Olivia Xera Hilson, gadis cantik dan berwibawa yang tumbuh dalam bayang-bayang kekuasaan, terpaksa menerima tawaran pernikahan dari Vincent Lucashe Verhaag seorang pria karismatik sekaligus pewaris tunggal keluarga bisnis paling berpengaruh di Amerika.
Namun di balik cincin dan janji suci itu, tersembunyi dua rahasia kelam yang sama-sama mereka lindungi.
Olivia bukan wanita biasa ia menyimpan identitas berbahaya yang dia simpan sendiri, sementara Vincent pun menutupi sisi gelap nya yang sangat berpengaruh di dunia bawah.
Ketika cinta dan tipu daya mulai saling bertabrakan, keduanya harus memutuskan. apakah pernikahan ini akan menjadi awal kebahagiaan, atau perang paling mematikan yang pernah mereka hadapi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizky Handayani Sr., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Sesampainya di kantor Erica berlari kecil menghampiri Olivia
"Hey dari mana saja kamu, capten Joseph menunggu mu" bisik Erica
"Apakah ada rapat yang penting, kenapa capten meminta kita berkumpul" tanya Olivia
"Ntah lah kita bisa mendengar nya nanti" jawab Erica
Mereka pun memasuki lift khusus yang tidak sembarangan bisa di akses, menuju ruang bawah tanah markas mereka.
Setelah sampai mereka memasuki ruangan rapat yang sudah ada capten Joseph disana juga ada beberapa rekan kerja Olivia
"Maaf capt terlambat" ucap Olivia
"Baiklah, kalian bisa duduk kita akan memulai rapat nya" jawab capt Joseph
Olivia dan Erine pun duduk dan mulai mendengarkan ucapan Capten nya
"Apakah ada pertanyaan" tanya capt Joseph setelah selesai menjelaskan sesuatu
"Maaf capt, apakah itu tidak beresiko jika kita mengincar perdana menteri mereka" tanya Olivia
"Kamu jangan khawatir karena kita sudah di lindungi dan jika Spy kita berhasil mengungkap nya maka semua akan baik baik saja" jawab capt Joseph
"Kalau boleh tahu siapa yang melindungi kita capt" tanya rekan Olivia
"Apakah kamu tidak tahu, selain negara kita juga di lindungi oleh mafia terbesar di negeri ini yaitu Black WINGS" jawab capt Joseph
Mereka pun sedikit tidak percaya kalau mereka juga di lindungi oleh mafia yang terkenal itu namun karena tidak ingin menggali lebih jauh mereka pun hanya mengangguk dan rapat itu pun di akhiri
Setelah keluar Olivia mengajak Erica untuk menemani nya makan di cafe sebelah kantor mereka
"Apa kamu tidak aneh bagaimana bisa kita di lindungi oleh mafia, kita kan mengintai mereka" ucap Erica sedikit berbisik saat mereka sudah sampai di cafe dan menunggu pesanan nya
"Kau benar, tapi sudah la selagi mereka tidak merugikan masyarakat dan negara, tapi kalau mereka merugikan negara kita ini aku sendiri yang akan menembak kepala mafia itu Pyuuufff......" ucap Olivia sembari membentuk tangan nya seperti pistol
"Ck!! Siapa yang akan kau tembak nona, kita saja tidak tahu dimana dia dan siapa, mereka ada tapi sangat tidak terlihat" ucap Erica yang terkekeh mendengar ucapan teman nya itu
"Heheh kau benar juga, siapa yang akan aku tembak tapi kita kan memiliki Spy terbaik aku rasa mereka bisa menemukan pria itu" lanjut Olivia
"Ah sudah la jangan membahas nya aku merinding" jawab Erica
"Ck!! Lemah sekali kamu" ejek Olivia
* * * *
Kini Vincent sudah sampai di markas mereka disana sudah di tunggu oleh Max dan Domanic.
markas mereka ini merupakan bangunan seperti rumah mewah itu di sulap menjadi markas yang sangat mengerikan yang terletak di tengah hutan.
