NovelToon NovelToon
ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Jordan, sebaiknya kita bercerai saja. Aku bukan wanita yang sempurna untukmu, aku mandul dan tidak bisa memberimu keturunan. Mama, telah mencarikan jodoh yang terbaik untukmu, yang bisa memberimu keturunan, bukan wanita sepertiku yang tidak sempurna." (Celine)

"Bodoh!! Aku tidak peduli dengan opini orang lain tentang dirimu. Memiliki anak dalam rumah tangga memang penting, tapi bagiku tidak ada yang lebih penting daripada dirimu. Jangan menilai sendiri dirimu dengan kalimat-kalimat bodoh seperti itu, kau tidak mandul, hanya saja Tuhan belum mempercayai kita untuk menjaga titipannya. Celine, dengarkan aku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkanmu!!" (Jordan)

Celine merasakan dunianya runtuh ketika dokter mendiagnosa jika dirinya tidak akan pernah bisa hamil dan melahirkan. Hati wanita mana yang tidak hancur mendengar kabar tersebut. Dengan air mata yang bercucuran, dia meminta Jordan untuk menikah lagi, namun dengan tegas Jordan menolaknya karena dia sangat mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28: Terror Celine

Pagi merangkak masuk ke kamar Jordan, menyapu kegelapan dengan sinar mentari yang lembut. Namun, kepalanya terasa berat saat dia membuka matanya. Dalam kebingungannya, dia terkejut melihat Rossa berdiri di samping tempat tidurnya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Jordan menegur dengan suara parau, mencoba memahami situasi.

"Kau sudah bangun. Jordan, aku benar-benar khawatir padamu. Semalam, kau tak sadarkan diri, dan untungnya aku lewat. Jadi aku membawamu pulang," Rossa menjelaskan dengan nada prihatin.

Jordan menepis tangan Rossa dengan kasar. Dia tidak suka ada wanita lain menyentuhnya. "Pergi dari sini sekarang juga. Aku benar-benar tidak suka melihatmu di sini," katanya dengan tegas, menahan rasa pusing yang masih mengganggunya.

Namun, Rossa tidak bergerak. Dia mendekati Jordan dan memeluknya dari belakang. "Sampai kapan, sampai kapan kau akan mengabaikanku? Berapa lama lagi aku harus bertahan dengan perasaan ini? Jordan, aku benar-benar mencintaimu, tapi kenapa kau tidak mau melihatku, meskipun hanya satu detik saja?" Rossa mengungkapkan isi hatinya dengan lantang, tetapi suaranya penuh dengan keputusasaan.

"Lepaskan!! Lepaskan sekarang juga, atau aku akan mematahkan lenganmu!" Ancaman Jordan keluar dengan suara mendesis, ekspresinya memancarkan aura suram yang mengerikan.

"Aku cantik, aku menarik, aku terpelajar, dan aku memiliki segalanya, tapi kenapa kau tidak bisa melihatku sebentar saja. Memangnya apa hebatnya wanita itu, kelebihan apa yang dimiliki oleh wanita murahan itu sampai-sampai kau tetap tidak bisa melupakannya meskipun dia sudah mati!!" Rossa berteriak, nada suaranya penuh dengan keputusasaan dan kebencian yang menyala.

"JAGA BATASANMU, ROSSA!!" Jordan merespons, suaranya memecah keheningan dengan kekerasan. Tanpa ampun, dia melayangkan tamparan keras ke wajah Rossa, hingga membuat dia tersungkur ke lantai dan sudut bibirnya berdarah.

kata-kata Rossa memancing amarah Jordan. Ketika dia menyebut Celine sebagai wanita murahan, Jordan kehilangan kendali.

Jordan menghela napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri dari kilatan emosinya yang memuncak. Amarahnya membakar, tapi dia tahu dia harus mengendalikannya sebelum sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

Jordan menatap Rossa dengan tatapan tajam, kekesalan menguar dari matanya. "Sebelum aku berubah pikiran, pergi dari sini. Atau aku akan meledakkan kepalamu," ucapnya penuh ancaman.

Rossa terdiam, terpaku oleh ekspresi marah Jordan. Dia merasakan aura kelam yang menyelimuti Jordan. Dengan hati berdebar, dia menelan ludah dan bangkit dari lantai, menyadari bahwa dia telah menyentuh titik sensitif yang tak boleh disentuh.

Dengan langkah berat, dia melangkah mundur, matanya tetap terpaku pada Jordan yang masih menatapnya dengan kemarahan yang tidak terbendung. Dalam diam, dia mengerti bahwa lebih baik menghindar daripada memancing kemarahan Jordan lebih jauh lagi. Rossa tidak ingin mati.

🌺🌺🌺

Celine dan Viona sedang merencanakan langkah pertama untuk balas dendam. Mereka akan meneror Nyonya Tamara, Rossa, dan Jennie. Viona telah menyelidiki semuanya dan menemukan fakta bahwa mereka bertiga terlibat dalam kecelakaan tersebut. Otak utama dari pembunuhan berencana itu adalah Nyonya Tamara, dengan Jennie sebagai perantaranya.

