Nessa ikut kerumah suami nya yang baru menikahi nya satu minggu, Gadis sebatang kara ini menikah dengan duda tanpa anak. Istri nya Rian hilang selama dua tahun lama nya.
Namun ternyata rumah ini penuh dengan misteri, Di rumah itu juga ada Aldo teman nya Rian yang kata nya sudah sahabatan sejak kecil.
Keanehan terus Nessa rasakan setiap malam nya, Tak jarang pula dia menemukan Rian tidur berpelukan bersama Aldo. Belum lagi dinding rumah yang seperti di gedor dari dalam semen, Rintihan sakit juga sering Nessa dengar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Kesadisan pasangan gay
Purnama yang sedang mengatur nafas nya karena di dera emosi yang meluap luap karena kedatangan tamu tak di undang itu, Arya yang terus muntah muntah karena jijik melihat pemandangan nya tadi. Bagai mana mungkin dia tak jijik karena melihat feses yang bau nya sangat tidak lazim, Karena itu bercampur dengan darah yang sangat lah menjijikan.
Entah bagai mana pula pasangan gay lain yang bisa dengan santai nya menikmati lobang itu, Bahkan mungkin bila pelet yang masuk kedalam tubuh Rian tidak keluar, Maka sampai saat ini dia masik menikmati lobang jahanam itu, Mereka saling cinta dan seperti suami istri bagai mana orang orang lain nya.
"Aduh lemas sekali aku! Ya Allah aku pasti tak akan nafsu makan." Arya terkapar di kursi.
"Bau nya kok gitu banget ya." Heran Purnama.
"Lagian Kakak itu kenapa malah nendang bokong nya sih! Kan ada tempat lain nya, Malah milih di situ." Kesal Arya.
"Aku geli tadi melihat nya! Heh emosi sekali aku, Arya!" Purnama memang emosi melihat Aldo yang malah menantang diri nya.
Membayangkan bagai mana tadi ancaman nya Aldo, Mana saat berjalan tadi juga bokong nya di geol geol seperti penyanyi dangdut. Tentu semakin membuat Purnama meradang, Dia membayangkan bagai mana Nessa kok bisa tersangkut urusan dengan orang orang sialan ini.
"Siapa lagi sih yang datang? Tutup saja toko mu ini lah." Seru Purnama ketika mendengar suara mobil.
"Eh itu suami nya Nessa." Bisik Arya.
"Apa sih? Malas sekali aku urusan dengan mereka, Sekarang malah datang pula seme nya." Kesal Purnama.
Rian memang datang kerumah nya Purnama untuk niat tertentu, Tadi dia meminta alamat dari Nessa dan memberi alasan bahwa dia ingin memeriksa kan diri nya apa pelet nya benar sudah menghilang, Nessa pun memberikan alamat sepupu nya kepada sang suami.
"Ada apa?" Purnama bertanya datar saja seolah tak ada minat.
"Em gini...
Tentu saja Rian kikuk mau memulai bicara karena tuan rumah sangat jutek, Mau menelan air ludah saja rasa nya sangat susah. Dia tak mengira bahwa sepupu istri nya ini bukan tipe orang yang ramah, Bahkan Arya juga sama sekali tak ada keramahan nya.
"Cepat lah ngomong, Aku mau kelon sama suami ku ini. Bahaya kalau ndak ku kelon, Nanti cari lobang belakang pula dia." Sindir Purnama.
"Kamu enggak bau ta* kan, Mas?" Arya sudah menggunakan masker.
Rasa nya Rian begitu menciut karena orang orang berlidah tajam semua, Tadi sempat mengira bahwa Arya akan lebih kalem. Namun ternyata sama juga, Mungkin memang dasar nya sudah begini, Nessa juga kan kadang omongan suka melekit.
"Aku ingin minta tolong, Apa kalian bisa melihat apa yang sudah terjadi padaku? Aku sungguh bingung dengan kepingan masa lalu ku." Tutur Rian pelan.
"Memang nya kau mendapat kepingan yang bagai mana?" Tanya Purnama.
"Begini....
"Begini begini terus! Ngomong yang cepet gitu loh, Mas." Sergah Arya karena Rian malah bertele tele.
