Mr. Arrogant Vs Noisy Girl

Setelah mengantar Kenzie pada Alvin, Chika bergegas kembali menuju kantin.

“Maaf ya lama dan terima kasih sudah menungguku.”

“Tidak apa-apa. Apa anakmu sedang rewel?” tanya Pak Haris.

“Tidak Pak. Kami sebenarnya baru pindah di daerah sini jadi dia ingin tahu kantor tempat Mamanya bekerja.”

“Memang usia anakmu berapa Chika?” tanya Juno.

“Dia cowok dan usianya masih empat tahun.”

“Ya ampun, pasti sedang lucu-lucunya. Apa dia sudah sekolah?”

“Iya sudah, Jun.”

“AKu pikir kamu masih gadis Chik, seharusnya aku dan Juno memanggilmu Kakak ya apalagi kamu dua tahun lebih muda jika dibandingkan kami.” Kata Mita.

“Soal itu santai saja lah. Biar kita tetap terlihat seperti seumuran.” Ucap Chika terkekeh.

“Suami kamu kerja apa Chik?” tanya Pak Haris.

“Mmmm suamiku…… suamiku, seorang TKI di Arab.” Ucap Chika asal, seraya tersenyum.

“Wah, jauh juga ya. Tapi kenapa kamu masih kerja juga Chika?” sambung Pak Haris.

“Ingin mencari kesibukan saja, Pak. Sayang ijazahnya saja kalau tidak dimanfaatkan. Kalau suamiku pulang, aku mungkin juga akan berhenti kerja. Dia masih terikat kontrak kerja 7 tahun disana, pulang juga satu tahun sekali dan itupun cuma satu minggu saja.” Jelas Chika dengan segeala kebohongannya.

“Ya ampun lama sekali ya. Kalau aku jadi kamu, aku kintilin suami aku, Chik.” Seloroh Mita.

“Kehidupan disana kan mahal, Ta. Jadi ya aku memilih disini saja. Itu semua juga atas kesepakatan kita berdua.”

“Iya juga sih, Chik.”

“Suami kamu bekerja apa disana Chik?” tanya Pak Haris.

“Hanya buruh pabrik biasa, Pak.” Jawab Chika.

“Sudah-sudah, jangan menginterogasi Chika. Kita lanjut makan saja,” sahut Juno.

“Tidak apa-apa Jun, santai saja lagi. Namanya berteman, wajarlah kalau kalian ingin tahu.”

-

“Dokter, apa yang harus aku lakukan?”

“Setelah melihat hasil hipnoterapi, yang anda ingat hanyalah kenangan masa lalu. Dari pemeriksaan otak, anda mengalami amnesia anterograde. Dimana, amnesia ini menyebabkan anda tidak bisa membuat ingatan baru. Jadi, anda hanya mengingat peristiwa yang terjadi di masa lalu. Kondisi ini dapat terjadi ketika area otak anda yang disebut hippocampus mengalami kerusakan. Jenis amnesia ini bisa bersifat sementara bahkan ada yang permanen.”

“Permanen dokter? Apakah selamanya yang aku ingat hanya masa laluku?”

“Tergantung perkembangannya seperti apa, Tuan. Seperti hasil rekaman hipnoterapi tadi. Anda mengulang cerita kejadian bersama kekasih anda bernama Nona Amora. Bahkan anda juga mengingat betapa Papa anda berusaha memisahkan kisah anda dengan Nona Amora sampai kecelakaan itu terjadi. Dari hasil dua video hipnoterapi, hasilnya sama, Tuan.”

Zidni terdiam sesaat. “Tapi dokter, kenapa aku seperti terikat dengan Negara ini? Bahkan aku merasa ada sesuatu sebelum aku mengalami kecelakaan. Apalagi aku juga tidak ingat jika aku pernah kuliah di Amerika.”

“Bisa jadi kejadian masa lalu anda begitu memukul psikis dan perasaan anda. Sampai itu membekas dalam benak anda. Dan apabila anda merasakan ada sesuatu yang terlewatkan, berarti yang bisa merasakannya adalah hati anda.”

Zidni kemudian mengeluarkan sebuah cincin dari saku jasnya. “Ini adalah cincin yang melingkar di jariku saat kecelakaan beberapa tahun lalu, dokter. Dan baru beberapa hari ini aku menemukannya di rumahku yang di Shanghai.”

“Apa anda tidak pernah cerita apapun pada orang tuan anda?”

“Saat aku sadar dari koma, yang aku ingat adalah Amora. Aku sangat tertutup pada kedua orang tuaku dokter. Apalagi sikap Papa yang selalu mengaturku. Mama hanya bilang, setelah aku kembali dari Amerika wajahku tampak berseri dan tidak murung lagi seperti sesaat aku kehilangan Amora. Jadi sepertinya dokter disana dan Mama, tidak sadar jika aku mengalami semua ini. Mama baru tersadar ada sebagian memoriku yang hilang, saat aku melupakan foto wisudaku.” Jelas Zidni.

