Psycopat

Aron masih berada di cafe . Awalnya ia pergi ke club tapi karena takut bos-nya nanti menelfon dan mencari mobilnya, akhirnya ia memilih untuk menunggu di cafe.

Saat sedang menikmati kopi panasnya, fokus aron teralihkan oleh suara ponselnya yang berdering.

"Akhirnya" ujar aron dengan senyuman saat melihat nama bosnya tertera di layar ponsel.

Dia sudah bosan dan lelah menunggu info dari bosnya, jika bukan fort adalah atasannya. Aron akan ogah-ogahan menunggu seperti orang gila sendirian di cafe.

"Halo bos" sapa aron lebih dulu.

"Jangan pulang ahh"

"Hah ?"  Ucap aron bingung

"Aahh phamannhh"

Tubuh aron menegang dan mencerna maksud bosnya dan suara terakhir beberapa saat.

Aron terus mendekatkan ponselnya pada telinganya, berharap sang bos memberinya penjelasan atau apapun itu.

Tapi sayang !! Bukannya mendapat jawaban dari fort, aron justru dibuat frustasi dan juga malu sendiri mendengar suara-suara laknat dari seberang.

"Ah siall" ucapnya frustasi

"Setidaknya matikan sambungannya jika sedang bermain bos"  lanjutnya dan mengakhiri panggilan itu, tak lupa juga ia menggosok telinganya karena sudah mendengar suara-suara yang tidak pantas.

"Sial ! Kalau tau begini, lebih baik aku tetap berada di club dan mencari seseorang yang lebih muda dan yang bisa menghiburku. Dasar fort pedofil"

Di kediaman sky dan fort

Setelah pergelutan mereka yang berdurasi hanya 2 jam itu, keduanya bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri mereka.

Setelah selesai, mereka berdua kembali berbaring dan berpelukan sambil bercerita hal-hal random.

Dimulai dari sky yang bercerita tentng kegiatannya di kampus, menceritakan hal-hal konyol yang dilakukan teman-temannya (termasuk dìrinya).

Sky juga menceritakan banyak hal-hal yang menurutnya menarik saat ditinggal fort pergi, bagaimana ia bepergian seharian, menjelajah tempat-tempat wisata, berburu kuliner yang enak-enak.

Setelah merasa lelah bercerita, sky meminta fort untuk menceritakan apa-apa saja yang pamannya lakukan di negri orang selain tentang pekerjaan.

Sky juga bertanya beberapa hal tentang semenarik apa disana, senyaman apa disana sampai-sampai paman-nya yang biasanya tergantung padanya menjadi terbiiasa dan tidak menghubunginya.

Meskipun tau alasannya, ia tetap bertanya. Pamannya tidak mungkin bodoh !! Dia ke luar negri bersama aron dan aron punya kontaknya.

Pamannya tidak mungkin bodoh ! Kalau pamannya merindukannya dan mau menghubunginya. Ia pasti berusaha dan meminjam ponsel milik aron sambil menunggu ponselnya diperbaiki.

#####################################

Suara orang membuang isi perut terdengar dari arah kamar mandi dan mengusik tidur indah sky, ia membuka mata dan melihat jam yang menunjukkan angka 5.

Ini masih terlalu pagi, bahkan alarm yang di sudah di atur dan suara ayam belum berbunyi. Tapi pamannya bangun jam begini.

Awalnya sky berpikir begitu, tapi setelah kesadarannya pulih dan mendengar dengan jelas suara itu, ia langsung bangkit dan berlari ke kamar mandi.

Setibanya di dalam, sky melihat fort pamannya duduk lemas di lantai, wajahnya pucat dan sedikit kesakitan.

"Muntah lagi " tanya sky namun tidak mendapat respon dari yang lebih lemah.

Sky tidak bertanya lagi, ia dengan sekuat tenaga mengangkat tubuh bongsor itu dan membopongnya dengan hati-hati.

Begitu sampai, sky membantu fort berbaring dan memberinya obat agar mual dan pusingnya mereda.

Sky juga memijat lengan, bahu, pinggul, dan kaki fort sesuai dengan permintaan si pasien.

********

***********

Sore harinya ,fort dan sky berada di pantai. Keduanya duduk di pasir sambil menikmati demparan ombak dan sejuknya angin sore.

Tak lupa juga keduanya menikmati pemandangan itu sambil ditemani aneka hidangan seafood dan 1 buah es kelapa muda utuh.

"Gimana ? Apa perasaan paman lebih baik ?"

Kalian pasti bertanya-tanya kenapa sky mengajukan hal itu kepada fort. Alasannya ! Itu karena apa yang mereka lakukan sekarang adalah permintaan dari fort.

Setelah merasa lebih baik saat subuh tadi, ia juga meminta untuk pergi ke pantai.

