NovelToon NovelToon
Rania

Rania

Status: tamat
Genre:CEO
Popularitas:18.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Dia Mardiana

Rania Anastyasa.W seorang gadis berumur 24 tahun. Sebenarnya dia adalah gadis yang sangat cantik tapi dengan alasan yang tidak diketahui, bundanya menyuruh dia berpenampilan culun dengan memakai kaca mata tebal. Rania mencoba mencari pekerjaan dikota. Atas rekomendasi pacar sahabatnya dia mandapatkan pekerjaan sebagai sopir pribadi seorang ceo di sebuah perusahaan.
Raditya Pratama Handoko 27 thn .Seorang ceo yang cuek dan dingin tempat Rania bekerja. Dia sudah dijodohkan tapi Radit tidak menyukai calon jodohnya tersebut.
Bagaimana kisah Radit dan Rania. Apa saja rahasia yang ada dibalik nama Rania? Apa alasan bunda Rania menyembunyikan identitasnya. Dan apakah Rania akan bertemu dengan ayahnya yang selama ini tidak pernah di ketahui.
Daripada penasaran baca novel ini sekarang juga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dia Mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23.Makan Siang Berdua

Pagi ini Rania bekerja seperti biasa. Setelah meletakan motornya digarasi dia mengeluarkan mobil. Rendi keluar rumah ketika melihat Rania sedang mengelap mobil dan dia menghampirinya.

''Pagi antik''sapa Rendi.

''Pagi tuan'' jawab Rania sambil terus mengelap kaca mobil.

''Gimana weekend kemarin? Apa kamu tidak kangen sama saya. Hehe'' kelakar Rendi.

''Tidak tuan'' jawab Rania sembari tersenyum yang dipaksakan.

''Iihh, ngak usah malu mengakuinya. Apalagi kita sudah makan bakso bersama. Anggap aja itu kencan kita yang pertama'' kata Rendi masih dengan kepedeannya. Rania memutar bola mata tanda malas.

''Eehmm'' Radit mendehem dari belakang mereka. Rendi dan Rania sama melihat ke arahnya.

''Kita berangkat sekarang'' ucap Radit lagi.

''Baik pak'' kata Rania sambil membukakan pintu untuk Radit.

''Eeeh tunggu dulu. Kenapa tangan kamu diperban?'' Tanya Rendi ketika Rania mau menutup pintu mobil. Rendi melihat perban dibalik lengan baju Rania yang robek.

''Itu kemarin jatuh tuan'' jawab Rania.

''Kamu kira saya bodoh. Sudah jelas robekan lengan baju mu seperti kena pisau'' ucap Rendi agak marah.

''Ituu...'' Rania garuk kepala binggung mau jawab apa sambil melirik ke arah Radit.

''Kak Radit pasti tahu kan?''tanya Rendi ketika melihat Rania melirik Radit.

''Penjelasannya nanti aja. Pagi ini aku ada meeting penting'' kata Radit.

''Tapi kak...''Ucap Rendi terpotong.

''Rania kita berangkat sekarang''perintah Radit.

''Baik pak'' jawab Rania sambil masuk kedalam. Mobil melaju keluar gerbang. Sedangkan Rendi masih berdiri penasaran melihat mobil sudah meninggalkan rumah.

''Gimana luka tanganmu? Sudah saya suruh istirahat dirumah aja dulu'' tanya Radit.

''Sudah baikan pak.'' jawab Rania.

''Kenapa kamu masih pakai seragam yang robek?'' tanya Radit dingin.

''Karna seragamnya belum siap pak. Kata pak Davin hari ini sudah bisa diambil'' jelas Rania.

''Hmm kamu kan bisa pakai baju lain saja. Lagian kalau masih sakit tidak usah dipaksa kerja. Ntar kalau kamu tambah sakit saya yang repot'' kata Radit.

''Ngak apa-apa pak'' jawab Rania.

''Kamu tidak tahu betapa kwatirnya saya'' gumam Radit.

''*K*****alau saya istirahat ntar gaji saya bisa dipotong dan juga anda ngak usah terlalu perhatian sama saya. Buat saya baper aja. Anda terlalu tidak mungkin untuk saya gapai pak'' batin Rania ketika mendengar gumaman Radit****.

Rania memilih tidak menanggapi Radit. Dia hanya fokus menyetir saja. Sedangkan Radit melirik Rania sebentar tapi karna tidak ada tanggapan dia memilih diam. Beberapa saat kemudian mereka sampai dikantor. Setelah mobil diparkir Rania dengan cepat membukakan pintu untuk Radit, karna buru-buru keluar tanpa sengaja map yang dipangkuan Radit terjatuh. Spontan Rania dan Radit membungkuk mengambilnya. Jarak mereka begitu dekat sehingga membuat mereka saling menatap.Dag dig dug bunyi jantung Rania ketika melihat mata Radit.

