Godaan Pelakor

( POV Syahnaz )

"Lusy, itu kok ada yang ketok pintu, siapa ya?" Tanya ku pada Lusy saat baru keluar dari kamar. Rencana nya aku mau ke lokasi ke tempat yang akan aku bangun kan sebuah kafe.

"Gak tau, Bentar biar aku buka!" Ucap Lusy sembari menyimpan piring kotor di wastafel, Lusy memang baru saja selesai makan.

Mungkin teman nya Lusy yang biasa menjemput dia, begitulah pikir ku.

Aku menarik kursi menuang teh hangat kedalam cangkir dan mengambil satu roti untuk sarapan pagi ku.

Bel masih terus berbunyi sampai terdengar bunyi pintu yang di buka Lusy.

Kreeek...

"Maaf, siapa ya?" Aku bisa mendengar suara lusy dari dalam.

"Oh, maaf saya gak tau.... Silahkan masuk Tante, Syahnaz ada kok didalam!" Masih terdengar Lusy menyebut namaku.

"Siapa yang mencari ku sepagi ini?" Batin ku segera menghabis kan sisa roti dan beranjak dari meja makan.

"Syahnaz," Aku segera menoleh dan ternyata yang datang Tante mentari mama nya Aditya.

"Tante mentari...!" Seru ku agak kaget sebenar, Tante mentari memeluk ku dan mencium pipi ku kanan kiri.

"Maaf ya Tante datang pagi-pagi sekali....Heum, habis nya Tante gak sabar sih pengen ngajak kamu jalan-jalan hari ini, kamu ada waktu kan?" Tanya nya dengan wajah yang benar-benar terlihat ceria.

Gimana ya, aku kan sebenarnya ada janji sama orang yang akan membantu pembangunan kafe ku. Tapi, gak enak juga kalau nolak Tante mentari. Kasihan Tante mentari sudah capek-capek datang kesini, Mana Tante mentari terlihat begitu bersemangat.

"Syahnaz, kenapa? Kamu sibuk ya?" Tanya nya saat melihat aku tidak langsung menjawab ajakan nya.

"Eh, hehe....Gak kok Tante, Syahnaz bisa kok," Balas ku, gak apa-apa lah aku cancel saja dulu pertemuan sama tukang, nanti aku kabarin mereka lagi.

"Syukur lah, ya udah, ayo kita berangkat sekarang....Sopir Tante sudah nungguin diluar..." Ajak nya lagi.

Lusy melirik ku, dia menggerakkan bibir nya mengatakan sesuatu. Dan aku tau maksudnya.

"Gak papa..." Ucap ku tanpa suara dengan hanya menggerakkan bibir ku saja.

"Oh ya, teman kamu kalau mau ikut juga gak papa!" Ucap Tante mentari tiba-tiba berbalik menatap kami.

"Hah, Aa......, gak papa Tante, lagian aku bentar lagi harus berangkat kerja!" Balas Lusy apa adanya.

"Oh, gitu ya...."

"Ya sudah, yuk Tante....Aku sudah siap kok!" Ucap ku mengajak Tante mentari

"Lusy, aku pergi dulu ya...Jangan lupa kamu kunci pintu nya," Ucap ku mengingatkan Lusy.

"Siap bos!" Balas Lusy, anak itu memang suka sekali bercanda, tapi aku merasa bersyukur, aku gak pernah kesepian lagi semenjak ada Lusy.

Tante mentari membawa aku ke mall, dia berbelanja begitu banyak, bahkan Tante mentari membelikan nya untuk ku juga. Aku sudah menolak nya beberapa kali, tapi tetap saja dia tidak mendengar kan aku.

"Huf....Capek juga ya, gimana kalau kita kerumah Tante dulu, kamu mau kan?" Ajak nya lagi, sebenarnya aku merasa agak lelah berjalan hampir seharian sama Tante mentari. Tapi, lagi-lagi aku gak mungkin menolak ajakan nya.

