NovelToon NovelToon
Cipher Conquest: The Ascendancy

Cipher Conquest: The Ascendancy

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / CEO / Robot AI
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: xtrywz

Apa jadinya jika seorang hacker no 1 yang paling di buru oleh pemerintah di seluruh dunia bertransmigrasi ke tubuh seorang pemuda yang memiliki banyak hutang?

Kevin merupakan sosok legenda hidup, hacker terbaik yang pernah ada. Tapi siapa sangka di tengah masa jayanya dia malah di khianati oleh sahabatnya sendiri. Albert menembak mati Kevin demi mendapatkan bounty (hadiah perburuan) yang sangat besar untuk kepala Kevin.

Dean merupakan pemuda biasa yang merantau ke kota dengan tujuan melanjutkan sekolah. Setelah berkali-kali gagal mendaftar masuk ke universitas di karenakan nilainya yang tidak memenuhi syarat, ia malah terjebak banyak hutang hingga ia tidak mampu membayarnya.

Kevin yang bertransmigrasi ke tubuh Dean kini hidup dengan dua kenangan yang berbeda, ikuti keseruan jalan ceritanya tentang perang antar hacker, mafia, hingga system AI yang penuh dengan plot twist.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xtrywz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23: Menghajar Pembully

Sore itu, langit desa ditemani semilir angin yang menyegarkan, Dean menikmati keindahan desa dengan berjalan kaki.

Tiba-tiba pandangannya tertuju pada sebuah pemandangan yang membuat hatinya bergetar.

Dari kejauhan terlihat Fahri sedang duduk diatas motornya berbicara dengan Maya yang sedang berdiri di depannya, tampak sesekali terdengar suara Fahri yang setengah berteriak dari kejauhan.

Maya mencoba pergi dari hadapan Fahri, namun tangan Maya ditarik paksa oleh Fahri.

Ekspresi Maya terlihat kesakitan, sedangkan Ekspresi Fahri menampakkan prilaku kemarahan disertai dengan ucapan kasar dan bentakannya.

Melihat hal tersebut, tanpa pikir panjang Dean menghampiri mereka berdua.

Dean: "Fahri, lepaskan tangannya.."

Fahri yang terkejut dengan kedatangan Dean merasa keberadaan Dean terlalu mencampuri urusannya, Fahri menganggap Dean sedang merusak suasana.

Fahri (penuh emosi): "Brengsek kau...! Untuk apa kau ikut campur urusanku? Lebih baik kau pergi dari sini sebelum kupukuli...!"

Mendengar perkataan Fahri, Dean merasa teringat dengan hal-hal buruk yang pernah dilakukan Fahri semasa sekolah dulu.

Kata-kata intimidasi tersebut seolah mengungkit memori lama yang telah ia lupakan.

Dean: "Hmm.. Memukulku? Coba saja.."

Fahri: "Brengsek... Sepertinya kau belum puas saat kupukuli waktu sekolah dulu..."

Dalam sekejap amarahnya memuncak, Fahri menghempaskan tangan Maya hingga membuat Maya terjatuh, lalu berjalan dengan cepat menghampiri Dean.

Fahri memegang kerah baju Dean seraya mengepalkan tangan satunya, memasang ancang-ancang hendak memukul Dean.

Dean membalasnya dengan mencekik dan membanting Fahri ke tanah.

Fahri: "Brengsek... Kau punya nyali juga sekarang hah?"

Dean: "Apa yang perlu kutakutkan dari bocah berandalan sepertimu?"

Fahri bangkit dari tanah berusaha memukul Dean, kali ini dia mengerahkan seluruh tenaganya dalam pukulan tersebut.

Sebelum pukulan mengenai wajah Dean, tendangan Dean terlebih dahulu mendarat di perut Fahri.

Seketika terdengar suara erangan yang memilukan keluar dari mulut Fahri.

Fahri: "Ahh... Brengsek kau... Aku akan..."

Sebelum Fahri menyelesaikan perkataannya, kaki Dean menginjak kepala Fahri.

Dean: "Aku masih mengingatmu sebagai salah satu teman sekolahku.. Ubahlah sikapmu dan enyahlah dari sini.." ancam Dean dengan kakinya yang berada di kepala Fahri.

Setelah mengatakan hal tersebut, Dean berbalik lalu menghampiri Maya. Tapi Fahri masih tetap bersikeras, ia bangkit dengan cepat dan berlari ke arah Dean.

Dean yang menyadari hal itu seketika membalik badan, melepaskan sebuah pukulan keras yang menghantam wajah Fahri hingga membuatnya terpental dan tergeletak tak bergerak.

