NovelToon NovelToon
Suami Absurd

Suami Absurd

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / dosen / spiritual / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Teti Kurniawati

"Entahlah...aku harus berbuat apa dengan pernikahanku? Katanya cinta setengah mati, tapi kenyataannya cinta kita seolah akan mati. Aku tidak merasakan kehangatan yang semestinya. Aku lelah mengemis suamiku. Aku lelah..."

"Bantu aku untuk meraih jawaban untuk masa depan yang mesti kita lakukan. Aku tidak meminta banyak. Hanya ingin dibelai sayang sebagaimana sewajarnya seorang suami pada istri. Aku hanya butuh kamu sebagai teman berbicara ketika aku berkeluh kesah. Dan satu hal lagi yang membuatku jatuh sebagai martabat seorang istri, aku jarang disentuh." Seorang perempuan dengan kulit bersih kini memerah karena sejak sujud dia tergugu menangis. Dia hanya mampu berkeluh kesah pada sang Khalik di setiap sujudnya atas kondisi pernikahan yang sedang dijalaninya sekarang. Ya... sebagai manusia biasa dia pun kini merasa di titik terlemahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teti Kurniawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dadakan

Mobil dengan merk L***** berwarna merah melaju kencang membelah ibu kota. Setiap ibunya datang pasti Arsel akan menemuinya di mansion utama milik ayahnya.

Selain dirinya, kakaknya Michel juga Reymon pasti akan berkumpul di sana.

Arsel sudah memarkirkan mobilnya di samping mobil Michel. Ternyata kakaknya sudah lebih dahulu datang bersama sang suami yang kebetulan sedang cuti.

Apakah kak Michel sudah tahu lebih dulu?

Ucap Arsel heran. Pasalnya kakaknya sudah datang lebih dulu ketimbang dirinya.

"Nah.. anak emas mama akhirnya datang juga." Michel yang kebetulan sedang berada di ruang tamu langsung mengenali mobil Arsel. Dia melirik ke arah luar melalui kaca.

"Adikmu memang tidak tahu kalau mama akan datang jam berapa?" Tanya Roni suami Michel bertanya pada istrinya.

"Sengaja tidak diberitahu. Kalau dikasih tahu dia akan bolos kerja." Ucap Michel yang sudah tahu kebiasaan adiknya itu. Meski bersikap dingin Arsel selalu antusias jika Raisya datang ke Indonesia. Dia seperti anak kecil yang selalu merajuk jika ibunya itu datang. Memang ada masa lalu yang belum selesai antara Arsel dan juga Raisya. Arsel masih haus kasih sayang dan perhatian ibunya. Di saat sedang butuh-butuhnya Arsel harus dipisahkan dari wanita yang pernah melahirkannya secara paksa.

"Halo kak." Ucap Arsel begitu melihat kakaknya Michel.

"Halo adik manja!" Ucap Michel berdiri menyambut sang adik. Dia mencium pipi kiri kanannya. Ada rasa rindu yang dirasakan kakak beradik itu meski mereka baru berpisah beberapa hari ke belakang. Karena beberapa hari ini Michel tinggal di apartemen dan tidak bertemu dengan Arsel. Selama ada suaminya Michel tidak tinggal bersama Arsel juga keluarga besarnya. Hanya jika suaminya tidak ada saja Michel tinggal di mansion peninggalan keluarga Alberto.

"Mama udah datang? Kok kaka gak ngasih tahu sih?" Arsel menggerutu. Wajahnya terlihat ditekuk kesal. Karena dia ketinggalan informasi.

"Mmm.. kejutan. Biar kamu kepanasan." Ucap Michel agak memanas-manasi adiknya yang super cool itu.

"Is.. honey!" Roni langsung menegur istrinya itu. Dia sudah tahu sifat istrinya yang selalu membuat adiknya kesal.

"Kak.. apa kabar?" Arsel menyapa kakak iparnya lalu menjabat tangannya.

"Baik. Kamu sendiri apa kabar?" Roni tahu Arsel sifatnya tertutup sudah untung bisa menyapanya.

"Baik." Jawab Arsel datar. Ucapannya hanya seputar apa kabar dan tidak lebih.

"Mama.. di dalam. Katanya lagi nyiapin makan buat kita." Ucap Michel memberitahu Arsel mengenai keberadaan Raisya. Seperti biasa perempuan itu kalau datang ke Indonesia akan memasak sendiri menyiapkan kesukaan anak-anak nya.

