NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Gangster / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mr.A

Percintaan antara gadis konglomerat dari ibu kota dengan pria miskin pinggir desa. Hidup di daerah yang memandang kasta dan mengelompokkan orang sesuai kekayaan yang mereka punya, bagaimana kah mereka berdua akan bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21.Pesta Peringatan Berdirinya Perusahaan Keluarga Ferdanham 2

'Apa mereka akan terkejut saat melihatku?' batin Lily. Saat ini perempuan itu sudah bersiap-siap menuruni anak tangga rumahnya. Wanita itu terlihat menghela napas, 'ayo percaya diri saja. Jangan pikirin apa kata orang.'

Setelah membatin, Lily dengan gerak perlahan mulai menuruni anak tangga. Wanita cantik yang malam ini terlihat sangat anggun itu, sedang membuat sebuah senyum yang sangat lebar. Degup jantungnya berdetak kencang dan raut wajahnya terlihat sangat-sangat gugup malam ini.

"Ya Tuhan, Rose!" Tuan Restofer langsung menjerit histeris, membuat sang istri yang terlihat berdiri dan sedang bicara dengan anaknya Erland menoleh dengan kaget, "lihat putri kita, Sayang!" lanjut laki-laki itu dengan suara yang lantang dan raut wajah yang bahagia.

Saat ini Lily yang sudah terlihat layaknya seorang putri kerajaan sedang berdiri di undakan tangga terkahir. Satu tangannya yang lentik terlihat memegangi pegangan tangga, sedangkan kedua matanya terlihat menatap malu ke arah Tuan Restofer yang berdiri gagah dengan setelan tuxedo mewah.

Tidak jauh dari tempat Tuan Restofer, berdiri sosok Erland yang juga mengenakan tuxedo berwarna merah pekat dan dalaman kemeja berwarna putih. Laki-laki itu terlihat memperhatikan sosok adik yang malam ini terlihat tampil beda dan tidak seperti biasanya.

Sementara Nyonya Rose, saat ini dia sedang dibuat terpukau oleh sang anak. Saking terpukaunya, dia sampai-sampai membekap mulutnya dengan kedua tangan.

"Adikku yang cantik ini memang sudah banyak berubah ya. Tidak seperti biasanya dia berani tampil beda begini." Erland mulai melangkah mendekat ke arah tangga. Sesampainya dia di sana, kayaknya seorang pria sejati, dia terlihat mengulurkan satu tangan dengan tubuh bagian atas yang sedikit menunduk, "mari, izinkan aku membantumu turun, Putri," imbuh laki-laki itu dengan berlagak seperti pangeran kerajaan.

Lily tersenyum dan bergerak menggenggam tangan sang kakak. Erland yang sudah mendapati tangan ramping adiknya, langsung mendongak dan menahan gadis itu yang terlihat bergerak turun.

Sementara tidak jauh dari arah tangga, Tuan Restofer dan Nyonya Rose sudah terlihat saling merangkul senang. Mereka benar-benar sangat bahagia saat mendapati sang anak gadis mengeluarkan perubahan yang drastis.

"Lily ...," panggil Tuan Restofer saat mendapati sang anak yang sudah berada di depannya. Gadis itu terlihat sudah memposisikan satu tangannya melingkar di lengan kekar sang kakak ketiga.

"Papa jadi semakin penasaran dengan sosok temanmu. Sepertinya dia telah membuat perubahan banyak kepadamu," ujar Tuan Restofer dengan mengulas senyum yang senang.

"Mama juga begitu. Sepertinya dia dari keluarga baik-baik jika dilihat darimu," tebak Nyonya Rose.

Lily yang mendengar itu tersipu malu. Dia sampai-sampai menundukkan kepala untuk menyembunyikan semu merah yang kemungkinan muncul di pipinya.

"Kita berangkat sekarang. Kemungkinan besar Kak Sean dan Kak Aldric sudah menunggu di sana," ajak Erland yang sepertinya ingin menyelamatkan sang adik dari bulan-bulanan ayah dan ibunya.

"Tentu. Kita berangkat sekarang, tapi jangan salah ya. Papa akan selalu menunggu kamu membawa dia, tuan putriku," ujar laki-laki paruh baya itu, lalu kemudian dia berjalan keluar. Nyonya Rose hanya bisa tersenyum untuk mendukung perkataan sang suami.

***

Relimonic, Perusahaan utama keluarga besar Ferdanham

Sesampainya di area teras depan perusahaan, Tuan Restofer dan rombongan terlihat keluar dari mobil mereka masing-masing. Iya, empat orang itu berangkat dengan dua mobil yang berbeda. Setelah mereka berempat sudah berdiri di pelataran perusahaan yang luas dan dihiasi oleh hiasan, mobil mereka terlihat dikendarai kembali menuju ke tempat parkir yang ada di ruang bawah tanah.

