NovelToon NovelToon
Ibu Pilihan Si Kembar

Ibu Pilihan Si Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Menikah Karena Anak
Popularitas:41k
Nilai: 5
Nama Author: nurul wahida

Seorang pengasuh di tempat penitipan anak menarik perhatian si kembar akan kebaikan hatinya.
"Ayah, kami ingin ibu pengasuh itu menjadi ibu kami."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurul wahida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 'Bertemu Berdua'

"Ma, ada yang ingin aku sampaikan." Revan yang baru sampai di rumah langsung menghampiri mamanya yang ia lihat di dapur.

"Ada apa?" Riana menghentikan kegiatannya dan menatap pada putranya itu.

"Kamu dari pemakaman, ya?" tanya Riana.

"Iya, ma."

"Jadi, apa yang ingin kamu katakan?" tanya Riana.

"Mama tau, ini tentang keinginan anak-anak." Revan berbicara sedikit ragu-ragu.

"Lalu?" Riana menatap anaknya dengan tatapan yang penuh arti.

Anak-anak, sepertinya keinginan kalian akan segera terpenuhi, itulah yang ada di pikiran Riana saat ini.

"Menurut mama, bagaimana dengan Luna itu?" tanya Revan.

"Luna? Hmm, ntahlah. Mama juga tidak tahu, karena mama baru mengenalinya. Kalau kamu ingin tahu tentang Luna, bagaimana kalau kamu tanyakan pada anak-anak?" ujar Riana.

Revan menganggukkan kepalanya. Ia langsung pergi setelah mamanya mengatakan hal itu. Riana menatap kepergian Revan dengan senyum penuh arti. Ia kembali memasak dan bersenandung ria.

Revan mendekati kamar anak-anaknya. Ia mengetuk pintu kamar itu. "Siapa?" Revan mendengar suara putrinya dari dalam.

"Ini, ayah. Boleh ayah masuk?"

Revan mendengar larian kecil dari dalam. Dan setelah itu pintu kamar terbuka.

"Ayah!" soraknya gembira.

"Boleh ayah masuk?" tanyanya.

Rara melepas ganggang pintu, kemudian ia memegang tangan ayahnya dan menariknya ke dalam. Revan melihat Keano sedang menyusun balok membentuk sebuah bangunan.

"Kenapa, ayah?" tanya Keano yang masih fokus dengan balok mainannya.

"Rara, Keano, mari duduk disini sebentar. Ada yang ingin ayah tanyakan." Revan menepuk sisi sebelah ranjang, meminta kedua anaknya untuk duduk disana.

Keano menghentikan kegiatannya dan duduk di sebelah kanan ayahnya. Sedangkan Rara duduk di sebelah kiri ayahnya.

"Ayah tadi kemana?" tanya Rara.

"Ayah ke rumah ibu, sebentar," jawabnya.

"Kenapa gak ajak kami?" rajuk Rara.

Revan tersenyum tipis. Ia mengusap kepala Rara. "Haha, ayah minta maaf, ya."

"Mmm, sudahlah. Lain kali bisa pergi," ujar Rara.

Revan menatap anak-anaknya secara bergantian. "Apa ayah boleh bertanya sesuatu?"

"Ayah mau tanya apa?" Rara menatap antusias pada ayahnya.

"Mmm, Ibu pengasuh Luna, orangnya bagaimana?" tanya Revan.

"Ibu Luna? Ibu Luna itu orangnya sa~ngat baik. Ayah, ayah, ayah tahu, ibu Luna itu sangat hebat. Waktu itu, kami menanam pohon, pohon, pohon. Keano, pohon apa ya?" Rara menatap Keano. Ia lupa dengan pohon yang mereka tanam waktu itu.

"Pohon kehidupan, Rara," jawab Keano.

"Iya! Itu, pohon kehidupan!" serunya.

"Terus ayah, kami diajari ibu Luna buat menanam pohon. Terus, terus, kami juga menyiram pohon. Lalu, lalu, ibu Luna membuat nama kami. Dan kami mengikat nama di ranting pohonnya, ayah. Ibu Luna bilang, bilang apa ya? Bilang apa ya, Keano?" tanya Rara kembali.

Keano mengulum senyum. Ia mengingat waktu mereka menanami pohon bersama. Ia teringat jelas dengan kata-kata Luna.

"Ibu Luna berharap, bahwa kami akan tumbuh dengan sehat. Seperti pohon ini yang akan tumbuh dengan sehat." Keano menatap pada ayahnya.

"Itulah yang dikatakan ibu Luna, ayah," jawabnya dengan senyum manis di wajahnya.

Revan terkejut dengan senyuman yang di tunjukkan oleh Keano. Lelaki kecil itu sangat sulit untuk menggambarkan sebuah ekspresi itu seperti apa. Tapi, yang ia lihat sekarang adalah, putranya yang sedang tersenyum bahagia. Sepertinya, keputusannya tentang hal itu sudah benar. Dengan menikahi Luna, maka anak-anaknya akan bahagia.

"Terima kasih karena sudah bercerita pada ayah." Revan mengelus kedua kepala anak-anaknya.

Ia keluar meninggalkan mereka. Si kembar kembali bermain. Revan menghampiri mamanya kembali.

"Apa kamu sudah menemukan jawabannya?" Riana merasa bahwa Revan akan menghampirinya. Ia mendengar suara langkah kaki yang mendekat, dan langsung menanyakannya.

"Iya, Revan sudah menemukan jawabannya. Revan izin keluar dulu ya, ma," ujarnya.

"Ya, kembalilah sebelum jam makan malam. Dan semoga urusan mu berjalan dengan lancar, ya," ujar Riana.