Di zaman yang sudah maju dan serba canggih ini, tidak ada yang tidak mungkin, apalagi jika uang sudah berbicara. Viona rela mengeluarkan uang yang cukup besar untuk membuat hantu dari hologram yang wajah dan postur tubuhnya menyerupai Celine.

"Celine, kita harus mulai dengan membuat mereka ketakutan. Hologram ini akan muncul di tempat-tempat yang mereka sering kunjungi," kata Viona sambil menunjukkan proyek hologram di tablet.

Celine mengangguk, tatapan matanya penuh determinasi. "Mereka harus merasakan apa yang kita rasakan. Ini baru permulaan. Tamara, Rossa, dan Jennie akan membayar mahal atas perbuatan mereka," ucapnya dengan suara dingin.

Celine dan Viona terus berdiskusi, memastikan setiap detail rencana mereka sempurna. Viona menunjukkan jadwal harian Nyonya Tamara, Rossa, dan Jennie yang telah dia kumpulkan.

"Kita akan mulai dari Jennie," Viona berkata sambil menunjuk sebuah lokasi di peta. "Dia sering pergi ke kafe ini setiap hari Jumat. Hologram hantu yang menyerupai dirimu akan muncul di sana. Setelah itu, giliran Rossa dan Ibu mertuamu."

Celine menggenggam tangan Viona. "Terima kasih, Jie. Tanpa bantuanmu, aku tidak tahu harus mulai dari mana."

Viona tersenyum tipis. "Aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan." Ucapnya dengan senyum yang sama.

🌺🌺🌺

Di hari yang telah direncanakan, Jennie sedang menikmati kopi di kafe favoritnya. Setelah beberapa saat, dia berdiri dan berjalan menuju toilet. Saat dia masuk, lampu toilet berkedip-kedip. Jennie memandang cermin dan tiba-tiba, di belakangnya, hologram Celine muncul. Mata Jennie membulat, tubuhnya gemetar.

"Celine... tidak mungkin..." bisiknya dengan suara gemetar.

Hologram itu menghilang, meninggalkan Jennie terengah-engah dan ketakutan. Dia buru-buru keluar dari toilet, wajahnya pucat pasi. Namun, begitu dia kembali ke mejanya, lampu kafe kembali berkedip-kedip dan hologram Celine muncul di sudut ruangan, menatap langsung ke arah Jennie.

"Celine! Apa yang kau inginkan dariku?" Jennie berteriak panik, membuat semua mata di kafe tertuju padanya.

Orang-orang di sekitar mulai berbisik-bisik, menganggap Jennie gila. "Dia bicara sendiri, lihat," salah satu pelanggan berbisik pada temannya.

"Nona, apa kau baik-baik saja?" seorang pelayan mendekat dengan ragu.

"Aku melihatnya! Dia ada di sana!" Jennie menunjuk sudut ruangan, tapi hologram Celine sudah menghilang. Wajahnya penuh ketakutan dan keringat dingin mengalir di pelipisnya.

"Dia siapa? Jangan mengada-ada. Tolong jangan membuat kekacauan di sini. Sudahlah, Nona. Tidak ada siapa-siapa di sana," pelayan mencoba menenangkan.

"Tidak! Aku tahu apa yang kulihat!" Jennie membantah dengan suara bergetar, semakin membuat orang-orang di kafe yakin bahwa dia kehilangan akal sehat.

Ketakutan Jennie semakin menjadi-jadi, dia merasakan kehadiran Celine di setiap sudut kafe, membuatnya tidak bisa tenang. Dia merasa semua orang menatapnya dengan tatapan kasihan dan curiga, membuat hatinya semakin ketakutan dan penuh kepanikan.

.

.

Di tempat lain, Rossa sedang mengemudi dengan tenang saat tiba-tiba dia melihat sosok Celine berdiri di tepi jalan, menatapnya dengan mata yang penuh dendam. Jantungnya langsung berdegup kencang, rasa takut menghantuinya.

"Ini tidak mungkin. Celine sudah mati!" serunya panik, tangannya gemetar di setir.

Saat Rossa mendekat, sosok itu tidak bergerak, hanya menatapnya dengan tatapan yang dingin. Penuh ketakutan, Rossa menginjak rem mendadak, membuat mobilnya berputar dan kehilangan kendali. Mobilnya menabrak pembatas jalan dengan keras, menghancurkan bagian depan kendaraan. Rossa terlempar ke depan, kepalanya terbentur kemudi, dan dia merasakan sakit yang luar biasa di tubuhnya.

"Celine... Maafkan aku...," lirih Rossa, darah mengalir dari pelipisnya.

Penglihatannya mulai kabur, tapi dia bisa melihat sosok Celine mendekat, semakin jelas. Rossa mencoba membuka pintu mobil dengan tangan gemetar, tapi rasa sakitnya terlalu kuat. Dia menangis, tubuhnya gemetar hebat.

"Tidak, ini tidak nyata! Ini tidak nyata!" Rossa berteriak, rasa takut dan penyesalan melumpuhkannya.

