"yang memiliki hutang itu ibu, kenapa aku harus ikut andil dalam penderitaan ini?" tanya seorang gadis yaitu Keyna, dengan air mata yang membanjiri kedua pipi nya.
"ibu mengutang untuk biaya sekolah mu Keyna,ibu mohon mau lah menikah dengan nya?" ucapnya memohon,bahkan hingga saat ini Renata tidak peduli kalau Keyna nanti akan membenci nya,yang terpenting ia terlepas dari ancaman duda itu.
plagiat pergi menjauh...
follow aku, like, komentar dan vote aku yaaa🥺agar novel ini bersinar 💥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22
Ezra menatap nyalang Keyna yang kini sedang menatap dengan tatapan penuh kebencian
"Kau tidak boleh kasar seperti itu kepada istrimu tuan" ucap Radit
"Kau diam! Dia milikku,bahkan kalau aku membunuh dia hari ini kau tidak berhak ikut campur dalam urusan ku" ucap Ezra membantah nasehat Radit.
Radit menghela nafas panjang,tuan muda nya ini benar benar keras kepala.
Setelah berbagai berdebatan di dalam mobil, akhirnya mereka sampai di Mansion Utama.
Ezra menarik tangan Keyna untuk memasuki Mansion, dengan kasar Ezra menghempas kan tubuh Keyna yang lemah di lantai,hingga kepalanya terbentur kaki meja.
"Ezra! Apa yang kau lakukan?!" Suara rose terdengar,ia terkejut kala melihat keadaan Keyna yang begitu menggemaskan.
"Mama tidak perlu membela wanita tidak tahu diri itu!" Sahut Ezra,ia menatap dingin rose.
Keyna menangis kencang, bahkan air mata yang ia tahan sedari tadi jatuh begitu saja.
"Aku benar benar tidak berselingkuh dari mu! Harus dengan apa aku menjelaskannya padamu" lirih Keyna
"Bohong! Kau bohong!" Teriak Ezra suaranya yang lantang menggema di seluruh ruangan.
Keyna menutup kupingnya,teriakan Ezra membuat nya gemetar ketakutan.
"Ezra! Sudah cukup,kau jangan menyiksa Keyna lagi,dia istrimu Ezra" rose berusaha menenangkan putra nya yang begitu marah,tapi keras kepala adalah Ezra.
Ezra berjalan perlahan mendekati Keyna yang tergeletak di lantai,dengan kasar ia menangkup pipi Keyna lalu menancap kan kuku tajam nya disana, membuat Keyna meringis kesakitan.
"Kau sudah berani kepadaku,maka kau akan merasakan hal yang tidak pernah kau rasakan seumur hidup mu lagi,aku adalah Ezra Pradipta,jangan main main dengan ku!" Bisik Ezra,ia menepis kepala Keyna kasar.
Keyna tidak berani menatap suaminya,ia hanya bisa menangis tak berdaya.
"Ezra! Mama mohon cukup nak, kasihan Keyna" mohon rose
Tanpa menjawab perkataan sang mama,Ezra berlalu pergi untuk menuju ke kantor karena ada rapat penting sore nanti.
Keyna menatap kepergian Ezra, ia berusaha bangkit
"Dasar duda Impoten gila!" Teriak Keyna,Ezra menghentikan langkah kakinya,ia menatap Keyna tajam. Melihat itu Keyna langsung berlari menuju lantai atas,rose keheranan melihat keberanian Keyna.
"Mama lihat! Dia yang membuat ku marah ma.."
"Sudah lah Ezra,sudah sana kerja!" Ucap rose menenangkan putra nya,Ezra menghela nafasnya panjang,lalu melanjutkan langkah tadi yang tertunda karena ulah Keyna.
Rose menatap kepergian putranya,ia sangat pusing melihat Ezra dan Keyna yang selalu saja bertengkar
"Lama lama Keyna bisa mati kalau terus terusan disiksa oleh Ezra" gumam Rose didalam hati,ia merasa kasihan dengan keyna yang menjadi korban kemarahan anaknya.
Sesampai dikamarnya Keyna mengunci pintu,ia berjalan lemah menuju kasur.
Keyna menangis kencang,ia bingung harus berbuat apa, kekuatannya begitu lemah tidak bisa melawan Ezra yang selalu saja memukul dan menampar nya.
Di mobil tadi Ezra selalu saja memukul tubuh Keyna, tidak peduli bahwa ada Radit,ia memperlakukan Keyna dengan kasar.
"Aku harus minta cerai darinya,aku benar benar tidak sanggup begini terus" lirih Keyna,ia benar benar merasakan sakit ditubuh nya dan hatinya,rasanya ingin mati saja saat ini itulah yang selalu saja di pikirkan Keyna.