"Selamat datang tuan" sapa mereka semua
Vincent pun hanya jalan lurus dan mendudukan bokong nya ke sofa lalu dia mengisap vapor milik nya
Sedangkan yang lain pun ikut duduk dan beberapa anggota datang menuangkan Wine untuk mereka semua.
"Bagaimana" ucap Vincet dingin
Seolah sudah tahu mereka pun mulai menceritakan semua nya
"Kami sudah melaporkan kepada negara tentang perdana menteri itu tuan, sedangkan antek antek nya kita bisa mengurus nya dan mereka mafia kecil tuan lalu barang yang mereka tawarkan itu semua di sponsori oleh perdana menteri itu" jelas max
"Lalu apakah mereka yang sudah menghambat penjualan kita" tanya Vincent
"Benar tuan, mereka juga mengatas nama kan kita untuk penjualan itu" jawab domanic
"Baiklah pancing perdana menteri itu kesini untuk bertemu dengan ku sebagai tanda kerja sama, lalu kalian bisa membantai mafia kecil itu" Ucap Vincent dingin tanpa ekspresi
Yang mereka maksud itu perdana menteri Inggris yang sudah merusak bisnis nya dan mengatas nama kan Black WINGS untuk bisnis nya itu.
"Baik tuan kami akan mengatur nya, tapi kita harus berhati hati agar tidak tercium media tuan" ucap max
"Ya atur la, dan pastikan mereka sudah bergerak" ucap Vincent dingin
* * * *
Vincent yang saat ini tengah berdiri di depan Aquarium nya pun diam seolah memikirkan ucapan kakek nya yang sangat menyebalkan itu
Pasalnya pria tua itu selalu meneror nya
"Maaf mengganggu Vincent, aku sudah mendapatkan informasi tentang perempuan yang menolong kakek" ucap Louis yang sudah mendapatkan apa yang di suruh atasan nya itu
"Katakan" jawab Vincent dingin
"Olivia Xera Hilson Wanita berusia 26 tahun dia wanita sebatang kara yang tinggal di khawasan elit Newyork orang tua nya meninggal di saat usia nya beranjak remaja, dia bekerja di perusahaan pajak New York" jelas Louis membaca informasi yang dia punya
Vincent pun mengangguk paham dengan apa yang di katakan asisten nya itu
"Segeralah atur pertemuan ku dengan nya, kalau tidak kakek akan sangat menganggu ku" ucap Vincent datar
"Baiklah akan segera aku atur pertemuan mu dengan wanita itu" jawab Louis
"Apakah kau tahu, kakek berkata kau akan menyesal jika tidak menemui nya, wanita ini sungguh sangat cantik " lanjut Louis sedikit menggoda tuan nya itu
"Hentikan omong kosong mu itu Louis" ucap Vincent sedikit menekan suaranya
Sedangkan Louis pun membungkam mulut nya
Mereka semua tahu jika Vincent sangat malas berurusan dengan seorang wanita karena itu akan menghambat pekerjaan nya.
"Apakah kau ingin ikut ke club, mereka sudah berada di sana" tanya Louis
"Nanti aku akan menyusul" ucap Vincent yang masi memberi makan ikan ikan buas nya itu
* * * *
Di malam yang indah seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanan nya menuju club yang cukup terkenal di kota itu
"Ah sial malas sekali aku bertemu dengan pria itu, kalau bukan urusan kerjaan aku malas melakukan nya" kesal Olivia yang mendapatkan tugas dari capten nya menemui pria asing yang sedikit berbahaya itu untuk menukar informasi
Sesampainya di club itu Olivia pun masuk kedalam mencari room yang di katakan atasan nya itu
Disana dentuman musik dj terdengar menggelegar banyak para manusia menikmati musik dengan meliuk-liukan tubuh mereka untuk berjoget ria seakan tak punya beban.
