NovelToon NovelToon
Pernikahan Keduaku Yang Pertama

Pernikahan Keduaku Yang Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Lari dari Pernikahan / Selingkuh / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Caroline menikah dengan Bastian selama 13 tahun, dan selama itu juga tidak pernah ada kebahagiaan didalam pernikahannya. Bahkan ketika Caroline menjadi buta karena menyelamatkan Bastian, pria itu seolah tidak peduli bahkan tega berselingkuh. Di saat terakhirnya, Caroline berdoa jika dia bisa memutar kembali waktu, dia tidak akan pernah menikah dengan Bastian.
Tak disangka dewa mengabulkan permohonannya dan membuat Caroline kembali ke masa lalu. Caroline kembali di hari ketika dirinya dan Bastian menikah.
....
"Aku Caroline Rexalion membatalkan pernikahanku dengan Bastian. Aku tidak sudi menikah dengan sampah sepertimu" seru Caroline dihadapan semua tamu undangan.
"Caroline, jangan main - main. Apa - apaan sikapmu ini?" Bastian marah dan mencengkeram Caroline.
"Kau baji*ngan sialan. Mati saja kau.. Buagh" Ucap Caroline dan meninju Bastian tepat dihidungnya lalu segera pergi meninggalkan altar.
"Caroline.. Kembali kau!!!" Teriakan Bastian dibalas dengan acungan jari tengah oleh Caroline.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

Selama beberapa lama Caroline dirawat, Louis mencuri - curi kesempatan untuk bertemu dengan Caroline, tapi semua usahanya itu selalu digagalkan oleh bodyguard yang berjaga di depan kamar Caroline.

Louis juga berusaha meminta tolong kepada Beatrice dan Vivian, tapi kedua orang itu tidak ingin membantu Louis. Beatrice dan Vivian juga sama kecewanya dengan Edward atas perlakuan Louis kepada Caroline sebelum mengalami kecelakaan.

Pria itu semakin putus asa, ketika dia mendengar jika Caroline sendiri tidak ingin menemuinya. Dia yang semestinya menjaga Caroline, justru menginjak - injak perasaannya begitu hebat. Lalu apa bedanya dia dengan Bastian, begitu pikirnya.

Jalan satu - satunya yang sering dia lakukan adalah dengan menyamar sebagai seorang perawat atau dokter untuk sekedar melihat wajah Caroline.

Caroline sendiri tidak pernah keluar dari kamarnya dan terus berdiam diri didalam.

"Siapa itu...!!!" seru Caroline saat dia sedang merenung didalam kamarnya dan merasakan kehadiran seseorang.

"Ini aku" jawab Louis.

"Louis..?? Untuk apa kau kesini? Apa kau datang untuk mengasihaniku?" tanya Caroline sinis.

"Bukan, aku tahu aku tidak pantas berada disini. Tapi aku ingin..."

"Pergilah, jangan menggangguku. Aku ingin beristirahat. Kau memintaku pergi dari hidupmu kan, dan sekarang aku sedang melakukan itu. Tapi kenapa kau sekarang datang lagi padaku. Apa kau begitu senang mempermainkanku Louis?" tanya Caroline.

"Aku tahu, kau akan bosan mendengar permintaan maaf dariku. Aku melakukannya karena aku tidak ingin menyakitimu..."

"TAPI KAU YANG PALING MENYAKITIKU SEKARANG...!!!!" Teriakan Caroline berhasil membangunkan Vivian yang terlelap di sofa.

"Bahkan ini jauh lebih sakit dari yang dilakukan Bastian" sahut Caroline.

"Tuan Louis, apa yang anda lakukan disini? Cepat pergi dari sini. Guard!!!!" teriak Vivian.

"Tunggu, Vivian, Aku ingin berbicara dengan Caroline sebentar saja" pinta Louis.

"Aku bilang pergi Louis, menjauh dari hidupku dan jangan pernah kembali. Sekarang aku menyadari jika kita tidak akan pernah bisa bersama. Kau dan aku tidak akan pernah cocok. Aku tidak akan membencimu, karena aku tidak ingin membuat hatiku dipenuhi kebencian terhadapmu. Kau tetap menjadi teman dan sahabatku yang berharga, tapi tidak sebagai kekasih. Kuharap kau menemukan kebahagianmu sendiri. Begitu juga denganku" kata Caroline.

"Tapi kau adalah kebahagianku" batin Louis.

"Aku mengerti, maaf sudah mengganggumu" ucap Louis sebelum dia diarak pergi oleh bodyguard.

Sementara itu di kediaman Hills, Fransisco mendapat kabar jika mayat Bastian di temukan di pondok dalam keadaan tercabik - cabik seolah diserang oleh binatang buas. Lelaki itu tidak menunjukkan ekspresi apapun diwajahnya mendengar berita tersebut, bahkan sang ajudan pun hanya disuruh untuk segera memakamkan mayat Bastian tanpa upacara apapun seolah Bastian bukan bagian dari keluarga mereka.

Patrick dan Patricia yang juga ikut mendengar kabar itu hanya mencemooh tentang kebodohan Bastian dan bagaimana dia mempermalukan dirinya sendiri lalu berakhir mengenaskan.

"Brother, apa kau tahu kalau Caroline mengalami kecelakaan?" tanya Patricia.

