Perjalanan kisah seorang wanita, jatuh bangun dalam membangun karir dalam hidupnya, hingga akhirnya menjadi sosok wanita kuat dengan dukungan dari seorang laki-laki yang sangat berkuasanya.
Kehidupan yang penuh dengan luka, bahkan kepingan layar hidupnya ada yang hilang dari ingatan.
Sebuah Rahasia yang tak terduga akan ditemukan, bersama dengan sosok anggota keluarga Klan Nugraha yang tak lain adalah Aftan Brian Nugraha.
Misteri apa apa yang akan terkuak pada akhirnya?, yuk ikuti semua kisah selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamparan
Semua mata tertuju pada kejadian, di waktu yang bersamaan juga semua teriakan cemas saling bersahutan, namun sesaat kemudian semua mata menatap tak percaya.
Sosok Aftan sudah berada disana, tangannya mementalkan beberapa kotak berat yang hampir saja mencelakai tubuh Andin, sementara tangan yang satu lagi sudah membawa Andin dalam dekapan.
Sungguh sesuatu diluar nalar, kecepatan yang tak terlihat oleh mata biasa, bahkan semua sangat terkejut melihat sosok orang penting petinggi perusahaan sudah menyelamatkan seorang Andin yang hanya sekretaris.
Begitu juga dengan Andin yang hampir saja kehilangan nafasnya sesaat, tak percaya dengan seseorang yang sudah menatapnya penuh cemas namun sesaat kemudian menenangkan.
"Tu Tuan Aftan?" Ucap Andin masih dalam mode bingung akan sebuah kenyataan.
"Hem, kau baik-baik saja?"
Sebuah anggukan membuat Aftan tersenyum, mendekap erat sesaat lalu melepaskannya kembali.
"Terimakasih Tuan" ucap Andin memberi hormat saat lepas dari pelukan.
"Sudah tugasku, ingat siapa aku" balas Aftan lirih, membuat wajah Andin seketika memerah, entah harus bahagia atau sebaliknya, karena yang dia sadari pernikahannya hanya kesepakatan saja.
"Tuan Aftan, Nona Andin, Anda berdua tidak apa-apa?" Tanya Deni lalu segera mendekati Andin dan melihat keadaannya.
"Aku baik-baik saja Pak, terimakasih" ucap Andin tak enak hati.
Sementara Aftan mengalihkan pandangan, secepat kilat matanya menyelidik, ada sesuatu yang tidak beres, saatnya kekuatannya di gunakan, dan benar saja, rupanya seseorang memang sedang merencanakan sesuatu untuk mencelakai istrinya.
Mata itu tajam memandang, dan Sheila yang masih terkejut dengan apa yang terjadi, seketika gugup melihatnya.
"Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi" ucap Aftan, lalu disusul dengan Leon yang kebingungan karena ketinggalan cerita.
"Ada apa ini?" Tanya Leon.
"Ada yang ingin macam-macam disini" sahut Aftan kembali melangkah pergi diikuti oleh Aftan yang makin penasaran.
Kedatangannya sebenarnya tidak disengaja, ada undangan yang diajukan oleh perusahaan dimana Sheila bekerja, dan mengharuskan Aftan sendiri yang datang sebelum siang nanti harus terbang beberapa hari ke luar negeri.
Rumor pun menyebar dengan cepat, banyak spekulasi menguatkan dugaan jika Andin adalah sosok wanita yang memang suka menjerat laki-laki kelas atas untuk meraih kesuksesannya, apalagi kejadian dengan seorang Aftan Brian Nugraha yang jelas-jelas terekspos banyak mata.
"Apa kamu tidak merasa aneh?" Tanya Deni sang manager yang kini berjalan bersama Andin untuk kembali ke dalam mobil.
"Apanya yang aneh pak?" Justru Andin bertanya.
"Tuan Aftan"
"Tuan Aftan, Aneh?" Andin masih bingung arah pertanyaan Bos nya.
"Dia seperti bukan manusia, bagaimana bisa secepat kilat bisa melakukan hal itu, apa kamu tidak merasa aneh" ucap Deni lagi.
"Ma maaf Pak, saya tidak bisa menjawabnya" ucap Andin ingin segera pergi, juga untuk menghindari pertanyaan yang akan merujuk pada sebuah hubungan dengan Aftan, Andin bukan tipe pembohong ulung, pasti akan nampak aneh saat dia terpaksa berbohong.
"Eh tunggu Andin, aku belum selesai!" Teriak Deni, namun terlambat, saat Andin kini sudah ada yang menjemput, tak lain adalah Ella sahabatnya.
*
*
Duduk terdiam di kursi penumpang, Andin masih menata dengan jantungnya yang beberapa detik lalu berdetak tidak karuan, bukan hanya dirinya yang berada dalam dekapan seorang Aftan, tapi juga kejadian di luar nalar yang masih sulit diterima oleh Andin.
"Kamu kenapa?, kesambet?" Tanya Ella sudah tak tahan lagi.
Andin tak langsung menjawab, tersadar dari lamunannya, lalu menghela nafas dalam.
"Tuan Aftan, Manusia Aneh" gumamnya lirih namun masih bisa di dengar.
"Semua orang dari keluarga Nugraha memang spesial, begitulah rumornya, apa kamu lupa, info ini pertama aku dengar dari kamu sendiri Andin" ucap Ella.
