Dua remaja tsundere yang beranjak dewasa, memiliki cerita hidup yang kelam masing masing dan dipertemukan oleh takdir.
Dengan status sosial yang bagaikan langit dan bumi, melewati lika liku percintaan di sekolah yang bergejolak.. akankah mereka berakhir bahagia?
Selamat menikmati kisah mereka !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ElizabethMelyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terima Kasih Liam
Suara aliran sungai ber gemericik menutupi suara tangis Anna yang saat ini sedang mencari barang barang nya yang dilempar ke sungai.
Namun sepanjang ia mengikuti jalan di pinggiran sungai dengan tubuh dan wajah yang begitu kotor, rambut berantakan serta baju nya yang basah.. Dia hanya menemukan tas nya yang sudah kosong tak tersisa apapun.
" Hiks.. Bagaimana ini, bagaimana ibu bisa menelepon ku. Hiks.. Ponsel ku.. " Gumam Anna sambil menangis sedih.
" Apa yang kamu lakukan disini? " Terdengar suara Liam menghampiri nya.
Lelaki serampangan yang berbuat sesuka hati.. Ternyata melihat kejadian di halaman resort dari kejauhan.
Karna ia menyewa kamar sendiri untuk bersenang senang, dan sekedar absen mengikuti camp.. Agar tidak ada laporan buruk ke ayahnya.
" Mereka.. Membuang semua barang ku. " Jawab Anna tanpa melihat Liam yang berdiri di samping nya, karna penampilan nya saat ini sangat memalukan.
" Hmm.. Ikut aku. " Ajak Liam tanpa basa basi.
Anna pun terdiam sejenak dan ragu untuk mengikutinya.
" Kalau tidak mau ya sudah.. Tidur saja disini. " Sahut Liam dingin sambil menjauh darinya.
Mendengar itu, Anna pun mengikuti Liam.
Mereka berjalan menuju kamar Liam yang berada di paling ujung dan penuh ketenangan.
" Bersihkan diri mu, ambil ini. " Kata Liam sambil melempar pakaian milik nya ke arah Anna.
Tanpa pikir panjang.. Anna pun bergegas masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya dari segala kotoran yang menempel.
Dia juga mencuci pakaian yang baru saja ia pakai, satu satu nya yang tersisa.
Saat mencuci wajah.. Pipi nya tampak lebam dan leher nya kembali tergores akibat pertengkaran nya dengan Amanda.
Hari semakin sore menuju malam..
Anna menghabiskan waktu 1 jam lebih di dalam kamar mandi.
Sedangkan Liam dengan santai menikmati rokok dan bermain games.
Anna tampak sangat bersih saat ini, ia memakai pakaian Liam yang tentu sangat oversize di tubuh nya.. Dan short pant hitam yang masih selamat.
Namun saat akan keluar dari kamar mandi.. langkah Anna terhenti dan perut nya merasakan kram.
" Kenapa harus hari ini... " Gumam Anna mulai gelisah kembali.
Sesaat kemudian, Anna keluar dari kamar mandi dengan canggung dan mendapati Liam bersantai di sofa kamar.
Sejenak pandangan Liam terpaku pada Anna yang tampak manis dengan pakaian nya, wajah cantik natural dan rambut nya yang terurai.. tiba tiba membuat Liam terdiam sejenak.
" Liam.. " Panggil Anna sedikit ragu.
" Hmm? " Jawab Liam kembali fokus bermain games.
" Apa.. Di dekat sini ada mini market? " Tanya Anna tiba tiba.
" Kamu butuh apa? " Tanya Liam penasaran.
" Aku harus membeli sesuatu. Tunjukkan saja aku harus ke arah mana. " Jawab Anna tidak mau merepotkan.
Namun saat Liam melihat penampilan Anna saat ini, yang cukup menggoda.. Ia pun beranjak dari sofa dan mematikan puntung rokok nya.
" Ayo " Ajak Liam tiba tiba tanpa basa basi.
Anna pun berjalan mengikuti Liam.. Ia menjaga jarak beberapa meter dari punggung tegap Liam.
Tiba tiba langkah kaki Liam berhenti.
" Jangan berjalan di belakang ku. " Kata Liam.
" Apa? " Tanya Anna bingung dengan maksud nya.
Liam pun dengan dingin nya, memberi kode kepada Anna untuk berjalan di depan nya.. Agar kedua mata Liam bisa mengawasi nya.
Setelah berjalan hampir 10menit.. Mereka bertemu dengan beberapa rumah warga, dan satu satu nya mini market yang terlihat disana.
