This Is ME

Andin di buat terkejut setengah mati akan kata-kata Erga mantan kekasihnya.

"Apa kepalamu sudah terbentur batu hingga tidak bisa berpikir waras?" Ucap Andin dengan dingin.

"Tidak usah terlalu sok suci lagi di depan ku, berapa mereka membeli mu, hingga semua proposal yang kau buat selalu gol di semua perusahaan besar?"

"Kau benar-benar breng-sek Erga!" Balas Andin tak terima.

"Ayolah, apa kau pikir aku tidak mampu membayar mu berkali lipat?"

"Hentikan omong kosong mu, harusnya kau bersyukur aku bekerja keras dan menguntungkan perusahaan mu, asal kau tau, semua proposal yang hebat di kerjakan dengan otak, jadi_, kembalikan semua uang yang sudah menjadi hak ku!" Andin menggebrak meja dan menatap Erga dengan tajam.

"Sudah aku katakan, jadilah wanitaku dan menurut lah, uangmu bukan hanya akan kembali, tapi apapun yang kau minta akan aku beri"

"Menjadi wanita simpanan mu?, Mimpi!" Sahut Andin dengan senyum sinis nya.

Baginya sudah tidak sudi lagi di perlakukan seperti ini, Andin segera berdiri dan tak peduli lagi dengan urusan yang lain, persetan jika Erga sudah mengambil semua uangnya.

"Berhenti, jangan berani keluar dari sini!" Ucap Erga dengan lantang.

Andin berhenti, berbalik dan menatap dengan tajam ke arah Erga yang akan mendekat.

"Apa pukulan ku waktu itu masih kurang untuk mu?"

Sret.

Erga segera berhenti dan tak melanjutkan lagi, tangannya mencengkeram erat, tanda bahwa dirinya begitu emosi namun tak bisa berbuat apa-apa karena tak mungkin menghadapi serangan Andin seperti tempo hari.

"Kau butuh uang bukan?" Erga berusaha mencari jalan lain untuk menekan Andin kembali.

"Tentu saja, tapi tidak dengan menjual diri" ucap Andin yang ingin melanjutkan langkahnya lagi.

"Tapi kenapa?, kenapa kau bisa melayani semua laki-laki itu, tidak dengan ku?!, aku kekasihmu, bahkan tiga tahun tidak sekalipun kau membiarkanku menyentuh mu Andin!"

"Siapapun tidak akan ku biarkan menyentuh ku!" Teriak Andin yang begitu emosi akan tuduhan Erga berkali-kali.

"Tapi nyatanya, berapa kali kau berada di kamar hotel bersama laki-laki, dan yang terakhir bahkan di Apartemen kakakmu sendiri"

"Itu semua jebakan, dan aku tak tau apapun, berapa kali aku harus katakan Erga" Andin benar-benar di buat muak.

"Baiklah, lalu kenapa kau tidak membuktikan padaku, jika memang kesucian itu masih ada padamu?"

"Hanya laki-laki yang sah menjadi suamiku yang akan mendapatkan hal itu, bukan baji-ngan seperti mu"

"Sampai kapanpun, kau tidak akan pernah lepas dari genggaman ku Andin, ingat itu!" Teriak Erga dalam keputusasaan.

Brak.

Andin menutup pintu dengan keras, berjalan tanpa menoleh lagi, bahkan teriakan Erga tak di masukkan dalam telinga, baginya semua sudah selesai, dan uang yang diharapkan sudah tak sudi lagi di miliki, walaupun selanjutnya entah seperti apa harus menjalani hidupnya.

Belum selesai sesak yang dirasakan akan tuduhan mantan kekasihnya, Ella yang berada di dalam mobil segera melempar satu lembar berita yang menuliskan tentang dirinya.

"Ya Tuhan, apa yang harus ku lakukan, serendah inikah dunia menilai ku saat ini?" Ucapnya dalam hati, Andin hanya memejamkan mata, menyadarkan dan menguatkan hati.

"Kita ke mana?" Tanya Ella yang ikut bingung juga.

"Ke mana pun, terserah" ucap Andin dengan air mata yang siap jatuh di pelupuk matanya.

Bagaimana lagi dia harus melangkah, pasti beberapa perusahaan yang di masuki berkas lamaran olehnya akan berpikir dua kali mengingat semua berita yang tersebar, bertahan sampai kapan dengan uang yang pas-pasan di rekeningnya saat ini.

Semua berkecamuk dalam hatinya, hingga suara Adzan dengan jelas di tangkap telinganya, hatinya seketika begitu tenang, lalu meminta Ella meminggirkan mobilnya.

Andin mengambil air wudhu, mengerjakan semuanya dengan perlahan karena sangat menyukai hal itu, hanya warisan inilah yang sangat di sukai dari sang ibu, melakukan ibadah yang membuat dirinya seolah terlahir kembali dalam ketenangan.

*

*

"Shiit!, aku tidak akan melepaskan mu begitu saja!" Teriak seseorang sedang murka di sebuah ruangan kerja.

Tak lama kemudian, muncul anak buahnya yang telah ditunggu setelah dihubungi dari ponsel mahalnya.

"Ada apa Tuan?"