Ezra masih berada di dalam mobil, dengan Radit yang mengemudi. Ezra menatap jalan yang ia lewati,ntah kenapa dia merasa sangat marah melihat tangan keyna yang digenggam erat oleh Danu.
"Yang selingkuh itu kau Tuan,bukan nona Keyna" ucap Radit memecah keheningan,Ezra tersudut kan dengan kata kata itu.
"Berselingkuh itu hanya berlaku dengan sepasang orang yang saling mencintai Radit,dan aku tidak mencintai wanita itu maka aku tidak berselingkuh darinya" sahut Ezra, Radit menghela nafas nya panjang.
"Kalau begitu, berarti nona Keyna tidak berselingkuh dari mu tuan.. dari yang aku lihat kalian kan tidak saling mencintai"
"Kau diam! Fokus menyetir! Ini urusan rumah tanggaku,kau tidak boleh ikut campur!" Bentaknya, Radit tahu bahwa tuan muda nya itu kehabisan kata kata untuk menjawab perkataan nya.
Akhirnya rapat penting itu selesai, Ezra menghempaskan tubuh nya yang lelah di atas sofa yang berada diruang kerja nya.
Tiba tiba seseorang masuk,orang itu adalah Chalista
"Sayang.. aku bosan di Apartemen mu seharian" ucap Chalista mengeluh,ia duduk diatas pangkuan suaminya dengan mengerucut bibir nya.
"Lalu kau mau apa sayang?" Tanya Ezra,ia mendarat kan lu***** dibibir chalis yang membuat nya candu,dengan senang hati wanita itu membalasnya.
Ezra melepas tautan nya,ia menatap Chalista dengan tatapan penuh cinta
"Aku minta uang,aku ingin berbelanja barang barang mewah"
"Baiklah,apa yang tidak untukmu" ucap Ezra,ia membuka dompetnya yang berada disaku celana,lalu memberikan satu kartu tanpa batas kepada Chalista.
"Terimakasih sayang" ucapnya, dengan penuh rasa senang Chalista menerima kartu itu.
Chalista meraih tangan Ezra,lalu meletakkan tangan kekar itu di boba milik nya. Ezra tersenyum tipis, ia mer**** Boba itu membuat Chalista melenguh keenakan.
Tiba tiba Radit memasuki ruangan
"Tuan ada berkas yang harus kau tandatangani" ucap Radit,ia tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh Ezra dengan wanita ular itu.
"Sayang nanti malam kau harus pulang ke apartemen,jangan ke Mansion. Aku akan menunggu mu" ucap Chalista dengan nada lembut,ia mengecup pipi dan bibir Ezra lalu pergi.
Radit menatap kepergian Chalista dengan tatapan jijik, sementara Ezra menatap nya dengan penuh cinta.
"Dia selalu tahu meredakan emosi ku" puji Ezra.
"Mana dokumen itu,biar aku tanda tangani" ucap nya, Radit menyerahkan dokumen yang ia bawa tadi.
Sementara itu Chalista memasuki mobil
"Si**! Aku bahkan sangat ingin sekarang,tapi sangat tidak mungkin aku bermain dengan pria lain,ini deritanya menikah dengan pria Impoten" umpat chalista,ia meraba bawahnya yang telah basah.
Chalista menatap pak Supir yang kini menatap nya juga
"Apa dengannya saja? Aku begitu ingin sekarang,dia memiliki badan yang kekar, pasti ia pandai memuaskan aku" gumam Chalista didalam hati.
Pak supir melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, sesekali ia menatap Chalista yang menatapnya dengan memegang boba miliknya. Pak supir itu menelan Saliva nya,ia begitu tergoda melihat Chalista yang berekspresi begitu.
Dengan cepat pak supir melajukan mobilnya menuju Basement apartemen.
Setelah sampai Chalista turun dan memasuki bangku depan
"Pak Heri,Kita tidak mungkin melakukan nya di apartemen pak,tapi sangat mungkin kita melakukan nya di sini" ucap Chalista,ia memegang tangan Heri dengan lembut dan meletakkan tangan kasar itu di boba miliknya. Tanpa ba-bi-bu Heri mer***** nya kasar membuat Chalista melenguh keenakan.
Mereka melakukan nya di dalam mobil, kebetulan Basement sepi sehingga mereka bisa bebas bergerak secepat apapun.
Dan benar saja Chalista begitu kagum dengan kepandaian Heri memuaskan dirinya,ia akan menjadikan pria ini sebagai affair nya,agar dia bisa melakukan hal ini dimana pun dan kapanpun saat dia ingin.
