NovelToon NovelToon
AIRLANGGA 2 Dewaraja Ring Medang

AIRLANGGA 2 Dewaraja Ring Medang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Fantasi Timur / Raja Tentara/Dewa Perang / Ilmu Kanuragan
Popularitas:73.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ebez

Hancurnya Istana dan Kotaraja Wuwatan Mas oleh serangan Ratu Lodaya membuat Prabu Airlangga harus mengumpulkan kembali keluarga dan para pengikutnya yang tercerai-berai. Satu tekad nya untuk mengembalikan kejayaan Kerajaan Medang, membuatnya harus membuat perjanjian dengan Dewa-dewa dari Kahyangan Suralaya tentang nasib anak keturunannya kelak.



Dukungan dari seluruh rakyat Medang juga keluarga besar nya membuat semangat Prabu Airlangga kembali membara untuk mengembalikan kejayaan Kerajaan Medang seperti para leluhur nya.



Berhasilkah Prabu Airlangga mengembalikan Kerajaan Medang seperti dahulu? Simak selengkapnya dalam kisah AIRLANGGA 2 Dewaraja ring Medang. Di jamin seru dan mendebarkan. Selamat membaca...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ebez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Perbatasan Tanggulangin

Mulut si pimpinan siluman gadungan ini rapat terkunci. Dia sama sekali tidak menjawab pertanyaan Jagabaya Wanua Kemiri seolah-olah itu hanya suara angin berhembus.

Kesal dengan sikap pimpinan siluman gadungan itu, Jagabaya Wanua Kemiri langsung melayangkan tempelengan keras ke pipi kanan lelaki berpakaian serba merah ini.

Plllaaaaaaaaakkkkk...

Aaaauuuuuugggggghhhh!!

Raungan tertahan terdengar dari mulut pimpinan siluman gadungan ini. Kerasnya tamparan ini meninggalkan sebuah bekas bergambar lima jari di pipi nya. Bersamaan dengan itu, darah meleleh keluar dari sudut mulut nya. Namun sang pimpinan siluman gadungan ini hanya mendesis pelan sembari menatap wajah Jayabaya Wanua Kemiri ini dengan tatapan mata ingin membunuhnya. Dia tetap bungkam.

Semakin kesal dengan sikap si pimpinan siluman gadungan yang terkesan meremehkan diri nya, Jagabaya Wanua Kemiri menjadi kalap dan langsung melayangkan tamparan keras bertubi-tubi ke arah wajah si pimpinan siluman gadungan.

Plllaaaaaaaaakkkkk plllaaaaaaaaakkkkk..

Aaaauuuuuugggggghhhh aaaauuuuuugggggghhhh!

Dalam waktu sebentar saja, wajah lelaki berusia sekitar 3 dasawarsa ini telah menjadi bengkak dan penuh memar. Jagabaya Wanua Kemiri sendiri sampai ngos-ngosan nafasnya usai memukuli wajah orang ini. Namun si pimpinan siluman gadungan ini tetap tak membuka mulutnya sedikitpun.

"Dia sudah di sumpah untuk tidak buka mulut apapun yang terjadi, Jagabaya. Jadi percuma saja kau menghajar nya", ucap Parahita yang ikut mengerubungi tempat para siluman gadungan itu dikumpulkan.

" Jadi tidak ada cara untuk bisa membuatnya mengatakan apapun tentang alasan penyamaran siluman gadungan ini, Nisanak?!", Jagabaya Wanua Kemiri menatap ke arah Parahita. Cahaya sinar bulan ditambah dengan terang lampu sentir membuat wajah bulat telur perempuan cantik ini semakin menarik untuk dilihat.

"Iya, tapi aku punya cara untuk membuat mereka buka mulut. Aku punya sebuah racun yang disebut sebagai Racun Penghancur Hati. Racun ini dapat menghancurkan organ dalam manusia. Dia tidak akan langsung mati, tapi perlahan-lahan organ dalam nya akan membusuk dan hancur dalam 7 hari. Itu akan sangat menyakitkan.

Aku yakin mereka akan mengaku setelah siksaan itu mereka rasakan", setelah berkata demikian, Parahita mengeluarkan bumbung bambu kecil dengan tutup kain merah. Begitu tutupnya dibuka, bau harum semerbak langsung menyebar.

Melihat hal ini, si pimpinan siluman gadungan yang pernah mendengar tentang Racun Penghancur Hati juga dengan ciri-ciri nya, langsung pucat ketakutan.

"Kalian sungguh keji!! Bunuh saja aku sekarang juga, jangan menyiksa ku!! ", teriak si pimpinan siluman gadungan lantang sembari meronta-ronta.

" Membunuh mu itu terlalu enak bagi mu. Sudah berapa banyak gadis-gadis di kampung ini yang menjadi korban mu hah?!!