Olivia menemukan ruangan yang dia cari
Dengan hati hati wanita cantik itu pun membuka pintu dan masuk kedalam nya
Disana dia melihat banyak sekali asap dan minuman berakohol lain nya berjejer di meja dan dia melihat satu orang pria asing tengah duduk santai menyesap wiski nya
Olivia pun langsung duduk dia tidak ingin berlama lama
"Apa kamu datang dari AI" tanya pria asing itu menggunakan bahasa Rusia
AI adalah nama Egensi yang mereka gunakan
"Ya aku yang akan membawa informasi nya, mana barang nya" ucap Olivia menggunakan bahasa Rusia
Olivia saat ini menjadi sangat dingin dan sinis dia bertemu dengan Spy Rusia yang membawa informasi tentang agen mereka yang hilang di Rusia.
"Tenang la nona, aku jauh jauh kesini tidak bisakah kamu menemani ku minum sebentar" tanya pria itu lalu menuangkan vodka kedalam gelas untuk Olivia
"Aku tidak bisa berlama lama, mereka menunggu ku" ucap Olivia dengan tegas
"Wah mereka tidak salah mengirimkan kamu kesini" ucap pria itu mengangguk ngangguk
Karena Olivia sangat keras kepala dan dia akan melakukan apa pun untuk melindungi diri nya
"Aku minta kita segera menyelesaikan ini, dan kau bisa segera mendapatkan bayaran mu tuan Rusia" ucap Olivia menekan suara nya
"Baiklah baiklah, ini dia semua informasi nya ada di sana tapi sebelum itu minum la ini bersama ku" ucap pria itu memberikan pulpen yang di dalam nya ada banyak file dokumen yang sangat penting
Dengan cepat Olivia pun menenggak Vodka yang di gelas nya tadi hingga habis
"Wah Baiklah ini milik mu" ucap pria itu terkekeh
Lalu Olivia membuka tas nya dan mengeluarkan kantong kecil berisikan beberapa berlian sebagai bayaran nya
Olivia pun meletakan itu di atas meja dan dia mengambil pena nya Lalu keluar begitu saja
Olivia curiga jika di dalam minuman pria itu tadi sudah menambahkan sedikit obat makanya dia segera keluar dari ruangan itu menuju toilet untuk menuntahkan nya
Sesampainya di toilet dia pun segera memuntahkan nya
Huekkk....hueekkkk...
Setelah selesai Olivia menelvon teman nya Erica untuk menjemput nya
"Hallo Erica, bisakah kau menjemput ku di club X" ucap nya tanpa basa basi
"Hey apakah kau mabuk," tanya wanita itu dari ujung sana
"Pria gila itu sedikit ingin bermain main dengan ku, cepat la kesini aku menunggu mu" ucap Olivia lalu mematikan sambungan ponsel itu
Dengan sedikit merasa pusing Olivia pun berjalan untuk keluar dari tempat itu, dia pun berusaha untuk mengendalikan diri nya karena dia membawa informasi yang sangat penting
Saat Olivia sudah berada di bawah dia pun di goda oleh pria pria hidung belang
"Hi nona cantik" ucap pria botak di samping nya
"Hallo nona cantik, mau saya antar pulang" ucap pria tua itu memegang tangan Olivia
Olivia menggunakan pakaian sedikit seksi namun dia menutup badan nya dengan coat panjang
"Jangan sentuh aku sialan" ucap Olivia lalu menghempaskan tangan pria tua itu dan membuat pria itu terjatuh
Beberapa orang yang melihat nya pun takjub dengan gerakan cepat Olivia itu termasuk Vincent pria bermata tajam itu melihat Olivia dengan sangat jelas karena dia baru saja akan masuk ke tempat itu.
Lalu Olivia pun keluar dari club itu dan menunggu Erica di dalam mobil nya.