"Kau seorang pengacara, katakan padaku, bagaimana cara menjerat orang ini agar tetap bekerja untukku?" Ucap Erga sambil melemparkan berkas yang kemudian segera dipelajari oleh anak buahnya.

"Oh, ini tidak sulit Tuan, asal anda bisa membubuhkan tanda tangan Nona Andin di surat pernyataan yang akan saya buat, bagaimana?" Sebuah jalan keluar yang membuat Erga seketika tersenyum licik.

Rencana segera dilakukan tanpa menunggu lagi, menghubungi beberapa orang dalam ponselnya dan menyuruh anak buahnya pergi dari ruangannya.

"Sebentar lagi Andin, kau tidak akan bisa berkutik lagi dan jatuh ke dalam genggamanku" lirih terdengar suara Erga setelah melakukan rencana awalnya.

Sementara itu, Andin yang baru saja menyelesaikan ibadahnya, kembali masuk ke dalam mobil dan meminta Ella untuk mengantarnya pulang ke Apartemen sederhananya.

Ella pun segera melanjutkan perjalanan mengantar ke mana sahabatnya itu inginkan, hingga beberapa saat kemudian akhirnya sampai di tempat yang dituju.

"Aku tidak tega melihatmu harus tinggal di tempat ini An, kembalilah ke tempatku" ucap Ella merayu walaupun jelas hasilnya akan di tolak.

Andin tersenyum, lalu menepuk bahu sahabatnya, "Aku baik-baik saja, tenanglah, dan segera pulang ya, hari sudah malam, jangan keluyuran" Andin memperingatkan sambil tersenyum.

"Ck, bukan aku yang perlu kau khawatirkan, tapi dirimu sendiri An, dasar!"

Andin tertawa mendengar perkataan sahabatnya, melihat kepergian Ella sampai hilang di gelapnya malam.

"Heh, pasti ada jalan keluar dari Mu ya Allah" ucapnya lirih sebelum Andin melanjutkan langkah kembali.

"Berhenti!" Tiba-tiba sebuah suara mengejutkan Andin hingga berhenti.

Nampak seorang dengan memakai cadar sudah berdiri menghadangnya, bukan hanya satu ternyata dua lainnya kini sudah berada di belakangnya, Andin langsung waspada merasakan ada bahaya yang akan menghampiri dirinya.

"Siapa kalian?!" Andin berusaha tetap tenang.

"Kau tidak perlu tau kamu, ikut dengan menurut, atau menggunakan cara kasar kami" ucap nya lagi.

"Apa?!, jangan harap!" Ucap Andin yang kini mulai bisa membaca bahwa orang-orang itu kemungkinan besar menculiknya, tapi kenapa?, siapa yang menyuruhnya?, banyak pertanyaan berkecamuk dalam otak Andin yang sudah bersiap untuk mempertahankan diri.

Sekelompok orang bercadar itupun segera melesat menyerang Andin, bukan satu orang saja, tapi langsung menyerang bersamaan, sontak Andin di buat terkejut dan sedikit keteteran.

Hingga sebuah tendangan berhasil mengenai lengannya, Andin terhuyung ke samping dan segera menata posisinya kembali, lengannya terasa sakit dan mungkin sekarang sudah membiru.

"Sial!, mereka sangat kuat, aku harus bisa bertahan" ucap Andin yang masih belum bisa memastikan apakah ilmu bela diri yang dimilikinya mampu menahan tiga orang penjahat itu.

"Cukup main-mainnya, selesaikan dengan cepat,tidak ada waktu lagi!" Teriak salah satu dari mereka yang mungkin itu adalah pimpinannya.

Ketiga orang itu semakin cepat melompat, melakukan serangan tanpa jeda, Andin kewalahan dan berusaha mundur untuk menghindar namun_

Bug

"Akh!" Teriak Andin saat tubuhnya terseret ke belakangan karena tangannya menahan sebuah serangan secara bersamaan.

Disaat itu juga, sebuah mobil mewah sport melaju kearahnya dan decitan rem terdengar keras sebelum berhenti tepat di belakang Andin saat ini.

Pintu terbuka dan terlihat sosok Tinggi tegap, melesat cepat dan tak terlihat menangkap tubuh Andin yang kini sudah berada dalam pelukan kuat laki-laki yang tak dikenali.

Ditengah keterkejutannya, Andin menatap mata tajam itu dan berakhir keduanya saling memandang untuk sesaat, tenggelam dalam alam pikiran yang terasa nyaman.

Bersambung.

Hai para pembaca tercinta.

Ikuti Author Sinho BERTABUR HADIAH, dalam Novel Terbaru "This is ME"

Sebagai ucapan terimakasih dan rasa syukur, akan di berikan Uang Tunai pada:

Tiga KOMENTAR TERPOPULER Teratas di

Bab ke 40, dengan cara banyak memberi

Komentar di setiap BAB nya di Novel

"This is ME"

TIGA Rangking TOP FANS Teratas di

Bab ke 80, dengan banyak memberi

Hadiah dan Vote, di Novel "This is ME"

Yuk mulai dari sekarang, dan belum terlambat untuk mendapatkan hadiahnya.

Hadiah Akan di berikan di BAB 40 dan 80 ya, Author akan menghubungi lewat Chat di Aplikasi Noveltoon dan mengumumkannya di sana secara Transparan.

Semangat dan Terimakasih.