NovelToon NovelToon
Terpikat Pesona Gadis Lugu

Terpikat Pesona Gadis Lugu

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:740.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ceritaku

Berawal dari pertemuan yang tidak di sengaja, ketika Raisa di paksa ikut oleh papa nya ke sebuah acara pesta colega bisnisnya dengan tujuan agar putrinya itu memikat seorang pengusaha kaya. Sehingga bisa di manfaatkan untuk membantu krisis keuangan di perusahaan nya.

Ketika ingin kabur dari acara pesta, Raisa melewati sebuah kamar hotel yang membuat nya penasaran.

"Ahh "

Karena penasaran, Raisa malah menggangu dua insan yang saling bergelut manja di dalam kamar itu. Tatapan tajam dari pria tampan membuat Raisa terkejut dan jerat di dalamnya.

Sejak saat itu, pria yang Bernama Yoga mencari cara untuk mendapatkan gadis itu.

Bagaimana kisah selanjutnya?? yukk ikuti alurnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2 Wanita aneh

Johan membawa Raisa ke dalam rumah milik Yoga, pelayan yang melihat kondisi Raisa basa kuyup dan juga menangis membuat mereka terkejut dan heran.

"Nona muda?? ada apa ini? tuan!!" tanya Titi menatap Raisa dan Johan bergantian. Dengan cepat Titi meminta pelayan lain untuk membawakan Raisa handuk.

"Cepat cepat, ambil handuk!!"teriak Titi.

Pelayan lain pun bergegas mengambil handuk dan memberikan pada Titi.

"Keringkan tubuh nona muda dengan handuk ini tuan" ucap Titi sembari menyerahkan handuk pada Johan.

Johan menerima handuk dari Titi, lalu mulai mengeringkan rambut Raisa yang basah kuyup. Dengan telaten pria tampan itu mengeringkan tubuh Raisa yang hanya diam dan bergetar karena kedinginan.

"Aku harus menghubungi tuan muda" gumam Titi hendak beranjak, namun tertahan oleh suara Raisa.

"Jangan! Jangan beritahu dia."

"Kenapa nona? Hal seperti ini tuan harus tahu" jawab Titi. Johan pun kaget dengan reaksi Raisa, menurutnya ini juga harus di beritahu pada Yoga agar pria itu bisa mengatasi keluarga nya.

"Tidak perlu, semua ini hal biasa. Aku bisa mengatasinya, tuan muda tidak perlu tahu"jelas Raisa dengan suara bergetar.

"Tapi.-"

Johan memberi kode pada Titi agar tidak berbicara lagi, turuti apa yang Raisa inginkan.

"Baiklah nona, aku akan diam. Tapi, aku akan meminta tuan muda untuk meningkatkan kewaspadaan pengawalnya"

Titi berlalu dari sana, meninggalkan Johan dan Raisa yang masih sibuk mengeringkan tubuh Raisa.

Suasana terlihat canggung, Johan dan Raisa sama sama terdiam, handuk yang tadi di pegang oleh Johan, kini sudah di ambil alih oleh Raisa.

"Kenapa tiba-tiba datang ke sini?"tanya Raisa datar.

"Kenapa? Apa kau marah jika aku datang kesini?? Apa kau pikir kau akan selamat jika aku tidak datang tepat waktu???" Johan mulai terbawa suasana, ia sangat marah melihat Yaisya dan Gladies memperlakukan Raisa dengan buruk seperti itu.

"Kau harus ikut dengan ku, lebih aman bersama ku di bandingkan dengan Yoga!"tegas Johan lagi.

"Aku tidak mau, aku lebih suka di sini" tolak Raisa.

Johan menghela nafas, "Apa dengan penyiksaan seperti itu kau bilang suka??"

"Aku sudah terbiasa, di mana pun aku tinggal, semua nya akan sama. karena takdir ku sudah begitu"lirih Raisa.

"Tapi tidak bersama ku, kau akan jauh lebih baik. Raisa, mengertilah, aku hanya ingin yang terbaik untuk mu" suara Johan mulai memelan.

"Bersikaplah seperti biasanya, jangan sampai terbawa suasana, aku bukan adik mu, aku hanya bawahan mu di masa lalu" ucap Raisa mengingatkan, lalu gadis itu pergi begitu saja meninggalkan Johan yang termenung mendengar jawaban darinya.

Johan menyapu seluruh wajahnya dengan telapak tangan nya, menghela nafas yang semakin terasa sesak.

Ucapan Raisa ada benarnya, namun entah mengapa ia selalu saja merasakan kontak batin dengan Raisa. Setiap kali Raisa merasakan kesulitan, maka ia akan ikut merasakan nya.

