Cipher Conquest: The Ascendancy
Suasana malam yang begitu sepi di lantai teratas sebuah gedung, hanya suara rintikan hujan gerimis yang sedikit terdengar.
Rintik hujan membasahi wajah-wajah yang tegang, seolah-olah alam pun ikut berduka atas tragedi kemanusiaan yang akan terjadi.
Kevin berdiri di tengah lingkaran musuh, sosok fenomenal yang kehadirannya selalu menimbulkan kegemparan di kalangan dunia cyber.
Kevin: "Apa kau dapat menjelaskan kepadaku alasannya..?"
Albert: "Sebagai hacker nomer 1 di dunia, bounty untuk kepalamu sangat tinggi. Jangankan aku, bahkan sebuah negara maju sekalipun akan tergiur untuk membunuh demi kepalamu."
Kevin: "Aku selalu memperlakukanmu dengan baik, hanya demi uang apa semua ini layak?"
Albert: "Di hadapan uang yang begitu melimpah, persaudaraan kandung sekalipun tidak ada artinya bagiku."
...*Dor..*...
Suara tembakan Albert menembus paha kanan Kevin, membuatnya jatuh ke posisi jongkok dengan satu lututnya menempel tanah.
Albert: "Tembak dia.." ucapnya kepada para bawahannya sembari memalingkan badan.
Kevin: "Albert!!! Bajingan kau.." teriaknya dengan posisi tangan menggenggam pistol, mencoba mengarahkannya, hendak menembak Albert.
...*Dor.. Dor.. Dor..*...
Belum sempat Kevin menarik pelatuknya, serangan peluru bertubi-tubi dari para anak buah Albert telah menembus dan melubangi tubuhnya.
Albert: "Kematianmu memberikan manfaat yang jauh lebih besar padaku. Lagipula, tidak akan ada kedamaian jika terdapat dua harimau dalam satu gunung yang sama." ucap Albert dengan senyuman sinis.
...****************...
Di sebuah ruangan gelap berantakan, Kevin tiba-tiba terbangun dengan nafas terengah-engah.
"Huh.. Huh.. Huh.. Apakah semua itu hanya mimpi?"
Ucap Kevin sembari mengusap keringat yang mengucur di dahinya.
"Dimana ini..?? Kenapa tempat ini gelap dan udara disini sangat pengap.."
Setelah mengamati keadaan sekitarnya, samar-samar Kevin melihat sebuah ponsel yang tergeletak tidak jauh dari tubuhnya, ia lekas mengambil ponsel itu untuk menerangi sekitarnya.
"Dimana aku? Dan tubuh ini? Apa yang terjadi?" ucap Kevin dengan penuh kebingungan.
Setelah beberapa saat mengamati keadaan di sekitarnya, ia merasakan kepalanya sangat sakit dan beberapa ingatan yang bukan miliknya seolah memaksa masuk kedalam otaknya.
"Aaahhh.. Sakit sekali.. Aaahhh..."
Suara erangan Kevin menggambarkan tentang rasa sakit yang luar biasa.
Tak kuasa menahan sakit di kepalanya, ia lantas tergeletak tidak sadarkan diri.
...****************...
Beberapa jam kemudian Kevin kembali terbangun dan kini rasa sakit di kepalanya telah menghilang sepenuhnya.
"Sepertinya apa yang telah ku alami bukanlah sebuah mimpi, setelah di tembak mati aku malah hidup kembali di tubuh yang berbeda.."
Dean adalah nama pemuda ini, seorang pengangguran yang terlilit banyak hutang berusia 21 tahun dengan latar belakang keluarga sederhana.
Di tengah keputusasaannya, ia masih mencoba untuk menyelesaikan masalah-masalah hutang yang tengah menghimpitnya.
Namun di saat-saat terakhir mental dan kejiwaannya seolah tak kuasa membendung lagi apa yang ia rasakan, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan meminum berbagai macam campuran pil.
Setelah overdosis, jantungnya seketika berhenti berdetak, tapi entah kenapa beberapa menit kemudian jantungnya berdetak kembali, dan saat itulah Kevin terbangun di tubuh ini.
*NB: Kevin dan Dean meninggal di saat yang bersamaan.
Kevin yang saat ini telah hidup kembali di tubuh Dean, tampak mengambil sepucuk surat wasiat yang di tulis Dean sebelum ia meminum pil.
................
...Ayah.. Ibu.. Maafkan anakmu.. Aku sungguh tak berbakti karena lebih memilih jalan ini.....
...Selama ini aku telah membohongi kalian, berpura-pura belajar di perguruan tinggi, berpura-pura bekerja di perusahaan.....
...Dan aku terus hidup dalam kebohongan demi kebohongan.....
...Demi terlihat mengesankan di hadapan seluruh keluarga, aku bahkan tak ragu untuk mengambil sejumlah uang pinjaman.....
...Bunga yang terlalu tinggi membuatku meminjam uang di tempat lainnya demi membayar hutangku di tempat awal, dan ceritanya terus menerus berputar di situ yang kian hari membuat nominal hutangku kian membengkak, hingga akhirnya membuatku tak mampu lagi membayar.....
...Paman dan istri barunya tak lain hanyalah orang yang tak tau malu, mereka bersikap baik hanya di depan keluarga.....
...Sudah lama mereka mengetahui kebenaran ceritaku, tapi mereka malah memerasku dengan ancaman jika aku tak memberi apa yang mereka minta, mereka akan membeberkan semua kebohonganku pada keluarga agar dapat mempermalukan kalian.....
...Semua yang kumiliki hanyalah kepalsuan, aku lelah berlari dari mereka, aku lelah di ancam dan di terror oleh para rentenir itu.....
...Aku muak dengan semuanya, aku muak dengan diriku sendiri, aku benar-benar sudah tidak tahan.....
...Aku merasa tak tega jika harus melihat kesedihan di wajah kalian, aku sayang kalian.. Ayah.. Ibu.. Maafkan anakmu yang durhaka ini ~ Dean.....
................
Di satu sisi Kevin mengingat tentang kehidupan masalalunya sebagai seorang hacker nomer 1 dunia, sedangkan di sisi lain Kevin mewarisi seluruh ingatan Dean.
Semua hal yang terjadi di kehidupan Dean sebelumnya seolah dapat di ingat dengan jelas oleh Kevin.
Kevin yang tampak menunjukkan ekspresi kemarahan bercampur kesedihan yang mendalam, dengan segera merobek kertas itu.
"Dean.. Kau telah memberiku kehidupan sekali lagi, sebagai rasa terima kasihku.. Aku akan memikul seluruh tanggung jawabmu, dan menyelesaikan semuanya hingga tak menyisakan suatu apapun.." gumam Kevin dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
dild
oi tulisan lu bagus jangan berhenti
lanjutkan walau ad yang ndk suka
sesibuk sibuknya lu jadi kan ini sebagai pelampiasan waktu luang
ya jangan lupa istirahat juga
2024-04-15
0
Faeow—
Menarik, apakah gambarnya hasil AI?
2024-04-04
0
Cipher
hi kak, makasih sudah mampir dan makasih banyak atas dukungannya /Hey//Hey/
2024-04-04
1