Andin terkejut sesaat, lalu mengangguk dan tersenyum.
"Iya juga, aku lupa, dan masih shock dengan kejadian tadi, kejutan-kejutan apalagi yang nanti aku dapatkan" Andin bicara sambil memandang keluar.
"Memangnya apa yang membuatmu terkejut?" Tanya Ella.
Andin lalu menceritakan semua kejadian siang ini, Ella di buat bengong dan juga sangat terkejut, hingga akhirnya perbincangan mereka berhenti di suatu tempat.
"Kita makan siang disini?" Tanya Ella.
"Yap, aku suka masakan ditempat ini" ucap Andin tersenyum senang, makan siang sebelum bekerja kembali membuatnya memperbaiki mood.
Baru saja kakinya melangkah, Ella yang sengaja ke toilet terlebih dahulu tak menemani, namun tiba-tiba.
"Oh ini rupanya wanita sukses yang terkenal dengan menjual dirinya!" Suara yang sedikit keras dan banyak mengalihkan pandangan mata membuat Andin terkejut.
Sosok wanita berjalan dengan semua aksesoris mewah dan juga pakaian minim hingga terlihat lekuk tubuhnya, Andin masih terdiam tak bergerak dan ingin tau apa maksud dari perkataan wanita yang tidak di kenalnya.
"Maaf, siapa anda?" Tanya Andin masih sopan.
"Oh, kamu tidak tau siapa saya, aku Nila Raharja!"
Deg
Andin terkejut, mendengar nama belakang wanita itu, sudah bisa dipastikan dia adalah istri dari orang yang pernah membuat dirinya hampir saja di penjara karena jebakan saat berada di dalam Apartemen kakaknya .
"Maaf saya tidak ada urusan dengan anda"
"Kurang ajar, berani sekali kau menggoda suamiku!"
Plak
Andin terkejut, sebuah tamparan keras sudah melayang di wajahnya.
"Brengsek!"
Plak
Satu tamparan lagi, namun bukan Andin yang menerima, tapi wanita itu, dan Ella yang melakukannya.
"Siapa kau, dasar kalian Ja-lang murahan!" Teriak Nila yang tak terima.
Sontak keadaan semakin memanas, hingga pihak keamanan segera turun tangan, Andin menarik tangan Ella untuk segera pergi dari sana.
Namun terlambat, saat wartawan kini sudah mulai datang dan meliput kejadian, wanita itu semakin berteriak seperti orang gila.
"Kalian tau rumor tentang seorang Andin pengusaha muda bukan, dia orangnya, dia juga yang telah menggoda sumi saya, Bima Raharja!" Teriak Nila membuat tempat umum di sana kini semakin ramai membicarakan Andin.
Ella masih berusaha melindungi Andin dari jepretan kamera, hingga akhirnya Andin tak tahan lagi dan lantang berbicara.
"Anda salah paham nyonya, saya bahkan tidak mengenal siapa suami anda, soal kejadian itu, bukankah di kantor polisi menyatakan saya bebas dan tidak bersalah" Andin berusaha meluruskan semuanya.
"Halah, itu karena ulah pengacaramu yang membolak balikan fakta!"
Andin tidak bisa berkata lagi, dirasa percuma saja menjelaskan yang sebenarnya, dan justru malah di kejutkan dengan bukti cek yang di tunjukkan oleh Nila kepada semua orang disana.
"Ini lihat, Cek atas pemesanan tubuhmu!, dasar wanita ja-lang!, dan gara-gara kamu hubunganku dengan suami ku sekarang tidak baik-baik saja!" Teriak wanita itu lagi semakin menggila.
Andin hanya menggelengkan kepala tak percaya, dan segera berjalan cepat untuk keluar dari sana dengan menyeret Ella yang ingin menghajar Nila yang masih berteriak-teriak di dalam sana.
"Berhenti!" Teriak Ella langsung melepas dengan kasar pegangan tangan Andin.
"Kita pergi saja dari sini" ucap Andin.
"Kenapa?" Tanya Ella yang masih terlihat marah.
"Aku tidak ingin berdiri dalam kondisi seperti tadi El, banyak orang melihat kita ,dan wartawan akan semakin mengejar ku"
"Dan kalau kamu terus menghindar seperti ini, dikira semua yang dikatakan wanita ib-lis itu benar, aku tidak terima An!"
"Lalu, aku bisa apa, tidak lihat tadi bagaimana aku membela diri, dan hasilnya apa?, wanita itu malah semakin berbuat gila!"
Ella terdiam, tidak bisa menjawab lagi, karena memang yang dikatakan Andin ada benarnya juga ,dan keduanya kini masuk ke dalam mobil dan duduk berdiam tanpa bicara.
Keduanya lalu di kejutkan dengan deringan ponsel, saling pandang, lalu Ella melihat isi tasnya.
"Bukan punya ku" ucap Ella yang masih lelah, karena memang bunyi ponsel mereka sama.
Bersambung.
Yang makin penasaran, yuk jangan lupa KOMENnya ditunggu ya, juga VOTE, LIKE dan hadiahnya UNTUK memenangkan uang Tunai di Akhir Episode 40 dan 80 pada 3 KOMENTAR POPULER dan 3 TOP FANS teratas.
Leo mana Leo...
babang aftan cepat hafir andin dlm bahaya