Cerita ini dibuat hasil dari pemikiran sendiri tanpa plagiat karya siapapun, mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dll.
Menceritakan tentang seseorang yang mencari rezeki di Kota Bogor, yang selalu menggunakan angkutan umum KRL.
Selama ini dia hidup di Kota Jakarta, dan mendapatkan pekerjaan di Bogor.
Selama itu juga dia selalu menggunakan KRL yang dimana terkadang bagi dia ada hal janggal di dalam kereta tersebut.
Bagaimana kisah Perjalanan yang selalu dilalui?
Yuk mau kenal Author nya?
Bisa cek di :
IG : @ptycalam
pitriyanicalam.wordpress.com
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pitriyani Calam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alasan Bu Zahra Ke Rumah Tante
Ada rasa sedih dalam diri bu Zahra. bisa jadi banyak beban yang beliau pikirkan, atau beliau sebenarnya tekanan batin?.
Aku tiba dirumah tante nya bu Zahra. Rumahnya terlihat sederhana dan masuk ke dalam gang yang hanya pas untuk satu mobil, bisa dua mobil tapi terlalu sempit.
"Assalamualaikum, tan" ucap bu Zahra
"Waalaikumsalam, bisa ke sini" jawab Tante tertawa. seperti nya nggak ada yang lucu tapi bagi si tante lucu kali ya.
"Zahra tadi habis ke acara travel, sekalian aja kesini" ucap bu Zahra
"Ada-ada aja rumah tangga mu, Ra" jawab tante
"Kenalin tan, ini yang bantuin Zahra nanti di kantor dan tinggal dirumah papa" ucap bu Zahra memperkenalkan aku
Aku bersalaman dengan tante bu Zahra bernama Risma.
"Kuat-kuat ya tinggal sama Zahra dan Andi. Ibu udah bosen berapa ratus karyawan gonta ganti" ucap bu Risma mengelus bahu ku
"Nenek mana?" tanya bu Zahra
"Dikamar, habis dibersihkan kotorannya" jawab bu Risma
"Zahra ke kamar nenek dulu" ucap bu Zahra
"Bawa keluar aja, kamu gendong. Ra" jawab bu Risma
Kepergian bu Zahra, bu Risma mendekati aku lagi yang masih duduk di sofa.
"Saya mau minta tolong sama kamu" ucap bu Risma sambil melirik ke arah pintu yang dimasuki bu Zahra
"Tolong apa bu, kalau bisa inshaallah saya lakukan" tanya ku bingung
"Ibu titip, bu Zahra ya. dia itu tertekan, ajak dia diskusi agar ada kelegaan dalam hatinya. Mungkin kamu nggak akan kuat tinggal dengannya karena Andi. Selama ini banyak orang yang kerja dengan beliau selalu mundur sebab Andi akan mengganggu mu agar nggak betah dan lagi-lagi bu Zahra akan selalu menutup perusahaan ya" tutur bu Risma
"Saya pun baru sehari bu kerja dengan bu Zahra, jika saya melihat sesuatu nanti dalam rumah tangga bu Zahra. Saya akan merasa buta dan tuli saat keluar dari rumah bu Zahra. agar kehidupan bu Zahra yang hanya orang dalam saja" jawab ku
"Yang kenal bu Zahra hampir semuanya tau kehidupan rumah tangga dia. bukan bu Zahra yang cerita tapi para mantan bu Zahra yang pada cerita. setidaknya ibu tenang kamu bilang akan menjadi orang buta dan tuli saat keluar rumah dari bu Zahra" ucap bu Risma
Bu Risma menjelaskan apa yang terjadi dengan bu Zahra selama ini. dari awal menikah bu Zahra sebenarnya sudah berkali-kali mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga. Tapi karena bu Zahra cinta dengan suaminya dia mempertahan dan juga rumah tangganya baru seumur jagung.
Saat punya anak pertama suaminya hanya sebulan berubah bersikap manis pada bu Zahra tapi pak Andi sangat menyayangi anak pertamanya yang diberi nama Aisyah.
Selama menjalani biduk rumah tangga dari awal nikah hingga saat ini. Sudah dua kali bu Zahra mengajukan perceraian ke kantor pengadilan agama.
Beliau kembali rujuk dengan pak Andi karena pak Andi menceritakan masalahnya pada orangtuanya yaitu mertua bu Zahra.