Revan pergi dengan mobilnya. Riana memejamkan matanya dan tersenyum dalam.

...****************...

"Permisi!" panggil Revan dari luar.

"Iya, siapa?"

Revan menunggu orang yang berada di dalam untuk membukakan pintu rumah. Pintu itu terbuka. Orang pertama yang dilihat Revan adalah Luna. Benar, Revan pergi ke rumah Luna.

"Oh? Ayah si kembar? Ada apa ya?" tanya Luna.

"Ayo masuk dulu," ajak Luna.

"Tidak usah. Ada yang ingin saya bicarakan dengan anda. Bisakah kita berbicara berdua saja di tempat lain?" ujar Revan.

Luna menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu, saya bersiap sebentar. Dan saya ingin berpamitan dulu dengan orang di dalam."

Revan menganggukkan kepalanya. Luna masuk kedalam dan segera bersiap. Dia berpikir ada sesuatu yang terjadi pada si kembar. Atau mungkin ada hal yang ingin di bahas tentang si kembar. Ia bersiap dan meminta izin pada Ama nya. Sedangkan Revan, ia menunggu di kursi yang ada di halaman rumah. Kursi tempat dia dan anak-anaknya mengeluarkan keluh kesah dan juga pendapat.

"Ayo, Tuan," ajak Luna.

Revan menoleh ke belakang, ia langsung mengajak gadis itu untuk masuk kedalam mobil. Mereka berangkat dan pergi. Ia membawa Luna ke sebuah cafe. Baginya, ini adalah tempat yang nyaman untuk berbicara berdua saja.

"Silahkan pesan minuman dulu," ujar Revan.

Kebetulan ia ingin air dingin, Luna memesan latte dingin. Dan Revan memesan americano dingin.

Mereka berdua masih berdiam tanpa membuka percakapan satu sama lain. Revan yang diam dan bingung ingin memulai percakapan awal bagaimana. Dan Luna yang menunggu Revan untuk berbicara, karena lelaki itulah yang membawanya kemari.

Bahkan saat pesanan mereka telah sampai pun, tak ada percakapan diantara mereka. Hanya keheningan yang menemani.

Tak tahan dengan keheningan ini, Luna akhirnya membuka percakapan antara mereka. "Tuan, anda ingin membicarakan tentang apa?" tanya Luna.

"Bagaimana pendapat anda tentang Rara dan Keano?" tanya Revan.

Tanpa sadar, Luna tersenyum ketika mengingat si kembar. Dan hal itu tak luput dari pandangan Revan.

"Si kembar, mereka itu anak-anak yang pintar. Mereka, lucu, manis, baik, dan sangat menyenangkan. Saya tak tahu bagaimana caranya untuk mendeskripsikan tentang mereka. Tetapi, satu hal yang saya tahu, saya menyukai Rara dan juga Keano," jawabnya dengan senyuman hangat.

Luna menatap kearah mata Revan. Revan tertegun melihat tatapan itu. Itu adalah tatapan yang sama, saat Laura mengetahui tentang kehamilannya. Benar-benar sama dan tak ada bedanya. Revan terkejut melihatnya.

"Menurut anda, saya ini bagaimana?" tanya Revan to the point.

"Maaf? Maksudnya bagaimana ya?" Luna menatap Revan dengan tatapan yang bingung. Apa maksud dari pertanyaan lelaki ini?

"Anda mengerti maksud saya. Saya bertanya, bagaimana pendapat anda tentang saya?" tanya Revan sekali lagi.

"Anda?" Luna berpikir sambil melihat-lihat ke arah Revan.

Entah kenapa Revan malah deg-degan menunggu jawaban apa yang akan diberikan oleh Luna tentangnya.

"Saat pertama kali bertemu anda, anda itu orangnya terlihat berwibawa. Anda tampak sangat hebat, ketika anda menyayangi Si kembar. Itu benar-benar membuat saya terharu," jawab Luna.

"Begitu ya."

"Luna, saya ingin berbicara serius dengan anda." Revan kini menatap Luna dengan serius.

"Ya, silahkan." Luna menyeruput latte nya.

"Bagaimana kalau kita menikah?" Minuman Luna tersembur karena mendengar pertanyaan dari Revan.

"Apa?"

...To be continue ...

1
LISA
Revan udh mulai jatuh cinta sama kamu Luna 😊
Holipah
cari kesempatan aja kamu 🤣🤣
LISA
Benarkah hny sekedar menolong..🤭 pasti Revan udh mulai suka nih sama Luna
LISA
Ya Kak gpp koq.
cpt pulih y Kak.makasih y utk update nya
LISA
Cpt sembuh y Kak..terimakasih y udh update
nurul wahida: terima kasih ya🤗
total 1 replies
LISA
Revan hanya berpura² romantis di dpn keluarganya
LISA
Terimakasih y Kak utk up nya..cpt sembuh y Kak..
Lintang Alihan
bagus Thor ... semangat
Holipah
semoga cepat sembuh kak Thor
LISA
Cpt sembuh y Kak
LISA
Jadi ibu RT saja Luna..mengurusi si kembar
harwanti unyil
awas entr jadi buncin
pinka
Kasian Luna, paling males kalo ga bisa lepas dari masalalu
LISA
Kasihan Rara..dia takut klo ditinggalkan Ibu Luna..
Nia Black
sabar Luna tunggu revan bucin sm kamu
LISA
Happy wedding Luna & Revan..bahagia selalu y..Revan hrs bisa mencintai Luna
LISA
Wah udh kurang 3 hari nih
LISA
Sebenarnya Luna juga masih ragu utk menikah
Greenindya
Raisa
LISA
Oke gpp Kak..met istirahat y Kak..bsk udh fresh lalu lnjt lg 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!