"Kau mengundang suami sah mu untuk menyaksikan istrinya dinikahi pria lain? lelucon apa yang sedang kau buat?. Dirimu, tubuhmu, bagian terdalam mu, hanya milikku. Ariana Raj Wallace." (Caesar Castillo Grayson).
Hawaii, tempat indah yang menghantarkan Ariana pada kehidupan baru. Ia mengalami kejadian apes yang membuatnya mendadak jadi istri seorang pria asing bernama Caesar selama 21 hari.
Setelah semuanya selesai, Ariana pergi tanpa memikirkan bahwa dirinya masih seorang istri dari seorang Caesar. Seiring berjalannya waktu, keduanya dipertemukan kembali. namun status pernikahannya harus disembunyikan.
.
.
Penasaran?
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Note: Dilarang mencomot karya orang/plagiasi, silahkan keluar dengan aman!.
HAPPY READING^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 1
Hawaii, USA.
Pada malam yang indah tepatnya di pesisir pantai, seorang pria dengan setelan jas yang rapi menghampiri sebuah kediaman VVIP yang disediakan pemilik tempat. Pria itu masuk ke dalam untuk menemui atasannya, terlihat sangat tergesa namun ia paham situasi karena di dalam sana sedang ada pertemuan cukup penting. "Maaf mengganggu sebentar tuan, ada yang ingin ku sampaikan." Bisiknya pada seseorang yang merupakan pimpinan mereka.
"Ada apa, Luke?." Lirihnya dingin dan dalam.
"Ayah ketua sudah tiba di negara ini, ini diluar dari perkiraan. Dan untuk pernikahan itu beliau akan mempersiapkan nya satu hari lagi."
"Apa!." Ia terkejut hingga berdiri dari duduknya. "Apa dia benar-benar mempercayai apa yang ku ucapkan selama ini?."
Luke menggaruk kepala tak gatal. "Mau bagaimana lagi, tuan sendiri yang mengatakan bahwa sudah memiliki seorang tunangan untuk dinikahi agar terhindar dari perjodohan itu."
"Ck!.." Pria itu memijit keningnya tak menyangka jika ayahnya percaya dan akan menikahkan langsung dirinya dengan tunangan yang dimaksud. "Kau tahu Luke itu hanya alasan semata, dimana wanita yang ku maksud? sangat ghaib."
Caesar Castillo Grayson, pewaris tunggal dari salah satu perusahaan terbesar di USA. Grayson Company. Sejak penyerahan kekuasaan ia sudah menjabat selama 6 tahun di sana. Dua tahun terakhir ia digadangkan dengan perjodohan politik, namun ia menolaknya dengan dalih sudah menemukan tambatan hati yang siap dinikahi. Namun tanpa sepengetahuan siapapun itu hanya alasan semata untuk menghindari.
Dan sekarang ayahnya menagih janji itu untuk dibuktikan, lalu apa yang akan ia tunjukkan? wanitanya saja tidak ada.
"Beritahukan saja Luke bahwa aku masih mengurus pelatihan agen, sangat tidak memungkinkan melangsungkan pernikahan." Tolaknya mentah.
Luke menghela nafas berat, ini cukup frustasi dengan tindakan atasan sekaligus sahabatnya itu. Saat ini Caesar memang sedang bertugas menjadi instruktur di kota Hawaii. Selain menjabat profesi direktur, ia juga mantan intelejen yang pernah bertugas di negara. Ini hobi dan pilihannya yang tak bisa diganggu.
"Jika kau menghindari pernikahan maka perjodohan itu akan terjadi." Ujar Luke.
"Tidak akan. Cari solusi lain."
"Baiklah, sepertinya ini akan cocok denganmu. Akan ku carikan wanita untuk kau nikahi besok, setidaknya untuk sandiwara."
Caesar menahan tangan Luke yang hendak pergi, terlihat kini sorot matanya berbeda. Tajam dan sangat mengikis. "Aku tak main-main dengan pernikahan, apapun bentuk wanita yang kau bawa aku tak akan menikahinya."
...~...
Seorang wanita cantik dengan rambut indah bergelombang, keluar dari mobil. Ia menghirup udara segar, melepas kacamata hitam untuk tak menghalangi pemandangan indah yang disuguhkan langit malam. Jemari kakinya yang lembut dan mulus dibiarkan menerpa hamparan pasir pantai.
