Pembalasan Alena

Aryan memiliki dua anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Putrinya merupakan seorang model yang sedang naik daun. Putra pertamanya duduk dibangku kuliah. Sedangkan putra bungsunya masih duduk di bangku SMA.

Jika sebelumnya Alena mengusik perusahaannya, maka kini ia akan menyerang anak-anak Aryan. Diantara ketiga anak Aryan hanya putra bungsunya yang tidak neko-neko.

Putri Aryan bernama Marsha. Sebagai seorang model, Marsha memiliki banyak skandal. Salah satunya menjadi selingkuhan pria beristri.

Pria yang menjadikan Marsha selingkuhannnya merupakan seorang produser yang namanya sering jadi perbincangan para artis. Meski usianya sudah tidak muda lagi namun banyak artis muda yang terjerat akan rayuannya. Salah satunya Marsha Anastasia.

Alena berhasil mendapatkan bukti perselingkuhan mereka. Setelah itu Alena mengirimkan bukti perselingkuhan itu ke tangan istri produser. Tentu saja istri produser itu marah. Dia merasa terkhianati. Dia pun merencanakan upaya penggrebekan agar sang suami tidak bisa mengelak.

Pada suatu malam, sepasang kekasih sedang asyik memadu kasih. Mereka tidak menyadari bahaya yang akan datang.

Sang lelaki asyik memainkan pucuk dada sang perempuan. Begitupun dengan jari tangannya yang bermain di bagian intinya.

"Ah... enak Bram! lebih cepat! " racau Marsha menikmati sentuhan Bramastya.

Bram menuruti keinginan kekasihnya. Dia menggerakkan jarinya lebih cepat. Dia tidak sabar untuk memasukkan burungnya kedalam sangkar.

"Aku sudah tidak tahan sayang! " erang Bram yang langsung menghentikan tindakannya. Dia segera menempatkan tubuhnya di antara paha Marsha.

Jleb!!!

"Uh... punyamu sangat, menggigit sayang, " puji Bram sambil menggoyahkan pinggulnya.

Brak!!!!

Pasangan mesum itu kaget melihat pintu didobrak secara paksa. Belum hilang rasa kaget mereka, datang beberapa orang yang membuat Bram mati kutu. Bahkan dia sampai melupakan jika tubuhnya dalam keadaan telanjang. Senjatanya pun masih berada di dalam inti Marsha.

"Brengsek! " maki wanita yang sangat Bram kenal. Wanita yang terkenal lembut dan penyayang itu nampak mengeluarkan taringnya. Dia bergegas menarik rambut panjang Marsha yang tak lain putri sulung Aryan.

"Aaaaaaaa! " teriak Marsha kesakitan. Bram segera melepaskan burungnya yang sudah lemas karena kaget. Kemudian menutupinya dengan selimut.

Beberapa lelaki yang turut berasa diruangan itu merasakan celananya sesak. Siapa yang tak tergoda melihat pemandangan indah dihadapannya. Namun mereka tidak melupakan pekerjaannya.

Mereka merupakan wartawan yang sengaja dibawa oleh istri Bram. Sebenarnya istri Bram masih berharap jika informasi yang diterimanya tidak benar. Namun melihat secara langsung seperti ini membuat hatinya sakit.

Bram tak berkutik. Mau menyangkal pun percuma. Kini ia harus bersiap kehilangan keluarga kecilnya. Dia mendekap tubuh Marsha yang bergetar.

Istri Bram sudah tidak sanggup lagi melihatnya. jadi dia keluar dari apartement sang suami dengan hati yang patah. Dia tidak menyangka jika sang suami seperti memberi perlindungan pada selingkuhannya.

Tidak ada perkataan apapun dari Bram membuat wanita yang masih berusia tiga puluh lima tahun itu bertambah sakit. Ia kira Bram setidaknya mengucapkan kata maaf. Namun jangankan meminta maaf, satu kata pun tidak keluar dari mulutnya.

Alena langsung tersenyum saat berita itu muncul di publik.Berita itu langsung menyebar dengan cepat. Maklum Marsha termasuk model yang naik daun. Nama baik Marsha langsung hancur dalam sekejap.

Aryan marah besar. Bahkan masalah perusahaan saja belum selesai. Kini ada permasalahan baru lagi.

Plak!

Plak!

Plak!

Aryan menampar pipi Marsha sampai sudut bibirnya berdarah. Istri Aryan langsung menghampiri Marsha dan memeluknya.

Sebagai seorang ibu, Dania merasa gagal mendidik putrinya. Putrinya telah membuat nama keluarganya menjadi hancur. Padahal untuk sampai ketahap seperti ini Aryan bekerja dengan sangat keras.

"Apa kami membesarkan mu untuk menjadi jalang?!! " bentak Aryan dengan emosi. Tubuh Marsha bergetar. Sejak kecil Marsha sudah dilimpahi kasih sayang . Tidak sekalipun Aryan dan Dania membentak ketiga anaknya.

Hanya saja Aryan jarang berasa di rumah. Aryan dan Dania juga memanjakan mereka. Apapun yang mereka inginkan harus terpenuhi. Itulah yang menyebabkan Marsha dan Marshall menjadi sombong. Hanya si bungsu Marchel yang tidak banyak ulah. Dia juga terkenal sebagai siswa yang berprestasi.

"Apa tidak ada lelaki single sampai harus lelaki beristri!" lanjut Aryan.

"Kamu suka jadi pelakor? "

Aryan mengeluarkan semua unek-uneknya. Kepala nya rasanya mau pecah memikirkan semuanya.

"Maaf Pa, " rintih Marsha pelan.

"Maaf kamu bilang? apa maafmu bisa membuat nama kami kembali baik? "

Marsha terdiam. Apa yang dikatakan ayahnya memang benar. Apalagi berita perselingkuhannya viral di media sosial. Aryan sudah berusaha untuk menekan berita tersebut. Namun usahanya tidak ada hasil.

Belum masalah yang di perbuat Marsha mereda kini Aryan kembali dipusingkan oleh ulah anaknya. Marshall terpergok sedang mengkonsumsi narkoba. Kepala Aryan serasa meledak. Untung ia tidak mempunyai riwayat penyakit jantung. Jika tidak mungkin ia sudah tidak bernyawa .