Aresha adalah gadis jenius, dia menyembunyikan identitas asli dan hidup sebagai Disha sejak kecil untuk menghindari ancaman musuh keluarga. Mengenakan kacamata tebal, Disha menutupi pesonanya dengan penampilan yang sederhana sambil diam-diam menyelidiki identitas musuh-musuhnya.
Suatu penyelamatan darurat, Disha berpartisipasi dalam penyelamatan nyawa pasien VVIP bernama Rayden, kemunculan Rayden membuat Disha menyadari adanya bau musuh yang muncul.
Di saat yang sama, karena Disha Rayden teringat pada gadis hilang yang dia cintai selama bertahun-tahun.
Tanpa sepengetahuan satu sama lain, keduanya mulai diam-diam mengawasi gerak-gerik masing-masing.
Apakah Rayden adalah musuh keluarga yang harus Disha hindari? Keterikatan macam apa yang terjadi di antara keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MGD Bab 1 - Identitas Tersembunyi
"DOKTER!!" pekik seorang pria begitu menggelegar memenuhi ruang IGD Rumah Sakit Medistra. Seketika itu para perawat datang menghampiri dan melihat pria itu mengangkat seorang pemuda yang telah berlumur darah.
Seorang perawat bergerak cepat mendorong brankar dan pria itu pun membaringkan sang Tuan disana.
"Segera beri penanganan!! CEPAT!!" pekiknya seolah waktu tak bisa menunggu.
Sementara para perawat disana dibuat tercengang dengan keadaan pria yang telah berbaring di atas ranjang. Kondisinya benar-benar dalam keadaan yang kritis. Bahkan dari hidungnya mengalir darah segar.
Pria itu jelas telah mengalami kecelakaan yang begitu hebat.
"CEPAT!!" pekik pria itu lagi dengan lebih keras.
2 dokter jaga di sana baru tiba dan segera memeriksa. Namun keduanya sama-sama merasa tak sanggup menangani kasus ini. Kondisi pasien telah diambang batas. Hanya keajaiban yang mampu membuatnya bertahan.
"Tuan, kami tidak bisa menanganinya, kami akan bantu anda untuk menuju rumah sakit rujukan_"
"Bodoh! Dokter macam apa kalian! bukannya mengusahakan kesembuhan pasien malah mengajukan rumah sakit rujukan!! Aku tidak mau tahu! Lakukan segala cara untuk menyelamatkan tuan ku!!' teriaknya dengan suara yang lebih keras. Bagaimana tidak marah? sang tuan berada di ambang kematian namun para dokter itu tidak ada yang bergerak cepat untuk memberikan penanganan.
Keributan itu jelas menjadi pusat perhatian semua orang.
Pihak keamanan rumah sakit bahkan mulai mendekat untuk mengamankan lokasi.
Anna pemimpin rumah sakit Medistra yang tak sengaja melewati ruang IGD pun sampai tersentak mendengar suara keras pria itu. Lantas tanpa mengulur waktu dia segera menuju kesana dan melihat kekacauan itu.
Tanpa banyak bertanya Anna langsung berdiri tepat di samping pria yang diyakininya adalah korban kecelakaan. Kondisinya benar-benar kritis.
"Jangan hanya diam saja! cepat lakukan penanganan!!" pekik pria itu, pria bernama Samuel, seorang asisten dari pria yang kini telah tak sadarkan diri berbaring di brankar, Rayden Carter.
Kecelakaan tunggal yang dialami oleh sang tuan tak bisa dia kendalikan. Sam hanya bisa memohon agar sang tuan segera ditangani.
Namun Anna tak bisa berbuat banyak, usianya sudah terlalu tua untuk menjalani operasi ini sendiri. Namun jika tidak cepat, pria muda ini bisa mati.
"Bawa ke ruang operasi," ucap Anna, satu perintahnya langsung dilaksanakan oleh para perawat dan dokter disana, itu karena Anna adalah direktur utama di Rumah sakit ini, Anna Walker, namun setelah menikah dengan keluarga Dude, kini dia menyandang nama Dude di belakang namanya, Anna Dude.