Aku mengangguk pasrah.

Sesampai nya dirumah Aditya aku benar-benar gak menyangka kalau ternyata Aditya benar-benar bukan orang kaya biasa, rumah nya saja begitu mewah bak istana.

Huf, kok aku jadi minder ya...

Begitu masuk kamu langsung disambut sama beberapa pelayan, mereka membawa semua belanjaan kami masuk.

"Apa Adit dan Damar sudah pulang?"Tanya Tante mentari pada salah satu pelayan.

"Tuan Damar sudah pulang barusan nyonya....Kalau Tuan Aditya belum," Sahut salah satu pelayan dengan menunduk kan kepalanya.

"Ya sudah gak papa, kalian boleh pergi...." Titah Tante mentari.

"Heum, Aditya nya belum pulang, Tapi gak papa sembari menunggu Adit pulang, gimana kalau kamu membersihkan diri dulu dan ganti pakaian kamu, ini kan sudah hampir magrib juga. Pasti kamu lelah banget seharian menemani Tante..." Ucap nya, aku mengangguk saja, memang rasanya aku pengen banget bersentuhan dengan air, badan ku rasa nya benar-benar lengket karena keringat.

"Ya sudah, biar Tante antar kamu ke kamar Adit!"

"Haaa, ka-Kamar Adit Tante?" Tanya ku kaget, aku gak mau lah mandi dikamar nya Adit, gimana kalau tiba-tiba Adit pulang dan melihat aku didalam kamar nya?

"Iya, gak papa kok, kamu tenang saja, Tante pastikan kalau Adit pulang, gak akan tante biarkan dia masuk dulu sampai kamu selesai." Ucap nya menyakinkan ku. Sebenar nya agak ragu sih, tapi akhirnya mau gak mau aku menurut saja.

"Nah, ini kamar nya Adit...Kamu masuk saja ya!" Lagi-lagi aku mengangguk dengan tangan sedikit bergetar aku membukan handle pintu dan menutup nya lagi.

"Wow....Indah sekali, kamar rapi dan juga wangi..." Gumam ku kagum begitu melihat isi kamar nya Adit yang terlihat begitu mewah dan juga rapi.

"Hus, gak usah berhayal Syahnaz, kamu disini hanya numpang!" Gumam ku lagi, aku menepuk muka ku sendiri dan berlari kekamar mandi.

Tidak lupa juga aku membawa satu stel baju yang akan aku pakai nantinya didalam kamar mandi.

Aku melepaskan semua pakaian ku dan kuisi air hangat dalam Bhattup, lalu aku berendam didalam nya.

"Enak sekali rasanya...." Lirih ku memejamkan mata ku saking nikmatnya tubuh ini merasakan hangatnya air ini.

Rasa lelah ku tiba-tiba saja hilang entah kemana, saking enak nya aku sampai tertidur.

"Siapa didalam?"

Deg....

Jantung ku hampir copot begitu mendengar suara orang memanggil dari luar, aku benar-benar kaget.

Kreeek...

Dan aku kembali mendengar derit pintu yang terbuka.

"Haaaa.....Aduh, gimana ini?" Lirih ku tidak berani keluar dari dalam air, karena aku bisa mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat.

Gimana kalau saat aku akan mengambil handuk dan pakaian ku tiba-tiba orang itu sudah lebih dulu kesini, dan melihat aku yang tidak memakai apapun.

Ya ampun, aku gak mau kalau sampai itu terjadi, bisa malu se umur hidup. Apalagi kalau itu Adit yang datang.

"Aduh, Tante mentari gimana sih, katanya gak akan membiarkan siapapun masuk kesini." Batin ku tiba-tiba merasa kesal sama Tante mentari.

Kudekap tubuh ku dengan kedua tangan dengan memejamkan kedua mataku.

******

Jangan lupa like dan komen ya ❤️❤️