NovelToon NovelToon
Hurt Be A Love

Hurt Be A Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:258.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: fieThaa

Mati-matian Balqis Lalita Wiguna membela lelaki yang dia sayangi, ternyata hanya menimbulkan luka yang begitu dalam. Di mana bukan dia yang bersanding di pelaminan, melainkan wanita lain yang tidak dia kenal.

Dia kira cinta pertamanya akan mengajarkan banyak hal. Nyatanya, hanya meninggalkan luka dan sulit untuk disembuhkan.

Akankah ada seseorang yang berhasil menjadi obat penawar dari luka tak kasat mata yang Balqis derita? Dan bisa membuatnya kembali merasakan cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Penawar Lelah

Lima senti.

Empat senti.

Tiga senti.

Dua senti.

Dan ...

"Kalau Kak Iyo ingin direstui sama kita bertiga. Jangan pernah kotorin bibir Aqis!"

Rio malah menjauhkan wajahnya. Membenamkan wajah frustasinya ke pundak depan Aqis. Mata Aqis pun kembali terbuka karena dia mengira jikalau Rio akan mengkokop bibirnya.

"Kenapa?"

Rio menegakkan kepalanya perlahan. Dia menatap dalam wajah Aqis.

"Kamu terlalu berharga untuk dikotori. Maafkan aku, Sayang."

Aqis tersenyum dan memeluk tubuh Rio. Sungguh beruntungnya Aqis memiliki kekasih yang bisa menjaganya meskipun godaan begitu besar. Apalagi Rio sudah tiga tahun menduda.

.

First date sambil mencari ponsel baru. Menggenggam erat tangan Aqis dengan wajah bahagia yang tak bisa berdusta. Mereka berjalan beriringan bagai pasangan yang begitu romantis. Meskipun, usia mereka terpaut cukup jauh.

"Pilihin!"

Aqis mencebikkan bibirnya dan memilihkan ponsel untuk kekasihnya yang dirusak oleh Tuan.

"Ini keren," ucap Aqis sambil menunjukkan kepada Rio. Dengan mudahnya Rio setuju dan membayar ponsel keluaran terbaru.

"Mau nonton?"

Aqis menatap Rio dengan mata yang berbinar seperti anak kecil mendengar penawaran dari Rio.

"Boleh?"

"Apa sih yang enggak boleh buat kamu."

Aqis pun tersenyum begitu lebar. Tangannya merangkul lengan Rio dengan begitu erat dan membuat Rio gemas kepada wanitanya.

Di pertengahan film, ada adegan dewasaa yang membuat tubuh Aqis menegang. Kissing yang begitu panas. Melihat wajah Aqis yang syok membuat Rio menutup mata Aqis dan perlahan tangan Aqis dia tarik dengan lembut melingkar di pinggangnya.

"Jangan ditonton. Kalau kamu pengen, nanti aku yang berabe," bisik Rio, dan tangan Aqis mencubit pinggang Rio dengan sangat kencang.

"Sayang, memar loh ini," ucap Rio begitu manja ke arah perutnya yang dicubit Aqis.

"Biarin! Suruh siapa ngeselin."

Membuat Aqis merajuk menjadi salah satu hobi Rio sekarang. Ngambeknya Aqis begitu lucu. Dia jalan mendahului Rio keluar dari bioskop. Hanya dengan tiga langkah lebar, Rio mampu meraih tangan Aqis.

"Udah dong marahnya. Maafin aku, ya."

Melembut itulah yang Rio lakukan. Aqis pun memaafkan Rio karena sesungguhnya dia tidak bisa marah sungguhan kepada kekasihnya itu.

Aqis maupun Rio banyak tertawa bahagia malam ini. Di mana mereka pun tak ingin melepaskan satu sama lain.

Tak terasa waktu cepat sekali berputar. Sudah waktunya Aqis untuk pulang. Raut masam terlihat jelas di wajah Rio.

"Kan besok kita ketemu lagi," ujar Aqis sebelum turun dari mobil.

"Besok aku ada meeting di rumah sakit. Kayaknya sampe malam."

