Dikira Cupu Ternyata Ratu
"Hahaha..." suara tawa beberapa siswi terdengar membahana di depan sebuah gudang sekolah. Mereka tertawa, merasa puas mengerjai Viera dengan menyekap wanita itu di dalam gudang setelah pulang sekolah.
"Ayo kita pergi!" Ajak Putri, dia adalah salah satu wanita di sekolah itu yang sangat tidak menyukai Viera karena Viera selalu mendapatkan perhatian dari Hiko — pria tampan dan populer di sekolah mereka.
Dua orang teman-teman Putri mengangguk kemudian melangkah pergi meninggalkan gudang tanpa peduli dengan kondisi Viera di dalam gudang.
"Ibu..." di dalam gudang, Viera menangis terisak-isak. Suasana gudang yang gelap dan pengap membuatnya merasa takut berada sendirian di sana.
"Tolong... tolong keluarkan aku dari sini!" Viera berteriak. Berharap ada seseorang yang mendengar suaranya dan bisa menolongnya keluar dari dalam gudang.
Bruk
Tubuh Viera tersentak saat mendengar suara benda jatuh di dalam gudang. Wanita itu semakin ketakutan. Gumpalan tangannya pun semakin keras menggedor pintu gudang. Pun dengan suaranya yang keras meminta tolong.
Suasana sekolah yang sudah sepi sore itu membuat teriakan Viera terbuang sia-sia begitu saja karena tidak akan ada satu orang pun yang dapat mendengar suaranya.
Viera hanya bisa menangis. Seraya berdoa dalam hati agar malaikat penolong datang dan membantunya keluar dari dalam gudang.
Perlakuan buruk yang ia rasakan saat ini bukanlah pertama kalinya. Sebelumnya Viera juga sering mendapatkan pembullyan di sekolahnya. Status sosialnya yang hanyalah seorang anak dari wanita miskin dan berpenampilan cupu membuat teman-teman di sekolahnya begitu senang untuk membullynya.
Lagi pula siapa yang mau menolong Viera terlepas dari pembullyan? Dia hanyalah siswa miskin yang beruntung bisa sekolah di sekolah internasional karena mendapatkan beasiswa. Tidak ada satu pun kelebihan dari dirinya yang bisa membuatnya lepas dari pembullyan terkecuali ada Hiko di dekatnya.
**
Di sebuah kontrakan yang terlihat kecil dan sempit, Violet terlihat cemas memikirkan Viera yang belum pulang ke rumah di saat hari sudah hampir gelap. Wanita itu terus menatap ke arah depan rumah menunggu sang putri pulang. Namun setelah cukup lama menunggu, tidak terlihat tanda-tanda kepulangan Viera.
"Viera, kamu kemana nak?" Wanita itu semakin cemas. Merasa tidak bisa berdiam diri begitu saja menunggu Viera pulang, Violet pun memutuskan untuk mencari keberadaan Viera.
Sebuah motor jadul yang ia beli menggunakan hasis kerja kerasnya sebagai buruh cuci Violet pergunakan untuk mencari keberadaan Viera.
"Mungkin saja Viera masih berada di sekolah!" Pikir wanita itu sebab mungkin saja Viera mengikuti eskul atau kegiatan lain setelah pulang sekolah sehingga belum pulang ke rumah mereka.
Setibanya di sekolah, Violet disambut dengan penjaga sekolah yang kebetulan baru saja keluar dari dalam gerbang.
"Ada urusan apa ya, Bu?" Tanya pria itu dengan raut wajah bingung.
"Saya mencari anak saya, Pak. Dari tadi dia belum pulang." Balas Violet.
Dahi pria itu semakin mengkerut. "Tapi tidak ada lagi siswa di dalam sekolah ini, Bu. Anak-anak sudah pada pulang sejak pukul setengah empat sore tadi dan tidak ada kegiatan apa pun setelah pulang sekolah." Balasnya memberi tahu.
Hati Violet semakin gundah mendengarnya. Jika putrinya tidak berada di dalam sekolah, lalu kemana perginya putrinya itu saat ini? Dengan kondisi putrinya yang tidak memiliki ponsel, sangat menyulitkan Violet untuk bisa menghubungi putrinya. Terlepas dari pada itu, putrinya juga tidak memiliki teman akrab yang bisa ia hubungi untuk mencari tahu keberadaan putrinya saat ini.
***
Selamat datang di karya shy teman-teman tersayang. Jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 274 Episodes
Comments
Mrs.Riozelino Fernandez
waaaaah luar biasa...ternyata anak violet dan Raffi....kk Shy...aku gak nyangka....
2024-03-01
51
Tiwi
keren
2024-11-15
0
Fajar Ayu Kurniawati
.
2024-10-10
0