NovelToon NovelToon
Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / Sistem / Single Mom / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: JWin

Rhea adalah sahabat lamaku.

Seorang wanita muda yang cantik dan juga periang.


Dua tahun kami tidak pernah saling berkomunikasi dikarenakan kesibukan kami masing-masing.


Hingga hari itu dia meneleponku dan mengajakku bertemu.


Kukira pertemuan itu akan menjadi ajang reuni kami yang seru namun ternyata semua diluar perkiraanku.


Tujuan Rhea menemuiku adalah untuk membagikan kisahnya.

Kisah yang selama ini ia tutup dan pendam rapat-rapat.

Kisah yang sama sekali tidak aku duga yang dialami oleh sahabat dekatku sendiri.

Kisah yang membuat hidup Rhea berubah.


Bisakah aku membantu Rhea meluapkan segala keluh kesahnya?!

Atau justru aku ikut masuk dalam lingkaran kisah sahabatku sendiri?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JWin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hadiah Kecil

Cuaca pagi itu nampak begitu cerah dengan sinar matahari yang sudah mulai beranjak dari peraduannya. Sayup-sayup terdengar suara kicau burung dari taman, bersama dengan bi Minah, pagi itu seperti biasanya Rhea sedang sibuk di dapur mempersiapkan sarapan.

Begitu sibuknya Rhea dengan pekerjaannya dengan dapur hingga tak ia sedari nyonya Sulastri sudah berdiri di belakang gadis itu.

"Kamu dari mana saja semalam Rhe?" tanya Wanita setengah baya itu lembut.

Sontak saja Rhea kaget dan terperanjat mendengar suara nyonya Sulastri yang kini sudah berada tepat persis disampingnya.

"Eh nyonya.. i.. i.. Itu semalam saya hanya menemani Vanya makan di cafe yang letaknya tidak jauh dari rumah." jawab Rhea sopan.

Nyonya Sulastri mengambil gelas dan menuangkan air putih, dihelanya napasnya pelan-pelan sembari menegak air putih dalam gelas. "Hanya berdua saja dengan Vanya?" tanya nyonya Sulastri penasaran.

"Bertiga nyah... dengan teman Vanya, si Mark." jawab Rhea gamblang dengan tangan masih sibuk mempersiapkan beberapa gelas kopi.

Nyonya Sulastri seketika menaruh gelas air minum yang sedari tadi ia genggam. "Apa katamu? Mark?" tanya nyonya Sulastri sedikit kaget.

Rhea lalu membalikkan badannya kearah wanita setengah baya yang tengah berdiri disampingnya itu, sembari setengah menunduk. "Iya nyah dengan si Mark... Ada apa ya nyah?" tanya Rhea memberanikan diri.

"Ah tidak.. Tidak ada apa-apa.." jawab nyonya Sulastri dengan nada sedikit panik. "Sudah-sudah kamu buruan selesaikan pekerjaanmu, keburu hari sudah siang." ujar Nyonya Sulastri pelan.

Wanita setengah baya itu lalu meninggalkan Rhea di dapur, dan dapat didengar oleh Rhea langkah kaki nyonya Sulastri terdengar mulai menjauh dan keluar dari dapur. Tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun Rhea kembali menyelesaikan pekerjaannya.

***

Jam sudah menunjukkan hampir pukul satu siang, yang berarti segala pekerjaan Rhea dirumah itu sudah hampir beres.

"Sudah sana kamu makan dulu lalu istirahat, bibi lihat kamu belum makan sedari tadi pagi." tawar bi Minah pada Rhea. "Nanti sisa pekerjaan di dapur biar bibi yang selesaikan." lanjut perempuan tua itu.

"Tidak apa-apa bi, nanggung, bentar lagi juga sudah selesai kok." jawab Rhea mencoba menolak tawaran bi Minah.

"Udah jangan ngeyel... Sana makan dulu." cegah bi Minah dengan mendorong pelan tubuh Rhea keluar dari dapur.

Dengan pasrah Rhea menuruti kemauan bi Minah lalu ia pun melangkahkan kakinya menuju meja makan.

