NovelToon NovelToon
COLD WORDS

COLD WORDS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Kisah seorang pria yang tidak lagi mau mengenal cinta, karena bayang masa lalu yang terlalu menyakitinya. Begitu banyak cinta yang datang dan mencoba mengetuk.
akankah ada sosok perempuan yang mampu mengubah kehendaknya?
adakah perempuan yang akan mampu mencuri perhatiannya?
ikuti kisahnya dalam cerita author "COLD WORD"
kisah ini hanya berdasarkan imajinasi author saja. jika ada kesamaan nama tokoh, ataupun latar, merupakan suatu kebetulan yang dibetul-betulkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

COLD WORDS>>23

Rasa lapar menyerang mengadu menguras energi dan kesabaran Tyas. Tangan kanannya meraih tisu di dekat piring Tama, lalu berniat mengambil sendok juga disana, namun nahas ujung lengan kemeja Tyas nyangkut di ujung sela-sela anyaman keranjang tempat sendok ditata, sehingga otomatis saat Tyas menarik tangannya, keranjang sendok terbawa dan menyenggol gelas yang masih berisi penuh jus nanas yang baru saja diletakkan waitress ke meja. Seketika jus pun tumpah ke pangkuan Tyas dan sebagian menyiprat ke bajunya.

"Aduh!!" pekik Tyas kaget. Yang lain pun terkejut.

Tama mengambilkan beberapa lembar tisu dan membantu Tyas membersihkan tumpahan jus di baju Tyas tanpa rasa canggung sedikitpun. Parman membantu membersihkan tumpahan di atas meja, sedangkan Arwan terpaku beberapa detik melihat pemandangan tak bias di depan matanya, sedikit kesal terlihat di wajah Arwan. Entah hanya karena kaget atau karena ada hal lain yang dia rasakan.

"Untung bukan air panas." ucap Tama sambil tersenyum.

Deg!

Jantung Tyas serasa berhenti, saat melihat senyum Tama begitu dekat, perhatian dan kesigapan Tama membantunya cukup membuatnya melayang beberapa saat.

Parman tersenyum melirik ke arah Tyas dan Tama, sedikit memicingkan mata, menyelidik ada apa diantara keduanya. Parman pun menelisik raut wajah Arwan yang berubah, ada raut tak nyaman tergambar disana. Otomatis Parman memasang wajah julid dan kepo lebih dalam lagi.

"Ikut aku sebentar." ajak Tama menarik lengan baju Tyas.

Tyas yang tak siap dengan reaksi Tama, hampir saja jatuh terjengkang, membuat Arwan dan Parman ikut kembali terkejut, lagi-lagi reflek Tama diluar nalar, menopang punggung Tyas dengan kaki kiri yang ia lontarkan ke udara mirip sepepeti tentangan samping seperti dalam gerakan beladiri, sehingga punggung Tyas tersandar ke sana.

"Kasar kali kamu ini, tapi reflek menolongmu juga bagus." ujar Arwan dengan wajah dipenuhi ekspresi bingung dan tertegun melihat kekonyolan Tama.

Parman hanya berdiri melongok menatap polah atasannya, tak berani berkomentar, bibirnya bergerak-gerak tipis, dengan hidung yang kembang-kempis menahan geli dan lucu di beberapa sisi.

"Apaan sih?!!" seru Tyas masih sedikit syok, menatap Tama dengan ekspresi bingung.

"Berdiri, ayo ikut sebentar." Tama kembali menarik ujung lengan baju Tyas.

"Kemana eh?" Tyas sedikit kaget tak sempat membereskan tasnya.

"Tinggalkan saja, biar diurus Arwan. Sebentar saja, nanti kesini lagi." Tama terlihat semakin menarik lengan baju Tyas.

"Mau kamu bawa kemana si Tyas?" Arwan angkat bicara.

"Cari baju ganti, bagaimana dia bisa kembali bekerja kalau kotor dan basah begitu." ucap Tama tanpa ekspresi.

Tama tak memberikan kesempatan lagi bagi siapapun untuk protes. Ia terus menarik lengan baju Tyas menuju keluar kedai dan berjalan menuju toko baju yang tak jauh dari kedai itu. Padahal Tama hanya menggunakan dua jarinya untuk memegangi lengan baju Tyas, namun rasanya kuat sekali, sampai Tyas tak bisa melepaskan diri.

"Lepaskan dulu ,,,,!!!" teriak Tyas mencoba melepaskan pitingan Tama dari lengan bajunya. Namun tak dihiraukan Tama.

Barulah sampai ke dalam sebuah toko baju, Tama melepaskan Tyas di depan sebuah rak baju, lalu dengan dingin duduk di sebuah sofa tunggu.

"Pilih saja sesukamu, pilih saja yang nyaman untuk bekerja, jangan pakai yang terlalu banyak aksen seperti yang kamu pakai sekarang, ribet dan nggak enak dilihat." ujar Tama dingin.

"Sebentar,,, kenapa kesannya kamu selalu memaksaku, kenapa juga kesannya kamu mengaturku? Aku salah apa?"

Tama terdiam sesaat menatap Tyas, ia terkejut dengan pertanyaan Tyas yang sepertinya sangat sulit dijawab.

"Jadi kenapa aku harus menuruti semua yang kamu katakan? Coba jelaskan, ini bajuku, dan aku juga yang membuatnya kotor. Tapi kenapa kesannya kamu marah, seakan aku mengotori bajumu?!" tegas Tyas.

"Aku nggk marah, aku kan cuma membantu." kalimat Tama sedikit melunak.

"Membantu? Kamu menarik lengan bajuku seperti ini!!" ujar Tyas sambil memperagakan ulang bagaimana tadi Tama menyeretnya. "itu lebih terlihat seperti aku ini penjahat yang tertangkap basah!" Tyas terlihat sangat kesal.