''Eehmm'' suara Davin membuat keduanya terkejut.

''Pa-pagi pak Davin'' sapa rania langsung berdiri salah tingkah sekaligus jenggah. Pipinya jadi merah.

''Hehe pagi Rania, kalian lagi ngapain?'' Tanya Davin sambil tersenyum.

''Anuh ...'' Rania mau menjawab.

''Ayo Vin kita masuk'' ajak Radit setelah mengambil map dan berjalan seolah tidak terjadi apa-apa.

''Saya duluan ya Ran'' ucap Davin sambil mengikuti Radit.

''Hhuufft, buat malu aja kamu Rania'' gumam Rania sambil berjalan menuju ruangannya.

Selesai meeting Radit kembali keruangannya. Sedangkan Davin langsung pergi keluar untuk bertemu klien. Sudah mau makan siang tapi pekerjaan Radit banyak. Dia kemudian menelpon Rania.

Tut.Tut.Tut

''*H*allo pak'' jawab Rania.

''Kamu dimana?'' tanya Radit.

''*S*aya diruangan dekat tempat parkir pak'' jawab Rania.

''Kamu belikan saya nasi padang yang didekat kantor dua bungkus'' perintah Radit.

''*L*auknya apa pak?''tanya Rania

''Pake rendang dan telur dadar'' jawab Radit.

''*T*rus minumnya pak?''tanya Rania.

''Orange jus ''jawab Radit.

''Oke pak'' kata Rania.

''Langsung kamu antar saja keruangan saya'' kata Radit.

Langgilan dimatikan. Radit melanjutkan pekerjaannya.

Sementara itu Rania sudah selesai membeli nasi padang dan langsung mengatarnya keruangan Radit. Ketika melewati resepsionis.

''Hei kamu mau kemana?''tanya resepsionis judes.

''Mau keruangan pak Radit'' jawab Rania

''Kamu mau ngapain keruangan pak Radit?'' tanya resepsionis.

''Mau tau aja atau mau tau bangeet?'' tanya Rania.

''Kamuuuu'' resepsionis mulai kesal.

''Hehehe'' Rania tertawa sambil berjalan menuju lift.

Sesampai di depan ruangan Radit, Rania menanyakan ke sekretaris apa Radit ada diruanganya. Sekretaris menyuruh Rania langsung mengantarkan sendiri makanan keruangan Radit. Karna sesuai dengan perintah Radit.

Tok.Tok.Tok

''masuk'' terdengar suara Radit dari dalam.

Ceklek

''Ini nasinya diletakan dimana pak?'' tanya Rania setelah masuk.

''Letakan saja di meja dekat sofa'' kata Radit masih menyelesaikan pekerjaanya.

''Kalau gitu saya permisi pak''kata Rania setelah meletakan nasinya dimeja.

''Kamu temani saya makan'' kata Radit.

''Tapi pak saya....''

''Saya malas makan sendiri, lagian dua bungkus nasi tidak akan habis sama saya'' kata Radit.

''*K**alau tahu tidak habis kenapa beli dua bungkus sih'' batin Rania*.

''Hmmm'' Rania masih berdiri.

''Ayo cepat kamu siapkan nasinya'' perintah Radit.

''Baik pak'' kata Rania terpaksa.

''Oya pak tempat cuci tangannya ada?''tanya Rania.

''Tidak ada. Pakai sedok aja ambil dipantry sana'' kata Radit sambil menujukan ruang kecil lengkap dengan tempat untuk membuat minuman.

''Ya pak'' Rania pun pergi mengambil sendok dan garpu untuk Radit.

''Kamu tidak pakai sendok?'' tanya Radit saat Rania cuma membawa sedok untuknya saja.

''Tidak pak, makan nasi padang lebih nikmat pakai tangan'' jawab Rania sambil duduk bersela dilantai menghadap meja sofa. Sedangkan Radit duduk di atas sofa geleng kepala melihat Rania.

Mereka pun mulai makan. Tapi Radit melihat Rania makan dengan lahap menghentikan makannya.

''Kenapa berhenti pak?'' tanya Rania.

''Kayaknya enak nasi yang kamu makan'' kata Radit.

''Nasi dan lauk kita kan sama pak'' ujar Rania.