Aqis tersenyum dan berkata, "its okay."

"Aku yang gak baik-baik aja, Sayang."

Aqis pun tertawa. Dia segera memeluk bayi besar itu karena wajahnya sungguh tak enak dipandang.

"Jangan sedih," ucap Aqis.

"I Will Miss you."

.

Ketika sudah masuk kamar kosan, Aqis terdiam dengan menatap langit kamar. Ada ketakutan serta keraguan yang bersarang di hati Aqis.

"Apa Ayah dan Bunda akan setuju? Lalu, Mas Dalla, Bang Iam dan Kak Apang--"

Aqis menghela napas begitu kasar. Bukan hanya restu dari keluarganya yang dia takutkan. Dia juga dilanda keresahan akan sulitnya mendapat restu dari kedua orang tua Rio. Dia tahu bagaimana dingin dan datarnya sikap seorang Rindra Addhitama. Beda dengan kedua adiknya, yakni almarhum Rifal Addhitama dan juga Baba Radit.

"Apa hubungan ini akan berakhir sama seperti yang dulu?"

Aqis memeluk kedua lututnya yang sudah dia tekuk. Ketakutan juga keresahan selalu hinggap setelah dia pergi bersama Rio.

"Tuhan, Aqis ingin bahagia dengan lelaki yang Aqis sayang."

Hari ini Aqis ingin membicarakan perihal hubungannya dengan Rio. Dia ingin tahu pendapat serta solusi Rio seperti apa. Namun, Rio sepertinya sangat sibuk. Tak ada pesan maupun panggilan darinya. Aqis harus bersabar karena risiko memiliki pacar seorang maniak kerja itu memang membuat hati pegal.

Jam makan siang pun Rio tak menghubunginya. Pesan yang Aqis kirim hanya centang dua abu-abu.

"Sesibuk itulah kamu, Kak?"

Tengah menikmati makan siang, Aqis tak sengaja mendengar karyawan kafe membicarakan Rio.

"Dengar-dengar Pak Rio udah punya gandengan loh," ucap salah satu karyawan.

"Ada yang liat Pak Rio di Bioskop," lanjutnya lagi.

Mata Aqis melebar ketika mendengar ucapan karyawan itu. Beruntungnya dia memakai masker pada saat itu. Penampilan Aqis begitu berbeda ketika di luar pekerjaan.

"Pantes ya makin ke sini makin kayak kulkas sepuluh pintu. Duda ganteng kita udah punya pawang ternyata."

"Siapa perempuan yang beruntung dapat duda tampan dan mapan itu?"

Aqis menyunggingkan senyum mendengar ucapan para karyawan. Pikiran jahat mulai hadir.

"Gimana kalau mereka tahu yang jadi pacar manager kafe ini adalah gua?"

Aqis terkekeh di dalam hati. Namun, dia bukan orang yang jahat. Dia tetap mendengarkan apa yang karyawan bicarakan tentang Rio.

Sampai malam pun Rio tak kunjung memberikan kabar. Untuk kesekian kalinya Aqis menghela napas kasar.

"Sesibuk apakah kamu, Kak? Sampai menghubungiku saja tidak."

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Satu jam lagi kafe tutup. Ponsel Aqis berdering dan nama sang kekasih lah yang tertera. Aqis pergi ke belakang dan menjawab panggilan dari Rio.

"Iya," jawab Aqis.

"Maaf ya, Sayang. Baru bisa telepon. Soalnya sibuk banget."

"It's okay."

Wajah Aqis pun nampak bahagia mendengar suara Rio. Rasa rindunya akhirnya terobati walau hanya mendengar suaranya.

"Satu jam lagi aku jemput kamu di kosan."

"Hah?" Aqis terkejut.

"Aku ingin makan malam sama kamu."

"Tapi--"

"Aku butuh obat penawar lelah, yaitu kamu," potong Rio.

"Kerjaan aku?"

"Aku udah nyuruh Yonas untuk memberitahu karyawan lain tutup lebih awal."

