Zheyara : "Aku berjanji akan membebaskan kalian dari lingkaran kematian ini, meskipun sedikit mustahil bagi diriku sendiri".
Misteri, ya dunia ini adalah misteri dan teka-teki dan orang yang paling banyak mengetahui semua misteri itu adalah perwujudan sosok misteri itu sendiri.
misterius, cover yang sangat menarik dari diri seseorang. Dalam diamnya, terdapat banyak rahasia yang dipendam, dalam sunyi banyak hal yang terusik, dan dalam sepi banyak sesuatu yang menari sehingga menciptakan suatu misteri.
"Aku tak akan membunuh kalian semua tetapi bukan berarti aku melupakan dendamku. Hanya saja aku merubah arah panah dendam itu menjadi 2 sisi yang sangat tajam sekaligus menyenangkan bagiku. Satu sisi membuatku menjadi kuat dan Istimewa, dan satu sisi lainnya membuat orang yang membenciku lebih terluka berkali" lipat untuk sekedar melihatnya daripada terluka karna pembalasan sebuah dendam".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azyhra Angkasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Latihan Bertahap
Hari ini adalah hari pertama Zheya berkultivasi di bawah bimbingan para peri. Karena tidak hanya peri Yiera yang mengajarinya, beberapa peri pun turut andil. Hal itu bertujuan agar Zheya bisa menguasainya dengan lebih mahir.
Peri Yiera membagi 4 tahap pengajaran untuk Zheya. Masing-masing babak membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga minggu untuk menyelesaikannya.
Hari ini tahap pertama dimulai. Zheya memulai dengan melatih fisik dan ketangkasannya terlebih dahulu.
Zheya memulai pemanasan untuk melatih tubuh dan membiasakan dirinya dengan berlari, melompat, serta melempar untuk mengasah kemampuannya dalam menganalisis jarak.
"Rasanya aku lelah sekali Peri, tak bisakah kita beristirahat sebentar," ucap Zheya meminta berhenti sejenak.
Peri Yiera tersenyum menatap Zheya yang sedang berjongkok. "Sayangnya tidak bisa anak muda. Kau ini masih muda mengapa baru berlatih segitu saja sudah lelah seperti nenek jompo," kata Peri Yiera mengejek.
Zheya yang mendengar ejekan peri Yiera pun langsung memasang wajah cemberut, bibirnya mengerucut ke depan.
"Ingat, kau ingin segera kembali ke duniamu dan bertemu dengan keluargamu bukan? Maka giatlah berlatih agar kau bisa lebih cepat menguasai ini semua," ucap Peri Yiera menyemangatinya.
"Baiklah." Meski masih merasa sedikit malas Zheya tetap mengiyakannya. Ia bangkit dan melanjutkan latihannya yang sempat terhenti.
Zheya memasuki area lapangan dan meneruskan kembali latihannya. Kini ia lebih memfokuskan dirinya di bagian berlari dan melempar.
Untuk di bagian melompat sepertinya Zheya sudah cukup handal. Karena memanjat dan melompat dari satu pohon ke pohon lain adalah kebiasaannya sehari-hari.
Hari-hari Zheya jalani dengan latihan-latihan yang semakin lama menjadi semakin berat. Tak terasa, sudah seminggu Zheya manjalani latihan tahap pertamanya.
Berkat kegigihan dan kerja kerasnya, akhirnya ia mampu menyelesaikannya. Bahkan, dalam kurun waktu yang lebih cepat dari prediksi peri Yiera di awal.
Karena Zheya berhasil menyelesaikan latihan tahap awal pada minggu pertama, jadi di minggu yang kedua ini ia akan melanjutkan latihan tahap 2.
Latihan pun kembali dijalaninya dengan penuh keteguhan. Latihan tahap 2 yang diberikan peri Yiera yaitu berkuda, memanah, berpedang, hingga mempelajari dasar-dasar beladiri.
Sepanjang hari peri Yiera terus melatihnya dengan keras agar Zheya bisa melakukannya dengan lebih baik. Tak jarang peri Yiera memberikan hukuman padanya saat ia bermalas-malasan.
Wish
Wish
Dua anak panah telah dilesatkannya. Tetapi, tidak satu pun anak panah itu berhasil mengenai targetnya dengan baik.
