Gadis cantik nan ceria selalu saja membuat orang di sekitarnya bahagia bernama Kania Natasya Gardana , dia membuat orang lain iri karena dia adalah anak CEO ternama.
tapi siapa sangka di balik sikapnya yang selalu ceria ,ternyata ada rahasia besar di baliknya .
rahasia apa yang di sembunyikan si gadis cantik ?...
oke guys jangan lupa di baca yah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ma'arifa senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tugas sekolah
-*-
"himbauan kepada para anak-anak yang sedang magang, waktu magang kalian kurang satu bulan lagi karena dimajukan, dan semua anak-anak yang mengikuti tugas magang harus menyerahkan laporannya di ruang kepala sekolah.
untuk anak-anak yang tidak mengikuti tugas, kalian tetap memiliki tugas yang bisa dikerjakan di rumah, silakan dikerjakan dari halaman 22 sampai halaman 145, sedangkan anak-anak yang magang yang bersedia untuk mengerjakan tugas ini, juga akan mendapat nilai tambahan.
jadi pada saat ujian inti,anak-anak yang nilainya kurang tidak usah mengikuti remedian, cukup dengan mengerjakan tugas dari halaman 22 sampai 145".(pesan guru).
-*-
Tasya yang baru saja membuka handphone begitu kaget ketika melihat pesan masuk dari gurunya,iya masih belum membuat laporan mengenai dirinya yang magang di perusahaan Brian,dan ini malah harus dikumpulkan bulan depan.
"seriusan nih harus dikumpulin bulan depan, kan gue masih belum ngerjain apa-apa, Ya gimana dong ini,"gumamnya yang terlihat bingung mondar ke sana kemari.
Tasya turun ke bawah dan ia hanya tahu dapur di rumah itu, mengenai tempat buku-buku dan juga semua peralatan sekolahnya ia juga tidak tahu berada di mana.
"apa gue telepon aja ya si Brian,soalnya gue bener-bener gak tahu nih Di mana tempatnya, tapi kalau gue nelpon dia pasti dia bakal marah-marah dan bilang kalau gue cuman ngeganggu aja,"ucapnya sambil terus berputar-putar.
Tasya ragu-ragu ingin menelpon Brian, Tapi belum sempat ia menelpon Brian malah datang terlebih dahulu.
"Tasya hari ini kamu ikut saya ke kantor, saya ada meeting penting dalam perusahaan milik Tuan Liam hari ini,"uca Brian yang baru saja masuk ke rumah.
"baik tuan saya mengerti".
Tasya mengikuti Brian dan ia juga tak lupa untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian formal terlebih dahulu.
"Kamu sudah sarapan?,"tanya Brian sambil menyetir.
"sudah tuan,"jawabnya dengan sopan.
"oh ya Tasya, Tuan Liam diundang di saat pernikahan kita, jadi saya mohon kerjasamanya agar terlihat mesra di depan Tuan Liam, saya tidak mau jika Tuan Lian tahu ini hanyalah pernikahan di atas kertas".
"iya Tuan saya mengerti,tapi Tuan bukannya di surat perjanjian dinyatakan kalau Tuhan tidak boleh menyentuh saya ataupun saya yang tidak boleh menyentuh tuan?".
"memang iya ada perjanjian seperti itu,tapi kan di bawah juga ada yang bertuliskan kalau di depan orang-orang kita harus terlihat sebagai sepasang kekasih yang sempurna, kecuali di depan orang-orang yang tidak tahu tentang pernikahan kita".
Tasya menganggukan kepala, dan ia mulai mempelajari dokumen-dokumen yang harus dibawanya, ketika ia mempelajari semuanya, iya tiba-tiba teringat dengan tugas magangnya.
"oh ya Tuan ada yang mau saya tanyakan,"ucap Tasya dengan gugup.
"tanya apa?".
"apakah Tuan tahu di mana tempat barang-barang saya, seperti alat-alat sekolah dan juga keperluan saya untuk magang?".
"kenapa kamu bertanya barang-barangmu kepada saya, itu kan punya kamu berarti kamu dong yang lebih tahu mengenai itu".
"memang benar tuan,tapi saya tidak tahu di mana tempat barang-barang saya semenjak berada di kediaman tuan,apa barang-barang saya sudah ada di rumah tuan atau masih ada di rumah saya sendiri".