Anna pun tampak lega dan hendak masuk kesana, namun ia lupa.. Bahwa ia sepeser pun tidak punya uang.
" Apa aku boleh pinjam sedikit uang? Aku akan kembalikan setelah pulang dari sini. " Pinta Anna dengan takut.
" Ambil saja apa yang kamu butuhkan. " Jawab Liam dengan mudahnya.
Ia pun ikut masuk ke dalam toko untuk membeli rokok dan minuman.
Tanpa sengaja ia melihat Anna pergi mengambil sebuah pembalut dari rak toko.
Liam pun terkejut dan tiba tiba salah tingkah..
Dengan cepat ia mengalihkan pandangan dan mengambil minuman dingin di kulkas.. Kemudian segera pergi ke kasir untuk membayarnya.
Anna pun menyusul.. Ia meletakkan pembalut yang ia ambil dan juga satu strip obat pereda sakit untuk kram nya.
Dengan menahan malu, Anna pun harus melakukan nya.. Karna kondisi nya saat ini yang tidak memiliki pilihan apapun.
" Hanya itu? " Tanya Liam sambil mengeluarkan dompet nya.
" hmm.. Ini saja cukup. " Jawab Anna.
" Dimana toilet nya? " Tanya Anna pada penjaga kasir.
" Toilet nya ada di depan. "
" Aku.. Pergi dulu. Kamu duluan saja. " Kata Anna seraya berlari menuju toilet.
" Dasaarr merepotkan. " Gumam Liam.
Setelah selesai dengan urusan kewanitaan nya.. Anna tampak lega keluar dari toilet.
Tanpa disangka, Liam duduk di depan toko menunggu nya dengan sabar.
" Kenapa masih disini? " Tanya Anna yang mengira Liam akan pergi lebih dulu.
" Aku malas berjalan sendirian. " Jawab Liam beralasan.
Di tengah perbincangan.. Segerombolan pemuda yang masih memakai seragam melewati mereka.
Para pemuda itu tampak dari sekolah di daerah pedesaan setempat. Berbeda jauh dengan sekolah Liam dan Anna.
" Bagi rokok nya. " Tiba tiba Liam di palak.
Saat pemuda itu mendekat.. Liam menarik tangan Anna hingga berada di balik punggung tegap Liam.
Tanpa banyak bicara.. Liam pun mengambil beberapa lembar uang dari dompet nya dan melemparkan nya kepada pemuda pemuda itu yang berjumlah 3 orang.
" Ambil kembalian nya. " Kata Liam dengan santai nya.
Namun para pemuda itu iseng.. Tidak tahu malu, menerima uang Liam.. Mereka memandang Anna dengan wajah genit dan kedipan mata.
" Brengseeekk. " Gumam Liam tiba tiba tersulut emosi dan memulai pertengkaran.
3 lawan 1.. Namun Liam tidak semudah itu dikalahkan.
Pukulan mendarat di wajah para pemuda kampung itu..
Salah seorang dari mereka hendak kabur dan sebelum nya melemparkan balok kayu cukup besar ke arah Liam.
" Liam..awas. " Anna pun reflek mendekat dan mendorong Liam.
Balok kayu itu menimpa tangan Anna yang melindungi kepala nya dengan meringkuk kan tangan.
BUuukkk
" Anna.. " Kata Liam panik menghampiri Anna.
" Kamu baik baik saja? " Tanya Liam untuk pertama kali nya memperlihatkan ekspresi khawatir.
" Untung nya.. Tidak mengenai kepala.. Aku tidak apa. " Jawab Anna baik baik saja.
" Dasar ceroboh.. Kenapa ikut campur. " Bentak Liam marah.
" Aku tidak berpikir panjang.. " Jawab Anna jadi kikuk karna bentakan Liam.
" Ayo. Disini tidak aman. " Liam pun menarik tangan Anna dan mengajak nya kembali ke resort.
Sesampai nya di kamar Liam, waktu menunjukkan pukul 9 malam.
Rasa kantuk dan lelah tidak tertahan lagi.
Anna tidak mengikuti acara acara selanjutnya setelah kejadian sore tadi di resort.
" Aku mau keluar. " Pamit Liam memahami situasi.
Jika ia berada di sana, Anna tidak akan tenang beristirahat.
" Tidak.. Aku saja yang pergi.. Aku akan kembali ke resort. "
" Kamu mau tidur bersama kotoran? " Sindir Liam.
Anna pun terdiam.
" Pakai kamar ini sesuka mu. " Kata Liam seraya pergi keluar dari kamar.