kehidupan Alana berubah 180 derajat setelah ibunya menikah dengan pria kaya.
masalah terus muncul silih berganti hingga suatu hari ia mendapati dirinya dibunuh oleh seseorang.
namun ia kembali dari kematian dan bertekad akan menemukan siapa pembunuhnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laxiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23 Kelly bukan peneror
Alana tengah membuat bagan yang dimana ia telah menempelkan semua teror teror yang selama ini ia dapatkan kecuali bangkai kucing.
dia menempel kan foto foto orang yang dicurigainya. Ia juga telah membeli kamera pengintai yang telah dipasang pada kamar pribadinya yang langsung terhubung pada handphone, ide tersebut ia dapatkan setelah menonton film.
pagi harinya ia berangkat ke sekolah dengan penuh tekad dan semangat, orang pertama yang akan ia selidiki adalah Kelly teman sebangkunya.
ia bukannya berburuk sangka tapi siapa tau saja mungkin dia memiliki dendam terkesumat pada dirinya karena hal dimasa lalu.
seperti hari hari biasanya Kelly nampak berpenampilan anggun dan menawan bagaikan putri yang baik hati, bersikap ramah dan tenang kepada semua orang. Orang yang tak tahu akan mengira bahwa dia adalah perwujudan nyata dari putri salju, namun dibalik itu semua tersimpan jiwa nenek sihir yang sangat jahat.
karena kejadian masa lalu sampai sekarang alana dan Kelly tak pernah bertegur sapa. Selama didalam kelas Alana terus memperhatikan gerak gerik gadis tersebut bahkan ketika Kelly ijin ke toilet ia juga mengikuti nya.
hari terus berganti kini sudah seminggu Alana mengintai teman sebangkunya tersebut namun juga belum menemukan petunjuk apapun hanya saja yang pernah ia curigai yaitu ketika Kelly cek in ke hotel bersama seorang pria.
Saat itu juga Alana memesan kamar yang persis di sebelahnya, namun Alana tak dapat mendengar apa apa karena hotel tersebut kedap suara.
Alana sudah hampir putus asa karena tak mendapat kan petunjuk apapun, yang ia lakukan tak semudah yang ia tonton di film.
Hari itu guru memberikan tugas kerja kelompok, kelompok nya telah dibagi sesuai absen. Untung saja kelompoknya dibuat oleh guru karena jika membuat kelompok sendiri sendiri sudah dipastikan Alana tidak tahu harus dengan siapa, ia masih belum bisa berteman karena masih teringat jelas bahwa teman sekelasnya mentertawakan juga ikut membully dan rasa sakit itu masih saja membekas dalam dirinya.
Alana masuk kedalam kelompok Kelly dan tiga orang lainnya, sudah diputuskan bahwa kerja kelompok tersebut akan dilakukan dirumah Kelly. Ini bisa menjadi kesempatan bagi dirinya untuk mencari petunjuk. Jika memang dia tak mendapatkan apa apa sudah dipastikan Kelly tidak termasuk dalam list pelaku.
Sesuai waktu yang ditentukan mereka sudah berada dirumah Kelly, rumah besar seperti orang kaya pada umumnya dengan disain klasik Eropa rumah tersebut nampak megah bak istana, namun terasa sunyi karena tidak ada penghuninya.
Kelly anak satu satunya, kedua orang tuanya bekerja bahkan hari harinya ia paling hanya ditemani oleh beberapa maid saja.
Saat tengah kerja kelompok Alana meminta ijin untuk pergi ke toilet, ia gunakan kesempatan tersebut untuk mencari barang bukti.
Karena tadi ia sempat melihat Kelly keluar dari kamarnya tanpa pikir panjang ia masuk kedalam kamar tersebut.
Benar benar tipe cewek feminim, semua dalam kamar tersebut didominasi oleh warna pink. Alana tak membuang waktu banyak untuk mengamati kamar tersebut ia segera smencari barang yang bisa memberinya petunjuk.
Alana yang tak kunjung kembali dari toilet membuat sang tuan rumah nampak curiga, Kelly beranjak dari duduk nya untuk mencari keberadaan Alana. Saat memeriksa toilet ia tak mendapati gadis tersebut ia menatap sekeliling rumah dan matanya terpaku pada kamar pribadinya.
