NovelToon NovelToon
ISTRI ADIPATI

ISTRI ADIPATI

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Transmigrasi
Popularitas:453.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rani

Jatuh ke danau setelah tahu pacarnya berkhianat, Juwita malah dibawa melintasi waktu ke abad sebelumnya. Abad di mana kerajaan masih kokoh berdiri. Peradaban dunia kuno yang masih kental, yang tentunya tidak terjamah oleh teknologi modern sedikitpun.

Di dunia kuno ini, Juwita malah memasuki tubuh seorang putri cantik yang sangat dicintai oleh seorang adipati. Sayangnya, sang putri malah mencintai pria lain. Tidak sedikitpun menganggap indah keberadaan Adipati yang sangat tulus memberikan semua kasih sayang terhadapnya.

Bagaimana kisah hidup Juwita di samping Adipati dunia kuno ini? Akankah Juwita mengikuti apa yang putri kuno ini lakukan? Atau, malah sebaliknya. Berbalik, lalu mencintai Adipati? Atau, adakah hubungannya dunia kuno ini dengan kehidupan Juwita sebelumnya? Ikuti kisah seru Juwi di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode #23

Wajah tidak enak yang Juwita perlihatkan malah membuat Satya ingin menjahili Juwita sekarang. Satya dekatkan tubuhnya ke Juwi. Tatapan mata nakal tak lupa ia perlihatkan sebagai pelengkap dari niatnya untuk menjahili Juwita saat ini.

Gugup dan panik tentunya, Juwi yang melihat Satya mulai bereaksi dengan kata yang sudah ia ucapkan sekarang tidak tahu harus berbuat apa. Hanya tatapan mata lekat dibarengi dengan raut wajah yang merona yang bisa Juwita perlihatkan pada Satya.

"Ka-- kanda ... ingin berbuat apa?"

Tidak menjawab. Satya malah semakin melangkah mendekat ke arah Juwi yang saat ini sudah tidak bisa melarikan diri dari tatapan lekat Satya lagi. Pikiran Juwi pun bercampur aduk sekarang.

Entahlah. Entah apa yang sedang Juwi pikirkan sekarang. Tapi yang jelas, dia benar-benar berusaha keras untuk menguatkan hati. Bagaimanapun, Juwita adalah wanita dewasa yang sudah sangat paham akan pria. Walaupun tidak pernah melakukan hubungan ranjang barang satu kali pun selama ia hidup di dunia nyata.

"Ka-- kanda .... "

"Sayang."

Membulat sempurna mata Juwi ketika kupingnya mendengar panggilan langka yang Satya ucapkan barusan.

"Ap-- apa?"

Niat untuk mengerjai Juwi malah kebablasan. Satya malah semakin terbawa perasaan kini. Tak bisa lagi ia tahan diri yang sangat menginginkan wanita pujaan hati untuk menjadi miliknya seutuhnya sekarang.

Satya pun menjatuhkan ciuman hangat ke bibir Juwita. Keduanya langsung terbawa suasana hangat karena sama-sama tidak bisa membendung hati yang sesungguhnya memang sama-sama menginginkan hal yang lebih sebagai pasangan.

Singkatnya, Satya dan Juwita malah langsung menghabiskan malam bersama akibat terbawa suasana. Meskipun awalnya hanya ingin mengerjai sang istri, tapi Satya malah tidak bisa menahan diri lagi. Sementara Juwi pula malah dengan pasrah nya menyambut perlakuan Satya. Maklum, Juwi adalah perempuan dewasa yang juga memiliki perasaan normal. Sudah wajar jika ia menerima perlakuan hangat dari pria yang ia sukai. Karena di dunia nyata, dia sudah sangat terluka sebelumnya. Berharap bisa menjalin rumah tangga bahagia, tapi malah kandas di tengah jalan.

Namun, hal itu patut Juwita syukuri. Karena jika tidak kandas di tengah jalan, maka rumah tangganya yang akan berantakan. Itu lebih bahaya lagi.

....