Ternyata di meja makan sudah ada Vanya yang sedang duduk makan seorang diri. Melihat kehadiran Rhea, Vanya langsung tersenyum kearah gadis itu. "eh ada loe Rhe.. Sini makan bareng gue." ajak Vanya ramah.

"Enggak Van, aku makannya nanti saja deh didapur." tolak Rhea malu-malu.

Vanya lalu beranjak dari kursinya, dihampirinya Rhea dan dituntunnya tubuh gadis itu untuk duduk di kursi makan. "Nah loe, duduk disini. Makan disini aja kan sekalian nemenin gue makan." tawar Vanya masih dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

Rhea pun menurut saja apa yang Vanya tawarkan. "Sekarang loe tunggu dulu disini ya sembari loe ambil makan gih, gue ada sesuatu buat loe, ingat!! Jangan kemana-mana dulu." ucap Vanya semangat lalu berlari menuju kearah kamar tidurnya.

Walaupun agak sungkan Rhea segera mengambil makanan yang sudah tersaji diatas meja makan, maklum saat itu perutnya sudah mulai keroncongan. Segera gadis itu mulai menyantap makan siangnya dengan lahap.

Belum selesai Rhea menghabiskan makanan yang tersaji diatas meja tiba-tiba Vanya sudah berada di sampingnya Rhea. Vanya nampak begitu semangat sehingga hampir terdengar jelas deru kencang nafasnya di telinga Rhea.

"Nih buat loe.." ujar Vanya dengan tertawa kecil sembari menyerahkan sebuah bungkusan pada Rhea.

"Apa ini Van?!" tanya Rhea kaget sambil menerima bungkusan itu.

Vanya lalu kembali duduk disamping Rhea, "Udah buka aja, nanti juga loe bakal tau Rhe..." jawab Vanya pelan, lalu gadis itu kembali menyantap makanannya, bersama dengan Rhea yang mulai membuka bungkusan tersebut.

Dengan pelan-pelan Rhea membuka bungkusan itu, yang ternyata isinya adalah sebuah ponsel. "Hah... Handphone ini buat siapa Van?" tanya Rhea heran.

"Ya buat loe lah Rhe... biar loe bisa komunikasi dengan keluarga loe dan juga dengan Mark." ucap Vanya santai. "Lagian gue capek kalau harus ngeladenin Mark yang tiap saat nelpon buat nanya kabar loe ke gue!" canda Vanya sambil cekikikan.

Namun tiba-tiba Rhea memberikan kembali handphone itu pada Vanya. "Enggak Van... sebelumnya makasih atas niat baik kamu, tapi aku gak bisa menerima ini semua. Kamu dah terlalu baik selama ini. Sekali lagi maaf, aku gak bisa menerima ini Van." tolak Rhea pada Vanya.

"Aduh loe masih aja gak enakan ma gue ya.... gue ikhlas kok Rhe.. Gak apa-apa loe terima aja." tawar Vannya kembali. Namun Rhea tetap saja menggelengkan kepalanya

"Atau gini aja deh.. inikan handphone sudah gue beli, daripada mubazir loe bisa ganti kapan aja loe mau, yang terpenting sekarang loe terima, emang loe gak mau komunikasi dengan keluarga loe di kampung atau komunukasi dengan Mark?" rayu Vanya lagi untuk menyakinkan Rhea.

"Gue ikhlas Rhe... Serius.. Inikan udah gue beli buat loe, justru gue bakal marah nih kalau loe gak mau nerima." canda Vanya.

Setelah beberapa saat terdiam, akhirnya Rhea mengambil kembali handphone pemberian Vanya tersebut dari atas meja makan. "Ya udah Van.. Aku ambil.. Nanti kalau aku sudah gajian aku bakal ganti secepatnya.. Sekali lagi makasih ya." ucap Rhea lembut.

"Nah gitu dong... Ini baru temen gue...." jawab Vanya sembari kembali menyantap makan siangnya.

Dan kedua gadis itu pun mulai larut dalam canda tawa sembari menghabiskan makan siangnya.

1
St
suka
St
ditunggu update nya lagi thor. penasaran.
Amelia Quil
Enak banget karya ini, aku nggak sabar nunggu kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!