Psycopat
Happy Reading !!!
.
.
.
"Selamat ulang tahun sayang" ucap sang ibu bersamaan dengan dikecup-nya pipi anak manis itu. Lalu di susul oleh sang ayah.
"Ayah bunda, nanti kalau aku udah besar kita pergi ke tempat ini ya !" Anak itu menunjuk gambar pantai yang berada di atas meja.
Kedua orang tua-nya tersenyum dan mengangguk mendengar keinginan anak semata wayang-nya itu.
Saat tengah asik bercanda ,tiba-tiba suara dobrakan pintu terdengar di telinga ketiga-nya.
"Ayah bunda, aku takut" anak kecil itu berucap dan berlari memeluk sang bunda
Sepasang suami istri itu saling menatap seolah tau apa yang akan terjadi, dengan cepat wanita itu menggendong anaknya dan menyuruhnya untuk masuk ke dalam lemari.
"Sayang, kamu sembunyi disini dulu ya, jangan keluar atau bersuara apapun yang terjadi oke?"
"Baik bun, tapi bunda bagaimana ?" Tanya anak itu menatap wajah sang bunda
" jangan khawatir, yang terpenting kamu harus ingat apa kata bunda tadi, mengerti sayang ?"
Bocah itu mengangguk setelah mendapat kecupan dan sebuah benda tajam dari wanita itu untuk berjaga-jaga
Wanita cantik itu menutup lemari dan berjalan menghampiri sang suami. Anak itu mengintip dan mengamati semuanya dari cela lemari itu dengan gurat ketakutan .
Pintu berhasil terbuka dan menampilkan dua sosok pria ,yang satu memegang senjata api dan yang satunya memegang pisau tajam.
Melihat itu sang suami menarik istrinya untuk berada di belakangnya.
"Siapa kalian ?dan apa yang kalian lakukan" pria itu berucap dengan keras dan menodongkan pistol ke arah dua orang itu.
Belum sempat sang suami menarik pelatuk-nya, pria berbaju serba hitam itu lebih dulu menembakkan pistol ke arahnya.
Suara tembakan itu memenuhi rumah besar .
"MAASS" Teriak sang istri
Suaminya terkapar di lantai dengan tubuh bersimbah darah, disaat yang bersamaan pria yang satu lagi menarik paksa wanita itu.
Wanita itu ditarik, pakaiannya di robek dan dilecehkan dengan sangat brutal.
Bocah yang menyaksikan itu semua terkejut dan ketakutan. Seluruh tubuhnya menggigil dan dingin melihat sang ibu diperkosa oleh dua orang itu .
Ia menggenggam pisau itu dengan keras, ia tidak bisa apa-apa sekarang. Ia hanya bisa diam melihat sang ibu yang di siksa dan dilecehkan.
Setelah puas melakukan hal kejam itu, perut wanita cantik itu ditusuk pisau tajam dan ditembak tepat dikepalanya.
Merasa tidak puas, kedua pria itu menarik rambut wanita tak bernyawa itu dan melemparnya disamping jasad sang suami.
Mereka kembali menusuk-nusuk tubuh sepasang suami istri itu.
Anak laki-laki itu semakin takut dan menangis .Hanya saja ia tidak bersuara karena ia menutup mulutnya dengan tangannya.
"Bos bilang mereka punya anak, tapi dimana anaknya ?" Tanya pria bertopeng kepada pria berbaju hitam
"Mereka pasti menyembunyikannya, cari dia"
pria bertopeng langsung mengintip ke bawah ranjang tapi tidak menemukan anak itu. Ia lalu berjalan ke arah toilet.
Sedangkan pria berbaju hitam langsung menatap dan berjalan ke arah lemari besar itu. Tangannya menyiapkan pistolnya.
Saat pria itu hendak membuka lemarinya, lemari sudah terbuka dengan sendirinya dan saat yang bersamaan bocah itu melompat dan menusuk dada pria itu .
Ia juga ikut terjatuh saat pria itu terkapar dilantai.
Mendengar teriakan temannya, pria bertopeng itu berbalik dan terkejut melihat rekannya sudah tergeletak dengan penuh darah.
"Kurang ajar" teriaknya dan berlari menuju anak kecil itu sambil menodongkan pisau.
