" Tidakkah kau malu?? Bermain kotor bersama dengan suami orang? Jika aku jadi kau, lebih baik aku mati daripada menjadi simpanan pria beristri. " Sindiran dari Belleza Rodriguez, istri sah Tyreece.
" Kenapa aku harus malu? Suami mu sendiri yang merangkak naik ke atas ranjang ku.. Seharusnya kau sadar diri, tidak mungkin suami mu mencari kepuasan diluar rumah, jika saja kau..... Bisa memuaskannya. " Balas Roseline tidak mau kalah.
Dengan gilanya Roseline menerima begitu saja ajakan seorang pria yang menginginkannya menjadi simpanan setelah Roseline menabrak mobil pria itu. Saking patah hatinya Roseline hingga dirinya bahkan tidak sadar jika suatu hari nanti keputusannya ini akan membawanya pada malapetaka.
Bagaimana nasib Roseline selanjutnya?
Apakah cinta pria itu bisa membawa Roseline menjadi istri sah?
Ataukah selamanya Roseline akan tetap menjadi simpanan pria itu?
Dan bagaimana jika hadir pria lain dalam hubungan gelap Roseline dan pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little ky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Pagi hari sekali, Roseline mengajak putranya bertandang ke mansion utama. Karena kebetulan hari ini sekolah diliburkan, dan Roseline memiliki kepentingan dengan Ceena, jadilah mereka pergi ke mansion utama dengan diantarkan oleh Gavriel yang juga memiliki kepentingan dengan Ghadi atas undangan pria itu. Entah apa yang akan dibahas kedua pria ini, karena sama-sama memiliki kepentingan jadilah mereka pergi bersama.
Di depan pintu mansion utama, Ceena sudah menyambut kedatangan ketiga tamunya ini dengan senyum merekah sehangat sinar mentari pagi. Bukan tanpa sebab Ceena sudah tersenyum selebar itu di pagi ini. Pemandangan indah di depannya inilah yang membuat calon nyonya besar de Niels ini tersenyum sampai mencapai ujung matanya. Senyum lebar nan tulus, menyambut kedatangan tamu istimewanya.
" Kalian cocok kalau membangun sebuah keluarga kecil. Ayah, ibu dan putra yang tampan. " Ceena berbisik di telinga Roseline saat keduanya berjalan beriringan masuk ke mansion.
" Ck.. Jangan mulai deh. Aku nggak ada hubungan apapun dengan El. " Roseline memutar bola matanya.
" Ada hubungan juga nggak apa, Rose.. Kalian sama-sama sendiri kok.. " Ceena mengerling dan terkekeh karena berhasil menggoda Roseline.
" Jangan coba-coba membuka biro jodoh di sini, Ceen.. " Roseline memperingatkan, " Kemana si kembar? " Mata Roseline menatap sekeliling mencari keberadaan dua keponakannya.
" Mereka sedang sarapan. Kalian sudah sarapan? Jika belum, ayo sarapan bersama!! " Ceena langsung menggiring ketiga tamunya ke ruang makan.
Hanya ada Griffin dan Fayre di meja makan, entah kemana kepala keluarga mereka. Tak menunggu lagi, Ceena lekas mengawali makan pagi bersama mereka, meninggalkan Ghadi yang entah sedang apa di atas sana. Jika harus menunggu Ghadi turun terlebih dahulu, sungguh kasian sekali cacing-cacing di perut mereka. Toh, Ghadi sendiri tidak mempermasalahkan tentang hal itu.
Begitu selesai dengan urusan sarapannya, Ceena membawa Roseline menuju ke ruang keluarga. Ada sesuatu yang Ceena siapkan untuk Roseline dan inilah yang begitu Roseline nantikan. Di tangan Roseline, sudah ada sebuah kotak perhiasan dari kayu. Ceena yang memberikannya tentunya atas permintaan tolong Roseline beberapa waktu yang lalu.
" Kami berhasil mendapatkannya dengan sangat susah payah. Ada peserta lelang yang juga menginginkan pesanan mu. Beruntung kami mendapatkannya karena peserta lelang itu pergi setelah mendapatkan panggilan di ponselnya. " Ujar Ceena bercerita.
" Benarkah?? Pasti kalian mendapatkannya dengan harga yang mahal. " Roseline nampak tidak enak hati.
" Katakan pada ku, berapa banyak kalian mengeluarkan dana untuk benda ini? Aku akan menggantinya. " Roseline memburu Ceena.
" Tak apa.. Anggap saja hadiah dari kami. "
" Tidak bisa begitu juga, Ceen.. Jika dana kalian keluar lebih banyak dibanding pasaran harga benda ini, tentu saja itu tidak benar. Biar aku ganti. "
" No.. Biar aku saja. "
Ceena dan Roseline terkejut ketika suara Gavriel ikut masuk ke ranah obrolan mereka. Sejak kapan pria ini ada di dekat mereka, kenapa mereka sampai tidak menyadarinya.
Roseline jelas saja menolak keinginan Gavriel untuk membayar batu ruby berwarna merah yang didapatkan oleh Ceena dari acara pelelangan semalam. Roseline sudah terlalu banyak berhutang budi pada Gavriel, dan tidak ingin lebih merepotkan lagi.
" Wow.. wow.. woww... Apa-apaan ini? " suara Ghadi yang baru saja turun dari lantai tiga mengagetkan ketiganya.
" Eh.. Kenapa kau memberikannya pada Rose, sayang? " pekik Ghadi kaget lantaran Ceena memberikan Estrela de Fura, batu ruby merah yang dia dapatkan dengan susah payah pada Roseline.
" Kenapa sih? Kau itu heboh sekali.. " sembur Ceena kesal.