"Ayo, sepertinya kitalah orang yang pertama datang ke sini," ajak Tuan Restofer dan mereka berempat langsung berjalan menaiki anak tangga untuk naik ke halaman atas perusahaan.

Lily masih terlihat melingkari tangannya di lengan sang kakak. Erland sendiri, sedari tadi dia tidak berhenti-berhenti membisikkan sebuah lelucon untuk sang adik dan membuat perempuan itu membuka mulut untuk mengeluarkan suara tawa yang tak bersuara.

Jika itu Lily versi dulu, dia tidak mungkin akan berani tertawa begitu. Palingan gadis itu hanya akan menyunggingkan senyum lebar untuk orang yang membagikan lelucon untuknya.

"Papa, Mama, Selamat datang." Aldric— anak kedua dari keluarga besar Ferdanham itu terlihat bersuara dengan air muka yang terlihat kaget. Dia yang tadinya terlihat mondar mandir memeriksa hal-hal yang kemungkinan masih terasa kurang, terlihat langsung berjalan mendekat ke arah keluarganya.

"Kapan kalian ...."

Baru saja Aldric hendak menjabat tangan ayahnya, sorot mata laki-laki itu tiba-tiba berubah penuh kekaguman menatap ke arah belakang. Di belakang sana dia tentu melihat sosok adik ketiganya yang sedang digandeng dengan posesif oleh seorang wanita.

Awalnya Aldric bertanya-tanya siapa wanita itu, tapi saat mencoba untuk melihatnya dengan teliti, Laki-laki itu langsung tersenyum-senyum dengan raut wajah yang terlihat kaget.

"Lily, kamu kah itu adikku?" tanya Aldric sembari berjalan melewati kedua orang tuanya yang terlihat tidak terima, tapi dengan raut wajah senang.

Aldric terlihat langsung berdiri di hadapan adiknya. Laki-laki tinggi itu terlihat menatap tajam ke arah Lily yang saat ini menunduk malu.

"Hanya beberapa hari kita tidak bertemu, kamu ternyata banyak perubahan adikku. Siapa gerangan orang yang sudah membuatmu menjadi seperti ini?" tanya Aldric dengan nada bicara yang tidak percaya, "lihatlah ke sini, Sayang. Kakak ingin melihat wajah cantikmu," imbuhnya sembari mengangkat dagu sang adik dengan lembut.

Aldric lagi-lagi dibuat terpana oleh kecantikan Lily. Sungguh, baru kali ini dia melihat adiknya itu berpenampilan menawan. Biasanya, gadis itu tidak pernah yang namanya terlalu memperdulikan hal-hal seperti ini.

"Sudah cukup menggoda adik kalian. Bagaimana semuanya? Apakah semua sudah sempurna?" ujar Tuan Restofer membuat Aldric yang fokus melihat Lily, terlihat langsung menoleh ke arahnya.

Laki-laki itu langsung berbalik badan melihat ke arah sang ayah, lalu kemudian mengambil alih tubuh Lily dari tangan adik keduanya, "Tentu. Semua sudah sempurna. Tidak ada yang perlu Papa khawatirkan lagi. Seperti biasa, pekerjaan Kak Sean itu tidak pernah meninggalkan sedikit pun celah," ujar Aldric memuji kembarannya.

Tuan Restofer sepertinya menganggukkan kepala. Dia terlihat memindai seluruh ruangan yang dipenuhi oleh para pelayan pesta, "Kakakmu ke mana?" tanya laki-laki paruh baya itu saat tidak menemukan sosok orang itu di tengah-tengah para pelayan.

"Kakak? Dia tadi izin ingin pergi, tapi aku tidak tahu mau ke mana. Katanya, dia akan kembali sebelum acaranya di mulai," jelas Aldric dan dia langsung menoleh melihat ke arah sang adik perempuan yang sudah berdiri di sebelahnya, "malam ini kamu harus menemani Kakak menyambut para tamu, paham?"

Lily yang mendengar itu membulatkan mata terkejut, 'jika menyambut para tamu, pasti semua orang akan melihatku, bukan?' batin perempuan itu. Ekspresi wajah ketakutan langsung terlihat jelas di wajah perempuan itu.

"Tenang saja, Kakakmu yang pemberani ini akan berdiri di sebelahmu. Jadi, kamu tidak perlu merasa takut," ujarnya dan Lily yang mendengar itu dengan gerakan pelan menganggukkan kepalanya menerima.

1
Novie Achadini
lily meninggalnya knp thor penasaran akj
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Kasihan Fahmi n Lily. Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: Siap, kak. terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
bagus bgt critanya. karya lain dari othor judulnya apa? kadih tau dong
Call Me A: ada kak. besok aku rilis.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
kasian lily klo nggak dpt restu dari kel nya
Novie Achadini
bagus bgt critanya tapi agak swdih mikirun lily
Call Me A: makasih, kak. iya sedih banget + miris
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, makasih kembali
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih kembali.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih kembali
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih kak.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, kak. terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap,.makasih kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!