seorang murid SMA biasa yang belajar seni bela diri dari seorang pria tua yang sebenarnya pembunuh bayaran terbaik di dunia.misi barunya adalah pergi ke sekolah untuk melindungi seorang gadis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Lili memberi isyarat tangan kepada ibunya lalu kemudian berjalan menuju halaman rumah
"Paman aku sudah meninggalkan ibu, ada masalah apa katakan saja?" Tanya Lili dengan gelisah di hatinya
"Oh oke , seperti ini biaya obat ayahmu butuh 60 juta kan? Namun aku memberimu 100 Juta . Tapi syaratnya adalah kamu harus menemani bos yang kemarin kamu lihat di kantorku untuk makan malam, bagaimana?" tanya Aldi dengan semangat
"Apa!" Setelah mendengar itu tubuh Lili bergetar sejenak. Apa maksudnya " Paman, bagaimana bisa kamu seperti ini, aku kan keponakanmu , kamu ini, bukankah kamu sedang mendorongku ke dalam lubang api?" Lili tidak bisa mengendalikan amarahnya.Apa maksudnya makan malam , tentu saja dia mengerti maksudnya
" kenapa kalau mendorongmu ke dalam lubang api? Kamu akan mendapat 100 juta untuk sekali menemaninya , itu sudah cukup membeli obat ayahmu dan masih ada 40 juta lagi untuk memperbaiki hidup kalian, kalau kamu tidak setuju yah sudah!"
Aldi tahu Lili sudah tidak punya jalan lain dan sekarang dia memanfaatkan kesempatan ini.dia tahu bahwa Lili adalah seorang gadis manis dan patuh, jadi dia pasti akan setuju
"Aku......" Lili tidak bisa bicara karena dia terlalu emosional
"Apa yang kamu pikirkan? Ayahmu sudah membesarkan mu selama ini dan kamu akan membiarkannya mati begitu saja? Aku memberimu waktu 1 menit untuk memikirkannya. kalau tidak setuju aku juga tidak bisa membantu. Hitungan mundur mulai dari sekarang" ujar Aldi dengan nada dingin
"Uhm..." air mata Lili mengalir deras di pipinya dia tau masih ad waktu 3 hari lagi, jika tidak bisa mendapatkan uang, ayahnya pasti tidak akan bertahan hidup
Meskipun masih ada harta Karun di rumahnya tapi ayahnya pernah berpesan dalam kondisi apa pun mereka tidak boleh menjualnya, karena akan mengakibatkan kekacauan besar.
Lili sudah tidak ada cara lain lagi untuk mendapatkan uang . Wajah putus asa ibunya muncul di benak lili, kemiskinan telah mengikis tajam wajahnya. jika dia tidak bisa mendapatkan uang ayahnya pasti tidak bertahan hidup. Sekarang dia juga sudah dewasa sudah saatnya balas Budi ke mereka.
Namun dia masih seorang gadis baik baik yang belum pernah berpacaran. tidak tahu rasanya jatuh cinta, tidak tahu bagaimana rasanya di pegang,di peluk dan di cium oleh pacar. Tapi sekarang dia harus menggunakan tubuhnya yang bersih untuk menemani seorang bajingan kotor.Lili tidak rela ! Tapi apa gunanya merasa tidak rela, situasi ini nyatanya menentukan dia harus berkorban
Aldi merasa sangat cemas di dalam hatinya, bagaimana kalau Lili tidak setuju. Trus bagaimana dia menjelaskan hal ini kepada Bayu, Tanah itu pasti tidak bisa dia dapatkan. Itu tidak boleh terjadi ! 1 menit sudah berlalu dan dia bisa mendengar suara isakan tangis dari seberang tetapi tidak ada penolakan tegas dari keponakannya berarti masih ada harapan kan?
"waktunya tiba" guman dingin Aldi
"Yah paman aku setuju" Tepat ketika merasa Aldi merasa kecewa.tiba tiba dia mendegar suara lemah yang penuh dengan amarah di ujung telfon
Wajah Aldi di penuhi dengan senyum bahagia
" Baik, bos sudah memiliki tempat yang cocok untukmu yaitu di hotel blossom dekat sekolah mu, besok setelah pulang sekolah akan ada yang menjemputmu"
"Tidak, aku akan pergi sendiri" Lili menolak dengan keras .dia tidak ingin menjadi pusat perhatian orang dan itu bisa berdampak buruk pada nilai sekolahnya
"....."Aldi tersentak dan mengetahui pikiran Lili
"Baik, akan ada orang yang menjemputmu di pintu hotel . Setelah hal ini selesai bos akan memberikan uangnya padamu"
Setelah itu Lili langsung menutup telfon dan air matanya mengalir deras. Dia merasa bahwa dia adalah orang yang paling di rugikan di dunia sehingga tak ada cara untuk menceritakannya. Setelah dia berhenti menangis dan matanya mulai pulih kembali, baru lili berjalan masuk rumah
Eliza menunggu Lili dengan cemas kenapa harus ke halaman untuk menerima telepon. Ketika Eliza melihat Lili masuk dengan mata merahnya Eliza dengan kaget bertanya "Lili kenapa kamu menangis?"
"Ibu..Aku, Tidak ..Paman memarahiku dengan kata kata kasar tapi jangan khawatir paman telah setuju untuk memberi uang kita uang dan memintaku pergi mengambilnya besok" lili menahan air matanya yang ingin turun dan memaksakan diri untuk tersenyum tipis
"Uhm..Lili kamu benar benar sudah berusaha"
mata Eliza mulai berkaca kaca dia tidak meragukan Lili menangis karena di marahi oleh Aldi.
"Ibu aku lelah, aku ke kamar dulu"Ucap lili yang tidak ingin berada di depan ibunya terlalu lama ,dia takut ketahuan
" Baiklah..pergilah" ucap Eliza sambil mendesah panjang