Pagar gaib Satya pasang di seluruh kamar agar tidak ada yang bisa merusak waktu kebersamaannya dengan Juwita. Karena itulah, sudah sangat pagi pun tidak ada yang bisa membangunkan Juwita yang sekarang masih terlelap akibat pertualangan pertamanya sebagai manusia tadi malam.

"Uh .... " Juwita ynag masih setengah sadar meregangkan tangannya dengan leluasa.

Tubuh yang terasa agak sakit dan lelah membuat Juwi agak malas untuk membuka mata. Namun, seketika ingatan kejadian tadi malam memenuhi pikirannya. Sontak, Juwi langsung membuka mata dengan cepat.

Juwita di buat terkejut saat ia sudah berhasil membuka mata, matanya langsung menangkap wajah tampan milik Satya di depannya. Bahkan, si pemilik wajah malah menambah bumbu ketampanannya dengan tersenyum manis.

"Kanda!"

"Dinda sudah bangun?"

"Kanda .... "

"Hari sudah beranjak sedikit siang, Dinda. Bangunlah. Kanda akan kembali ke istana adipati untuk bersiap-siap." Satya berucap sambil bangun dari baringnya.

Sementara Juwi, ia malah masih dalam keadaan campur aduk sekarang. Ada rasa malu, bahagia, juga beberapa rasa aneh lainnya yang saat ini masih belum bisa ia cerna dengan baik.

Satya menatap wajah bingung yang Juwi perlihatkan. Dia pun menatapnya dengan tatapan lekat nan dalam.

"Dinda. Apa ... apa dinda merasa menyesal karena telah melayani kanda sebagai suami sesungguhnya tadi malam? Kalau iya .... "

"Tidak, Kanda. Dinda tidak menyesal." Cepat Juwi menjawab. "Hanya saja ... hanya ... dinda ... dinda sedikit malu."

Senyum terkembang seketika di bibir Satya. Wajah bahagia tidak bisa ia sembunyikan. Tatapan mata penuh cinta terus melihat kearah Juwita yang saat ini sedang menundukkan wajahnya.

Sebuah sentuhan lembut di kepala Satya berikan untuk Juwita. Setelahnya, dia hanya pergi dengan terus mempertahankan senyum manis bak gula miliknya. Tanpa berucap satu patah kata terlebih dahulu tentunya, Satya langsung pergi meninggalkan Juwita sendirian.

'Dasar pria agak aneh. Uh ... Juwita-Juwita,' ucap Juwi dalam hati dengan wajah bingung sambil terus memperhatikan punggung Satya yang berjalan semakin menjauh.

Sementara itu, Wulan yang sedang menunggu kedatangan Satya di istana adipati terlihat sangat gusar. Jika ini bukan istana adipati, mungkin sudah ia luluh lantahkan semua barang yang ada di dekatnya. Plus, karena halangan keras dari Bagaskara juga tentunya. Karena itu Wulan masih bisa bertahan dengan emosi yang sudah hampir mencapai ke ubun-ubun nya.

"Aku tidak tahan lagi. Aku akan menyusul-- " ucapan Wulan tertahan ketika dia bangun dari duduknya, sontak sosok yang ia nanti-nantikan sudah terlihat di depan mata.

"Siapa yang ingin Raden Ayu susul?" Satu pertanyaan Satya yang membuat wajah Bagaskara mendadak berubah karena takut akan ke marahan kakak keduanya ini.

"Hormat hamba, Raka Satya. Adik Wulan hanya ingin segera menyapa raka Satya dengan cepat saja. Karena kami harus kembali ke istana raja pagi ini, bukan?" Bagaskara berucap dengan sangat hati-hati.

Tapi sepertinya, kata-kata dengan penuh kehati-hatian itu tidak membuahkan hasil. Satya malah memberikan tatapan tajam ke arah Bagaskara. Yang seketika langsung membuat Bagaskara merasa merinding karena ngeri.

"Aku tidak bertanya padamu, Bagaskara. Kenapa malah kamu yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang aku lontarkan pada Raden Ayu?"