''Tapi nasi kamu kelihatanya enak. Coba kamu suapin saya'' ucap Radit sambil ikut duduk bersela disamping Rania.

'' Tadi sudah saya bilang kalau makan nasi padang lebih enak pakai tangan'' kata Rania sambil menyuapi nasi kemulut Radit.

''Iya, lebih enak lagi kalau pakai tangan kamu'' jawab Radit sambil tersenyum.

''*A**duuh senyumnya bikin hati meleleh'' batin Rania*.

Akhirnya Radit makan dengan disuapin Rania. Tapi karna keasyikan makan mereka tidak tahu kalau Davin sudah ada diruangan.

''Eehmm, kayak pengantin baru aja makan disuapin'' kata Davin yang membuat Rania terkejut. Nasi yang mau disuapi ditarik kembali. Tapi dengan cepat Radit menahan dan memakan nasinya.

''Udah pulang Vin'' tanya Radit sambil mengunyah nasi dimulutnya.

''Udah dari tadi saya disini. Tapi karna ada orang yang lagi asyik makan berdua jadi tidak tahu saya datang'' ujar Davin sambil melirik Rania.

''Hehe, pak Davin udah makan'' tanya Rania sambil membereskan bekas makan.

''Udah tadi bersama klien'' jawab Davin.

'' Jadi gimana hasilnya?'' tanya Radit sudah kembali duduk di kursinya. Sambil minum orange juice seakan tidak terjadi apa-apa.

''Semua berjalan lancar'' jawab Davin.

''Kalau gitu saya permisi dulu pak'' kata Rania sambil berjalan keluar.

''Raniaa'' panggil Radit.

''Iya pak'' jawab Rania berbalik badan.

''Makasih yaa'' ucap Radit tersenyum.

Rania yang melihat Radit tersenyum, langsung keluar ruangan dengan jantung dag dig dug...

1
Yaser Levi
kebanyakan pov rania jd kurang sreg bacanya..
irma hidayat
ceritanya bagus, semangat berkarya thor
irma hidayat
Buruk
Ida. Rusmawati.
/Smile/
Mardi Yanty
radit radit geles aja kaya bajai. 😁😁
Mardi Yanty
matamu mengalihkan duniaku 😁😁
Mardi Yanty
bunga bunga cinta sedang berterbangan 😁
Mardi Yanty
paling yg yerang si cewek gila
Fajar Ayu Kurniawati
.
Kanjeng Mami
Alur yang monoton, gampang emosi. yeah jujur, di awal pembaca akan dibawa seperti Roller Coster. namun setelah dipertengahan alur mulai berantakan. ini bukan sebuah Hinaan, saya hanya memberikan pendapat saja tidak ada maksud apapu. sebab dari sekian Ratus ribu Novel yg ada di PF ini semua sudah saya baca, berbagai gaya tulisan dan narasi dari berbagai Author sudah saya nikmati. so Ini hanya opini saya.
Kanjeng Mami: Dari pada aku kasih B1 terus yg punya Novel Ngamuk karena LV Karya-nya turun. lbh baik kasih B5
Yaser Levi: tp kakak kasih bintang 5😄
total 2 replies
Mardi Yanty
seenak enak rumah orang lebih enak lg rumah sendiri mau gapain juga terserah
altanum
dari segala maslah yang ditemui menjadikan rania anak yang kuat mandiri dan juga tidak mudah ditindas.
selamat utk author sudah membuat karya yang te o pe.teeus semangat berkarya thor
Shepty Ani
duh deg"an rania mau ketemu si nenek lampir please siapa aja tolong selamatkan rania pasti si nenek lampir py rencana jahat
Shepty Ani
yakin 100% ini mah cintya anak pak jaka
Shepty Ani
kayaknya si jaka bukan sih?
Shepty Ani
ah nangis bgt bacanya sayang kalian ❤️🫰
Shepty Ani
ah momy nellaku ❤️ baik sekalii hatinya semoga rania bisa menyayangi momy nella seperti ibu ya sendiri kasihan dia penuh perjuangan mendapatkan ayahmu rela menemani ayahmu tanpa pamrih juga jgn lupa cepet bt dedek bayi biar momy nella bisa nimang cucu karna dia nggak pernah ngerasain py anak
Shepty Ani
paling cintya bukan anak hendra abis beda bgt trs si cintya pasti lagi hamil itu soalnya perutnya kram
Shepty Ani
bener kan si nita yg jahatin bunda retno
Shepty Ani
beuh jangan" yg tabrakan ama rendi masa lalunya radit nih muncul lagi soalnya setelah cintya kelar bakal muncul penghalang baru nih pasti nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!