Tak lama, dari belakang sebuah tangan kekar melingkar pada perutnya. Tampak ia terperanjat mendapati itu. "Diego?."
"Sepertinya kau menyukai tempat ini, Ariana." Lirihnya parau, meletakan wajahnya di leher jenjang wanita itu, Diego mencium aroma manis yang dikeluarkan tubuh Ariana. Menyusuri leher indahnya.
"Ya aku menikmatinya." Lirih Ariana yang menghindar dari sentuhan Diego. "Ini tempat umum, jangan lakukan itu."
"Kenapa? Kau calon istriku. Daerah ini VVIP dan penghuninya bukan orang sembarangan, jadi mereka pasti tak akan mengganggu."
"Maksudku bukan begitu..."
Bersamaan dengan itu handphone Diego berdering hingga lebih dari satu kali, ia melihat siapa yang menghubunginya. Tertera nama kontak 'Sofia' di sana. Ariana yang melihat, langsung melirik Diego. Sofia merupakan saudara sepupunya. "Angkatlah, bukankah ada kerjasama bisnis diantara kalian? Semakin berisik jika dibiarkan."
Diego tak langsung menjawab ia memasukkan handphonenya lagi. "Aku akan segera kembali setelah menemuinya."
"Iya."
Pria itu pun berlalu.
Ini sangat kebetulan sekali, Ariana yang memilih menghabiskan liburannya di Hawaii tak sengaja mengetahui fakta bahwa Sofia sepupunya juga ada di sana.
45 menit berlalu, Diego tak kunjung datang. Ariana menatap handphonenya namun tidak ada pesan di sana. "Apa yang mereka obrolkan? Aku tak mau menunggunya lebih lama." Ia kelelahan selama perjalanan jadi membutuhkan istirahat.
Karena tak kunjung mendapat balasan, Ariana melangkah menuju tempat kediaman Sofia di sebelah barat. Terlihat dari kejauhan Sofia dan Diego mengobrol di halaman belakang, Ariana mendekat dan hendak masuk. Akan tetapi langkahnya terhenti setelah mendengar percakapan mereka.
"Kau mengikuti ku hingga ke sini karena yakin bahwa itu anakku!?." Ujar Diego menatap berat perut wanita di hadapannya.
"Siapa lagi? Kau lupa waktu itu kau tak memakai pengaman Diego. Anak ini darah dagingmu dan aku mengatakannya sekarang. Jadi jangan egois, jangan Ariana yang kau pikirkan. Aku lebih penting!." Balas Sofia.
Ariana yang mendengar itu membeku, rasa lelahnya seketika hilang berubah menjadi jijik yang memuakkan penuh amarah. Bagaimana bisa jika sepupunya dan tunangannya menjalin hubungan gelap di belakang, dan kini Sofia mengandung.
"Tidak Sofia, beri aku waktu untuk berpikir." Diego menepis tubuh Sofia.
"Beri waktu apa? Aku meminta kepastian mu Diego. Kau jangan gila ya!." Sergahnya. "Lakukan sesuatu.."
"Menikah saja kalian, sepertinya itu sangat cocok." Lirih Ariana yang tiba-tiba ada di sana, dan berhasil membuat keduanya terperanjat.
"Ariana!.." Diego terkejut bukan main, ia segera meraih tubuh wanitanya penuh rasa panik. "Tidak, kamu dengar penjelasan aku dulu. Dengarkan aku!."
PLAK!
"No!." Sofia segera meraih tubuh Diego yang terdiam akan tamparan keras Ariana. "Kau!."
"Itu sudah cukup jadi jawaban, hubungan kita berakhir!." Selepas mengatakan itu Ariana melangkah pergi meninggalkan kediaman Sofia.
"Apa! Tidak akan Ariana!." Diego mengejar wanitanya meninggalkan Sofia. "Ariana! Berhenti! Hei!."
"Diego kembali!." Ujar Sofia tak terima.
Tidak ada rasa ingin menangis, Ariana bukan wanita seperti itu yang ada ia jijik dan sangat menyayangkan waktu berharganya untuk menjalin hubungan dengan pria seperti Diego. Pengkhianatan yang tak terduga, hatinya cukup sesak. "Sialan! Kenapa harus Sofia."