Mertua bu Zahra lah yang selalu memohon agar bu Zahra tidak menceraikan pak Andi. Lagi dan lagi bu Zahra harus rujuk dan selalu mendapatkan kata-kata yang kurang baik dari suaminya.
Mau ajukan perceraian lagi juga rasanya lelah untuk bu Zahra. Pasti nanti mertuanya berdrama lagi untuk membujuknya.
Sempat abangnya bu Zahra melaporkan pak Andi ke kantor polisi atas kasus KDRT. Tapi bu Zahra melarangnya dan meminta abangnya untuk mencabut laporan tersebut. Dari sanalah hubungan bu Zahra dan abangnya tidak akur lagi.
Ternyata aku masuk ke lingkungan yang bermasalah. aku masih penasaran dengan sikap pak Andi yang kata kasar terhadap bu Zahra.
"Sekian lama cari kerja susah, sekalinya dapat kerja masuk ke lingkungan begitu" lirih ku melihat ke arah bu Zahra yang sedang membantu neneknya duduk di sofa
"Sebenarnya apa yang kurang dari bu Zahra?" pikir ku masih menatap bu Zahra yang cantik dan anggun serta tutur kata yang keluar dari mulutnya begitu lembut.
Saat ini bu Zahra memiliki dua anak. Pertama anak perempuan bernama Aisyah sekarang sudah kelas 2 SMA lalu yang kedua anak laki-laki yang bernama Azmi kelas 5 SD.
Bu Zahra sedang berdiskusi masalah properti pertanahan. Ternyata orangtua bu Zahra sebelum meninggal bekerja sebagai jual beli tanah.
Banyak tanah yang dibeli almarhum ayahnya bu Zahra. Ada yang di Jakarta, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, dan Sumedang.
Kenapa bu Zahra ingin sekali menemui tantenya, karena beberapa Minggu lalu ada yang datang kerumah bu Zahra menagih uang pajak tanah dan bangunan, itu tidak sedikit ada 350 surat yang harus dibayar.
Sementara tanah dan bangunan tersebut ada yang bu Zahra tidak tau posisinya dimana, sedangkan hubungan dengan abangnya lagi tidak baik-baik saja. Maka dari itu bu Zahra ingin meminta tolong pada tantenya.
"Kamu kan adiknya, Ra. Pasti abangmu mau membantu membayar dengan cara kalian patungan, itukan tanah papa mu yang beli. Jika dijual lagi pasti uang yang telah digunakan untuk bayar pajak akan balik modal" ucap bu Risma
"Zahra sudah beberapa kali menghubungi abang, tapi nggak direspon, tan. Tau sendiri Andi juga pasti akan bawel kalau Zahra mengeluarkan uang yang sangat besar hanya untuk bayar pajak" jawab bu Zahra
"Andi itu memang aneh, giliran tanah laku dia maju paling depan mau duitnya. Giliran suruh bayar pajaknya menghindar, lagian bayar pajak pakai uang pribadi mu kan bukan uang Andi. Ingat itu tanah peninggalan papa mu, dia berjuang agar kehidupan anak-anak nya tidak kekurangan apapun. Dia memberika apapun yang kalian mau. Sekarang papa mu sudah tiada meninggalkan warisan yang begitu banyak dan bisa menghidupi mu dan abangmu, tapi kalian tidak mau mengurus nya" tutur bu Risma sedikit kesal
"Zahra pasti bayar semua pajaknya, tan. Cuma Zahra ingin kali ini abang mau bantuin buat bayar, setelah itu kita jual sama-sama beberapa tanah untuk menutup uang yang keluar aja" jawab Zahra memohon
"Kali ini tante bantu kamu, nanti tante hubungi abangmu. Biasa dia kesini selalu malam jam 11.00 atau jam 12.00. Laki-laki hobinya pada jam kalong" ucap bu Risma
"Apa nggak bisa tante meminta abang untuk datang sekarang" tanya bu Zahra
"Nggak bisa, Ra. Abangmu bekerja, ada tanggungjawab yang harus dia kerjakan. Walaupun perusahaan sendiri tapi nggak bisa seenak jidatnya keluar kantor sesuka hati dia. Memangnya Andi punya perusahaan kok sering banget nggak ada di tempat. Giliran menang tender aja maju paling depan, padahal bukan dia yang mengerjakan" jawab bu Risma
maunya di perhatikan 🤭