Alrazi adalah seorang suami yang hanya memiliki pekerjaan sebagai tukang ojol, saat ia kembali ke rumah, ia semua bajunya sudah ada di teras rumah. Dan istrinya mengaku telah berhubungan dengan mantan pacarnya yang kaya.
Ia di usir dari rumah, dan motornya di ambil, akhirnya ia pun pergi dari rumah tersebut. Tak sengaja ia menendang sebuah kotak misterius, yang ternyata ada sistem.
Dengan adanya sistem, hidupnya berubah total menjadi lebih baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
...Happy reading...
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
Alrazi panik saat melihat pria itu meletakkan pisau di leher pri tersebut, dan ia langsung masuk.
Alrazi melihat kesempatan itu sebagai momen untuk bertindak. Ia mendorong pintu toko dengan keras, membuat pelaku terkejut.
Pelaku di dalam toko tampak panik karena ada orang yang mengetahui keberadaanya.
"Berhenti!" teriak Alrazi, memegang tongkat besi erat-erat, ujungnya diarahkan ke pria di depannya. Napasnya memburu, tapi matanya tetap tajam, penuh kewaspadaan. Namun, pria itu hanya tersenyum, senyum yang dingin dan penuh ancaman.
"Oh, aku sudah mencarimu ke mana-mana," kata pria itu, suaranya rendah dan menyeramkan. "Ternyata kau datang sendiri untuk mengantar nyawamu di sini, rupanya."
Alrazi tertegun. Wajah pria itu tidak asing baginya. Ia adalah pria yang ditemuinya di bar tadi malam, pria yang terlihat biasa saja saat itu, bahkan sempat berbicara dengannya. Namun, setelah menyelidiki lebih jauh, Alrazi menemukan bahwa pria itu adalah pembunuh berantai yang sedang ia incar. Dan sekarang, ia berdiri di depannya, lebih berbahaya dari yang pernah ia bayangkan.
"Kau..." gumam Alrazi, mencoba menenangkan dirinya. "Kau... pembunuh berantai yang selama ini meneror kota."
Pria itu tertawa kecil, suara tawanya bergema di ruangan gelap itu. "Kau pintar juga, ya. Tapi sayangnya, kepintaranmu itu tidak akan menyelamatkanmu. Aku akan menikmati saat-saat ini, saat aku merobek tubuhmu."
Sebelum Alrazi sempat bereaksi, pria itu tiba-tiba berbalik dan melompat ke arahnya, ia mengeluarkan satu lagi, pisaunya yang berkilat di bawah cahaya redup. Refleks Alrazi menyelamatkannya. Ia melangkah mundur dengan cepat, menghindari serangan itu, lalu mengayunkan tongkat besinya ke tangan pria itu. Pukulan itu tepat mengenai pergelangan tangan pria tersebut, membuat pisaunya terlepas dan jatuh ke lantai dengan suara nyaring.
Namun, pria itu tidak tampak gentar. Ia malah tertawa, senyum mengerikan masih menghiasi wajahnya. "He-he-he, kau cukup tangkas. Tapi aku belum selesai. Aku akan merobek tubuhmu, mengambil jantungmu, dan menjadikannya kalungku," katanya dengan nada dingin yang membuat bulu kuduk Alrazi meremang.
"Dasar gila!" seru Alrazi, geram sekaligus muak. Ia memegang tongkat besinya lebih erat, bersiap menghadapi apa pun yang akan dilakukan pria itu selanjutnya.
Pria itu melangkah maju, perlahan tapi penuh ancaman. Matanya yang tajam dan gelap seperti mata predator yang mengintai mangsanya. "Kau tahu? Aku suka orang sepertimu, yang mencoba melawan. Itu membuat permainan ini lebih menyenangkan," katanya sambil memungut pisau yang terjatuh.
Alrazi tahu ia tidak bisa membiarkan pria itu mengambil kendali situasi. Dengan cepat, ia melangkah maju dan mengayunkan tongkat besinya ke arah kaki pria itu. Serangan itu mengenai lutut pria tersebut, membuatnya jatuh ke lantai dengan dengusan kesakitan. Namun, bahkan dalam keadaan seperti itu, pria itu masih tersenyum.
"Kau pikir kau bisa menang dariku?" tanya pria itu, suaranya penuh ejekan. Ia tiba-tiba melompat dari posisi duduknya, mencoba menerjang Alrazi dengan tangan kosong. Alrazi berhasil menghindar, tapi pria itu terlalu cepat. Sebelum Alrazi sempat bereaksi, pria itu sudah berada di belakangnya, meraih bahunya dan mencoba menjatuhkannya ke lantai.
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
why bekas bininya pun dikerjakan
kenapa tak direjek saja
lanjut up lagi thor