NovelToon NovelToon
ALIKA THE HACKER

ALIKA THE HACKER

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: deameriawan

PLEASE FOLLOW DEAMERIAWAN UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI UPDATE NOVEL TERBARU


Sudah lebih dari 8 tahun Alika menunggu kesempatan untuk membalas kematian kedua orangtuanya yang dibunuh secara keji oleh Klan mafia Camorra dari Sisilia. Saat itu Alika masih berusia 12 tahun dan baru saja beberapa jam sebelumnya ia berulang tahun dan membuka hadiah dari kedua orangtuanya. Tiba-tiba rumah yang mereka tempati didatangi tamu yang tak diundang. Ayahnya ditembak di tempat dan ibunya pun tak luput dari tembakan. Sedangkan Alika saat itu pingsan setelah tertembak dibagian perut. Untung ia bisa diselamatkan oleh tetangganya seorang mantan agent CIA yaitu Mr. Hamilton yang tanpa sengaja melihat gerombolan Camorra mendatangi rumahnya. Dan Mr. Hamilton pun mengadopsi Alika karena ia dan istrinya tidak memiliki anak.

Sungguh tragis ... diusianya yang masih muda Alika harus menjadi yatim piatu. Dan ia sendiri hampir meregang nyawa. Sejak saat itu Alika dilatih oleh ayah angkatnya men

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CINTA BARU

Ia menemukan bahwa server tersebut terletak di sebuah bunker rahasia di suatu tempat di Eropa Timur.

"Aku tahu di mana mereka berada" kata Alika. "Tapi kita harus pergi ke sana untuk menghancurkan server tersebut". Ethan dan Jodie segera mempersiapkan tim untuk berangkat ke Eropa Timur. Mereka tahu bahwa ini akan menjadi misi yang berbahaya, tetapi mereka bertekad untuk menghentikan Camorra.

Sementara itu, Jodie dan Isabella semakin dekat. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam bersama, berbagi cerita pribadi dan saling mendukung. Mereka menemukan bahwa mereka memiliki banyak kesamaan, dan mereka mulai saling jatuh cinta. "Aku tidak pernah menyangka akan menemukan cinta di tengah-tengah semua kekacauan ini" kata Jodie kepada Isabella suatu malam. "Aku juga" jawab Isabella. "Tapi aku senang kita bertemu. Kau telah mengubah hidupku". Mereka berpelukan erat, saling mencium dengan penuh cinta dan kelembutan. Malam itu, Jodie dan Isabella menghabiskan malam pertama mereka bersama, saling mencintai dan menghibur di tengah ancaman yang menghantui.

Sementara Jodie dan Isabella menikmati momen kebersamaan mereka, Alika terus bekerja tanpa henti. Ia tahu bahwa setiap detik yang ia habiskan sangat berarti. Ia menggunakan semua keahliannya untuk menyerang sistem jaringan Camorra secara bertahap, menghancurkan satu demi satu server dan memblokir jalur komunikasi mereka. "Aku akan membuat mereka menyesal pernah mencoba menyerang negaraku" kata Alika dengan nada dingin. Alika berhasil melumpuhkan sebagian besar jaringan Camorra. Namun, ia tahu bahwa masih ada beberapa server yang belum ia temukan. Server-server ini adalah kunci untuk melancarkan serangan terakhir mereka. "Aku harus menemukan server-server itu" kata Alika. "Jika tidak, semua yang telah kita lakukan akan sia-sia".

Alika menggunakan semua sumber daya yang dimilikinya untuk melacak server-server yang hilang. Ia bekerja sama dengan tim ahli dari CIA, berbagi informasi dan saling membantu. Setelah berjam-jam mencari, Alika akhirnya menemukan petunjuk. Ia menemukan bahwa server-server yang hilang disembunyikan di dalam sebuah kompleks bawah tanah yang sangat rahasia. "Aku tahu di mana mereka berada" kata Alika. "Tapi kita harus berhati-hati. Kompleks itu pasti dijaga ketat".

Ethan dan Jodie segera mempersiapkan tim untuk menyerbu kompleks bawah tanah. Mereka tahu bahwa ini akan menjadi pertempuran yang sulit, tetapi mereka bertekad untuk menghentikan Camorra. "Kita akan mengakhiri ini" kata Ethan dengan nada tegas. "Kita akan menghancurkan Camorra selamanya". Dengan persiapan yang matang dan semangat yang membara, tim Alika, Ethan, Jodie, dan Isabella siap untuk menghadapi tantangan terakhir. Mereka tahu bahwa masa depan Amerika Serikat ada di tangan mereka.

Disela kesibukan persiapan pertempuran, Jodie dan Isabella menyempatkan memiliki quality time. Mereka berdua berada di kamar, saling berpelukan setelah menghabiskan malam yang penuh gairah. Jodie menatap Isabella dengan tatapan penuh cinta. "Aku jatuh cinta padamu" kata Jodie, menatap mata Isabella dengan tatapan yang tulus. Isabella tersenyum lembut. "Aku juga merasakan hal yang sama, Jodie. Lebih dari yang bisa kau bayangkan". Mereka berciuman lagi, kali ini ciuman yang penuh dengan harapan dan janji masa depan.

Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Tiba-tiba, telepon Jodie berdering. Itu adalah Ethan. "Kita harus pergi sekarang" kata Ethan dengan nada mendesak. "Alika sudah menemukan lokasi server Camorra. Kita harus menyerbu mereka sebelum mereka melancarkan serangan".

Jodie dan Isabella saling bertukar pandang. Mereka tahu bahwa mereka harus meninggalkan kehangatan dan kenyamanan kamar hotel dan kembali ke medan perang. "Kita siap" kata Jodie. Tim Alika, Ethan, Jodie, dan Isabella berangkat menuju kompleks bawah tanah Camorra. Mereka tiba di lokasi di tengah malam, menyelinap melalui hutan dan menghindari patroli musuh.

Alika, dari jarak jauh, memberikan dukungan dengan sistem peretasannya, mematikan kamera pengawas dan membuka jalur bagi tim untuk masuk ke kompleks. Ethan memimpin tim, dengan Jodie dan Isabella di sisinya. Mereka bergerak dengan cepat dan senyap, melumpuhkan penjaga dan memasang bahan peledak di titik-titik strategis.

Setelah berhasil menyusup ke dalam kompleks, mereka mulai mencari server Camorra. Mereka menyusuri lorong-lorong gelap dan sempit, menghindari jebakan dan menghadapi musuh yang bersenjata lengkap. Tiba-tiba, mereka disergap oleh sekelompok anggota Camorra. Pertempuran sengit pun terjadi. Ethan dan Isabella bertempur dengan gagah berani, menembak jatuh musuh satu per satu.

Jodie, dengan keahlian taktisnya, mengkoordinasi gerakan tim dan memberikan informasi intelijen terbaru. Ia memastikan bahwa setiap anggota tim tahu apa yang harus dilakukan dan di mana harus berada. Namun, di tengah pertempuran yang sengit, Jodie terkena tembakan. Ia jatuh ke lantai, memegangi lengannya yang berdarah. "Jodie !" teriak Isabella dengan panik.

Ethan segera menembaki para penyerang, memberikan perlindungan bagi Isabella untuk mendekati Jodie. Dengan sigap, Isabella memeriksa luka Jodie. "Tidak apa-apa, ini hanya luka ringan" kata Isabella, berusaha menenangkan Jodie dan dirinya sendiri. "Kita harus segera keluar dari sini". "Tidak, pergi saja" kata Jodie dengan suara lemah. "Hancurkan server itu. Itu yang terpenting". "Aku tidak akan meninggalkanmu" kata Isabella dengan tegas. "Kita akan keluar dari sini bersama-sama".

Ethan, setelah berhasil melumpuhkan para penyerang, membantu Isabella mengangkat Jodie. Mereka bergerak dengan cepat menuju ruang server, meninggalkan jejak darah di belakang mereka. Ketika mereka mencapai ruang server, mereka menemukan Alika sudah berada di sana, sibuk memasang bom waktu di setiap server. "Cepat, kita harus keluar dari sini !" teriak Alika. "Bom akan meledak dalam hitungan menit !".

Ethan dan Isabella membantu Jodie keluar dari ruangan, sementara Alika memastikan semua bom sudah terpasang dengan benar. "Ayo !" teriak Alika.

Mereka berlari secepat mungkin, meninggalkan ruang server tepat sebelum bom meledak. Ledakan dahsyat mengguncang seluruh kompleks bawah tanah, menghancurkan server Camorra hingga berkeping-keping. "Itu dia" kata Alika dengan napas terengah-engah. "Camorra sudah tidak punya apa-apa lagi".

Ethan dan Isabella segera membawa Jodie keluar dari kompleks dan membawanya ke tempat yang aman. Mereka menghubungi tim medis CIA, yang segera tiba untuk memberikan pertolongan pertama. Jodie dievakuasi dengan helikopter ke rumah sakit terdekat. Isabella menemaninya, menggenggam tangannya erat-erat. "Kau akan baik-baik saja" kata Isabella, berusaha menyemangati Jodie. Jodie tersenyum lemah. "Aku mencintaimu, Isabella" katanya. "Aku juga mencintaimu, Jodie" jawab Isabella. "Lebih dari apapun di dunia ini".

Di rumah sakit, Jodie menjalani operasi untuk mengeluarkan peluru dari lengannya. Operasi itu berhasil, dan Jodie diperkirakan akan pulih. Setelah operasi, Jodie beristirahat dan memulihkan diri di rumah sakit. Isabella selalu berada di sisinya, merawatnya dan memberikan dukungan moral. Hubungan mereka semakin kuat, teruji oleh bahaya dan pengorbanan.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!