Ratu Antagonis

"Yang mulia."

"Tansy? apa yang terjadi?"

Tansy yang masuk kedalam ruang kerja raja dengan pakaian tidurnya yang tipis dan itu yang sering Xera gunakan, meskipun modelnya terlihat sama namun pakaian yang Xera gunakan berbahan kualitas tinggi dan premium.

Dia bermanja-manja pada laki-laki yang sudah beruban dan sedikit keriput itu, bahkan dia juga tidak segan-segan untuk mengelus bagian tertentu pada raja.

"Yang mulia, besok aku ingin pergi ke mall. Aku dengar, disana ada perhiasan yang hanya di jual satu kali. Apa aku boleh pergi kesana?" Tanya Tansy, dia menatap sang raja dengan tatapan yang penuh dengan cinta.

"Pergilah, beli perhiasan itu untuk kau gunakan dihari pernikahan kita." Senyum raja dengan memberikan sebuah kertas, itu adalah jumlah uang. Mungkin, jika di dunia modern itu seperti sebuah cek yang berisi nominal yang sangat banyak.

"Benarkah? terimakasih banyak yang mulia, saya sangat mencintai anda." Senang Tansy dengan memeluknya erat, bahkan dirinya juga tak segan-segan memberinya beberapa ciuman disana.

"Kau harus berterimakasih dengan cara lain." Sang raja memegang paha Tansy penuh gairah, Tansy yang sudah tahu itu hanya terkekeh.

"Saya mengerti." Senyumnya.

•••

"Menjijikkan."

"Putra mahkota."

"Bawa semua bukti kejahatan yang dilakukan olehnya, termasuk catatan mengenai dirinya yang sering keluar masuk rumah pelacuran! jumlahkan juga semua wanita yang sudah dia tiduri dan dia bunuh benih nya, semua orang harus tahu mengenai hal ini." Tegas putra mahkota.

"Baik yang mulia."

•••

Pagi ini, Xera sudah berada di mall nya. Semua pelayan nampak berpura-pura tidak mengenali sosok tuannya, itu semua perintah Xera.

Dari jauh, Xera bisa melihat sosok wanita yang datang dengan beberapa pelayanannya. Mereka terlihat bersemangat sekali jalan-jalan disana, ada kesenangan tersendiri bagi Xera melihat mereka yang puas berbelanja di mall nya.

"Nona, dia adalah nona Gritte." Bisik Amy, Xera menaikkan sebelah alisnya dan menatap sosok wanita itu.

"Benarkah?" Tanya Xera dan Amy mengangguk.

"Hm, memang cocok untuk dirinya." Ucap Xera yang berjalan mendekati nya.

"Nona Gritte?" Sapa Xera yang tersenyum ramah, wanita itu menatapnya dari atas hingga bawah. Apa yang Xera pakai terlihat menarik, dan juga Xera sangat cantik melebihi dirinya.

"Ya?" Tanyanya dengan datar dan tak senang.

"Saya Xaviera, putri Duke Fedro." Jelas Xera dengan mengulurkan tangannya pada Gritte, terlihat ekspresi terkejut dari Gritte.

"Ah ya, aku mengenal nama mu. Bukankah kau kekasih dari yang mulia kaisar?" Tanyanya dengan penasaran, Xera terkekeh.

"Apakah gosip itu menyebar dengan cepat? aku sungguh tidak tahu mengenai gosip itu." Ucap Xera santai.

"Semua orang selalu membicarakan hal tersebut."

"Aku tidak peduli, ahh ya. Apa kau sudah dengar mengenai perhiasan yang hanya ada satu di mall ini? aku dengar, itu perhiasan khusus untuk wanita yang memiliki kecantikan surga. Bila mana di pakai, maka perhiasan itu akan bersinar terang." Jelas Xera dengan begitu antusias.

"Aku sudah mendengar nya, banyak wanita yang datang kesana. Aku harus segera kesana agar tidak terlambat..." Ucapnya yang langsung bergegas, Xera menatap kepergian Gritte yang sedikit berlari kecil.

"Nona."

"Dia terlihat tidak peduli dengan masalah yang dihadapi ayahnya, dia hanya tahu caranya menghabiskan uang." Ucap Xera.

"Itu benar, sikapnya yang boros sudah diketahui oleh semua orang. Dia menyukai barang-barang mahal karena dia sangat senang dengan pujian."

"Ya, orang seperti memang akan haus dengan pujian."

Xera berjalan menuju lantai 2, dimana disana merupakan lantai khusus untuk perhiasan. Mata Xera sedikit membulat, banyak wanita yang mengantri disana, bahkan ada yang berasal dari negara lain juga.