Setelah memastikan Fahri tidak melanjutkan tindakannya, Dean berjalan menghampiri Maya dengan mengulurkan tangannya.

Dean: "Kamu baik-baik aja?"

Maya (merasa khawatir): "Aku baik-baik aja. Bagaimana denganmu?"

Dean: "Apa yang kamu khawatirkan? Bukankah aku tidak terluka?"

Maya (melihat kearah Fahri): "Lalu bagaimana dengannya?"

Dean (tersenyum): "Dia..? Ya, sesekali seseorang harus memukulnya hingga terpental.."

Maya: "Tapi Dean, Fahri memiliki kakak seorang preman. Rumor mengatakan bahwa kakaknya seorang mafia."

Dean: "Ya.. Baguslah.."

Maya: "Apa kamu nggak denger perkataanku? Kakaknya itu orang yang berbahaya, semua orang di desa ini nggak ada yang berani melawannya."

Dean: "Nggak ada yang perlu di khawatirkan.. Ayo kuantar pulang.."

Maya (khawatir): "Ta...tapi..."

Dean menggandeng tangan Maya, menariknya dengan lembut sambil berjalan menuju arah rumah Maya.

Maya (tersipu): "Ehmm... Dean..."

Dean: "Oh, maaf.. Aku hanya ingin mengantarmu pulang.."

Maya: "Aku yang meminta maaf, aku hanya... mengkhawatirkanmu..."

Dean: "Nggak perlu dipikirkan.. Ngomong-ngomong, kenapa tadi Fahri bersikap seperti itu?"

Maya: "Sebenarnya... Ini ada kaitannya dengan masalah keluargaku."

Dean: "Butuh tempat cerita? Perjalanan kerumahmu masih panjang, kamu bisa menceritakan apapun.."

Maya mengangguk dengan sedikit senyuman terukir di wajah cantik alaminya.

Maya: "Sebenarnya... Keluarga kami berhutang pada ayah Fahri, awalnya hutang yang sedikit. Tapi bunganya semakin membesar hingga membuat kami nggak sanggup untuk membayarnya."

Meskipun telah mengetahui ceritanya, Dean tetap diam dan menyimak cerita Maya.

Maya: "Fahri mengatakan, hutang keluargaku bisa lunas asalkan aku bersedia menikah dengannya. Orang tuaku dalam keadaan yang terdesak, mereka terpaksa menyetujui hal itu. Setiap hari Fahri menemuiku..."

Maya tampak terdiam, tidak melanjutkan ceritanya.

Dean: "Lalu..?"

Maya: "Ada hal nggak pantas untuk aku ceritakan yang Fahri minta... Dan aku selalu menolaknya. Tapi setiap kali aku menolaknya, hal seperti yang kamu saksikan tadi yang terjadi."

Dean merasa geram ketika mendengar itu, ia mengetahui kemana arah pembicaraan Maya.

Dean: "Apa ada orang lain yang mengetahui hal ini?"

Maya (menggelengkan kepala): "Asalkan keluargaku baik-baik saja, aku akan melakukan yang aku bisa..."

Dean: "Berhentilah jadi orang bodoh yang naif.. Mustahil kamu bisa membahagiakan semua orang, sekalipun itu hanya dalam ruang lingkup orang-orang yang kamu sayangi.."

Maya: "Maksudmu?"

Dean: "Kejarlah mimpimu, dan berhenti memikirkan hal bodoh seperti mengorbankan diri sendiri demi keluarga atau sejenisnya.. Masa depanmu itu ditanggung dirimu sendiri, bukan ditanggung siapapun.."

Mendengar perkataan Dean, Maya merasa seperti api semangat dalam hatinya yang telah lama padam kini bersinar kembali meskipun samar-samar.

Maya: "Apa selama ini kamu sebebas ini?"

Dean: "Aku melakukan apapun yang aku ingin lakukan.. Dan dunia memihakku ketika aku tetap berada dalam jalurku.."

Maya: "Apa aku bisa melakukannya juga?"

Dean: "Aku bisa.. Kenapa kamu nggak?"

Pembicaraan mereka terus berlanjut sepanjang jalan, Dean mendengarkan dan menjawab setiap curhatan serta pertanyaan Maya.

Seampainya mereka, Maya tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Dean.

...****************...

Malam harinya, suasana desa yang biasanya tenang terganggu oleh kedatangan Fahri dan Bobby.

Mereka datang ke rumah orang tua Dean dengan niat untuk membalas dendam.

Bobby yang terkenal lebih bengis daripada adiknya, berteriak di depan rumah orang tua Dean.

Bobby: "Bajingan... Keluarlah..."

Dean yang mendengar keributan itu bergegas keluar dari rumah.

Dean: "Oh.. Dua berandalan.."