Kelly langsung membuka pintu dan benar saja ada Alana yang tengah berdiri sambil memegang secarik kertas. Buru buru Kelly merebut kertas tersebut.
" gak ada tatakrama ya Lo masuk ke kamar orang tanpa ijin"
Alana yang nampak sedikit syok bukan karena dirinya yang ketahuan oleh Kelly namun karena kertas yang ia temukan didalam kamar gadis tersebut.
Tulisan pada kertas tersebut sama persis dengan tulisan yang ada dirumahnya. Alana buru buru mengunci pintu kamar Kelly lalu mengantongi kuncinya, ia harus mendapat kebenaran dari apa yang dilihatnya.
" Lo yang nulis kertas itu ?"
Kelly hanya terdiam melihat raut wajah Alana yang nampak mulai berubah
" JAWAB! Lo yang nulis kertas itu "
" bukan gua yang nulis "
" terus siapa, siapa yang nulis kenapa kertas itu ada di laci kamar Lo "
" apa urusannya sama Lo hah "
Alana mendekat pada Kelly lalu memegangi kedua pundak gadis tersebut " gua mohon jawab yang jujur kenapa kertas tersebut ada di laci kamar Lo "
Kelly menghempaskan kedua tangan Alana dari pundaknya kemudian dia meremas kertas tersebut lalu membuangnya ke tong sampah.
" Lo tau gara gara kertas sialan itu hidup gua gak tenang "
" maksud Lo "
" gua di teror, semenjak insiden gua ngejebak Lo, Lo tau apa yang terjadi selanjutnya "
Alana menggeleng kan kepalanya
" gua diculik disekap di ruangan gelap dan gua disiksa di dilecehkan "
Kelly terisak, badannya gemetar saat menceritakan hal tersebut. Itu adalah hal yang paling menakutkan yang pernah dialaminya dan kini menjadi trauma baginya.
Alana mendekap perempuan tersebut berusaha menenangkan nya.
" gua gak tau salah apa selain gua berusaha menjebak Lo, dia nyuruh gua untuk minta maaf sama lo, dan kalau gua lapor polisi orang tua gua akan dibunuhnya. Dan itu semua jadi mimpi buruk bagi gua, hampir tiap malam gua mimpi hal yang sama dengan malam itu. Dan itu semua gara gara Lo Alana "
Kelly menghempaskan tubuh Alana " gua udah minta maaf sama Lo dan gak pernah ganggu Lo lagi tapi kenapa Lo masih neror gua, KENAPA?"
" demi tuhan gua gak pernah neror Lu sekalipun, gua nanya kertas itu karena gua ngalamin hal yang sama "
" pembohong Lo pembohong Alana, Lo bahkan lebih licik dari yang gua kira"
" terserah gua gak peduli apa pendapat Lo. asal Lo tau gua ngalamin hal yang sama, gua di teror tiap hari entah lewat kertas atau pesan dari handphone. Dan Lo tau bahkan gua dikasih tiga bangkai kucing yang udah putus kepalanya "
Kelly menjambak rambutnya sendiri" kalau bukan Lo terus siapa?, gua takut " Kelly kembali menangis.
niat mencari petunjuk malah ia mendapati fakta yang tidak terduga dan makin membuatnya bingung, seakan akan masalah tersebut semakin rumit dan sulit untuk mecari titik temu. Bagaikan benang yang kusut entah dari mana ia harus mulai mengurainya hingga benang itu kembali seperti semula.
tok tok tok
" Kelly, Alana kalian didalam ?" itu suara teman teman mereka yang berada di luar pintu.
Alana yang tadi mengantongi kunci langsung membukanya. Kelly buru buru menghapus sisa air matanya ia tidak boleh ketahuan kalau habis menangis.
BERSAMBUNG........
Hallo semua nya kalian baik baik aja kan. Author harap kalian selalu dalam keadaan sehat dan bahagia agar bisa terus membaca karya ini.
Jangan lupa kasih dukungan nya melalui like komen dan subscribe. sampai ketemu bab selanjutnya.
gimana pun pendiam nya seorang pasti bisa cepat tau situasi itu teman nya baik apa bukan padahal musuh dalam selimut,,,,,
terus lanjut update nya thorr
tetap semangat terus thorr
culun boleh tapi arus tau mana teman yang baik dan tidak,kejebak sendiri,,,,,