Saat itu sky tidak mengindahkan perkataan fort karena pamannya berbicara dengan mata tertutup dan tidak lama sang paman memasuki dunia mimpinya.

Namun siapa sangka, sky terkejut saat merasakan tubuhnya diguncang dan tak lupa suara yang menyuruhnya bangun berkali-kali.

Begitu membuka mata dan kesadaran 100 persen, sky di kejutkan lagi saat melihat pamannya yang sudah berpakaian santai dan rapih, tas yang cukup besar dengan barang-barang yang sudah dikemas.

Back＞＞＞

"Sky" panggil fort dengan pandangan mata masih fokus ke arah depan

"Iya ?"

"Pulang yuk !! Paman merasa badan paman sudah lelah dan butuh energi"

"Akhirnya" ujar sky lega dalam hati

"Katanya tadi ,paman mau nginap dan menikmati pemandangan laut sampai malam ?" Ucap sky basa basi

"Tidak jadi, kita pulang ke rumah saja dan sky yang mengemudi"

Sky hanya bisa menuruti permintaan pamannya, meskipun dirinya juga lelah dan kurang enak badan. Tapi ia berpikir jika pamannya lebih membutuhkannya.

Beberapa menit saling diam saat perjalanan pulang tadi, mereka berdua pun sudah tiba di rumah.

Mereka turun dan masuk ke dalam rumah dengan bergandengan. Mereka berdua masuk ke kamar sky dan fort langsung mengungkung tubuh sky di pintu yang tertutup.

"Paman ngapain ?" Tanya sky panik saat dirinya terpojokkan dan pamannya yang menyatukan bibir mereka

"Mengisi energi" jawab fort dan melanjutkan aksinya

"Katanya mu istirahat ?"

"Paman bilang, paman butuh energi bukan butuh istirahat. Dan energi yang paman maksud adalah kamu"

Ingin sekali sky memukul kepala orang di depannya ,tapi ia tahan dan pasrah mengikuti permainan yang lebih tua.

Fort mendorong tubuh sky pelan hingga terbaring di kasur, dengan semangat dan tanpa aba-aba !fort membuka celana sky dan juga celananya.

Kali ini tidak terlepas semua . Celananya hanya dibuka sampai betis begitupun dengan celana yang dipakai fort.

Fort panik saat mendengar teriakan kesakitan sky.

Awalnya ia bingung karena juni**nya belum masuk dengan sempurna, tapi kenapa sky berteriak histeris.

Fort kemudian mencabut juni**nya dan bertambah panik dan terkejut saat melihat setengah juni**nya berdarah.

Bukan hanya itu, sky juga terus berteriak histeris dan kesakitan memegang perutnya diiringi dengan darah yang mengalir dari lubangnya.

Tanpa berpikir panjang, fort memakai kembali celananya lalu membuka celana sky dan menggantinya dengan handuk saat melihat sprei dan selimutnya sudah dipenuhi banyak darah.

Fort mengangkat tubuh itu dan berteriak memanggil aron .

"Siapkan mobil dan kita pergi ke rumah sakit. Cepat" titah fort begitu melihat aron berada di bawah.

"Pamaaaannn, ss-sa-sakiittt"

"Iya iya sayang, kita akan kerumah sakit okei ?"

"Pamann perut sky sakit sekali hikk hikss"

Fort hanya bisa menenangkan sky jika pria itu mengeluh dan juga mengerang kesakitan.

Laju mobil membela jalan dengan kecepatan super cepat karena takut terjadi apa-apa dengan tuan muda itu.

Begitu sampai di rumah sakit, fort langsung kelar dan berlari dengan sky yang berada di gendongannya.

Fort berteriak memanggil perawat dan dokter untuk menangani pria-nya.

Begitu sky dibaringkan di brankar dan dibawa ke ruang perawatan, fort terjatuh lemas dengan baju dan tanganny penuh dengan darah sky.

"Bos" ujar aron melihat bosnya tak berdaya dengan menatap tangannya yang penuh darah.

"Sebaiknya kita menyusul bos" ujar aron pelan.

Untung saja keadaan di rumah sakit sepi dan hanya ada 2-3 perawat yang berlalu lalang termasuk resepsionis, jadi keadaan saat ini tidak begitu heboh dan mungkin membuat nama baik bosnya diperbincangkan.

Bukannya menyusul sky , fort malah berlari keluar dan mengeluarkn semua isi perutnya.

"Ngeyel sih dibilangin jangan pulang dulu waktu itu" cecar aron dalam hati...

Aron kalut stengah mati, sky sakit dan belum diketahui kondisinya. Kini bos nya ambruk tak sadarkan diri di depan matanya.

.

.

.

.

.

T. B. c