"sepertinya masih berada di rumah kamu, karena saya tidak merasa membawa barang-barang kamu,bahkan kedua orang tuamu tidak pernah memberikan barang-barangmu kepada saya.
nanti setelah dari kantor kita pergi ke rumah kamu dan mengambil semua barang-barang penting milikmu, ingat jangan kamu mengambil baju biarlah baju itu berada di rumahmu".
"tapi Tuan kalau baju saya tidak dibawa terus saya mau pakai baju apa?".
"udah kalau itu masalah gampang, yang penting semua peralatan sekolah dan juga magang kamu tersedia di rumah saya".
"baik tuan saya mengerti".
sampainya di kantor,banyak orang yang melihat ke arah Tasya dan Brian yang sedang bergandengan tangan,karena semuanya juga tahu kalau mereka berdua baru saja menikah.
"sayang setelah ini kita makan siang ya, Jangan sampai telat nanti kamu sakit lagi,"ucap Brian sambil membelai pelan rambut Tasya.
sedangkan Tasya tersipu malu karena diperlakukan seperti itu oleh Brian, walaupun ia tahu kalau Brian melakukan itu hanyalah karena di depan orang-orang.
"mari Tuan biar saya antar ke lantai tuan,"ucap salah seorang resepsionis pengantar.
"tidak usah, saya pengen lift ini hanya untuk saya dan istri saya saja,orang lain dilarang ikut ke dalam lift saya meskipun kamu adalah pengantar tamu di perusahaan ini,"jawab brain.
"baik Tuan seperti yang Anda minta,"jawabnya.
Bryan dan Tasya pun pergi ke atas bersama-sama menggunakan lift CEO, dan ketika pintu lift sudah tertutup mereka berdua langsung berjauh-jauhan.
"ingat ya jangan baper!,"ucap Brian memperingatkan.
"iya tuan saya juga mengerti kok".
"oh ya nanti kalau di ruangan saya ada Tuan Liam kita harus lebih mesra lagi, dan jangan canggung seperti tadi,takutnya Tuan dia malah curiga kalau saya dan kamu itu hanyalah settingan saja".
Tasya menganggukkan kepalanya,dan di situ mereka berdua pun sampai di ruang meeting bersama-sama.
"eh si pengantin baru,ini gak mau jauh-jauhan ini namanya juga baru nikah iya kan?,"goda Tuan Liam.
"Ya seperti itulah tuan, oh ya Tuan mari duduk, saya tidak perlu memperkenalkan istri saya dong, kan Tuan Liam juga tahu kalau ini adalah istri saya,"jawab brain.
"iya iya tenang tenang saja kalau itu, oh ya mari nyonya Tasya silakan duduk,"ucap Tuan Liam mempersilahkan.
"gimana tadi malam sudah jebol belum?,"tanya Tuan Liam sambil menaik turunkan alisnya.
Tasya hanya menundukkan kepalanya dan Brian di situ tersipu malu.
"Jangan malu-malu lah, pasti kalau sudah tahu bagaimana, akan terus ingin melakukannya iya kan?".
"tidak seperti itu Tuan, istri saya sedang datang bulan, jadi ya begitulah,"ucap Bryan sambil melirik ke arah Tasya dan menganggukkan kepala.
"ya sayang sekali kalau begitu,padahal sangat enak sekali Kalau tuan bisa merasakan, ah saya ini ngomong apa sih kok malah ngelantur kayak gini.
saya kan ke sini mau mengajukan kerjasama eh malah godain pengantin baru,kenapa nyonya Tasya tidak di rumahnya saja beristirahat daripada ikut ke kantor kan, atau memang tidak ingin jauh-jauh dari tuan Brian?".
Bryan tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Ya sudah Tuan Liam apakah meetingnya boleh dimulai sekarang, Karena setelah ini saya ingin mengantar istri saya pulang,saya memanggil istri saya ke sini untuk bertemu dengan Tuan liam saja".
"wah salah satu kehormatan sekali bisa diperlakukan seperti ini, terima kasih Ya Tuan Brian dan juga nyonya Tasya ".
mereka berdua sama-sama menganggukkan kepala lagi Dan tersenyum, lalu meeting pun dimulai.
🌺💫🌺
Oke Guys jangan lupa baca bab selanjutnya ya, dan selamat membaca :)