Anak panah pertama yang Zheya lesatkan meleset total, sedangkan satu anak panah lainnya hanya mampu mengenai lengan baju salah satu peri dari sepuluh yang menjadi targetnya.
Sudah banyak anak panah yang telah ia habiskan untuk mengenai para peri pengujinya itu. Tetapi, sampai anak panah itu tersisa 3 buah pun ia tetap tak sanggup mengenainya.
"Kau ini bagaimana?, ayolah berusaha untuk lebih fokus melakukannya. Masih banyak latihan lain yang harus kau tuntaskan di tahap ini," tegas Peri Yiera.
Zheya pun menajamkan penglihatannya dan berusaha untuk lebih fokus. Ia menatap satu anak panah yang masih tersisa itu lalu menggenggamnya kuat. "Kali ini aku harus berhasil," ucapnya lirih.
Setelah itu Zheya melepaskan anak panah terakhirnya dengan kecepatan yang tinggi, lebih cepat dari yang pernah ia lakukan sebelumnya.
WHOOSH
Anak panah itu melesat dengan sangat cepat, membuat para peri itu tidak mempunyai waktu untuk menghindar, sehingga anak panah itu berhasil mengenai sembilan orang dari mereka.
Akhirnya Zheya berhasil mengenai mereka semua kecuali peri Yiera, peri yang memiliki ketajaman dan insting tinggi di atas rata-rata.
Zheya tersenyum puas. Para peri itu semuanya mendekat dan menghampirinya, termasuk peri Yiera. Mereka semua kagum melihat perkembangan terbaru Zheya.
Luka di tubuh mereka akibat lesatan panah Zheya pun segera menghilang. Itulah salah satu kemampuan para peri yang memiliki kekebalan terhadap sayatan benda tajam.
"Akhirnya kau berhasil menguasainya adik," ucap Peri Zuera ikut senang.
"Itu belum seberapa, masih banyak lagi hal yang harus kau kuasai. Bahkan, selama dua minggu ini saja kau masih belum menguasai semua yang ada di tahap 2 Cleatara," ucap Peri Yiera mengingatkannya.
"Sudahlah kakak... Jangan terlalu ketat padanya. Kau hanya akan membuatnya tertekan," sahut Peri Zuera, yang merupakan adik Peri Yiera.
Peri Yiera hanya diam. "Maafkan aku karna sudah berlebihan memanfaatkanmu untuk membasmi sekte gelap itu ... yang seharusnya menjadi tugasku," ucap Peri Yiera di dalam hatinya.
Karna waktu sudah siang, peri Zuera pun mengajak mereka semua untuk makan dan beristirahat sejenak. Markas itu memiliki fasilitas dan pelayanan yang sangat baik, termasuk dengan restoran minimalis ini.
Mereka berbincang-bincang santai sambil menunggu pesanan mereka datang. "Latihan apa yang akan kau jalani sesudah ini adik?" tanya Peri Zuera.
"Aku akan mempelajari cara berpedang dan dasar-dasar beladiri," jawab Zheya.
"Maukah kau jika aku yang menjadi pelatih sekaligus guru penguji untukmu?" ucap Peri Zuera menawarkan.
"Apakah Peri Yiera membolehkan?" tanya Zheya.
"Mengapa tidak boleh? Ya kan, Kakak?" ucap Peri Zuera menatap Peri Yiera tajam.
Sedangkan peri Yiera yang ditatap oleh adiknya dengan tatapan maut seperti itu hanya membalas dengan menatap mereka balik.
Peri Zuera mencebik, "Mengapa kau berubah menjadi seram seperti itu?"
Percakapan mereka dihentikan oleh kedatangan pelayan yang membawa makanan.
"Sudahlah aku lapar dan aku ingin makan. Terserah kau saja. Aku membolehkannya tetapi ... " ucapnya terhenti.
"Jika aku melihat kalian berdua nyatanya malah bergosip dan bersantai di waktu yang seharusnya kalian gunakan untuk latihan ... " Peri Yiera menahan ucapannya.
"Maka aku akan menghukum kalian berdua," lanjut Peri Yiera mengancam mereka galak, seperti macan yang ingin menerkam mangsanya.
"Aku lapar, bisakah kita makan terlebih dahulu?" kini giliran Zheya yang merengek dan membuat mereka semua tertawa.
Semangat Thor 💪
smngt
smngt thor
naik ke atas pohon.