Aqis menggelengkan kepala mendengar ucapan Rio. Makin ke sini dia makin seenaknya.

"Dandan yang cantik ya, Sayang. Biar lelahku cepat hilang."

Setelah sambungan telepon berakhir, Aqis terkejut ketika kafe sudah dirapikan. Raut penuh gembira terlihat di wajah para karyawan.

Aqis segera pulang, kali ini dia sengaja menggunakan ojek online walaupun dekat. Dia tidak ingin Rio menunggu lama.

Berdandan begitu natural dengan pakaian yang masih sopan. Ponsel Aqis bergetar, dan nama Rio kembali muncul.

"Aku udah di depan kosan."

Aqis segera keluar kamar kosan. Tak lupa mengunci pintu. Pihak keamanan menyapanya dengan sopan. Juga membukakan pintu untuk Aqis.

"Makasih, Pak."

Aqis tersenyum ketika melihat Rio sudah berdiri di depan mobil. Dia terpana akan penampilan Aqis.

"Cantik."

Aqis pun tersenyum. Rio merengkuh pinggang Aqis sebelum dia masuk ke dalam mobil.

"Pakai rok mininya kalau jalan sama aku aja, ya." Aqis pun mengangguk atas keposesifan kekasihnya.

Di Restoran mewah kini mereka berada. Ternyata Rio sudah memesan ruangan private. Aqis menatap Rio yang hanya menjawabnya dengan senyum yang amat manis. Rio tak melepaskan tangan Aqis sama sekali.

Ketika mereka masuk, tubuh Aqis menegang karena melihat dua orang yang dia kenali ada di sana.

"Pi, Mi. Inilah my future wife." (calon Istriku)

...***To Be Continue***...

Boleh minta komennya?

1
Heni Linda Oriflame
mampir lagi kesini...tetap semangat fie 🥰
Chusnul Smilly
aku mau nunggu cerita si abang er kak fie
Bagus Diah
keren kak
Yus Nita
klrga sibuk berebot warisan dan merendah kan yg level ny di bawah yg kYa
Yus Nita
seperti yg di bilang orang2
ucapan adalah Do'aa
semoga Do'a kis kis twrkabul 😊😊😊
Rahmawati Abdillah
langsung cuuus deh tungguin ya
Rahmawati Abdillah
kata menjemput kalian 1 persatu itu loh yang bikin jleb rasanya,ayah ipang sudah paling pertama di jemput ayah Aditama nah selanjutnya itu yang menjadi misteri
Rahmawati Abdillah
maaf thoor bukan nimbun ban saya,cuma saya habis liburan ke desa yang gak ada sinyalnya jadi paksa de tertimbun bannya,sekali lagi maaf yaa🙏🏻🙏🏻🙏🏻
tapi saya akan setia baca novelnya kok😘🤭😁
Rahmawati Abdillah
efek kemarin jalan ke.daerah gak ada sinyal baru bisa baca dech
Ita Asmoatmojo
keren ....aku suka banget..
maaf kalau aku tidak banyak memberikan kontribusi yang bagus buat kakak..tapi aku ga pernah menimbun bab
Diana Puji Astuti
kocak nih
Diana Puji Astuti
wkwkwk...
Ida Farida
baik kak
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Nur Asni Umar
bawang nya banyak banget kak fie,😭😭😭😭😭
Kie Riezky
bingung mau komen apa lagi, cerita nya emang keren
Kie Riezky
gak papa sih menurutku bab sedikit juga,asal memang cerita nya gak gantung... kalau othor mah udah keren bikin ceritanya,biar pun bab sedikit tapi gak kayak lagi di kejer gitu,natural aja alur nya... semangat ya othor masih setia memberikan cerita di sini yang gratisan..
kinoy
maaf ka..berarti mst baca dl crt novelmu yg lain y biar paham silsilah asal muasal klrg singa scr turun temurun y
N I A 🌺🌻🌹
cus lah meluncur ke lapak anak nya ayah aska yg paling tampan tapi paling lama sold nya 😂😂😂😂
Tanti Retno Wati
ok kaaaaaaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!