Sang bocah kembali ketakutan dan gemetar, dengan perlahan ia bergerak mundur. Tapi tangannya menyentuh sesuatu yang dingin.
Ia menoleh dan melihat sebuah pistol milik pria tadi, dengan reflek menarik pelatuknya dan mengenai kaki pria bertopeng itu.
Tidak menyerah ,pria itu lalu bangkit dan menyayat lengan nya.
"Mati saja kau"
pria bertopeng itu kembali mengarahkan pisau itu ke arah bocah itu dan berhasil mengenai bahunya nya,di waktu yang bersamaan mata pria bertopeng itu terbelalak saat bocah itu berhasil menembakkan pistol tepat di dadanya dan menembus jantungnya.
Melihat penjahat itu tak sadarkan diri, si anak laki-laki mencabut pisau yang ada di bahunya. Menahan rasa sakit akibatnya.
Ia berjalan dengan terseok-seok, tubuhnya mulai melemah ditambah udara yang semakin dingin dan bau anyir membuat kepalanya pusing.
Ia menatap jasad orang tuanya sebentar lalu berlari keluar dari rumahnya.
Darah ditubuhnya terus keluar tapi ia tidak memperdulikan itu. Kakinya terus berlari dan tiba di tempat yang tidak ia ketahui.
Jalanan itu sangat sepi, dan tidak ada orang yang berlalu lalang.
Kepala nya semakin pusing, pandangan nya mulai kabur.
Sebuah mobil muncul tapi anak itu sudah tidak kuat untuk sekedar menghindar meski sudah di klasaon beberapa kali (Apa ia akan menyusul orang tuanya ?)
Tubuhnya terjatuh dan tidak sadarkan diri tepat saat mobil itu berhenti beberapa jarak darinya.
Pintu mobil itu terbuka.
Dua orang pria keluar dari mobil itu dan menghampiri bocah yang tak sadarkan diri.
"Nak, bangunlah "
"Coba kamu cek napas dan denyut nadinya" pinta pria yang lebih kecil kepada pria yang satunya.
"Tanpa kamu suruh sayang. Apa kamu lupa kalau suami mu ini seorang dokter ?"
"Jangan membuang waktu mile"
Pria bernama mile itu mengecek tubuh anak itu dan tersenyum ke arah istrinya ?
Mile lalu mengangkat tubuh kecil itu dan menaruhnya di kursi belakang.
"Aku akan duduk di belakang menjaganya" sahut pria yang bernama sea dan di balas anggukan
Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, sea memanggil sang suami dan di balas deheman.
"Mile, bagaimana kalau kita mengadopsi anak ini saja ?" Tanya sea
"Tenang dulu sayang, nanti kita bicara kan ini lagi setelah anak itu mendapat kan perawatan oke ?"
"Ngga mile, aku gak mau nanti " Mile menatap wajah nata yang tertunduk dari kaca.
"Kamu beneran mau mengadopsi anak itu ?" Tanya mile lembut dan mendapat anggukan dari si istri.
"Iya, lagian kita udah menikah selama 4 tahun dan aku juga tau kalau kamu pasti menginginkan seorang anak, tapi hal itu tidak mungkin karena aku seorang pria"
"Nata sayang, jangan membahas itu lagi oke ? Aku memang menginginkan seorang anak tapi aku juga tidak mempermasalahkan hal itu, lagi pula aku sendiri yang memilihmu"
"aku tau aku tau. Tapi bisakah kau mempercepat mobilnya sampai rumah sakit? Kalau kondisi anak ini sampai memburuk, aku tidak akan memaafkanmu"
Mile hanya diam dan melakukan perintah dari istrinya, ia tidak tau apakah kali ini ancamannya beneran atau hanya sekedar menakutinya seperti yang lalu lalu.
20 menit kemudian, mile dan nata sudah tiba di rumah sakit. Keduanya saat ini sedang menunggu dokter yang menangani bocah itu keluar dari ruangan.
Kenapa bukan mile saja kan dia juga seorang dokter ?jawabannya karena ini bukan rumah sakit tempat ia bekerja. Jadi dia tidak boleh seenaknya
.
.
.
.
T. B. C
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments