily terasa hangat, ini pertama kalinya ia duduk bersebelahan dengan ayahnya di perjalanan penting keluarga.

Namun, suasana itu tak berlangsung lama.

“Ayah, lihat ini.” Emy menoleh ke belakang, menyodorkan ponselnya. “Lukisan yang ku kerjakan kemarin. Bagaimana menurut Ayah?”

Tuan Gerson segera fokus pada layar ponsel Emy, meninggalkan Emily yang duduk di sampingnya dalam diam.

Tatapan penuh kebanggaan itu adalah tatapan yang dulu selalu Emily rindukan, namun itu selalu tertuju pada Emy.

Emily mengepalkan tangannya di pangkuan.

'Tidak apa-apa… kali ini berbeda. Aku harus menahan diri. Aku tidak boleh jadi gadis cemburuan seperti dulu.'

Pesawat pun lepas landas. Kota perlahan mengecil di bawah mereka, digantikan hamparan awan putih. Emily menempelkan dahinya ke kaca, berusaha mengatur napas.

Malam pertama di London, mereka menginap di hotel mewah dekat Sungai Thames. Dari jendela kamarnya, Emily bisa melihat London Eye berputar perlahan diterangi cahaya lampu.

Pemandangan itu begitu indah, membuatnya hampir lupa pada rasa sesak di dadanya.

"Dimana obatku ya?," gumam Emily sambil mencari kotak obat yang sudah di bawa lalu meneguknya dengan air putih.

Tok tok tok....

Suara ketukan pintu membuat Emily bangun, melihat sang kakak yang berdiri di depan dengan senyuman yang di kehidupan ini mungkin akan selalu Emily lihat.

“Emily?” Suara Ethan terdengar, kemudian pria itu masuk ke dalam tanpa menunggu Emily mempersilahkan.

"Apa kak?," tanya Emily, dia masih berdiri di depan pintu masuk sebelum menoleh dan mendapati kakaknya melihat beberapa obat yang di buka olehnya.

"Kau baik-baik saja?" tanyanya lalu menatap Emily dengan serius.

Emily tertegun. Di masa lalunya, Ethan jarang sekali menanyakan keadaannya. Bahkan, dia lebih sering mengejek atau menyepelekannya.

“Iya.. kenapa kak?,” jawab Emily pelan.

Ethan hanya mengangguk, lalu tersenyum tipis. “Kalau ada yang mengganggu pikiranmu, katakan padaku. Kita keluarga, kan?”

Kata-kata sederhana itu terngiang di otak Emily bahkan sampai membuatnya tak bisa tidur.

"Dia aneh kan? Kak Ethan kenapa aneh ya?"

Kira-kira hal itulah yang terus terpikirkan olehnya, pasalnya Ethan selalu melindungi Emy di kehidupan yang lalu, dia bahkan tak sempat memperhatikan Emily yang sudah jelas adalah adik kandungnya.

1
Cty Badria
tinggal keluarga y hanya ngangap alat, tidak suka jalan y bertele, pu nya lemah banget
Lynn_: Terimakasih sudah mampir ya kak😇
total 1 replies
Fransiska Husun
masih nyimak thor
Fransiska Husun: /Determined//Determined/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!