Sistem Terkejam

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Vero, Ryan, dan juga Baron pergi ke arah kiri. "Kalian, matikan senternya, jadikan cahaya bulan dan, para anjing itu sebagai penuntun kalian" ucap Vero.

Kedua bawahan nya hanya menuruti Vero. Mereka terus berjalan ditemani dengan bersinarnya cahaya rembulan pada malam hari.

Mereka kemudian berhenti setelah mendengar sebuah suara. Setelah mereka dekati dengan perlahan lagi, mereka melihat beberapa orang yang sedang melakukan interaksi jual beli.

"Ternyata beneran ada jual beli narkoba disini" ucap Ryan. "Apa yang harus kita lakukan selanjutnya bos?" tanya Baron. "Biar aku saja yang selesaikan ini, kalian tunggu disini sebentar, jangan kemana-mana, kalau ada seseorang yang mendekat tembak saja kalau menurut kalian mencurigakan" ucap Vero.

"Baik bos" ucap Ryan dan Baron bersamaan. Vero segera pergi dari tempat itu setelah menyuruh bawahan serta hewan peliharaannya untuk tetap disana.

Vero pergi ke arah kanan untuk menyelesaikan tugas dia satu persatu.

Di sisi lain, di tempat interaksi jual beli narkoba. Ada 3 orang wanita yang terjebak di atas sebuah pohon.

Mereka sebenarnya hanya ingin menguping pembicaraan antar jual beli itu, tapi tak mereka sangka kalau tempat yang dijadikan jual beli itu, tepat dibawah mereka.

Tapi kemudian ada sedikit keributan dari para penjual dan pembeli narkoba itu. Ketiga wanita itu pun melihat ke arah yang dilihat orang orang dibawah mereka.

Disana terlihat sebuah bayangan orang yang sedang mendekati ke arah mereka.

"Siapa kau? Jangan mendekat!!! Jangan mengganggu kami" ucap salah satu pembeli.

"Siapa aku? itu tidak penting, yang penting sekarang adalah aku harus membunuh kalian semua disini" ucap orang itu yang keluar dari bayang bayang.

Dia adalah Vero. "Membunuh kami? Ayolah kau ga usah bercanda, kau sendirian disini, sedangkan kami banyak orang. Kau pikir dengan dirimu sendiri mampu mengalahkan kami semua" ucap penjual narkoba.

"Kenapa tidak kalian coba sendiri? Ayo maju saja sekaligus, untuk menghemat waktu ku" ucap Vero. "Sialan kau, ayo semua keroyok dia, jangan biarkan dia lolos, dan habisi dia" ucap salah satu dari mereka.

Mereka pun berlari ke arah Vero untuk menghajar nya. Pertarungan antara Vero dengan para penjual dan pembeli narkoba itu pun terjadi.

Sedangkan disisi ketiga wanita, dia melihat keributan itu, tapi mereka masih tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang yang keluar dari bayang bayang itu.

"Violet seperti nya ada orang yang menyelamatkan kita" ucap Glenda. "Ya aku juga melihat nya" ucap Violet. "Tapi kita tidak tau apa tujuan dia melakukan itu, bisa saja dia hanya iseng dan bukan bertujuan untuk menyelamatkan kita" ucap Via.

Tapi bagi Violet yang mempunyai penglihatan yang lebih baik dari yang lain, cukup bagi dia untuk melihat siapa orang yang sedang bertarung dengan orang orang yang terlibat interaksi narkoba itu.

"Sepertinya dia menyelamatkan kita lagi untuk kesekian kalinya" ucap Violet. "Dia? Kau tau dia siapa?" tany Via. "Yah aku tahu, tapi harusnya kalian juga tau siapa dia, kalian pasti akan terkejut mengetahui siapa orang itu" ucap Violet. "Ya itupun kalau dia berhasil menang" ucap Glenda. "Dia pasti bisa menang, aku sangat yakin itu" ucap Violet.

Glenda dan Via hanya bingung dengan sikap Violet, jarang jarang dia mempercayai orang seperti itu. Apa mereka berdua benar benar mengenal orang yang menyelamatkan mereka? Itulah yang ada dipikiran mereka berdua.

Sedangkan Vero, membawa orang orang itu untuk menjauh dari tempat itu dan menghabisi orang orang itu satu persatu.

Dengan kecepatan, tubuh prajurit yang dia miliki, serta kemampuan dewa bela diri yang dia kuasai, dan mata dewa yang membuat dia bisa melihat dengan jelas ketika malam hari membuat dia tidak kesulitan untuk menjatuhkan orang orang itu satu persatu.

Mereka sangat lah lemah jika dibandingkan dengan kekuatan yang dimiliki Vero. Setelah beberapa saat kemudian, Vero sudah berhasil melumpuhkan mereka semua. Dia menyuruh Ryan dan Baron untuk membunuh mereka, dan tetap bersembunyi untuk tidak memperlihatkan wujud mereka.