Menyiksa mu sedikit demi sedikit akan lebih menyenangkan ", ucap Parahita sembari melangkah mendekati si pimpinan siluman gadungan. Ini semakin membuat nya ketakutan setengah mati.

" Jangan mendekat! Jangan dekati aku!! "

Begitu jarak Parahita tinggal selangkah lagi, si pimpinan siluman gadungan yang ketakutan akan rasa sakit akibat Racun Penghancur Hati, langsung menggigit lidahnya sendiri. Hal ini langsung membuat nya memuntahkan darah segar. Dia langsung roboh dan mati seketika.

Melihat hal ini, para pengikutnya segera melakukan hal yang sama. Bancak yang berdiri paling dekat dengan nya, langsung menampar wajah salah seorang anggota siluman gadungan ini dengan keras. Begitu mulutnya terbuka, Bancak langsung menjejalkan sepotong kayu untuk mencegah nya bunuh diri.

Parahita yang cukup terkejut dengan apa yang terjadi begitu cepat, langsung mendekati si pimpinan siluman gadungan ini dan menemukan kalung berbandul perak berukir tengkorak di dalam bulan sabit terbalik berwarna merah darah. Parahita segera merenggut bandul kalung itu dan menunjukkan nya pada Prabu Airlangga.

"Mereka adalah anggota dari kelompok Bulan Sabit Darah, Ndoro.. ", ujar Parahita segera.

Hemmmmmmmmmmmm....

" Aku pernah mendengar bahwa Kelompok Bulan Sabit Darah ini memang bermarkas di sekitar perbatasan wilayah antara Lewa dan Wengker. Pimpinan utama mereka yang di sebut sebagai Dewa Bulan Darah tak pernah sekalipun menunjukkan dirinya ke muka umum akan tetapi sepak terjang kelompok perusuh ini sama mengerikan nya seperti Alas Larangan. Kalau mereka masih bercokol di wilayah kita, mereka akan menjadi duri dalam daging ", tutur Prabu Airlangga sembari menggenggam erat liontin perak itu.

" Sekarang sebaiknya tidak usah mengurus mereka dulu, Ndoro..

Selesaikan dulu masalah Wengker. Begitu rampung, Ndoro bisa meminta pasukan Medang untuk memburu keberadaan mereka ", bisik Doyok yang berdiri di dekat nya. Prabu Airlangga mengangguk mengerti.

Jagabaya Wanua Kemiri atas perintah Ki Lurah Mpu Sangit, segera menyingkirkan mayat-mayat siluman gadungan ini. Malam itu, momok yang menghantui Wanua Kemiri selama beberapa purnama terakhir berhasil di hancurkan. Ini sungguh melegakan hati semua warga dan mereka berterimakasih pada Prabu Airlangga dan pengikutnya yang telah membantu mereka.

Malam panjang ini menjadi malam pertama yang tenang setelah berbulan-bulan lamanya. Para warga Wanua Kemiri bisa tidur nyenyak hingga pagi menjelang tiba.

Suara kokok ayam jantan terdengar bersahut-sahutan menandakan bahwa sebentar lagi hari baru akan datang. Langit timur perlahan berubah dari gelap menjadi merah dan semakin lama semakin terang. Warga Wanua Kemiri mulai pekerjaan nya dengan ditandai suara lesung yang di pukul dengan alu. Ini menandakan para perempuan mulai menumbuk padi untuk makanan anggota keluarga nya.

Tak terkecuali dengan rumah Ki Lurah Mpu Sangit. Sejak kokok ayam terdengar, para abdi dalem nya sudah sibuk di dapur menyiapkan masakan. Ada yang sibuk menumbuk padi sedangkan lainnya menyiapkan sayuran dan lauk pauk untuk sarapan keluarga orang nomor satu di Wanua Kemiri itu.

Satu yang tidak biasa, pagi itu di dapur rumah kembang desa Wanua Kemiri Ni Luh Ratna nampak membantu menyiapkan makanan bersama dengan kedua adiknya Pu Wiranti dan Ken Rupi. Ketiganya yang jarang turun ke dapur, terlihat begitu antusias menyiapkan makanan. Alasannya sudah pasti adalah Prabu Airlangga.

"Kangmbok Ratna, kira-kira pendekar muda itu sudah punya istri belum ya?", tanya Pu Wiranti sambil terus memarut kelapa.

" Kalau di lihat-lihat seperti nya belum, Kangmbok Ranti. Tetapi perempuan yang selalu ada di dekatnya itu si Hita itu seperti nya punya hubungan dekat dengan nya.

Wah sudah pasti dia akan jadi saingan berat mu Kangmbok Ratna", Ken Rupi mengoceh sambil membersihkan kacang panjang dalam kuali berisi air.

"Mana bisa dia dibandingkan dengan Kangmbok Ratna, Rupi??