Dokter menghela. “Sepertinya untuk menyempurnakan ingatan anda, kali ini anda harus mengikuti perasaan anda, Tuan. Tuntun perasaan anda kemana dia akan berjalan. Memori anda bisa hilang tetapi kekuatan hati dan perasaan itu lebih kuat dari segalanya. Seperti, mungkin akhir-akhir ini anda menemui seseorang atau sesuatu yang tiba-tiba mengguncang ingatan anda dan atau mungkin seperti dejavu, ikuti saja secara perlahan Tuan. Jangan paksa tapi ikuti secara perlahan. Saya yakin hati dan perasaan anda yang akan bergerak menemukan puzzle itu.”

“Iya dokter. Sepertinya sekarang aku tahu, apa yang harus aku lakukan dokter.”

“Anda bisa terapi dan relaksasi dua kali saja dalam satu minggu.”

“Baik dokter. Sekali lagi terima kasih.”

“Sama-sama Tuan.”

 -

Setelah konsultasi bersama dokter, Zidni kembali ke kantor. Selama dalam perjalanan, ia mengingat kembali apa yang sudah dokter katakan padanya. Mulai dari pertama kali bertemu dengan Chika, suara berisik Chika, moccacino, lunch box dan terakhir Kenzie. Semuanya tampak asing tapi Zidni merasa ada sesuatu yang berkaitan.

“Apa aku harus mengikuti saran dokter? Atau Chika itu mengenal seseorang yang pernah dekat denganku. Tidak mungkin kan, aku dan gadis berisik itu saling mengenal? Semua itu pasti kebetulan. Kalaupun iya, kenapa dia tidak marah atau mungkin menuntut sesuatu dariku? Melihat sikapnya yang begitu berani. Ah, entahlah. Semuanya teras semakin berat.” Gumam Zidni sambil mengacak rambutnya frustasi.

Sesampainya di kantor, Zidni langsung menuju ruangannya dan kembali disibukkan dengan pekerjaannya. Bahkan sejak semalam selera makannya menurun. Hanya segelas susu saja yang menemani Zidni sarapan. Setumpuk pekerjaan benar-benar mengganggu selera makannya. Hanya lunch box Chika saja yang kemarin masuk ke dalam perutnya.

“Tok tok tok tok!” suara Chika mengetuk pintu ruangan Zidni.

“Masuk!” sahut Zidni dengan lantang.

“Permisi, Tuan.”

“Ada apa?” ketus Zindi.

“Saya membawa tester untuk varian rasa baru. Namanya coffe choco almond. Ini yang hangat dan ini yang dingin. Tolong anda coba dan koreksi rasanya.” Jelas Chika sambil memeletakkan sebuah tray yang berisi cangkir dan gelas yang berisi minuman tersebut. Tanpa banyak bicara, Zidni pun mencobanya mulai dari yang hangat dan yang dingin. Zidni tidak bisa bohong jika rasanya sangatlah enak dan begitu creamy di mulut.

“Bagaimana Tuan?”

“Not bad! Siapa yang meracik varian rasa ini?”

“Saya tuan!” jawab Chika penuh dengan rasa bangga.

“Oke, nice.”

“Dan ini rincian bahan pembuatannya, Tuan.” Ucap Chika seraya menunjukkan hasil kerjanya pada Zidni.

“Jadi bahan susu almondnya pun saya membuat sendiri. Kacang almond mentah terlebih dahulu direndam air maksimal 36 jam. Karena almond mengandung tannin yang bisa menghambat penyerapan nutrisi. Dan dengan direndam juga almond jadi lebih lunak dan mudah di cerna. Saya juga sudah mengatakan ini pada tim produksi. Pembuatannya juga mudah serta lebih irit daripada kita membeli susu almond yang sudah jadi. Saya juga menambahkan cinnamon dan kurma supaya rasa minuman kita lebih otentik. Dan untuk ampas almondnya, bisa kita manfaatkan untuk membuat cookies, pancake, tepung almond atau selai almond. Jadi semua bahan bisa diolah dan tidak ada yang terbuang. Mengingat harga almond juga mahal. Tapi untuk minuman kali ini, kita bisa menaikkan sedikit harga, tuan. Mengingat bahan baku kita adalah almond.” Jelas Chika panjang lebar yang membuat Zidni hanya bisa terdiam. Karena menurtnya Chika memang sangat berkompeten sekali.

“Ya, meskipun suaramu itu berisik bahkan untuk mendengarnya saja membuat telingaku sakit tapi aku akui idemu sangat bagus. Tidak ada bahan yang terbuang, semua bisa di olah dan menghasilkan uang. Lalu untuk kemasannya bagaimana?”

“Untuk itu masih dalam tahap pengerjaan, Tuan. Disini saya hanya menjelaskan pada anda tentang varian baru minuman kita.”

“Oke, aku tunggu secepatnya.”