Vero kemudian kembali ke tempat interaksi tadi, dia melihat ke atas sebuah pohon. Ketiga wanita yang bersembunyi di atas pohon itu pun terkejut.

"Bagaimana dia bisa tau tempat kita bersembunyi?" tanya Glenda. "Entah, aku pun tak tahu" ucap Via. "Sudah sudah, lebih baik kita turun sekarang" ucap Violet dengan melompat kebawah.

Sedangkan Glenda dan Via itu terkejut dengan sikap dari Violet, tapi mereka hanya mengikuti Violet untuk turun kebawah.

Sesampainya mereka dibawah, mereka dikejutkan dengan sesosok yang ada di hadapan mereka. "Kau?! Orang yang ada di restoran waktu itu? Dan orang yang sama juga dengan yang menyelamatkan adiku?" tanya Via. "Adikmu? Bukan kah harusnya kalian memperkenalkan diri kalian terlebih dahulu?" tanya Vero.

"Ah maaf kan kami, perkenalkan namaku Glenda" ucap Glenda memperkenalkan diri. "Maaf atas kelancangan ku tadi, namaku Via" ucap Via juga memperkenalkan diri.

"Lalu kau?" tanya Vero pada Violet yang tak kunjung memperkenalkan diri. "Eh maaf, perkenalkan nama ku Violet" ucap Violet dengan gugup. "Ayolah kenapa gugup seperti itu santai saja, namaku Vero Valaryan kalian bisa memanggil ku dengan Vero saja" ucap Vero.

"Oh iya kalau tidak salah, kalian pemimpin dari Mafia Poisoned Rose bukan?" tanya Vero sambil tersenyum.

Mereka para wanita terkejut dengan apa yang menjadi pertanyaan Vero. Mereka segera mengambil posisi siaga dengan pisau di tangan mereka. "Ayolah kalian tidak perlu seperti itu, jika aku ada niatan jahat, aku sudah melakukan nya sedari tadi" ucap Vero.

Violet menyuruh mereka untuk menurunkan senjata mereka dan bersikap biasa. "Lalu bagaimana kau bisa tau siapa kami?" tanya Violet.

"Ayolah apa kalian tidak merasa ada yang membobol digital kalian? Aku mempunyai bawahan untuk mencari informasi tentang kalian" ucap Vero.

"Jadi itu ulah kau" ucap Glenda. "Lalu, apa tujuanmu melakukan itu?" tanya Violet. "Jawaban ku simple dan sederhana, aku ingin Mafia Poisoned Rose bergabung dan menjadi bagian dari Mafia The Dark Devils" ucap Vero.

"Mafia The Dark Devils? Kami tidak pernah mendengar nya" ucap Via. "Memang, karena mafia itu baru aku dirikan beberapa saat lalu, sebelum aku bertemu kalian" ucap Vero.

"Jadi, bagaimana? Apa kalian mau bergabung dan menjadi bagian dari mafia ku?" tanya Vero. "Apa keuntungan yang kami dapatkan jika kami bergabung bersama kalian?" tanya Violet.

"Ouh, tentunya siapa yang menjadi musuh kalian, merupakan musuh kami juga, dan apa yang menjadi balas dendam kalian, akan menjadi balas dendam kami juga" ucap Vero.

"Kau yakin? Kurasa kau tidak tau siapa yang memiliki masalah dengan ku?" ucap Violet. "Owh kau meremehkan ku, apa kau pikir aku meretas situs mu setengah setengah? Tidak, aku mengambil semua informasi kalian, termasuk siapa yang membuat kalian menderita" ucap Vero.

"Oke aku setuju untuk bergabung dengan mu, tapi dengan tiga syarat" ucap Violet. "Owh apa itu? Katakan saja" ucap Vero.

"Pertama, aku ingin kau tidak membeda-bedakan antara anggota asli mu dengan anggota ku yang bergabung dengan mu, kedua, aku ingin mafia ku menjadi The Dark Women menjadi bagian utama dari Mafia The Dark Devils, ketiga aku ingin menjadi Ratu dari Mafia The Dark Devils" ucap Violet.

"Untuk syarat pertama dengan mudah aku menyetujui nya, aku tidak akan membeda bedakan anggota ku, untuk yang kedua, itu terserah dirimu, yang ketiga, kau harus menjadi kekasih ku terlebih dahulu" ucap Vero dengan tersenyum.

Glenda dan Via terkejut dengan pernyataan Vero. Mereka yakin jika Violet akan menolak mentah-mentah tawaran Vero.

"Tentu, aku tidak masalah untuk menjadi kekasih mu" ucap Violet dengan tersenyum juga membuat Glenda dan Via terkejut dengan hal itu.

"Sebentar aku ingin memanggil anggota ku terlebih dahulu" ucap Vero pergi untuk memanggil anggota nya.