NovelToon NovelToon
Pilot Tampan Itu Milikku

Pilot Tampan Itu Milikku

Status: tamat
Genre:Dosen / Poligami / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama / Fantasi Timur / Tamat
Popularitas:86.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nervayana

Seorang pilot tampan yang banyak di gandrungi kaum wanita itu ternyata menyimpan luka yang dalam. Dalam keluarganya sejak ia sudah disungguhkan dengan pertengkaran kedua orang tuanya. Hingga akhirnya saat ia menginjak remaja kedua orang tuanya berpisah.

Dalam kisah cintanya ia juga tidak beruntung, ia begitu mencintai seorang gadis impiannya namun ia ditolak mentah-mentah oleh keluarga sang kekasih.

Saat masuk di dunia penerbangan dan karirnya yang melejit menjadikannya sosok yang lebih dingin dan begitu angkuh. Sikapnya yang dingin dan tidak pernah berbicara kalau tidak penting membuat para wanita susah mendekatinya.

Sehingga pada akhirnya ia menemukan gadis yang lebih cuek dan dingin dari pada dirinya, namun mampu mengetuk relung hati terdalamnya.

apakah wanita itu nanti mampu menaklukkan hati sang pilot tampan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nervayana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Olla ke rumah Hendra

Pagi yang cerah menyambut sang mentari di ufuk timur yang sudah mulai menampakan sinarnya. Padatnya perkotaan dengan banyaknya gedung pencakar langit membuat pemandangan kota ini terlihat megah.

Alan yang memandangi pemandangan kota dari lantai 34 gedung apartemen nya itu nampak gundah. Ia mencoba menghubungi putrinya namun belum ada jawaban, sedari tadi hanya berdering tanpa ada jawaban.

Beberapa bulan terakhir ia sempat ketemu putrinya, ia sendiri yang meminta menemuinya di cafe permata langganan keluarga Alan dulu.

Flash back beberapa bulan yang lalu

Seorang gadis cantik duduk sendiri di cafe dengan memainkan ponsel ditangannya, seolah sedang menunggu kekasih datang menemuinya.

Ya, ini kekasih beda versi buat seorang anak perempuan. Vanilla menunggu sang papa yang sudah setahun lebih tidak ia temui. Rindu yang dipendam sudah tidak mampu mengalahkan egonya , ego ingin memberikan pelajaran buat papanya yang sudah menyakitinya. Ia menghukum papanya selama setahun lebih untuk tidak menemuinya bahkan Vanilla memblokir nomor kontak Alan.

Sehingga tepat saat rindu sudah tidak bisa ditahan, ia kembali mencoba memperbaiki hubungan nya dengan papanya.

Semarah apapun Vanilla, namun hati menolak untuk membenci papanya. Sehingga ia memutuskan membuka blokir papanya yang sudah setahun lebih, ia hanya mengirimkan pesan pada Alan diaplikasi logo warna hijau.

''Papa!'' satu pesan yang Vanilla kirim ke papa nya.

Alan yang saat itu sibuk dengan pekerjaan kantor yang menumpuk pun acuh dengan pesan yang masuk di ponselnya.

Vanilla yang menunggu balasan dari papanya yang lama sudah berburuk sangka dulu. Ia berniat memblokir papanya kembali namun urung karena ada panggilan masuk, yang menampakan foto dirinya dan papanya di layar ponselnya.

''Hallo Pa,!'' sapa Vanilla saat pertama kali melihat papanya di panggilan dalam mode video itu.

''Sayang, nak! Ya Allah, papa nggak nyangka Vanilla menghubungi papa,'' ucap Alan di sebrang sana dengan mata berembun.

''Vanilla baik Pa, papa sibuk nggak?''

''Enggak sayang, ada apa Vanilla?'' tanya Alan yang begitu bahagia bisa melihat wajah putrinya yang dirindukan nya.

''Vanilla mau ketemu di cafe pertama kalau papa mau,'' ucap Vanilla ragu, ia takut papanya akan menolaknya. Dalam pikiran Vanilla bahwa papanya sudah tidak menginginkannya lagi setelah dirinya memutuskan selingkuh.