"Apa ini karena aku terlalu mlberharap jika dia adalah adik ku yang sudah tiada?? Ahh...Maafkan aku Raisa, tapi aku tidak bisa menahan diri, kau terlalu mirip dengan nya" lirih Johan menatap kepergian Raisa yang hampir tak terlihat karena gadis itu sudah berada di lantai atas.

Setelah memastikan Raisa sudah pergi, Titi kembali menghampiri Johan, ia harus tahu apa sebenarnya yang terjadi pada Raisa.

"Ada apa kau datang lagi pada ku?"ketus Johan.

"Cih, tuan bersikap lah yang baik. Aku tahu kau tak sejudes tuan muda"cibir Titi.

"Ah sudahlah, aku mau pergi" Johan bangkit dari duduknya, berjalan hendak pergi, namun Titi menahan nya.

"Beritahu aku, apa yang sebenarnya terjadi pada nona muda"

Johan menatap Titi, kemudian menghempaskan tangan Titi dari lengan nya.

"Cari tahu saja sendiri, aku bukan teman mu yang seenaknya kau mintai informasi" ketus Johan. Lalu Johan melenggang pergi begitu saja.

"Isss dasar, pria dingin, es batu!! Bukan es batu, tapi batu!!!" Teriak Titi. Ia terlihat seperti orang kesetanan menahan kesal pada Johan.

"Anda baik baik saja ketua?"tanya pelayan yang memperhatikannya.

"Kerjakan saja tugas mu!!!"ucap Titi kesal. Lalu pergi ke dapur.

"Ada apa dengan nya, kenapa marah kepada ku?" gumam pelayan itu mencebik kesal.

Di dalam kamar, Raisa sedang berganti pakaian. Ia masih memikirkan mengapa Gladies dan Yaisya begitu membencinya.

"Apa yang mereka inginkan? Mengapa mereka selalu berusaha menyakiti ku? Padahal aku tidak pernah menyakiti mereka."

Raisa duduk di tepi ranjang, menyisir rambut nya yang mulai kering.

"Tuan sudah jelas menunjukkan ketidak sukaan nya pada gadis itu, mengapa mereka masih mengejar tuan muda?" pikir Raisa, ia merasa aneh dengan sikap kedua wanita itu.

"Apa yang mereka cari?" Otak Raisa mulai berpikir keras, meskipun dirinya sangat polos dan lugu, namun otaknya lumayan cerdas dalam berpikir.

Kedua mata Raisa membulat, sebuah pemikiran menghampiri otak nya.

"Apa jangan jangan mereka mengincar harta tuan muda?? Ehm..." Kepalanya menggeleng, pemikiran lain juga ikut menghampiri otaknya.

"Tapi, bukan nya wanita tua itu sudah mendapatkan papa nya? Itu artinya harta milik papa nya sudah berada di genggaman tangan mereka. Lalu, apa yang mereka inginkan lagi?" Heran Raisa. Tangan nya yang memegang sisir semakin melambat Karen sibuk memikirkan sesuatu yang sulit ia pecahkan.

"Sebenarnya keluarga tuan muda ini seperti apa sih? Apa maksud dari kata kak Johan tadi?? Apa kedua gadis itu ada hubungannya dengan kematian mama tuan muda???" Gumam nya lagi. Raisa tertegun, lalu menggelengkan kepalanya.

"Sebentar, kenapa otak ku malah memikirkan hal itu? Apa mama tuan muda sudah meninggal?? Kalau yah, berarti dugaan ku ada benarnya, jika belum??? Berarti otak ku memang tidak bisa di andalkan!"

Raisa menggeleng ia benar-benar bingung dengan otak nya sendiri. Gadis itu menyelesaikan kegiatan nya dengan cepat. Lalu, ia akan pergi keluar untuk membantu Titi dan yang lain di dapur.

Malam hari nya, Yoga tiba di rumah. Ia langsung mencari keberadaan Raisa. Sudah beberapa hari ia tidak berbicara dengan gadis itu. Raisa terlalu pintar untuk menghindarinya.

"Di mana Raisa?"tanya Yoga pada Titi.

"Nona muda ada di dapur tuan" jawab Titi jujur. Ia sedikit terkejut melihat Yoga pulang lebih awal.

Yoga melangkah menuju dapur, ia melihat Raisa tenga memindahkan sayur ke dalam mangkuk.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Prank~

Mangkuk yang Raisa pegang tadi langsung jatuh tak berbentuk di lantai. kakinya sedikit loncat loncat menghindari panas nya kuah sayur itu.

"Yah pecah" lirih Raisa hendak memungutinya. namun, Yoga dengan cepat menarik tangan nya dan membawa nya menjauh dari pecahan kaca.

"Apa kau baik baik saja? Kaki mu terkena kuah panas??" Tanya Yoga khawatir.

