NovelToon NovelToon
Gadis Tak Bernasab

Gadis Tak Bernasab

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:594k
Nilai: 4.8
Nama Author: khitara

Dia adalah gadis yang bernasab pada ibunya, satu satunya orang yang sangat mengasihinya di keluarga besar yang terhormat itu.

ia tak pernah dianggap ada, kehadirannya hanyalah aib yang memalukan bagi keluarganya.

hidupnya semakin hancur ketika satu satunya pelita dan sumber kasih sayang dalam hidupnya harus pergi selamanya.

naasnya...ia sama sekali tak di perkenankan melihat sang ibu untuk terakhir kalinya. bahkan ia tak tahu di mana sang ibu di makamkan.

dan malam dimana sang ibu tiada, di usianya yang masih menginjak remaja. ia harus menerima pelecehan dari seseorang yang seharusnya merangkulnya guna sedikit mengurangi beban kesedihan akibat kepergian sang ibu.

kakak sepupunya berniat merenggut mahkotanya sebagai seorang wanita.


ia berlari dan berlari dengan kaki berdarah pergi menjauh dari istana kelam itu.
mencoba menyelamatkan kehidupannya yang penuh dengan luka dan cemoohan.

dia....Izhayana Namira Shafeea.
seorang gadis tak bernasab

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 22 putus asa ( revisi )

Shafeea benar benar telah kehabisan tenaga, tubuhnya kini benar benar terasa lemas tak bertulang.

Tenaganya benar benar terkuras habis untuk melawan dan menolak Axel.

Hingga rasanya, tulang tulang di tubuhnya bagai patah dan remuk redam.

" ya Tuhan, inikah takdirku...ku mohon ambil nyawaku saat ini juga Tuhan....ku mohon ambil nyawaku " bisik Shafeea di tengah keputus asaan dirinya yang tak mampu lagi berbuat apa apa di bawah kungkungan Axel.

Sudah hampir satu jam Axel terus mencumbui tubuhnya yang telah benar benar di buat polos oleh pemuda itu.

Tak dapat lagi ia lukiskan bagaimana rasa malu dan jijiknya ia terhadap dirinya sendiri saat ini.

Ia sudah berusia hampir 17 tahun, tapi ia seolah tak mampu menjaga dirinya sendiri hingga ia harus di perlakukan seperti ini hingga dua kali.

Tololnya ia....

Bulir bulir bening menetes di pelupuk mata Shafeea.

Dosa apa yang telah ia perbuat hingga ia harus di hukum seperti ini.

Kehadirannya dianggap aib oleh keluarganya sendiri, hingga saat itu saudara sepupunya sendiri berniat merenggut mahkotanya sebagai seorang wanita yang ia jaga.

Dan kini....sekali lagi ia di perlakukan tak senonoh, ia benar benar merasa di perlakukan bagai sampah oleh Axel.

Tak ada umpatan, tak ada suara tangis.

Air mata Shafeea mengalir tanpa di iringi dengan tangisan. Meski derainya begitu deras..namun nyatanya, gadis itu seolah tak mampu sekedar mengeluarkan suara isaknya.

Axel mencekal ke dua tangannya di atas kepalanya, kemudian kedua kakinya di apit oleh kedua kaki pemuda itu.

Entah bagaimana Axel melakukannya, yang Shafeea tahu...keduanya telah sama sama polos kini.

Sesuatu yang tegang dan keras begitu kuat menyentuh bagian bawah Shafeea.

Gadis itu memejamkan matanya ketika merasakan itu.

Sungguh saat ini ia merasa lepas dari Farugh dan bersama Axel, bagai keluar kandang macan masuk kandang singa.

Hati Shafeea begitu sakit dan tercabik.

Sehina inikah dirinya di mata orang lain, hanya karena ia yang tak miliki nasab kepada sang ayah ...

Hingga hanya untuk sebuah harga diri, ia seolah tak di beri hak untuk memilikinya.

Berbeda dengan yang tengah di pikirkan oleh Shafeea yang merasa terhina karena perlakuan Axel kepadanya.

Axel justru marasa ia harus melakukan itu, ia tak ingin kehilangan Shafeea hanya karena seseorang di masa lalunya.

Sementara kedua anak manusia itu berada dalam pemikiran dan perasaan masing masing, beberapa detik setelah sesuatu yang keras itu terasa menekan bagian bawah Shafeea, ia tak merasakan apa apa selain dua benda itu yang hanya bersentuhan di bagian luar saja.

Hingga beberapa detik kemudian Axel jatuh terguling di sisinya.

Pemuda tampan berdarah Asia itu menarik satu tangan Shafeea yang kini tak lagi ia tahan itu kemudian mengarahkannya ke bagian miliknya di bawah sana.

Shafeea terperangah dan sangat terkejut bukan main di buatnya. Hingga tanpa sadar, mata gadis itu melebar sempurna.

Ia menggigit kuat kuat bibirnya sendiri

ia benar benar tak mampu mengartikan apa yang tengah di pikirkan dan apa yang di lakukan Axel pada tangannya di area sensitif pemuda itu.

Sesuatu yang liat tersentuh jemarinya, hampir ia menjerit jika saja Axel tak langsung menutup bibirnya dengan bibir pemuda itu.

Beberapa saat berlalu dengan wajah Shafeea yang terlihat chengo.

Erangan Axel yang tertangkap gendang telinganya membuatnya semakin bergidik ngeri.

Sesuatu yang basah membasahi tangannya.

Gadis itu dengan cepat membuang wajahnya ketempat lain.