" Bukankah kau menginginkan membuat perhiasan warisan untuk anak kita nanti dengan batu itu? Lalu kenapa kau memberikannya pada Rose? Enak sekali dia? " Ghadi menatap Roseline sengit.
" Memang batu ruby ini milik Rose. Dia meminta tolong pada ku untuk mendapatkan batu ini saat pelelangan semalam. " mulut Ghadi menganga.
" Tenang, bro.. Aku akan mengganti dananya. " ujar Gavriel.
" Haish.. Ini bukan soal dananya, tapi pengorbanannya. " Ghadi memberengut.
" Heleh.. Cuma modal angkat tangan dan tawar menawar saja, pengorbanan apa yang kau maksud? Kalau masalahnya uang, nanti juga aku ganti. " Roseline sudah berkacak pinggang siap memaki Ghadi.
" Aku hanya meminta tolong pada istri mu untuk mendapatkan batu ini karena dia yang diundang oleh panitia acara. Bukan aku minta untuk dibelikan. "
" Aku juga nggak miskin-miskin banget, Ghadi, sampai harus meminta kau membelikannya !!!! "
" Sudah.. Sudah.. mari brother, kita bicarakan masalah bisnis di ruang kerja mu.. Tenang saja, dana kalian pasti akan aku ganti, sebutkan saja nominalnya. " Gavriel lekas menarik Ghadi pergi dari sana sebelum pertengkaran semakin memanas.
" Sudah aku bilang... Ini bukan masalah uangnya !!! " Ghadi masih saja terlihat kesal.
" Oke.. Oke.. Sekarang kita bahas masalah pekerjaan, ya.. " Gavriel mengkode Ceena untuk mengajak Roseline pergi dari sana juga.
Ngakunya pernah berkencan selama tiga tahun. Tapi lihat bagaimana Ghadi dan Roseline, seperti kucing dan anjing saja jika sudah disandingkan. Tidak terbayang bagaimana tiga tahun perjalanan kisah pacaran mereka dulu. Membayangkannya saja sudah membuat kepala pusing sendiri.
*
*
" Tuan.. " Abizar menunduk hormat ketika menghadap Tyreece di ruang kerja pria itu.
" Kau dapat identitas orang itu? " tanya Tyreece yang sebelumnya meminta pada Abizar untuk dicarikan informasi mengenai pria yang semalam bersaing dengannya memperebutkan Estrela de Fula.
" Sudah, tuan.. Pria itu bernama Ghadi Noveen de Niels atau sekarang lebih di kenal dengan nama Nolan de Niels. Beliau adalah kepala keluarga de Niels. " lapor Abizar.
" Aaahhh.. Kau boleh pergi, aku sudah tidak membutuhkan apapun. " Tyreece mengusir Abizar begitu saja.
Tyreece awalnya berpikir, jika mungkin saja pria yang bersaing dengannya mendapatkan batu ruby yang dia incar selama delapan tahun belakangan ini, memiliki hubungan dengan wanita itu. Wanita yang pernah mengisi hari-hari Tyreece sebelum akhirnya sebuah kesalahpahaman membuat hubungan Tyreece dengan wanita itu hancur.
Tyreece menyesal, andai saja dia tidak dibutakan oleh emosinya, seharusnya sekarang mereka masih bersama dan hidup bahagia seperti apa yang dia impikan dulu. Tyreece telah berhasil menjadi kepala keluarga Volcov yang merupakan keluarga bangsawan di Rusia. Posisi Tyreece sudah berada di puncak, sayangnya wanita yang dia cintai tidak bersamanya.
Ingatan Tyreece melayang pada malam kelam delapan tahun yang lalu. Dirinya kembali dari tugasnya yang saat itu masih menjadi seorang pilot di salah satu maskapai penerbangan Milan. Tyreece yang seharusnya menemui kekasihnya langsung, justru berbalik menemui putrinya atas paksaan istrinya. Hingga akhirnya Tyreece melihat apa yang seharusnya tidak pernah dia lihat.
" Wanita yang kau puja-puja, nyatanya tidak lebih baik dari seorang ja****. Mengaku hanya mencintai mu, nyatanya dia justru bercinta dengan pria-pria di club malam. Menjijikan.. " kalimat provokasi dari Belleza malam itu, membuat darah Tyreec mendidih dan langsung menemui kekasihnya dan menumpahkan semua kemarahannya pada sang kekasih tanpa berpikir terlebih dahulu benar atau tidak hal itu.
Emosi Tyreece yang tak terkontrol membuatnya mengusir kekasihnya dari apartemen mewahnya dan memutuskan hubungan mereka. Padahal saat itu sang kekasih mengatakan jika semua itu tidak benar. Namun ketika Tyreece tersadar jika kekasihnya tidak mungkin mengkhianatinya karena sang kekasih bukan tipe wanita dengan sikap murahan seperti itu, namun semuanya telah terlambat.
Tyreece yang kembali ke apartemennya tidak dapat menemukan keberadaan kekasihnya itu. Hanya sebuah surat yang kekasihnya tinggalkan yang mana masih Tyreece simpan dengan rapi di dalam laci meja kerjanya hingga hari ini. Sebuah pernyataan yang menjanjikan sebuah kebenaran padanya tapi selama delapan tahun menunggu, sang kekasih tidak pernah muncul di hadapannya.
* My Lovely T....
Aku pergi...
Tapi aku berjanji pada mu akan segera kembali begitu aku mengetahui apa yang terjadi dibalik foto-foto itu..
Sungguh aku tidak berkhianat dari mu..
Aku dijebak oleh seseorang..
Dan ketika aku mendapatkan bukti dari pernyataan ku ini, aku akan segera kembali pada mu.
* Yang mencintai mu
Little Rose...