Raisa tertegun, ia sedikit gugup di tanya oleh Yoga seperti itu.

"Maaf tuan, saya kaget ketika anda tiba-tiba berbicara" jawab Raisa jujur.

"Apa kau kaget melihat ku ada di rumah lebih awal? Apa kau tidak sempat untuk menghindar?" Sindir Yoga.

"Bukan begitu, tapi-"ucapan Raisa terpotong.

"Sudah lah, ayo pergi. kau tidak boleh berada di dapur!"

Yoga menarik tangan Raisa keluar dari dapur, membuat pelayan yang ada di sana bernafas lega. Mereka sebenarnya tidak setuju jika Raisa berada di dapur, mereka akan merasa was was dan lihat, kejadian yang mereka takutkan terjadi. Yoga pasti marah besar pada mereka setelah melihat kejadian barusan.

"Apa yang terjadi?" Tanya Titi pada pelayan yang membereskan pecahan mangkuk kaca.

"Nona kaget dan menjatuhkan mangkuk" jawab pelayan itu.

"Huh,,, sudah ku duga itu akan terjadi"lirih Titi.

"Kenapa ketua tidak melarang nona muda kedapur? Aku merasa nona muda tidak terbiasa di dapur, lihat saja kulitnya. Benar benar kulit keturunan bangsawan"

"Aku tidak tahu, namun dia adalah gadis yang rendah hati, ia merasa dirinya sama seperti kita di sini. " Jelas Titi. Pelayan itu mengangguk, ia setuju dengan ucapan ketuanya. Raisa memang gadis yang baik hati, karena itulah mereka tidak setuju jika gadis itu berada di dapur, bersikap baik kepada mereka saja mereka sudah sangat senang.

"Sikapnya sangat berbeda dengan Gladies, gadis sombong yang angkuh. Melihat kulitnya saja kau sudah bisa menebak jika dirinya berasal dari keluarga yang sulit" ungkap pelayan itu lagi.

"Cih, kenapa kau selalu menilai orang dari kulit nya? Apa kulit mu itu sangat bagus" cibir Titi kesal.

"Kulit ku bagus, hanya saja takdirku berada di dapur"kekeh pelayan itu dengan berbangga diri.

"Bersihkanlah semua ini, jangan sampai membuat ku menggoreskan nya pada kulit mu" ancam Titi dengan sorot mata marah, membuat pelayan itu langsung bergerak cepat membersihkan pecahan kaca.

1
Cinta Aini
bahagiax ketemu adik nya
Yeni Marlina
Luar biasa
Iam Sheunyuukk
suka crita nya
ιda leѕтary
Thor kamu gapunya ide laen apa yak, masa setiap kali ketemu nabrak terus
Ceritaku: suka kali yang nabrak nabrak😅😅
total 1 replies
ιda leѕтary
Dasar si raisa nya aja yg kekanakan, padahal cuman salah faham, udh diajak ngomong baik² malah gamau, si yoga juga bego, CEO tapi bego heran akutu
ιda leѕтary
Trio kocakkk 😂
ιda leѕтary
Baru nemu novel ini, pas bab ini asgata aku ngakak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita Herlina
ohh...begitu toh
Mamah zaki
raisah,,ga dewasa bnget harus nya setiap ada mslh do bicarakan baik² jngan kya gitu,,ga seneng sikap raosa
Haryatun Widiastutik
sumpah ngakak,,,, perutku sampai kram....😂😂😂
Zulfa Ali
Roy anak cerdas kritis...
Zulfa Ali
Suci Roy sayang ny momy ayah... Bnr tuh kt aunty jul yg salah perbuatanny.. DR dlm perut lahir smp skrg jg kamu *SUCI* ROYYY..
Zulfa Ali
Lupa ya bung gk di kunci.... Kasian dheh ah eyke💃💃💃
Zulfa Ali
😑😑😑Hmm buat tinggalan ternyata... Niko... Selamat jalan... Budi baik mu akan tetap terkenang... 😭😭😭
Zulfa Ali
🤣🤣🤣😚😚
Zulfa Ali
, 😍😍
Naufal Azka
wajar sih
si cew diawal jg udah bnyak brkorban.
awal hubungan mrk emg buruk bgitu pun wkt pergi. jd ya skt hati itu n kecewa msh ada wlau cinta
Nanih Pemil
.😂😂😂😂
Zulfa Ali
Papa nya kalow ahh bukan Roy yg mau di temuin.... Kidding mommm🤣🤣🤣😚😚🔥🔥🔥🔥🔥
Neng Desy
yo lanjut lagi Thor bikin Raisa luluhkan hatinya utk yoga dong Thor,,kasiian sama Roy anaknya sllu saja merinduka sosok papanya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!