"Anu ... itu ... maafkan saya, Raka. Saya -- "

"Sudah cukup! Kalian ingin kembali pagi ini, bukan? Aku melepaskan kalian. Tapi maaf, aku tidak bisa mengantar kalian sampai depan perbatasan wilayah. Karena aku ada keperluan mendadak yang lebih penting."

Sontak, mata Wulan membulat sempurna. Ternyata, dia tamu yang sama sekali tidak dianggap indah oleh si pemimpin wilayah. Ini sama saja dengan sebuah penghinaan terhadap tamu.

"Gusti adipati. Bagaimana bisa gusti memperlakukan saya seperti ini? Saya ini tamu gusti, Gusti adipati. Bagaimana -- "

Ucapan Wulan tertahan karena Bagaskara yang langsung memegang tangannya dengan cepat. Beruntung, setelah sentuhan itu Bagas langsung melepaskannya. Jadi, hanya ucapan saja yang tertahankan. Sedangkan gerakan reflek karena emosi tidak Wulan keluarkan.

"Baiklah, Raka Satya. Kami maklum Raka tidak bisa mengantar kami pulang. Jangan sungkan Raka. Kita adalah saudara. Tidak perlu terlalu formal, bukan?"

Membulat sempurna mata Wulan karena ucapan Bagas. Dia marah, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Karena tadi malam, Bagas sudah mewanti-wanti Wulan kalau pagi ini Wulan harus mengikuti apa saja yang Bagas katakan. Karena itu adalah pilihan yang paling tepat.

Singkat pertemuan, Wulan dan Bagas pun meninggalkan kekhadipaten agung setelah salam perpisahan yang mereka lakukan dengan singkat. Wajah tak terima dari Wulan tergambar dengan jelas. Tapi sayang, ia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. Karena ini Satya adalah adipati agung yang tidak bisa ia taklukkan dengan mudah.

1
Supiah Susilawati
Luar biasa
eka wati
bab ini terlalu uwu.. 🥰🥰
eka wati
langsung keinget drakor moon lovers.. semoga endingnya ga kayak moon lovers 😁
🍃EllyA🍃
Luar biasa
inayah machmud
mampir
Aldiza azahra
makasih thor seru...
Ayu Ayu
Luar biasa
Rani: makasih banyak yah
total 1 replies
Jarmini Wijayanti
sangat bagus ceritanya suka sikap adipati tegas dan bucin💖🤭
Jarmini Wijayanti
kutunggu cerita selanjutnya 💖💖💖💖💖
Rani: yuhu.... di sini aku yg gak kuat untuk pergi. aku banyak pemberi semangat setiap aku up karya. walau nt sedikit pilih kasih, eh ... tapi pembaca bikin semnagat buat lanjut.
total 1 replies
Jarmini Wijayanti
ih romantisnya bikin iri
Agung Ika Dewi
Luar biasa
Jarmini Wijayanti
tegang bacanya thor
Jarmini Wijayanti
semoga bahagia menyertaimu
Jarmini Wijayanti
sadarlah bagas juwi bukan jodohmu
Jarmini Wijayanti
sabar bagas dan mbak yuna orang sabar banyak rizkinya
Jarmini Wijayanti
ya yang lagi jatuh cinta dunia milik kita berdua ☺
Jarmini Wijayanti
semakin runyam masalahnya
neni onet
ceritanya keren tapi kenapa sepi komen yaa...
lanjut thor 😘
neni onet
serius tanya thor,
klo kita baca cerita yang sudah tamat, klo kita kirim hadiah, apa tetep diterima othor 😁
Jarmini Wijayanti
rezeki nomplok seandainya aku thor yg dpt rumah gak bisa bayangin bahagianya 🤭🤭
Jarmini Wijayanti: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭👍🏻
Rani: wuahahaha .... jangankan kamu, aku juga gitu. hm, sayangnya kagak akan ketemu dengan hal beginian di dunia nyata kn?
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!