Kisah seorang anak perempuan yang harus menelan pahitnya kehidupan demi bisa menghidupi dirinya dan juga keluarga nya ..
perjalanan liku hidupnya membawa ia menuju dunia malam, demi bisa menyekolahkan adik nya dan juga melunasi hutang-hutangnya keluarganya ia rela melakukan apapun termasuk kehilangan masa-masa remajanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka manga toon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CWP Part 23...
Chandra pun mulai mengerjakan pekerjaannya di luar sana sedangkan Putri dan Serly masih berada di ruang pribadinya untuk bermain dan beristirahat bersama.
Putri senantiasa menemani anak kecil itu yang terus berceloteh tak jelas bahkan tenaganya saat ini seperti sudah sangat full akibat tidur tadi.
Chandra yang mendengar nya dari luar sana hanya bisa tersenyum senang saat mendengar Serly tertawa riang saat tengah bercanda dengan Putri karna memang pintu ruangan itu sengaja tidak di tutup olehnya.
" Bahagianya .... " ucap Chandra dengan senyum senang nya
beberapa jam berlalu, Chandra yang terlalu fokus bekerja seketika melihat kearah jam yang ada di pergelangan tangannya, tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore.
ia pun menutup laptop nya dan sedikit merapikan berkas-berkas kerjanya, seketika ia berjalan menuju ruangan pribadinya.
dan terlihat Putri tengah memangku Serly yang kini sudah tertidur lagi akibat kelelahan bermain.
" Apa kau lapar ?? " tanya Chandra
" apa dia bodoh tentu saja aku lapar !! " gerutu Putri dari dalam hati tanpa berani mengucapkan nya secara langsung
Putri hanya mengangguk mengiyakan ucapan pria itu dan hal itu pun membuat Chandra tersenyum lucu hingga membuat Putri sedikit bingung dengan sikap pria itu.
" Maaf membuat mu menunggu lama , ayo kita pulang dan cari makan malam " ucap Chandra lembut seraya menyentuh kepala Putri dengan penuh kasih sayang
Putri hanya terdiam saat mendapatkan perlakuan tersebut seraya terus menatap kearah pria itu yang saat ini tengah mengambil Serly dan menggendongnya dengan satu tangan.
" ayo " ajak Chandra seraya mengulurkan tangannya pada Putri
dengan patuh Putri pun menyambut uluran tangan pria itu dan keduanya pun berjalan bersama keluar dari ruangan tersebut.
Lusi yang berada di depan ruangan milik Chandra pun langsung berdiri saat melihat sang bos keluar.
" Anda sudah ingin pulang pak ?? " tanya Lusi
" ya... oh ya kosongkan jadwal ku besok karna aku tidak akan datang ke kantor jika ada yang perlu aku tanda tangani kau bisa kirim email pada ku "
" tapi pak... "
" kau pasti bisa mengurus nya Lusi " ucap Chandra seraya berlalu pergi sambil menuntun pinggang Putri
Lusi terus menatap kepergian sang bos sampai ketiga hilang di telan kotak besi, namun sebelum pintu lift tertutup Putri sempat melihat kearah meja Lusi yang masih menatap kearah mereka dengan tatapan kecewa.
Putri tak mau mengambil pusing pasalnya ia bukanlah kekasih atau istri dari pria itu jadi untuk apa ia merasa kesal, pikirnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
ketiganya pun menghabiskan waktu layaknya keluarga bahagia , kini Putri tengah memangku Serly yang sejak tiba di restoran sudah terbangun.
dengan telaten Putri menyuapi Serly yang kekeh ingin di suapi oleh " Mommy " katanya.
Chandra yang melihatnya merasa sangat bahagia saat melihat sikap Putri yang menurutnya dewasa, ia benar-benar tak menyesal mengenal wanita itu walaupun ia tau status wanita itu sebelumnya.
" Bukalah mulutmu " ucap Chandra seraya menyodorkan makan di depan mulut Putri hingga membuat sang empunya menatap kearahnya
" hmm " gumam Chandra lagi saat Putri tak kunjung membuka mulutnya
dengan perasaan bingung Putri pun membuka mulutnya dan dengan pelan Chandra memasuki makan tersebut kedalam mulut Putri.
" kau juga harus makan " ucap Chandra lembut seraya membersihkan mulut Putri dengan ibu jarinya
Putri hanya terpaku diam seraya mengunyah pelan makanan tersebut , seketika seolah ada Sambaran petir yang menjalar dalam dadanya saat melihat Chandra yang membersihkan mulutnya dengan ibu jarinya.
perlakuan seperti itu adalah kali pertama Putri merasakan nya jadi ia masih tak mengerti dengan perasaannya saat ini.
di sisi lain ia merasa kagum dengan pria itu namun di sisi lain ia merasa tak suka dengan pria itu pasalnya karna pria itu Putri harus kehilangan kebebasannya, pikir wanita itu.