NovelToon NovelToon
Cinta Jingga

Cinta Jingga

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: ENMom

Jingga merasa dihianati dan dibodohi selama bertahun tahun, hati nya hancur.

Tidak mudah untuk mengembalikan kepercayaan nya terhadap orang baru.

Satu nama yang ada dibenaknya "Jimmi"
apakah dia mampu mengembalikkan kepercayaan nya Jingga??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia adikku

Jingga melirik pacarnya, dia melihat Jimmi dengan ekspresi yang tidak senang. Jingga tersenyum " ini adik ku Barra " Jingga memperkenalkan adiknya kepada Jimmi. Seketika amarah Jimmi mereda, dia merasa sedikit malu telah mengira Barra adalah orang lain.

Jimmi mengulurkan tangannya kepada Barra " Jimmi", Barra pun menyambutnya dengan waspada, dia melihat Jimmi dari ujung kepala sampai ujung kaki "Barra".

Melihat itu Jingga mencubit perut Barra, dia membulatkan mata nya kepada adik nya tersebut. "auch mba sakit!"

"kamu libur sekolah? Kok kesini?" tanya Jingga pada adiknya tersebut.

Barra nyengir "aku ngabur ke sini"

Jingga memukul adiknya kencang "kamu!!"

dia juga mencari ponsel nya untuk mengadu ke ayahnya tapi dia lupa bahwa ponselnya berada di kos. "Sini kamu!"Jingga melemparkan bantal rumah sakit ke adiknya tersebut, dia murka melihat kelakuan adiknya. Jimmi yang melihat kejadian tersebut menenangkan Jingga. Jimmi takut jarum infusnya telepas.

Sementara Barra keluar dari ruangan tersebut.

"Astaga anak itu!"Jingga menarik nafas panjang.

Jimmi mengelus punggung Jingga, "sudah, tenangin dulu"

Dokter pun datang. "Gimana rasanya? Masih pusing?"

"sedikit dok" jawab Jingga

" ada mual? Ato ada muntah sebelumnya?" tanya dokter sambil memeriksa suhu badan Jingga.

"mual aja tapi tidak ada muntah dok"

"setelah infus habis, saya kasih obat saja ya, tidak perlu menginap, lain kali diperhatikan ya kalau makan dipinggir jalan".

Jingga mengangguk. Jimmi membelai rambut Jingga. Dokter pun pergi meninggalkan mereka.

Tak berapa lama Barra mengintip Jingga dari balik tirai penyekat, dia kembali kedalam ruangan. Jingga pun melihat tingkah laku adiknya tersebut, ingin memarahi nya lagi tetapi Jimmi memegang tangan Jingga, Jimmi melihat jingga dan menggelengkan kepala nya seolah memberi isyarat "jangan marah lagi".

" mba, kamu kalau marah lagi nda sembuh loh" kata Barra.

Jimmi tersenyum melihat tingkah adik pacarnya tersebut sambil menggelengkan kepalanya.

Sedangkan Jingga melirik tajam adiknya. " mba, mba Jingga Laurencia cantik" Barra merayu kaka nya. "mba, tolongin aku ayah menelponku" rengek Barra yang masih bersembunyi dibalik tirai.

Sekali lagi Jimmi tertawa kecil melihat Barra.

"jawablah, dia kan menelponmu bukan menelponku" ketus Jingga.

"aku takut dia memarahiku nanti"

"kalau kamu takut kenapa kamu kabur? Dalam rangka apa kamu kabur?" Jingga mengomel.

" aku bosen dirumah, sekolah libur 3hari, ya aku kabur kesini aja daripada aku disuruh ayah kekantor mending aku refreshing lah" jawab Barra sudah mulai santai. Tetapi Jingga masih belum bisa santai. Ayah Jingga adalah Direktur perusahaan alat berat, terkadang ayah nya menyuruh Barra ke kantor untuk memperkenalkan pekerjaannya tapi Barra tidak menyukainya, dia lebih menyukai dunia fotografi. Ayah Jingga tidak memanjakan anak² nya. Ayahnya hanya memberikan reward kepada anak²nya jika melakukan prestasi atau hal baik yang menurut dia, mereka pantas mendapatkannya.

"mba, help me please, aku ngga mau kamera ku nanti disita ayah" Barra kembali merengek.

Jingga akhirnya menyerah juga dengan rengekan adiknya, ia mengangkat telpon ayah nya. " halo kamu dimana?" suara disebrang sana sedikit memekikan telinga Jingga.

"Ayah ini Jingga, Barra bersamaku sekarang"

" Hah, dia ke jogja? Ya ampun anak itu, ya sudah kalau dia sama kamu, aman saja. Kamu gimana kabarnya nak, sehat kah?

"sehat yah" Jingga berbohong, dia tidak ingin ayah nya tau kalau dia sedang berada di rumah sakit saat ini

" kuliah kamu gimana?"

"lancar² aja yah, doain tahun depan Jingga selesai"

"ayah pasti doain, ya sudah kalau begitu, jaga kesehatan ya nak, suruh adik mu pulang besok kalau tidak kameranya ayah sita"

"biarkan dia sampai lusa disini yah, biarkan dia istirahat dulu beberapa hari disini" pinta Jingga, sementara Barra yang berada disampingnya mendengar permintaan itu langsung memeluk dan mencium pipi kaka nya, Jingga merasa risih dan menendang adiknya tersebut. Sekali lagi Jimmi tertawa sambil menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kaka beradik tersebut.

"ok kalau begitu, ayah tunggu sampai lusa kalau tidak pulang, ayah coret dari KK dia" canda ayahnya. " ya sudah ya nak, oiya salam buat calon mantu ayah"

"hah, ayah tau darimana?" Jingga terkejut mendengar ayahnya bicara seperti itu

"rahasia, ya sudah ini ada telpon masuk" ayahnya mematikan ponselnya.

Sementara itu Jingga masih bingung, darimana ayahnya mengetahui hubungannya bersama Jimmi sedangkan dia belum pernah menceritakan hubungannya pada keluarga nya, Barra saja baru mengetahuinya hari ini.

1
Wiji Lestari
seru looo bikin penasaran
Gái đảm
terpukau dengan plot yang rumit namun teratur.
Badpeople﹎Ψ
Beberapa hari sudah bersabar, tolong update sekarang ya thor!
Hiro Takachiho
Terselip kebijaksanaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!