"Mmm.. aku ke dalam dulu!" Pamit Arsel pada Michel dan juga kakak iparnya.

"Yo.. jangan nete ya! Sudah gede." Lagi-lagi Michel mengejek Arsel yang dibalas dengan mata yang melotot oleh Arsel.

"Kamu seneng banget menggoda adikmu!" Tegur Roni sambil menggelengkan kepalanya. Dia heran melihat istrinya kaya anjing dan kucing kalau sudah bertemu Arsel. Ya mirip anak kecil.

"Jangan terlalu serius sayang.. hiburan lah. Aku gemes banget lihat dia. Kalau masih kecil aku uyel-uyel deh." Michel membayangkan dirinya sewaktu kecil bersama Arsel. Karena mereka berdua merasa kesepian hanya Arsel lah temannya berbagi suka duka. Kalau bukan karena kakeknya mungkin mereka bisa merasakan keluarga yang hangat.

"Memang pacar Arsel masih d LN?" Tanya Roni pada Michel.

"Mmmm.. kayanya. Aku lupa gak nanya-nanya." Jawab Michel tidak pernah ikut campur dengan urusan percintaan adiknya itu. Selain itu Arsel pun jarang bercerita tentang perempuan yang sudah jadi pacarnya itu.

Kalau bukan Shanty yang menemui keluarganya waktu itu, mungkin semua orang tidak akan tahu bahwa Arsel sudah punya pacar.

Arsel langsung berjalan ke arah dapur ingin menemui Raisya sang ibu.

"Ma.. " Panggilnya lirih. Dia melihat punggung Raisya yang sedang berkutat di depan wajan.

Raisya yang sudah mengenali suara Arsel langsung membalikkan badannya.

"Eh.. sayang... sudah datang?" Raisya langsung mencuci tangannya dan mengeringkan tangannya lalu mendekati Arsel lalu mencium kedua pipi anaknya yang selalu dirindukannya selama ini.

"Apa kabar sayang?" Raisya memegang bahu Arsel sambil mengamati wajah Arsel dengan detail. Wajah yang selalu diingatnya.

"Baik ma.. mama kapan datang?" Tanya Arsel membalas tatapan ibunya dengan netra penuh kerinduan.

"Baik sayang... Kemarin malam. Ayo duduk!" Raisya mematikan kompor lalu membuka celemek yang melekat di badannya. Kebetulan semua masakan sudah matang dan siap dihidangkan. Semua art di rumah itu membantu Raisya menata meja makan dan semua menu.

Raisya langsung merangkul Arsel mengajaknya duduk di meja makan.

"Bagaimana pekerjaan mu sayang? Lancar?" Raisya masih menatap Arsel yang berada di sampingnya.

"Baik ma." Jawab Arsel irit.

"Nih mama sudah masakin udang sambal manis kesukaan kamu sama tumis brokoli. Dan ayam geprek dan tumis kangkung." Raisya menunjukkan semua menu yang sudah tertata dengan rapih di atas meja makan.

"Sudah siap rupanya." Michael datang mendekat ke meja makan bersama suaminya setelah mencium aroma makanan.

"Sini sayang.. kita makan!" Raisya melihat ke arah Michel juga menantunya itu.

"Wah... mama masak banyak. Ada steak dan sayur sop juga rupanya." Michel melihat menu semua favorit anak-anak nya Raisya.

"Iya sayang.. ayo kita makan! Keburu dingin." Ajak Raisya untuk memulai makan mumpung semua menu masih hangat.

"Tapi.. mana Reymon ma?" Michel tidak melihat adiknya yang satu itu ada di ruangan itu. Sejak kedatangannya dia tidak melihat Reymon.

"Mmm.. dia ada di apartemen. Katanya banyak tugas." Jawab Raisya membuat alasan agar dirinya bisa bicara dengan keduanya dengan leluasa.

"Wah.. pasti kakaknya kejam ya sampai sang adik tak bisa datang gara-gara nugas." Michel tersenyum ke arah Arsel.

Arsel langsung menekuk wajahnya mendengar ucapan Michel yang menyindir.

"Gak pa-pa. Mama senang kalau Reymon rajin. Soal nya kalau sama mama susah rajinnya." Raisya menjaga perasaan Arsel agar tidak tersinggung. Dia tahu anaknya yang satu ini sangat sensitif.

"Ayo makan!" Raisya langsung menyiduk nasi untuk Arsel dan lauk pauknya ke atas piring.