Padahal, Xera hanya ingin membuat Tansy dan Gritte berselisih mengenai perhiasan itu, tapi sekarang keadaannya tidak seperti itu.

"Ini mengerikan!" Ucap Xera dengan merinding.

"Nona, mereka sudah mengantri sejak pagi." Ucap Syua.

"Kalau begitu, sering-seringlah tuan Fidell membuat perhiasan yang hanya ada satu disini. Aku akan memperkenalkannya keberbagai wilayah." Senyum Xera dengan penuh kepuasan.

"Baik nona."

Mereka hanya melihat dari jauh, bagaimana para wanita yang ada disana terus berebut untuk membeli satu set perhiasan yang populer ini, Xera tersenyum melihatnya.

Namun, semua orang langsung terdiam saat melihat sosok Tansy yang datang bersama dengan banyaknya pengawal. Apakah dia mau berperang?

"Aku sudah memesannya sejak kemarin." Ucap Tansy penuh keangkuhan.

"Tapi, pemilik mall ini bilang tidak ada yang memesannya." Tegas yang lainnya.

"Benar!"

"Yang mulia menginginkan ini untuk aku pakai di acara pernikahan nanti, apa kalian mau membantah nya?" Tanya Tansy.

"....."

Mereka semua diam, Xera dan kedua pelayan nya menyaksikan nya dari jauh.

"Wah benarkah? hebat sekali." Ucap Xera yang datang kesana.

"....Kau? tentu saja!" Senyum Tansy penuh kepuasan.

"Padahal aku ingin membelinya." Cemberut Xera.

"Kau bisa membeli perhiasan yang lain, beli lah. Aku akan membayarnya untuk mu, anggap saja aku memberikannya pada wanita menyedihkan seperti mu." Ucap Tansy dengan senyum lebarnya.

"Wah benarkah? sungguh?" Senang Xera, Tansy mengangguk sombong.

"Kalau begitu aku tidak akan sungkan, aku mau perhiasan yang ini, ini, ini dan ini. Ahh, bungkus juga yang itu. Di pojok itu juga sangat cantik, aku suka sekali! bungkus kan untukku. Wah, perhiasan dengan liontin merah ini sangat cocok untuk aku pakai, bungkus juga. Lalu, gelang dengan warna perak ini segera bungkus, aku juga butuh gelang kaki, Carikan yang senada dengan kalung ini. Itu juga, tolong bungkus." Xera terlihat santai membeli semua itu, sedangkan yang lainnya langsung shock dengan keberanian Xera.

Untuk Tansy, dia langsung pucat seketika. Dia ingin menghentikan Xera tapi harga dirinya pasti jatuh, dia yang membiarkan Xera untuk membeli apapun tapi kenapa....

Xera terlihat tidak tahu diri!

"Sudah, apakah tidak apa-apa? sungguh? kau ratu masa depan yang sangat murah hati, rakyat pasti sangat menyayangi mu Tansy." Senyum Xera dengan memeluknya dan pergi setelah membawa semua perhiasan yang dia beli.

"Benar, nona Tansy akan menjadi ratu masa depan yang sangat baik."

"Dia juga seorang jenius."

"Astaga, beruntung sekali nona Xera karena menjadi saudara nya."

Tansy hendak mengejar Xera untuk mengatakan bahwa Xera tidak tahu diri, tapi mendapatkan pujian seperti itu membuatnya senang, dia tidak sungkan untuk membayar semua barang yang Xera beli, padahal dia sendiri jika ingin membeli satu set perhiasan harus memikirkannya matang-matang karena harganya yang begitu mahal, tapi Xera? dia terlihat santai saat menunjuk barang yang dia inginkan.

Untuk Amy dan Syua, mereka berdua tertawa puas karena Xera benar-benar cerdik. Melihat banyaknya perhiasan yang Xera bawa, membuat mereka puas. Ternyata Xera sangat licik untuk mengelabuhi musuh.

"Syua, bawa kembali semua perhiasan ini dan simpan lagi di toko. Aku sudah memeras uangnya, anggap saja itu sebagai biaya dia yang menumpang hidup di kediaman ku." Senyum Xera.

"Baik nona."

Xera tersenyum lebar, Tansy pasti kekurangan uang untuk membayar perhiasan unlimited itu. Xera ingin tahu, dari mana dia akan membayar nya nanti. Apakah Tansy akan meminta bantuan ibu nya atau, ada hal lain yang tidak Xera ketahui. Entahlah, dia akan segera mengetahui nya nanti.

Jangan lupa follow dan tinggalkan jejak yaaa