Axel Dengan cepat mengelap tangan Shafeea entah dengan apa Shafeea tak mau tahu dan tak mau tahu.

Jujur ia sangat jijik saat ini.

Meski ia seorang siswa dengan kecerdasan di atas rata rata, tapi perkara seperti ini benar benar tak ia pahami.

Apa yang kini tengah ia alami seolah tak pernah sekalipun ada dalam materi buku yang ia baca.

ataukah ia yang lagi lagi memang tolol...monolognya dalam hati.

Namun jauh di dasar hatinya yg paling dalam, sebersit rasa syukur ia panjatkan....setidaknya ia tak kehilangan kesuciannya.

Meski tubuhnya tak lagi suci.

Karena Axel menyentuh tubuhnya bahkan lebih parah dari pada Farugh dahulu.

usai membersihkan tangan Shafeea, Axel menarik selimut untuk menutupi tubuh polos keduanya. kemudian menarik tubuh Shafeea dalam dekapannya.

" jangan membuatku ingin mengulanginya lagi, karena pasti aku akan melakukan yang lebih dari ini..." bisik Axel di telinga Shafeea saat gadis itu berusaha menolak pelukan Axel pada tubuhnya.

Berkali kali pemuda itu mendaratkan ciumannya di bahu terbuka Shafeea.

Ia tahu...Shafeea semakin gemetar, karena itu ia semakin mengeratkan dekapannya.

Sungguh hanya satu tujuan Axel melakukan itu.

Membiasakan Shafeea dengan dirinya.

" aku akan bertanggung jawab, ayo kita menikah..." ucapan Axel seolah menendang gendang telinga Shafeea.

Shafeea hanya diam tak bersuara

" aku tahu kita masih muda....tapi aku lebih dari mampu untuk bertanggung jawab atas hidupmu. Meskipun kau meminta kehidupan yang layak untuk mu..aku sungguh mampu memberikannya " Axel melanjutkan kata katanya lagi.

Tak ia sadari tatapan mata Shafeea yang nampak kosong.

Otak gadis itu masih ngeblank....bayang bayang tindakan Axel kepadanya beberapa waktu lalu masih hangat terlukis di otaknya.

Bahkan jemarinya masih bisa merasakan hangatnya benda itu tadi.

Shafeea mengerutkan keningnya dan bergidik ngeri.

" ada apa ?! Apa yang kau pikirkan ?! " jawab Axel dengan tak tahu malunya kepada Shafeea dan semakin membuat Shafeea merasa jijik.

" tidak ada " jawab shafeea singkat ketika Axel terus memintanya menjawab kata katanya.

" jadi...kita menikah ?! " tanya Axel lagi

Dengan cepat Shafeea menggeleng, mata Axel menatap tajam kepadq Shafeea.

" kenapa...apa karena kau ingin menikah dengannya ?! " suara Axel terdengar geram.

Shafeea masih diam.

" jadi benar kau ingin menikah dengannya...?! Jangan harap, meski dalam mimpi sekalipun pun jangan berani berani kau mengharapkannya. Karena aku tidak akan tinggal diam. Aku akan menghancurkannya hingga tak bersisa..." Axel mulai menampakkan sisi arogantnya.

Ia mengancam Shafeea....

" aku tidak mau menikah dengan laki laki yang berbeda keyakinan denganku..." jawab Shafeea kemudian dengan wajah datar.

Tatapannya lurus ke depan.

Axel mengerutkan keningnya dan terdiam.

Ia berusaha mencerna kata kata Shafeea barusan.

" kau yakin aku mempunyai keyakinan yang berbeda darimu ?! " kata Axel kemudian

" aku tak tahu...aku tak pernah mengenalmu sebelumnya " jawab Shafeea dingin.

" ck...belum mengenalku kau bilang, lalu barusan apa ?! Kau bahkan sudah membuatnya muntah hanya dengan tanganmu..." jawab Axel absurd.

Shafeea hanya melirik jengah kepada sosok pemuda yang kini menjadi sandaran kepalanya itu karena Axel sendiri yang memang membawa dan memaksa kepala Shafeea untuk bersandar di dadanya.

" tanyakan yang ingin kau tanyakan kepadaku tetang keyakinanmu ?! " tantang Axel membuat Shafeea mengangkat kepalanya menatap kepada Axel.

Tanpa sadar, matanya terpaku menatap wajah Axel di hadapannya.

sejenak keduanya saling menatap.

1
Ridwani
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Ridwani
👍👍👍👍👍👍👍👍
Roshamilia
28 k3 23..
Nur Lela
luar biasa
Dian Soedarminto
/Grin//Grin//Grin/
Dian Soedarminto
bosen ah...tegang terus...😥
Dian Soedarminto
hadeeehh
Dian Soedarminto
alhamdulillah😍
Dian Soedarminto
tumben nulisnya kliru² thor...🤔
Dian Soedarminto
wkwkwkwk
Dian Soedarminto
axel...axel...🤣🤣
Dian Soedarminto
shafea jangan keras kepala
kasihan bayimu klo tanpa nasab😊
Dian Soedarminto
semoga sdh diselamatkan sahabat²nya dan pergi jauh😁
Dian Soedarminto
seruuu
Dian Soedarminto
anak Axel
Dian Soedarminto
kembalilah pada Axel
Dian Soedarminto
hhhmmm
Dian Soedarminto
semangat dokter cantik💪
Dian Soedarminto
hhhmmm
Dian Soedarminto
😁ada yg kepo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!