Fahri: "Itu dia kak orangnya.."

Bobby (mengacungkan parang): "Bajingan, kau memukul orang yang tidak seharusnya kau pukul."

Bobby menghampiri Dean dengan parang yang ia bawa dalam genggamannya.

Bobby hanya berniat menakuti dengan senjata yang ia bawa, faktanya meskipun Bobby dirumorkan sebagai seorang mafia, tapi dia hanyalah mafia kecil yang bahkan belum pernah menyakiti orang lain menggunakan senjatanya.

Dean: "Jadi kau sudah bersiap untuk mempertaruhkan nyawamu? Tadinya aku ingin mencarimu untuk membuat sedikit perhitungan karena kau telah mengusik keluargaku.. Ternyata kau memiliki nyali untuk datang kemari sendiri.."

Bobby (mengacungkan parangnya): "Jangan sok berani kau... Maju sini biar kupotong kepalamu itu..."

Bobby terus mengatakan omong-kosong disertai ancaman sembari petentang-petenteng memamerkan senjatanya.

Dean yang merasa mulai muak mendengarkan ceramah Bobby, dengan ketenangan dan pengalamannya di dunia bawah, ia mengambil kursi kayu yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Dean menghantam kepala Bobby dengan sekali hantaman yang membuat Bobby terkapar dengan darah mengalir dari kepalanya.

Fahri melihat kejadian itu merasa mentalnya menciut seketika.

Dean: "Terlalu bertele-tele.. Sekarang sisa kau sendirian, jadi mau penyelesaian dengan cara apa?"

Fahri terdiam tanpa bersuara sedikitpun, menundukkan kepalanya sambil berusaha menarik tubuh kakaknya yang sedang pingsan.

Dean: "Tck.. Setidaknya kau masih memiliki keberanian untuk menyelamatkan saudaramu.. Enyahlah.."

Sementara tetangganya melihat kejadian tersebut dari balik jendela-jendela mereka dengan menyembunyikan diri karena takut terlibat, Dean membalikkan badannya untuk masuk kembali kedalam rumah.

Kejadian malam itu tidak hanya meninggalkan kesan mendalam bagi Fahri dan Bobby, tapi juga bagi seluruh warga desa yang mulai mendengar tentang keberanian Dean.

Kisah tentang bagaimana Dean berdiri melindungi Maya dan melawan kedua bersaudara itu menyebar cepat, meningkatkan rasa hormat mereka terhadap Dean.

Sementara itu Dean mengabaikan setiap rumor tentang dirinya, seolah tidak memperdulikan apapun perkataan orang lain tentangnya.

1
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
Kalo sudah gila harta, ya sudah kadang akal sehat pun hilang
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
butuhkan
dild
oi tulisan lu bagus jangan berhenti
lanjutkan walau ad yang ndk suka
sesibuk sibuknya lu jadi kan ini sebagai pelampiasan waktu luang
ya jangan lupa istirahat juga
Ryan Jacob
semangat Thor
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
Menjadi orang sukses memang harus siap memiliki musuh
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
wow keren ceritanya thor, Haris pinter sekali
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
tertanam
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi): iya sama2
Cipher: terima kasih atas koreksinya ^^
total 2 replies
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
ciri2 orang sukses mereka tidak akan goyah dengan keadaan. semangat dean. 1 🌹 untukmu thor
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
waduh ini ni, orang kayak Dean yang sangat meresahkan rakyat, pintar sekali melakukan pencucian uang demi keuntungan pribadi. setelah korban lapor polisi, eh polisinya malah ceramah. entah deh bagaimana. btw baru kali ini baca pemeran utamanya nggak baik2 amat hehe tapi seru
Faeow—
Menarik, apakah gambarnya hasil AI?
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
wah enak banget Dean nyari duitnya tinggal nyedot milik paman
Tikus Gedogan
lanjut
Cipher: siappp /Hey//Hey/
total 1 replies
Cipher
hi kak, makasih sudah mampir dan makasih banyak atas dukungannya /Hey//Hey/
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
aku suka kalo ada gambarnya 😍
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi): terimakasih dukungan nya, ❤️❤️
Cipher: hi kak, makasih sudah mampir /Hey//Hey/ kunjungan balik sudah terkirim ya
total 2 replies
Rey
hah selalu aja, padahal hacker maupun progammer itu kalo liat layar berasa liat void berjam jam....
Rey: *programmer
total 1 replies
suzana
lanjutKen
miyamura kun~
parahhh sihhh seru abizzzzz
miyamura kun~
wahhh wahhh sumpah sumpah parahhh ni novel seruu banget
miyamura kun~
hadehhh badut lagi
miyamura kun~
woahhhhh kerennnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!