Kakak tertua kita adalah perempuan tercantik yang ada di Wanua Kemiri. Bahkan kecantikannya sudah diakui oleh para penduduk kampung lainnya. Kau jangan meremehkan nya", sahut Pu Wiranti segera.

"Sudah sudah, jangan suka membicarakan orang lain. Malu kalau sampai di dengar sama pendekar muda itu. Selesaikan dulu memasak nya, ingatlah bahwa kita bisa memikat orang dengan lidah nya", potong Ni Luh Ratna yang membuat dua orang adiknya itu mengangguk mengerti.

Usai membersihkan diri, Prabu Airlangga di undang untuk sarapan bersama dengan keluarga Ki Lurah Mpu Sangit.

"Setelah ini, kami mohon undur diri Ki Lurah. Kami harus meneruskan perjalanan ke Tanggulangin. Terimakasih atas jamuan nya", ucap Prabu Airlangga usai mereka bersantap bersama.

Wajah Ni Luh Ratna langsung suram seketika mendengar omongan sang raja Medang.

"Tak bisakah pendekar muda tinggal lebih lama disini? ", tanya Ni Luh Ratna lirih.

" Maafkan aku Nisanak..

Ada urusan penting yang harus aku selesaikan di Tanggulangin. Jika ada kesempatan lagi, aku akan mampir kemari", Prabu Airlangga tersenyum penuh arti.

"Baiklah kalau begitu adanya, saya juga tidak memaksa..

Kalau boleh aku tahu, darimana asal pendekar muda ini?", Ni Luh Ratna menatap wajah Prabu Airlangga penuh ingin tahu.

" Aku berasal dari Kotaraja Kahuripan di Kerajaan Medang.

Sudah cukup siang, aku mohon pamit ", setelah berkata seperti itu, Prabu Airlangga segera melangkah meninggalkan kediaman Ki Lurah Mpu Sangit diikuti oleh Parahita, Bancak dan Doyok. Mereka segera memacu kudanya ke arah tenggara.

Setengah hari perjalanan, Prabu Airlangga dan para pengikutnya sampai di tapal batas wilayah antara Wengker dan Kadipaten Tanggulangin. Sebuah tugu batu besar menjadi penanda bahwa mereka sebentar lagi akan memasuki wilayah yang kini menjadi kekuasaan Kerajaan Medang.

Belum genap seratus langkah kuda dari tugu penanda batas wilayah, Prabu Airlangga menghentikan laju pergerakan kuda tunggangan nya. Di depan terlihat sekelompok orang sedang bertarung dengan sengit.

Satu kelompok memakai baju kuning dan satu kelompok lainnya mengenakan pakaian warna biru. Sepertinya mereka merupakan anggota dari sebuah perguruan silat.

Tak ingin berlama-lama lagi, Prabu Airlangga langsung berteriak lantang,

"Berhenti!! Apa yang sedang kalian lakukan?!! "

1
Idrus Salam
Dalam hal mendamaikan hati para wanita rupanya lebih handal Prabu Jayengrana daripada Prabu Airlangga.

Heheh
Fatur Rohman
keren
Fatur Rohman
keren
Fatur Rohman
sangat bagus..bisa buat pembaca merasakan

kerajaan dahulu
Umar Muhdhar
5
Umar Muhdhar
4
Umar Muhdhar
3
Umar Muhdhar
2
Umar Muhdhar
1
Umar Muhdhar
o
Asep Dki
bakalan tambag lgi selir nih airlangga..😆😆😆👍👍👍
andymartyn
gak terbayang bagaimana renggos, doyok ama Bancak kalau ngobrol pasti seru
Esther M
nambah bojo maning kang Ebez....sang Prabu mantabbb...
Idrus Salam
ternyata atas izin Prabu Airlangga, Tumenggung Sakri dapat menggunakan Pedang Naga Api yang menjadikan Mpu Sakri dikemudian hari adalah orang yang menyimpan Pedang Naga Api hingga ke tangan pemegang selanjutnya.
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾
lo baca itu gak bangg @🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅 Dyah KencanaWangi.. KencanaWangi.. ini kembaran gw bangg satu biyung tapi beda bopo 🤣 Pendekar berilmu tinggi pulaa.. bukan main dah aah 😊🤭😎
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅: Ouw... lain biyung lain bopo, bilang dong 😅
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾: weh.. adek kembar gw tu... satu biyung lain bopo 😂😂
total 3 replies
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾
ha ha ha.. /Facepalm/ /Facepalm/ /Facepalm/

Tumenggung mah bebaass kalo lagi marah, siapa coba yang berani bantah, apalagi ini Tumenggung Renggos, kumis nya aja serem gitu 🤣🤣
arumazam
seraanghhhh
saniscara patriawuha.
calon bojone sopo iku.... mang eBeezzzz
Eddy Airborne
mantap
Andbie
sip lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!