"Aku mendapat ingatan bahwa yang merantai Lia itu adalah Aldo! Namun kenapa dalam sebuah video aku yang membunuh nya, Apa mungkin video ini di edit?" Rian menunjuk kan video yang sudah ia tonton sendiri tadi.
Purnama dan Arya menonton video itu dengan seksama, Setelah selesai rona wajah Purnama begitu keras karena sangat marah dengan Rian. Bagai mana bisa dia tega membunuh istri nya, Hanya demi lobang ta* yang sangat bau itu.
"Bila memang Lia mati, Di mana kuburan nya? Aku bertanya tanya tentang hal itu." Ujar Rian.
"Ya kau tanya lah sana sama komplotan mu." Geram Arya.
"Dia akan menggunakan itu untuk mengancam ku, Supaya aku kembali lagi pada nya! Ku mohon tolong lah aku, Mbak." Rian memohon kepada Purnama.
"Eh jangan pegang aku." Purnama menarik diri nya supaya jauh.
Rian menangis karena dia sungguh bingung dan juga tak bisa menerima kenyataan bahwa dia lah yang sudah membunuh istri nya, Purnama dan Arya saling tatap. Arya pun bergegas kerumah nya untuk memanggil Fatma, Bila mungkin sang istri bisa melihat masa lalu nya Rian.
"Aku akan menyerahkan diri pada polisi, Namun aku juga perlu tahu dulu kebenaran nya." Lirih Rian.
"Kebenaran apa yang kau ingin kan?" Purnama bertanya sambil bersidekap dada.
"Apa mungkin Aldo juga ikut menyakiti Lia, Pokok nya dia juga harus di penjara." Ucap Rian.
"Biar kalian satu sel dan bisa jadi pasangan lagi." Purnama berkata sambil sedikit tertawa.
Tak lama muncul lah wanita bercadar hitam dengan mata biru nya menyorot indah, Rian agak gugup melihat ada orang lain lagi di sini. Fatma menggunakan sarung tangan karena dia perlu menyentuh Rian untuk melihat apa yang sudah di lalui nya, Jantung Rian seakan mau loncat karena takut.
"Aldo memukul Lia yang sedang memasak di dapur, Dan kemudian menyeret Lia masuk kedalam kamar utama. Merantai kaki nya supaya tak bisa lari, Kau ada di sana dan melihat semua nya! Kau meminum kopi mu seolah tak terjadi apa apa, Lia pingsan karena pukulan Aldo sangat kuat." Fatma mendapat kan terawangan nya.
"Dasar suami biadab!" Rutuk Arya menatap Rian sinis.
"Kalian melakukan itu karena Lia mulai curiga dengan hubungan kalian yang semakin erat dan juga kalian sering tidur sekamar, Lia juga menuntut nafkah batin dari mu! Kau tentu saja tidak berselera karena kau lebih menyukai Aldo." Ujar Fatma lagi.
Air mata Rian menggelinding membasahi pipi nya karena sekarang dia merasa jadi orang paling jahat, Bagai mana dia begitu tega pada wanita yang memang dulu sangat ia cintai. Semua karena pelet nya Aldo yang berhasil menguasai seluruh otak nya Rian, Dia menjadi hilang rasa dan juga nafsu kepada Camelia.
"Kalian...
Fatma menekap mulut nya sendiri karena tak sanggup mau meneruskan kalimat nya, Mungkin saja pemandangan itu begitu menusuk hati nya. Arya sigap memegang pundak sang istri untuk menguatkan, Bulu tangan Fatma berdiri semua karena begitu ngeri.
"Teruskan, Sayang! Dia yang ingin mengetahui nya." Bisik Arya.
"Mereka menusuk kan gunting kedalam kemalu*n nya Lia, Setelah masuk baru di buka sehingga kemalu*n itu koyak. Lebih tepat nya Aldo lah pelaku nya, Rian hanya tertawa di atas ranjang." Lirih Fatma.
"Cukup! Aku tidak kuat, Ku mohon hentikan saja." Rian menggerung keras di atas lantai.
Arya membawa istri nya menjauhi pria yang sedang menangis itu, Ternyata kesadisan telah mereka lakukan pada wanita yang sama sekali tak bersalah. Entah berapa lama Lia menanggung derita di tangan pasangan gay ini.
Siang menjelang sore guys, Bab ke4 ini ya.
yg old , generasi SUZANA
yg newbie, generasi LUNA MAYA