Siapa sangka malam pertama yang seharusnya indah bagi pasangan yang baru saja menikah justru menjadi malam yang sangat mengerikan sekaligus menyakitkan karena suaminya tak sengaja terbunuh dalam perkelahian menyelamatkan dirinya.
Apa motif pembunuhan yang sebenarnya,siapa yang membunuh dan bagaimana nasib istrinya itu?
Ikuti kisah selengkapnyaa karna akan ada ketegangan,air mata,cinta dan juga dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35
Sidang perdana dari kasus Natan sudah selesai digelar dan beberapa hari setelahnya sidang kedua juga digelar namun sampai detik itu Wulan sama sekali tidak membesuk atau melihat keadaan Natan,dia justru pergi berlibur ke Paris.
Wisnu pun tak luput dari cengkraman istrinya dia tidak diperbolehkan membesuk putranya namun sebagai seorang ayah Wisnu tetap memantau diam-diam kasus yang menjerat putranya.
Wisnu selalu mendapat laporan tentang perkembangan dari kasus Natan melalui salah seorang pegawainya yang ia tugaskan langsung untuk mengikuti semua proses persidangan dan juga penyelidikan.
Dari hasil sidang kedua semua aset Natan dan teman-temannya tidak berhasil disita sebagai barang bukti karena semua aset yang Natan miliki sudah diatas namakan anak-anak asuh yang memiliki tempat khusus dihatinya.
Begitu juga dengan semua aset Ardi dan juga Fandi.
Mereka sudah menyiapkan sebelumnya karna mereka tau segelas kemungkinan akan terjadi dikemudian hari.
Hingga hari ini sidang ketiga dan sidang putusan akan digelar.
Semua orang sudah berkumpul diruangan sidang.
" Selamat siang menjelang sore sidang keputusan dari kasus yang menjerat saudara Natan,Ardi dan Fandi akan segera dimulai." Tok Tok Tok
Hakim mengetuk palu sebagai tanda persidangan dimulai.
Semua proses berjalan dengan damai tanpa ada kerusuhan sama sekali,bahkan sunan sebagai pengacara masih ketar ketir lantaran dia tidak bisa melakukan banyak hal untuk membebaskan ketiganya karna semua bukti memang mengarah kemereka dan itu falid.
" Baik,dari kasus ini mereka bertiga dijerat pasal berlapis .Yang pertama pasal 362 KUHP tentang pencurian.Yang kedua pasal 359 KUHP tentang pembunuhan yang tidak disengaja dan pasal 49 ayat 1 KUHP tentang melakukan pembunuhan untuk membela diri.Maka..."
" Tunggu yang mulia,didepan sedang ada demo besar-besaran.Mereka semua meminta kebebasan dari ketiga orang ini yang mulia!" bisik salah seorang petugas yang mendapat laporan dari petugas yang berjaga didepan pengadilan.
Diluar juga banyak wartawan yang menyorot aksi demo tersebut hingga majelis hakim memutuskan untuk menjeda sejenak persidangan dan melihat aksi demo tersebut dengan layar monitor besar yang terpajang diruang pengadilan yang digunakan untuk memutar vidio barang bukti kejahatan yang dilakukan ketiganya.
Semua orang termasuk Natan dan kedua temannya tampak merinding dengan ratusan bahkan ribuan orang yang rupanya sudah memadati kantor pengadilan negri untuk melakukan demo.
" Keluarkan saudara kami! Keluarkan pahlawan kami!"
" Mereka tidak bersalah,mereka orang-orang baik."
Tulisan-tulisan yang ditulis besar seakan menjadi ungkapan dari semua orang.Masih banyak lagi yang menunjukan aksi demonya dengan tulisan-tulisan.
" Bagaimana apa yang akan anda sampaikan untuk membela mereka bertiga dan siapa anda kenapa anda sampai ikut dalam demo ini?" Tanya seorang awak media yang tengah meliput aksi demo membela Natan.