Beberapa pengendara yang lewat segera berhenti dan memanggil ambulans. Sementara itu, Rossa terus menatap sosok Celine yang mulai menghilang di antara kerumunan orang.

"Aku tidak mau mati... Aku tidak mau mati..." Rossa berteriak, darah terus mengalir dari lukanya, dan kesadarannya perlahan menghilang. Dalam detik-detik terakhirnya sebelum pingsan, dia merasakan beban dosa yang menyesakkan dada, menyadari bahwa terornya baru saja dimulai.

.

.

Sementara itu, di rumah mewahnya, Nyonya Tamara menerima pesan dari nomor tak dikenal. Ketika dibuka, pesan tersebut berisi video hologram Celine dengan pesan: "Aku kembali untuk membalas dendam."

Nyonya Tamara terkejut, wajahnya berubah pucat. "Ini tidak mungkin. Celine... kau sudah mati!" teriaknya dengan ketakutan.

Berusaha menenangkan diri, Nyonya Tamara berjalan ke ruang tamu, tapi di sana, di sudut ruangan, sosok Celine berdiri dengan tatapan penuh dendam. Jantungnya berdetak kencang, keringat dingin mengalir di wajahnya.

"Celine, ini tidak mungkin... Ini hanya ilusi," bisiknya, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

Dia berlari ke dapur, berharap bisa lari dari teror itu, namun sosok Celine kembali muncul di sana, semakin nyata dan mengerikan. Nyonya Tamara berteriak ketakutan, tangannya gemetar saat mencoba memegang meja untuk menopang dirinya.

"Tolong! Seseorang, tolong aku!" teriaknya, suaranya penuh dengan rasa panik.

Ketika dia merasa tak ada jalan keluar, dia memutuskan untuk bersembunyi di kamar. Namun, begitu pintu kamar tertutup, sosok Celine kembali muncul di depan cermin. Nyonya Tamara memekik ketakutan, tubuhnya gemetar hebat.

"Celine, pergi! Pergi dari sini!" tangisnya, mundur hingga menabrak tempat tidur.

Tak mampu lagi menahan ketakutan, Nyonya Tamara jatuh pingsan di lantai, wajahnya masih penuh ketakutan. Hologram Celine berdiri di atasnya, tampak lebih nyata dari sebelumnya, meninggalkan kesan mendalam pada Nyonya Tamara yang sudah tidak sadarkan diri.

🌺🌺🌺

Bersambung

1
aca
sweet bgt
Eva Risdaniati
suka sama alur cerita ny yg ngj bertele-tele, semangat untuk cerita selanjut ny,
🍏A ↪(Jabar)📍
up
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Ikuti saran Celine Gee...jng hukum lgsg dl,perlu kasih pelajaran,dng teror biar merasakan ketakutan yg gk sanggup mereka hadapi
🍏A ↪(Jabar)📍
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Keren balas dendam'y...siksa dl Thour mereka ikut gereget q dng sifat mereka
...biar otak'y gk macet,sgl berbuatsn ads konsekuennya
sri hastuti
wah luar biasa, viona dan celine, balas dendam yg luar biasa 👍👍
Dartihuti
Hati q kok ikut sakit😥😥
sella surya amanda
lanjut
sri hastuti
jangan lama2 Thor bersatunya mereka, kasihan, biar Jordan membantu balas dendam thor, kasihan mereka berdua, cinta mereka begitu kuat 🙏🙏
Ellnara: Baik kakak, segera dipersatukan lagi kok
total 1 replies
Dartihuti
Syukuri lo Rosa...jd gak sabar nih lihat penderitaan 3 org maniak otak geser...
Ellnara: Tunggu ya kak, pembalasan akan segera di mulai
total 1 replies
Dartihuti
Tunggu lo Rosa...skrg x'n ber3 sk" ria tapi ingat sisi mengerikan dr Yordan ĺo trima c4 atau lambat😡
Ellnara: Belum lagi pembalasan kejam Celine kak
total 1 replies
Dartihuti
Aduuuh...ngeri banget sih,musuh'y banyak banget!!ibu mertua,ipar,ulet bulu(Rosa)...angin puyuh (Sarah Dani)hbs'y tiba" bikin rusuh ada Thour ...ikut was" ih...jng matii ya Celine
Ellnara: Tenang kak, Sarah sana Danni cuma numpang lewat bentar doang kok
total 1 replies
sri hastuti
kasihan Jordan Thor, ayo segera pertemukan dngn celine, spy bisa membantu balas dendam,
kurang ajar rossa, juga ibunya kakaknya, biar dirasakan pembalasan dr celine 😡😡
Ellnara: Iya kak, pasti di tunggu aja
total 1 replies
Eva Risdaniati
penasaran sma kelanjutan ny,
Ellnara: Ditunggu ya kakak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Jennie...terlalu angkuh sombong merasa dilindungi sama mama'y gali lubang'y + dalam ...bkn ngoreksi sadar eee...sok,nyalain org atas sgl yg dialami
Dartihuti: Betuull...ngeri kl sifat gitu,trimakasih banyak" up'y panjaaaang x cinta deh sekebon😊🤭😘🥰
Ellnara: namanya juga gak tau diri kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!