Padahal itu hanya pikiran Vanilla, dimana seorang ayah tetap akan mencintai putrinya walau kadang cintanya terbagi dengan orang lain selain mamanya.

''Boleh sayang, sekarang papa jemput ya!'' ucap Alan antusias.

''Tidak usah pa, Vanilla sudah disini. Papa langsung kesini saja ya!'' imbuh Vanilla di sebrang sana, nampak dibelakang Vanilla memang sudah ada di cafe tidak dirumahnya.

''Baik sayang, Papa kesana!'' Alan pun bergegas merapikan semua berkas yang tadi sempat ia kerjakan.

Ia pun ijin sama atasannya untuk pulang cepat, semua pekerjaan hari ini juga sudah ia selesaikan semua. Jadi atasan Alan pun langsung memberi ijin Alan pulang.

Alan cepat-cepat memacu mobilnya nya membelah jalanan yang tidak pernah sepi Pengandara. Ia langsung menancap gas menuju ke cafe tempat dimana anaknya menunggu.

Sesampainya di cafe Alan pun mengedarkan pandangannya untuk mencari putrinya.

''Vanilla,'' gumamnya saat mendapati anaknya duduk diujung sana.

''Vanilla,'' seru Alan yang nampak bahagia.

Merasa ada yang memanggil namanya Vanilla pun mengangkat kepalanya.

''Papa,'' ia berlari dan menghambur peluk pada orang yang selama ini dirindukan nya.

Mata Alan pun berembun dan sesekali ia mengecup pucuk kepala anak yang ia rindu selama ini.

''Gimana kabar Vanilla sayang, papa rindu sekali sama Vanilla,'' ucap Alan menatap putrinya.

''Vanilla baik Pa, kenapa badan papa agak kurusan,'' jawab Vanilla sambil memperhatikan papanya dari atas hingga bawah yang terlihat lebih kurus.

''Ah, enggak sayang. Papa memang lagi menjalankan diet,'' bohong Alan pada putrinya.

''Ayo duduk Pa,'' ajak Vanilla menggandeng tangan papanya.

mereka pun duduk berhadapan, nampak wajah bahagia terlihat dari keduanya. Vanilla dulu yang suka sekali manja sama papanya, bahkan kalau ada masalah sama mamanya ia selalu berlindung dengan papanya yang selalu membela.

Sekarang hari-hari Vanilla nampak berbeda, tidak ada lagi papa yang selalu menjadi pendengar yang baik di setiap keluh kesahnya. Papa yang tidak pernah memarahi, selalu pengertian dengan setiap apa yang ia lakukan. Sosok tangguh yang menjadi pelindung sekarang sudah tidak ada disisinya setiap hari.

''Vanilla, kok diam saja,'' panggil Alan pada putrinya yang nampak melamun.

''Enggak Pa, Vanilla lihatin papa aja, nggak boleh ya?'' ucap Vanilla dengan senyumnya.

Alan pun juga tersenyum mendapati Vanilla yang mulai terlihat cerewet kaya dulu lagi, tidak seperti baru ketemu tadi, ia nampak canggung dan malu.

''Papa jelek ya,'' ucap Alan tertawa.

''Iya, papa nggak perawatan ya?'' ejek Vanilla.

''Sejak kapan papa perawatan, Van! Kamu ini ada-ada saja,'' balas Alan sambil menahan tawa.

''Mau jalan-jalan nggak,?'' ajak Alan.

''Kemana Pa?''

''Keliling aja, Vanilla mau beli sesuatu atau mau minta dibeliin apa gitu sama papa.''

Vanilla hanya menggeleng, ''ayo jalan aja Pa,'' ajak Vanilla yang sudah berdiri.

''Eh kita belum pesan apa-apa loh, Vanilla makan dulu baru kita pergi,'' bujuk Alan pada anaknya.

''Kenyang Vanilla pa,'' jawabnya sambil mengelus perut rampingnya.

''Ya udah ayo.''

Mereka pun pergi keluar cafe, Alan mengambil air mineral dan meninggalkan uang 50 ribu dimeja.