"Darimana kau tahu?" tanya Patrick kemudian

Patricia menyerahkan sebuah berita yang memuat berita kecelakaan Caroline, "Wanita sombong itu juga sepertinya sedang sial. Setelah membatalkan pernikahannya dengan Bastian, tak lama kemudian pernikahannya sendiri dibatalkan karena calon mempelai pria kabur. Kudengar dia baru saja dari villa tempat mantan calon suaminya berada sebelum mengalami kecelakaan. Kurasa dia kesana untuk mengemis cinta dari mantan calon suaminya" cemooh Patricia.

Patrick terdiam, dan membaca berita itu dalam hati. Sejak dulu dia memang menaruh perasaan kepada Caroline, tapi karena Bastian kesempatan itu hilang. Kemudian saat dia merasa kesempatannya datang, ayahnya justru menjodohkannya dengan Louis.

Dia merasa marah ketika tahu Caroline dipermalukan oleh Louis di hari pernikahan mereka, dan berniat mendekati Caroline kembali tapi yang terjadi kemudian Caroline pindah dan tinggal di luar negeri selama 2 tahun.

Permusuhan antara Hills dan Rexalion membuat Patrick tidak bisa secara terang - terangan menunjukkan perasaannya kepada Caroline, meskipun sebenarnya mereka berteman baik karena sama - sama berasal dari universitas dan jurusan yang sama.

"Brother, kau tidak sedang memikirkan cinta pertamamu kan? Lupakan saja, kau tahu ayah tidak akan menyetujui jika kau memiliki perasaan kepada Caroline. Selama ini dia diam saja saat Bastian menjalin hubungan dengan Caroline hanya karena Bastian tidak pernah berharga di mata ayah. Tapi kau berbeda, kau adalah penerus ayah jadi jangan berpikir macam - macam, atau aku yang akan menyingkirkanmu sendiri" kata Patricia.

"Hilangkan pikiran bodoh itu dari otakmu..!!" sergah Patrick dan pergi meninggalkan Patricia yang masih mencemoohnya dan mengejeknya bodoh karena cinta.

Patrick keluar dari kediamannya menuju ke sebuah danau tempat dia biasa menenangkan diri, dia mengeluarkan ponselnya dan menatap foto lama saat dirinya, Caroline dan juga beberapa teman mereka yang lain sedang melakukan kegiatan amal di sebuah pedesaan.

Sejak saat itulah Patrick mulai menyukai Caroline, "Seandainya keluarga kita tidak bermusuhan apakah mungkin kau dan aku bisa bersama?" tanya Patrick dalam hati.

***

"Nona, makanlah. Sudah dua hari tidak ada makanan yang masuk ke perutmu. Kalau seperti ini kau harus diinfus sekali lagi" bujuk Vivian.

Caroline diam tak menjawab, meskipun kata ibunya kedua matanya bisa sembuh dengan melakukan operasi tapi kegelapan itu mengingatkannya pada saat dia sebelum regresi, gelap.

"No-na...." panggil seseorang dari ambang pintu.

"Po-polly??" lirih Caroline.

"Polly apa itu kau?" tanya Caroline meraba tangannya di udara.

Polly yang baru saja siuman itu beranjak berdiri dari kursi rodanya dan meraih tangan Caroline, "Saya disini nona, saya disini." bisik Polly.

Caroline meraba wajah, rambut dan tangan Polly, "Kau baik - baik saja? Bagaimana keadaanmu? Maafkan aku yang sudah membawamu ke tempat itu" isak Caroline bahagia melihat Polly sepertinya tampak baik - baik saja, tanpa dia tahu jika wajah Polly terluka cukup parah karena terkena pecahan kaca.

"Saya baik - baik saja, nona tidak perlu minta maaf. Nona, kenapa nona tidak makan. Apa nona tidak ingin sembuh?" tanya Polly yang sudah seperti kakak perempuan bagi Caroline itu.

"Aku merasa aku tidak pantas untuk makan saat kau dan Viktor berjuang dengan nyawamu... Oh ya, bagaimana dengan Viktor??" tanya Caroline

"Dia masih belum siuman, tapi nona tenang saja. Dia pria yang kuat, dia pasti akan segera siuman. Nona jangan khawatir" kata Polly berbohong.

Vivian menepuk pundak Polly untuk menguatkannya. Ya... Viktor meninggal dunia akibat cedera yang dia alami cukup parah, bagian dadanya remuk dan paru - parunya tertu*suk tulangnya sendiri saat kecelakaan itu terjadi. Viktor meninggal beberapa hari setelah dirawat.

"Semoga dia segera siuman, aku tidak sabar melihatnya sembuh" ucap Caroline senang.

"Tentu nona" Polly berusaha sebisa mungkin agar Caroline tidak mencurigainya yang sedang menahan tangis.

"Vivian, berikan makananku. Aku akan makan dan segera sembuh" ucap Caroline.

****

1
Endang Supriati
hrsnya kamu bantang suruh tampar selingkuhannya dan syruh maki2 dan suruh lempar anak haramnya keluar gedung.
Aiko Clearesta
up thor wlau badai mnghdang
Anita Jenius
Ceritanya keren kak.
5 like + /Rose/buatmu sebagai hadiah perkenalan dariku. semangat ya kak.
Seraphine E: terima kasih banyak kak. 🙏🙏🙏
total 1 replies
Anita Jenius
Aku mampir kak.. salam kenal..
Seraphine E: salam kenal juga kak.
total 1 replies
IndraAsya
👣👣👣
Bilqies
hai kak aku mampir yaach

jangan lupa mampir juga di karyaku
"Mencintaimu dalam DIAM"
Seraphine E: thank you kak
total 1 replies
Araa
Semangat thoor😆
Seraphine E: thank you kak /Angry//Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!