Melihat Diego yang mengejar di belakang, Ariana memasuki tempat gelap. Ia sudah tak mau bicara lagi. "Apa yang dia pikirkan? Berhenti mengejar ku!."
"Ariana kau tidak bisa pergi begitu saja, ayo kita bicara. Kau tetap calon istriku!." Ujar Diego yang memicingkan matanya untuk melihat arah kabur Ariana di tempat gelap.
Melihat sorot mata Diego yang berubah, Ariana tahu pasti Diego beringas tak akan melepaskannya. Ini bukan sesuatu yang baik apalagi aman, Ariana mengalami hal apes lagi saat kakinya tergores ranting di kegelapan. "Akh.." Namun ia berusaha menahannya agar tidak ketahuan Diego.
"Ariana jangan diam begitu, aku tetap akan mendapatkan mu ha!." Dengan seksama Diego mencari Ariana di tempat gelap. "Dimana kau!."
Gawat!
Ariana yang mengendap-endap sudah tak tahu saat ini posisinya di mana, sekilas di balik pepohonan terlihat ada cahaya lentera. Ia rupanya di belakang halaman salah satu kediaman VVIP tempat wisata itu. Rasa panik semakin menguasai diri saat Diego semakin mendekat, namun jika ia melangkah ke depan pasti akan ketahuan.
Mata indah Ariana tertuju pada pintu kecil yang berada lebih tinggi dari jendela, hanya pintu itu yang bisa ia jangkau. Ariana sudah tak peduli lagi dan memilih masuk ke sana setidaknya bisa aman dari kejaran Diego. Ia menggigit bibir bawahnya tat kala Diego melewati tempat persembunyiannya.
"Apa yang sedang ku alami ini!." Ariana tak menduga rasanya ingin menjerit, saat ini rupanya ia sedang berada di dalam atap dari salah satu kediaman VVIP.
"Ini gelap sekali.."
Sementara itu.
"Pernikahannya tidak bisa kau hindari tuan Caesar.." Ucap Luke lagi.
"Kau benar. Tapi aku tidak mungkin menikahi wanita sembarangan walaupun demi sandiwara, maksudku berikan jodohku langsung!." Dingin Caesar tanpa menerima penolakan.
Ariana yang samar-samar mendengar percakapan itu terdiam, sepertinya pemilik kediaman sedang membahas hal serius. "Aku akan keluar setelah Diego sialan itu pergi."
Kriett!..
Deg
"Tunggu.." Ariana tersadar sesuatu. Plafon kediaman ini memang kuat tapi saat ini ia duduk di tengah-tengah nya tanpa kayu penyangga. Kemungkinan besar roboh 80%. "No! tidak mungkin."
Kembali ke bawah.
"Aku tahu aturanmu, tapi saat ini hanya itu satu-satunya solusi tuan Caesar." Timpal Luke lagi.
Caesar yang mendengar itu semakin frustasi, ia tak suka terlibat dalam hal tak penting seperti menikahi wanita random untuk sandiwara. Ia menghempaskan tubuh kekarnya itu di sofa, menatap langit-langit ruangan sebelum membuat keputusan. "Jika bisa, sekarang turunkan saja jodohku dari langit Tuhan..."
Kriett.. Kriett..
Semua yang ada di ruangan itu seketika menatap ke arah plafon, termasuk Caesar. Ia mengerutkan kening saat bunyi retakan semakin keras. "Apa itu?."
Ariana yang panik segera bersiap untuk pindah tempat, namun sayang keberuntungan sepertinya tak berpihak. "No..."
"Apa itu tikus?." Lirih Luke lagi pada bodyguard yang lain.
"Tidak mungkin tuan, ini VVIP. Akan saya periksa."
Kriett!.. Kriett!!..
"NO!!!!." Teriak Ariana.
Sedetik kemudian..
BRUKKH!.
Semua orang tercengang. Tepat di hadapan sosok Caesar, di atas meja, juga disaksikan semua orang. Seorang wanita berparas jelita jatuh dari atas dengan terengah-engah. Nampak sedikit goresan pada kaki jenjangnya yang indah dan mulus.
Tapi rindu kan.........
pasti ide dari caesar...wah mereka akan bertemu d sana