Mereka berdua menghabiskan waktu sampai sore menjelang, kebahagiaan Alan tidak bisa digambarkan lagi. Melihat putrinya ada disisinya, tak terbayang olehnya hidupnya yang dulu begitu bahagia.

Penyesalan Alan tak bisa di elakan lagi, setiap hari bayang-bayang rasa salah menghampirinya.

Waktu sudah sore sudah hampir habis, Alan akan mengantar kan Vanilla pulang, namun Vanilla menolak diantar oleh papanya. Ia memilih naik taksi online, Alan pun tak bisa menolak kemauan putrinya dan melepas putrinya pulang sendiri.

Semenjak itu Alan belum lagi ketemu Vanilla, ternyata Vanilla dan keluarganya sudah pindah rumah. Saat Alan kesana enam bulan yang lalu rumahnya sudah orang lain yang menghuni.

Flash back off

''Al, kamu ngapain didepan jendela dari tadi!'' panggil Olla yang melihat suaminya sedari tadi belum beranjak dari tempatnya.

''Gak apa-apa,'' jawabnya datar.

Olla pun kembali keluar kamar meninggalkan suaminya. Ia merasa suaminya lebih sering diam dan suka mengabaikan nya.

****

Dirumah Hendra terdengar ada yang menekan bel rumahnya, gegas bi Imah mencuci tangan dan segera menuju ke arah pintu.

''Nyonya,'' ucap bi Imah kaget, saat pintu terbuka mendapati seseorang yang dulu menjadi majikannya sudah berdiri didepan pintu.

''Iya bi, Ardham ada bi?'' ucap Olla lembut, tidak seperti dulu lagi.

Belum sempat bi Imah menjawab Selly tiba-tiba datang.

''Siapa bi tamunya, kenapa tidak disuruh mas ...'' Selly menghentikan ucapannya saat melihat siapa yang bertamu di rumahnya Sekarang.

Olla yang melihat Selly datang ia hanya tersenyum kecut.

''Ada perlu apa?'' ucap Selly datar.

''Siapa sayang,'' ucap Hendra yang baru saja datang.

Bi Imah yang mendapati semua majikannya dalam keadaan tegang pun ia memilih kembali ke dapur menyelesaikan masakan nya.

________

Jangan lupa dukungan nya kak

Follow Ig @n_ervayana

FB : nervayana

1
UUN UNAYAH
di fb GK ktmu thor pp FB nya gmbr ap
UUN UNAYAH
Luar biasa
Casper Jr.
alur cerita nya sulit di pahami, dan membingungkan,.
Icha Arios
biar ardan berjodoh dengan refelin
dan biar raisa menyesal telah menghina ardan tor
Icha Arios
semangat tor
buat ola menyesal tor
Wahjuni Indahjani
bagus
Agoda fraund
baru mampir kk
Nervayana: terimakasih kak, mohon dukungan dan koreksinya 🙏😊
total 1 replies
nonaleutik
semangat terus kk up tiap hari meskipun jarang komen 🤗
Nervayana: siap kak, 🥰
total 1 replies
Gadis Senja
bagus kak ceritanya mampir juga ya kak ke karya pertamaku , Semangat
Nervayana
maaf kak, akan di usahakan optimal 😊🙏
Febri Ramadani
kok lama yaa kak up date nya
Gusmeiniar decy
Bagus
Nervayana: makasih dukungan nya kak ..
total 1 replies
Rima R P
menurut aku ga nyambung sama judul nya ka tolong di perbaiki lagi
Nervayana: Spil judul yang cocok kak sebelum diterima kontrak 🙏 ini sebenarnya masih awal, belum ke konflik sebenarnya. nanti pemerannya memang pilot 🙏
total 1 replies
Kuririn
Boss banget deh thor, jangan lupa terus semangat nulis ya!
Nervayana: makasih support nya kak, masih amatiran dan butuh dukungan 😊🙏
total 1 replies
♥Kat-Kit♥
Mantap betul! Terimakasih, author!
Nervayana: terimakasih support nya kak, masih amatiran 🙏😊
total 1 replies
Mamimi Samejima
Jalan ceritanya memukau!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!