Begitu pun Michel, dia menyiduk nasi untuk suaminya juga untuk dirinya dan langsung menikmati masakan Raisya.

Raisya tersenyum melihat semuanya menikmati masakannya.

"Mama.. kok gak makan?" Tegur Michel melihat Raisya hanya melihat semuanya makan.

"Iya.. mama ingin melihat kalian dulu makan." Jawab Raisya baru mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan lauk pauk setelah puas melihat anaknya makan.

Raisya mencari waktu yang pas untuk mengungkapkan tujuannya datang ke Indonesia. Tanpa menyinggung semua orang yang ada di depannya. Tapi dia sendiri bingung bagaimana memulai nya.

"Ma.. mama sengaja ke Indonesia, Atau ada hal lain?" Untung Michel memulai bertanya. Raisya seolah mendapatkan jalan untuk berbicara dengan semuanya.

"Mmm.. " Raisya hanya tersenyum tidak langsung menjawab.

Raisya melihat ke arah Arsel.

"Mama.. boleh bertanya pada mu sayang?" Raisya menatap Arsel yang masih mengunyah makanannya.

Arsel langsung meneguk air putih untuk membantu mendorong makanannya.

Semua di meja langsung melihat ke arah Arsel. Penasaran dengan apa yang akan ditanyakan Raisya pada Arsel.

"Ya ma?" Arsel melebarkan matanya. Dia pun penasaran dengan pertanyaan ibunya yang seakan sedang menginterogasi dirinya.

"Kamu sudah punya calon istri apa belum?" Tanya Raisya begitu mendadak.

"Apa?" Arsel terkejut dengan pertanyaan Raisya yang begitu dadakan. Ibunya seperti cenayang saja bisa menebak apa yang sudah disembunyikannya.

Mama tahu apa lagi menguji?

Arsel bicara dalam hati. Dadanya lumayan berdegub kencang.

"Wah.. ini kode keras nih! Kayanya mama sudah tidak sabar punya menantu perempuan." Michel malah mengomentari pertanyaaan Raisya.

"Apa sih ma?" Arsel agak kurang nyaman ketika Raisya menanyakan tentang calon istri.

"Lah.. kalau dengan Shanty bagaimana? Apa hubunganmu masih berjalan?" Michel melihat Arsel serius.

Arsel terdiam dia bingung untuk menjawab.

"Kenapa diam? Apa belum ada planing menikah? Atau masih dalam rencana?" Michel malah aktif bertanya. Roni menyikut tangan Michel untuk membaca situasi.

"Gak pa-pa. Mama hanya bertanya saja. Mama sekarang cuman lagi bingung. Makanya mama ingin berdiskusi dengan kalian." Raisya tak mau Arsel merasa tertekan dengan pertanyaan itu.

"Maksud mama?" Michel melihat ke arah Raisya.

"Mama.. tak mau menyinggung perasaan Arsel. Mama mohon maaf ya. Tak ada maksud apapun padamu nak. Kalau Arsel sudah punya calon, mama bersyukur. Sebenarnya mama juga sedang benar-benar bingung sekarang. Karena Reymon meminta mama untuk melamar seorang perempuan." Ucap Raisya sangat hati-hati.

"Wah..? Reymon beneran ma mau menikah?" Michel kaget mendengar kabar Reymon berniat untuk melamar seorang perempuan. Apalagi di usianya yang masih muda.

Begitu pun dengan Arsel.

"Siapa sebenarnya yang akan kamu lamar?"

Arsel bertanya-tanya dalam hati. Sangat penasaran dengan perempuan yang akan dilamar Reymon. Pasalnya Reymon hanya terlihat akrab dengan Zahira dan Rahma. Kok bisa kebetulan.

1
Lady Orlin
kan ka arsel mulai2 ke zahira/Tongue/
Lady Orlin
mau juga donk aku sati mobil Ma😆😆
Lady Orlin
kerenn, semangat kak😁
Dody Arif
sdh mampir ya kakak..salam kenal kakak🙏
teti kurniawati: Terima kasih👍🙏
total 1 replies
budi artwork
semangat thor
budi artwork
lanjut thor...
budi artwork
jadi inget zaman kuli
budi artwork
seru
budi artwork
awal yang mengesankan
Selviana
Aku sudah mampir nih.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul (Terpaksa Menikah Dengan Kakak Ipar)
teti kurniawati: oke...
total 1 replies
teti kurniawati
topp markotop
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!