"Siapkan Tim 5, mereka yang akan mendampingi aku di ruang operasi."
Mendengar itu tentu saja semua perawat dan dokter tercengang, pasalnya tim 5 adalah Tim yang diisi oleh orang-orang tidak berkompeten. Mana bisa tim 5 menangani ini. Harusnya Anna mengambil tim 1 atau tim 2, untuk menangani kasus berat seperti ini. Itulah yang ada dipikiran semua orang.
Namun waktu yang mereka punya tak banyak, saat itu juga seorang perawat mengumpulkan tim 5 untuk segera masuk ke ruang operasi.
Setiap tim terdiri dari dokter bedah, dokter anestesi, perawat bedah, dan perawat anestesi.
Anna akan berperan sebagai dokter bedah, Disha yang jadi perawat bedah, Helmi dokter Anestesi dan Dara perawat anestesi.
Namun ketika berada berada di ruang operasi, semuanya berubah.
Bukan Anna yang berperan sebagai dokter bedah, melainkan Disha. Seorang wanita cupu yang selama ini orang-orang tahu dia hanyalah perawat bedah, hanyalah asisten Anna ketika berada di ruang operasi.
Tanpa diketahui oleh semua orang, Disha sebenarnya adalah anak kandung Anna, seorang dokter bedah Ahli yang tengah menyembunyikan identitasnya.
Karena perselisihan bisnis di masa lalu yang belum selesai dalam keluarga Walker membuat kedua orang tua Disha terpaksa mengasingkan dia. Semua orang hanya tahu jika Disha adalah anak dari desa. Gadis cupu dengan kacamata tebal yang dia gunakan.
Padahal sesungguhnya dia adalah putri tunggal di keluarga Dude, Aresha Dude. Yang diketahui oleh semua orang adalah Aresha telah tiada.
Kecelakaan yang menewaskan seluruh keluarga sang ibu ternyata adalah sabotase dari musuh. Dan tersangkanya masih belum bisa ditemukan hingga kini. Namun ketika Aresha berusia 4 tahun, ada seorang pria yang berniat untuk membunuhnya. Percobaan pembunuhan yang selalu dilakukan berulang kali. Hingga membuat Anna dan sang suami memutuskan untuk mengasingkan sang anak. Bertahun-tahun hal berlanjut, hingga kini Disha berusia 20 tahun.
Aresha harus hidup menjadi orang lain, bukan bagian dari keluarga Dude.
Tapi meski begitu, Dia adalah gadis yang memiliki kemampuan jenius seperti kedua orang tuanya. Semua orang hanya tahu jika dia adalah perawat bedah, namun sesungguhnya dialah dokter bedah itu.
"Astaga, dokter Anna benar-benar sudah keterlaluan! kenapa dia pilih tim 5, harusnya dokter Anna memilih tim kita! tim 1," kesal Rafaela, dia adalah perawat bedah. Selalu ingin terbaik untuk tim nya, bahkan selalu menjadikan Disha si gadis cupu itu sebagai saingan.
"Tenanglah Raf, aku yakin operasi itu akan gagal," balas Dena, rekan 1 tim nya, asisten anestesi.
"Kamu benar, aku yakin gadis cupu itu akan menghancurkan semuanya."
Kedua wanita ini tersenyum menyeringai, menatap angkuh pada ruang operasi yang masih tertutup, lengkap dengan lampu merah yang masih menyala.
Menandakan jika operasi itu telah berlangsung.
Di dalam sana Disha memimpikan operasi, tangannya begitu lihat menggerakkan semua alat-alat. Tim 5 mengira jika dia adalah Anna. Padahal sebelum operasi itu dilaksanakan. Anna dan Disha saling menukar tanda pengenal untuk bertukar posisi.
Kasus yang mereka tangani kali ini adalah kasus paling berat yang pernah mereka hadapi.
Tapi tetap saja, ini bukanlah masalah bagi seorang Disha.