"Biar cepet aja, kamu,,,, kalau aku tidak menarikmu, kamu pasti akan lama,,, kakimu itu,,,, " Tama semakin menurunkan nada bicaranya.

"Apa?!!" sedangkan Tyas semakin meninggikan suaranya.

"Pendek." jawab singkat Tama sambil membuang muka ke arah jendela.

Tyas menghela nafas sangat dalam, sampai memenuhi paru-parunya lalu duduk di sebelah Tama.

"Kenapa? Malah duduk? Aku hanya mengatakan yang sejujurnya." ucap Tama salah tingkah.

"Aku tidak membutuhkan baju ganti, aku akan membersihkan noda ini di toilet, lalu mengeringkannya sebentar. Setelah itu masih bisa dipakai lagi. Jadi kamu tidak usah repot-repot membantuku." kalimat Tyas terdengar sedikit ketus.

Tama tak menyangka dengan reaksi Tyas, ia berdiri, dengan canggung dan bingung memutuskan akan menarik Tyas dengan cara apa agar Tyas segera kembali berdiri. Sampai akhirnya Tama berjalan ke belakang Tyas, lalu dengan canggung memegang kedua bahu Tyas dan mendorongnya agar berdiri di depan cermin.

"Perhatikan bajumu kalau basah, akan seperti itu jadinya, aku tidak suka melihatnya." Ucap Tama tanpa Melihat Tyas ataupun bayangan Tyas di cermin. "Itu bukan seksi, tapi menjijikkan."

Mata Tyas seketika melotot beberapa detik menatap bayangannya sendiri di cermin besar di toko baju itu. Tyas melorot jongkok untuk menutupi bagian dadanya yang tampak tembus pandang sehingga terlihat jelas pakaian dalamnya.

"Cobalah ini semua, pilih yang lebih tebal bahannya. Sepertinya kamu sangat menyukai kecerobohan, jadi pilihlah setidaknya lima." ucap Tama sambil menyerahkan beberapa kemeja dengan sedikit kasar melemparnya ke tubuh Tyas, tentu saja tanpa memandang ke arah Tyas.

Tyas tak bisa lagi mengelak ataupun menolak. Dengan malu ia membawa setumpuk baju yang telah diambilkan Tama ke ruang pas.

"Tak perlu satu-satu keluar untuk menanyakan pendapatku, ini bukan drama, jadi pilih saja sesuka hatimu." ucap Tama lagi dengan acuh.

Tyas seperti kehilangan suaranya, lidahnya tiba-tiba menjadi kaku dan kelu, sepertinya rasa malu sudah membuatnya kehilangan kemampuan untuk berbicara.

Di dalam bilik Tyas mencoba satu per satu baju-baju yang telah dipilihkan Tama. Berbagai warna kalem dengan model sederhana, namun rasanya menjadi sangat mewah dan nyaman saat dikenakan.

"Tama! Kok kamu disini? Sama siapa?" sapa seorang perempuan menepuk punggung Tama yang sedang berdiri di depan jendela dengan tangan bersilang dada, menatap jauh ke jalanan sambil menunggu Tyas. Tama tampak terkejut dengan sapaan itu.

"Ah, eee anu,,, aku hanya mengantar eee...." Tama sedikit terbata untuk menjawab sapaan wanita cantik itu.

"Mamahmu ya?" sahut si wanita cantik.

"Haah? Siapa yang datang?" gumam Tyas dari dalam bilik, mendengar percakapan Tama dengan seorang wanita.

"Tante, apa kabar, aku Andira, masih ingat Andira kanya?" tiba-tiba si wanita yang mengaku bernama Andira mengetuk pintu kamar pas.

Tentu saja membuat Tyas kelabakan tak tahu harus berbuat apa. Begitu juga dengan Tama.

...****************...

To be continue

1
Marlina Bachtiar
ajakin Tama nya nginep di rumahmu Bil 👍🤣
HARTINMARLIN
semoga aja Tyas sama Tama berjodoh
Marlina Bachtiar
nah loh ketemu lg sama Tama,jodoh tuh 🤣
Marlina Bachtiar
apa itu adiknya Tyas🤔
Marlina Bachtiar
pasti Tama tuh yg lg jalan, ketahuan kl Siska bukan pacarnya 🤭
Marlina Bachtiar
waduh takut Tyas cemburu ya 🤣🤣
Marlina Bachtiar
jangan lihat luarnya yg penting rasanya 👍
Marlina Bachtiar
pasti ngarep di anterin Tama 🤣🤣
Marlina Bachtiar
ternyata bapak" jg baca ya 🤭
HARTINMARLIN
bagaimana jalan kehidupan mereka berdua?.... akankah mereka berdua kejenjang pacaran 🤔🤔
HARTINMARLIN
lanjut lagi
HARTINMARLIN
sepertinya Tama mulai ada rasa suka kepada Tyas
HARTINMARLIN
hati-hati
HARTINMARLIN: iya typo nya 🤭🤭
𝒀𝑶𝑺𝑯: 😁😁😁 typo bunda
total 2 replies
HARTINMARLIN
semoga aja Tama bilang pacarnya 🤭🤭
🍁𝕬𝙮ͨ𝙚ͥ𝙨ꙵ𝙝ⷮ𝙖ⷽ❤ͽ֟֯͜᷍ꮴ❣️🔵
terpesona kah kamu "tama
Marlina Bachtiar
jgn balikan lg deh 😣
Marlina Bachtiar
temenan aja,jgn minta lebih 🤭
Marlina Bachtiar
waduh 🤣
Marlina Bachtiar
mimpi 🤣
Marlina Bachtiar
pura" tidur aja Tyas 🤫
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!