" Saya Kaylla Salsabila,saya orang yang selalu dibantu ka Natan dan teman-temannya hingga saya bisa hidup dan berdiri disini sampai detik ini.Saya tidak akan rela jika Kaka saya sampai dipenjara,dia adalah penolong kami,dia adalah pahlawan kami.Dia selalu perduli dengan orang-orang kecil seperti kami.Kami yang sudah tidak lagi merasakan kelaparan karena ka Natan selalu memenuhi kebutuhan kami.Mereka memberi kami makan dan juga tempat yang layak." ucap seorang wanita cantik yang tampak sederhana,dia adalah salah satu dari ratusan perempuan dari keluarga yang Natan bantu perekenomiannya da kehidupannya.
" Saya juga tidak terima jika saudara saya sampai dipenjara,dia adalah orang yang berhati malaikat,dia sudah membantu saya dan semua teman-teman mendapatkan pekerjaan.Dia membantu membuka lapangan kerja untuk kami para ibu rumah tangga yang tadinya hanya sibuk dengan urusan rumah tangga." Ucap bilqies.
" Saya juga tidak terima karna Natan dan teman-temannya selalu membantu kami yang sering kelaparan." Ucap Gemini.
" Saya juga tidak terima karna Natan dan teman-temannya selalu memberi kami uang saku bahkan membiayai sekolah kami hingga kami sampai bisa berkuliah." Ucap sagitarius.
" Tolong bebaskan Natan dan teman-temannya tolong bebaskan pahlawan kami.Bagaimana dengan kami jika mereka ditahan.Siapa yang akan membantu kami,siapa yang akan menggaji anak-anak kami." Ucap mentari senja.
" Dia adalah Kaka,sahabat,teman sekaligus ayah bagi kami.Kami 125 anak yang terlantar dijalanan tak punya tempat tinggal,tak memiliki orangtua tak punya cita-cita dan harapan dalam hidup menjadi semangat dan kembali memiliki harapan untuk masa depan kami berkat mereka bertiga.Jika mereka dipenjara maka siapa yang akan menyekolahkan kami,melindungi kamk,memberi kami makan dan menyekolahkan kami.Tolong bebaskan ayah kami bebaskan kaka kami,bebaskan orangtaua kami." ucap sandi dengan air mata yang berlinang.
Kamera kembali menyorot seorang gadis kecil yang sedang memeluk bonekanya.
Wajahnya tampak polos dan terlihat begitu tulus.
Dia paling menyita perhatian karna dia tak berhenti menangis dan memanggil nama Natan.
Dia jelita,gadis kecil yang memiliki ruang khusus dihati Natan.
" Astaga jelitaku!" Lirih Natan saat melihat jelita yang duduk memeluk boneka dan terus memanggil namanya.
" Haii cantik,kenapa kamu menangis sayang!"
" Om wartawan,tolong katakan pada yang mulia.Bebaskan Kaka tampanku, bebaskan dia.Dia adalah ayahku,dia kakakku,dia malaikatku.Aku sungguh tidak bisa jauh darinya,jika memang dia bersalah maka biar aku yang dipenjara.Biar aku yang merasakan kesepian dan kedinginan didalam sana.Atau bawa aku bersamanya,aku sungguh tidak ingin dia berada didalam sana.Dia adalah pahlawan kami,dia adalah orangtua kami.Lihat kami,kami butuh dia.Hiks hiks Kaka tampan keluarlah jelita takut."
Wajah tanpa dosa itu terus saja menangis dan memohon.
Bahkan semua orang menangkupkan kdua tangannya dan memohon kebebasan untuk Natan dan teman-temannya.
Semua orang yang ada didepan tampak berlinang air mata tak terkecuali bi Mun dan suaminya.
Mendadak ruang sidang menjadi hening air mata Natan mulai trus menetes melihat ketulusan dari orang-orang yang pernah ia tolong.
" Kamu hebat sekali anak muda." bisik sunan ditelinga Natan.
Layar monitor dimatikan dan sidang kembali dibuka setelah terjeda cukup lama.
bersambung....
berasa ikutan demo jg niihh
plisss bebasin si Nathan thor 😭😭
semoga Natan dan kawan kawan di bebaskan ,
𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛 𝚢𝚐 𝚝𝚊𝚑𝚞 😄
lebih baik kamu cari dulu kebenarannya jangan asal tuduh aja